BAB IV KEBIJAKAN DAN PROGRAM
E. Program Pengembangan Universitas Negeri Manado…………………… 38 39
1. Peningkatan dan penguatan layanan program pendidikan yang relevan dan bermutu
1. Pengembangan dan pembukaan program studi baru pendidikan akademik baik program S1, S2, maupun S3.
2. Pengembangan program pendidikan terapan, baik S1, S2, maupun S3
3. Pengembangan dan pemantapan program pendidikan profesi guru (PPG) dan pengembangan pendidikan profesi lainnya.
4. Pengembangan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) atau Recognition of Prior Learning (RPL).
5. Pengembangan program Komunitas Akademi (Academy Community)
6. Pemantapan pelaksanaan program Sarjana Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ).
7. Pengembangan dan pemantapan program-program rintisan seperti PPGT dengan kewenangan terpadu, PGSD berasrama, PPG, dan SM3T.
8. Peningkatan pengakuan dan status akreditasi program studi yaitu semua program studi terakreditasi A oleh BAN-PT
9. Pemantapan akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
2. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan
1. Pengembangan dan penyediaan standar isi pendidikan
2. Pengembangan dan peningkatan mutu dan relevansi kurikulum 3. Pengembangan kelompok bidang-bidang keahlian mata kuliah. 4. Pengembangan bahan ajar (buku ajar dan buku teks)
5. Pengembangan proses dan inovasi pembelajaran yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi
6. Pengembangan sistem evaluasi
40 3. Peningkatan sistem penjaminan mutu pendidikan
1. Pengembangan dan peningkatan relevansi kebijakan dasar penjaminan mutu
2. Penguatan dan peningkatan kapasitas organisasi sistem penjaminan mutu pendidikan
3. Pengembangan standar mutu pendidikan dengan menggunakan perguruan tinggi maju sebagai benchmarking
4. Pengembangan perangkat dan instrumen sistem penjaminan mutu
5. Penguatan dan peningkatan kapasitas manajemen sistem penjaminan mutu 6. Penguatan dan peningkatan implementasi sistem penjaminan mutu
7. Pengembangan dan penguatan kultur mutu akademik
4. Peningkatan mutu kinerja kelembagaan penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan aktivitas instruksional
1. Pengembangan arah kebijakan dan payung masalah-masalah penelitian dan pengabdian pada masyarakat
2. Pemantapan standar mutu penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan aktivitas instruksional.
3. Pemantapan fungsi kelembagaan penelitian, pengabdian pada masyarakat dan aktivitas instruksional baik organisasi, manajemen, standar mutu kinerja, maupun sumber daya manusia).
4. Peningkatan kemampuan daya saing usulan dan produk penelitian inovatif dan pengabdian pada masyarakat diberbagai jenis penelitian baik ditingkat nasional maupun internasional
5. Peningkatan penelitian kolaboratif dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian baik di dalam maupun di luar negeri.
6. Menghasilkan penelitian-penelitian inovatif dan memperoleh pengakuan HAKI. 7. Peningkatan usaha-usaha trasnfer teknologi melalui difusi teknologi dimasyarakat 8. Peningkatan mutu dan produktivitas karya-karya ilmiah baik hasil penelitian,
pengabdian pada masyarakat, penulisan buku teks, bahan ajar dan modul.
9. Peningkatan publikasi karya-karya ilmiah penelitian, pengabdian pada masyarakat, buku teks, dan bahan ajar yang memenuhi standar mutu pada jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional.
10.Pengembangan dan peningkatan mutu pengelolaan dan status akreditasi jurnal ilmiah
41 11.Pemantapan dan peningkatan mutu pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata
(KKN).
12.Peningkatan mutu dosen dalam melaksanakan penelitian, pengabdian pada masyarakat dan dalam melaksanakan aktivitas instruksional.
13.Peningkatan ketersediaan dan mutu sarana dan prasarana penelitian (research lab), pengabdian pada masyarakat, dan aktivitas instruksional (micro teaching,
pengembangan teaching tools lab)
5. Pembinaan kemahasiswaan
1. Peningkatan kemampuan penalaran mahasiswa melalui berbagai kegiatan ilmiah kreatif dan inovatif
2. Peningkatan karakter kemandirian mahasiswa melalui berbagai program kewirausahaan
3. Pengembangan minat dan bakat di bidang olahraga, kesenian, dan kebudayaan 4. Membangun dan memantapkan karakter kepedulian sosial dengan membangun
partisipasi mahasiswa dalam pemecahan berbagai masyarakat sosial seperti HIV-AIDS, Narkoba, bantuan bencana dan lain-lain.
5. Peningkatan pelayanan kesejahteraan mahasiswa melalui berbagai program beasiswa baik jenis maupun jumlah.
6. Peningkatan upaya pelibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan kompetisi baik ilmiah, olahraga maupun seni.
7. Peningkatan fungsi layanan bimbingan belajar dan karier bagi mahasiswa
6. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
1. Pengembangan dan peningkatan kualifikasi pendidikan dosen-dosen baik magister maupun doktor
2. Peningkatan kualifikasi akademik dosen-dosen terutama untuk menjadi guru besar 3. Peningkatan kemampuan professional dosen melalui sertifikasi dosen
4. Peningkatan kemampuan dan penguasaan TIK dalam mengembangkan proses pembelajaran
5. Peningkatan kemampuan dosen dalam berbahasa asing baik dalam rangka studi lanjut maupun dalam rangka publikasi ilmiah diberbagai forum internasional. 6. Peningkatan mutu dan kemampuan dosen dalam mengembangkan aktivitas
42 7. Peningkatan kemampuan publikasi ilmiah diberbagai jurnal ilmiah terakreditasi
baik nasional maupun internasional.
8. Peningkatan kemampuan dosen dalam menulis karya-karya ilmiah seperti artikel, buku teks, dan bahan ajar.
9. Meningkatkan pembinaan, sistem promosi, reward and punishment system, sistem rekrutmen, fungsi pengawasan, dan evaluasi kinerja staf dosen, pegawai dan pimpinan secara berkelanjutan.
7. Peningkatan ketersediaan dan mutu sarana dan prasarana
1. Pemantapan dan peningkatan kapasitas sistem, dan perangkat jaringan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung keseluruhan fungsi manajemen dan pengembangan UNIMA.
2. Peningkatan dan perluasan daya tampung perkuliahan dan aktivitas pembelajaran seperti gedung-gedung perkuliahan, gedung laboratorium studio, bengkel,
workshop, micro teaching, pusat keanekaragaman hayati (arboretum).
3. Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana Pusat Pendidikan Profesi dan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat), serta Sekolah Laboratorium.
4. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana aktivitas dalam mendukung peningkatan suasana akademik seperti auditorium, asrama mahasiswa, student lounge, student centre, theater dan gedung pertunjukan, serta jaringan transportasi didalam kampus.
5. Pengembangan sarana dan prasarana dalam rangka penguatan pembangunan karakter bangsa melalui pembangunan gedung Pancasila.
6. Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana Pusat Pendidikan Olahraga dan Kesehatan serta pusat pelatihan olah raga prestasi.
7. Pengembangan sarana dan prasarana untuk fungsi manajemen seperti rektorat, dekanat, senat universitas dan fakultas.
8. Modernisasi Perpustakaan sebagai jantung pengembangan ilmu suatu perguruan tinggi.
9. Pengembangan sarana dan prasarana serta fasilitas publik seperti perbankan, rumah ibadah, pertokoan, foodcourt.
10.Penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pembelajaran seperti mebeler, media pembelajaran (media proyektor) berbasis TIK, peralatan peragaan (terutama untuk PGSD dan PAUD).
43 11.Penyediaan peralatan dan bahan-bahan laboratorium, bengkel, dan workshop. 12.Peningkatan penyediaan peralatan dan bahan laboratorium Terpadu, Pendidikan
Matematika dan IPA, Pusat Kesehatan dan Olahraga, Pusat Pendidikan dan Pengajaran Bahasa dan seni, Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Aktivitas Instrusional.
8. Peningkatan mutu manajemen kelembagaan dan sumber daya
1. Penataan organisasi kelembagaan universitas agar sesuai dengan tuntutan peraturan perundang-undangan seperti penataan struktur lembaga, direktorat, badan, dan unit-unit pelaksana teknis (UPT)
2. Pengembangan, penantaan, dan penguatan implementasi university institusional regulation seperti statuta, Organisasi dan Tata Kelola (OTK), Pedoman Akademik, dan berbagai peraturan pelaksanaan lainnya sampai kepada Standar Operating Procedures (SOP).
3. Peningkatan pemanfaatan TIK dalam manajemen kelembagaan dan sumber daya baik manajemen SDM, sarana dan prasarana, kepegawaian, keuangan, maupun aset.
4. Peningkatan hubungan kerja dan fungsi antar unit kerja dan lembaga di universitas dengan memanfaatkan TIK.
5. Peningkatan dan penataan fungsi Sistem Pengendalian Internal dalam rangka monitoring dan evaluasi kinerja
6. Pemantapan pelaksanaan fungsi manajemen pada semua lapis manajemen disetiap unit kerja.
7. Peningkatan fungsi dan penguatan kelembagaan unit-unit pelaksana teknis (UPT) baik dalam fungsi akademik, penelitian, layanan publik, maupun sebagai unit usaha. Perlu kebijakan sinkronisasi dan koordinasi UPT dalam rangka pengembangan unit usaha.
9. Penguatan Pencitraan UNIMA dan Kerjasama Kelembagaan
1. Meningkatkan peran dan tanggung jawab UNIMA dalam rangka Corporate Social responsibility (CSR) dalam menangani berbagai masalah lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
2. Peningkatan upaya-upaya sosialisasi melalui berbagai media dan kegiatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
44 3. Penguatan dan pemantapan fungsi website UNIMA sebagai media komunikasi dan
sosialisasi.
4. Pengembangan dan peningkatan kerjasama kelembagaan UNIMA dengan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri, kerjama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten maupun kota.
5. Meningkatkan fungsi hubungan masyarakat baik kelembagaan, manajemen, maupun fungsi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta kerjasama kelembagaan dengan berbagai media pemberitaan dan pers baik elektronik maupun cetak.
6. Peningkatan dan pemantapan fungsi kelembagaan UNIMA dengan Ikatan Alumni dan pengguna lulusan seperti sekolah dan organisasi guru
7. Pengembangan media komunikasi kampus baik majalah, buletin, radio, maupun televisi kampus.
8. Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat internasional pada tingkat ASEAN seperti Singapore, Malaysia, Philiina, ataupun Thailand baik dibidang pendidikan, seni atau budaya.
9. Meningkatan program pemberdayaan masyarakat sebagai media kominikasi., informasi dan sosialisasi UNIMA.
45 BASE LINE
BAB V
STRATEGI IMPLEMENTASI dan TAHAPAN PENCAPAIAN
A. Strategi Implementasi
Cita-cita besar dari berbagai program strategis memerlukan strategi implementasi sehingga secara sistematis dapat dilihat kesinambungan pelaksanaan program. Dalam rangka implementasi Renstra UNIMA 2015-2019, terdapat empat strategi implementasi. Pertama penetapan kerangka waktu pencapaian menjadi time line ketercapaian kondisi yang diharapkan. Kondisi sekarang menjadi base line sebagai indikator awal dalam pengukuran pencapaian program pada tahapan berikutnya. Dari kerangka ini akan tergambar road map pengembangan UNIMA. Kedua stretgi berbasis tridarma, ketiga strategi berbasis TIK, dan keempat strategi berbasis kerjasama.
1. Road map pengembangan UNIMA
Strategi pertama dalam implementasi Renstra UNIMA 2015-2019 ialah dengan menetapkan road map pengembangan UNIMA. Road map ini memiliki fungsi strategis untuk memberi arah serta tonggak pencapaian yang diharapkan. Road map tersebut disusun sebagai berikut:
Gambar 1. Road Map Pengembangan UNIMA
Renstra UNIMA 2015-2019 mempunyai posisi dan peran yang sangat strategis dalam membawa UNIMA menuju suatu perguruan tinggi yang unggul dan kompetitif dalam arti memenuhi standar mutu, baik Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) sebagaimana yang diamanatkan oleh UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dan memenuhi minimal Standar Asia untuk bisa unggul dan kompetitif baik di Asia maupun di dunia. Pemenuhan standar tersebut, mensyaratkan dilaksanakannya sistem
BASE
LINE BASE LINE BASE LINE
STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
PENUHI SNPT PENJAMINAN MUTU PENUHI STANDAR ASIA/DUNIA 2014 2015 2019 UNGGUL KOMPETITIF TERKEMUKA
46 penjaminan mutu UNIMA secara baik dan konsisten. Penjaminan mutu itu mencakup baik mutu input, proses, output maupun outcome.
2. Strategi Pengembangan Berbasis Tridharma
Tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dikembangkan sebagai satu kesatuan terintegrasi. Pendidikan harus menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan penelitian, dan sebaliknya penelitian menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan termasuk proses pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Artinya pendidikan harus mampu memberikan landasan teoretik yang kuat bagi pelaksanaan penelitian dan melalui penelitian diharapkan akan dapat dikembangkan model-model pembelajaran inovatif dan kreatif. Jadi pendidikan dan pengajaran berbasis penelitian, dan penelitian berbasis pendidikan.
Perguruan tinggi tidaklah menjadi menara gading yang terpisah dari masyarakat. Fungsi pemberdayaan masyarakat oleh perguruan tinggi menjadi sesuatu yang sangat strategis dan penting. Banyak masalah sosial yang membutuhkan peran perguruan tinggi dalam ikut memecahkannya. Keterlibatan perguruan tinggi melalui berbagai kegiatan transfer teknologi, difusi teknologi dari hasil-hasil penelitian akan mendorong pemberdayaan masyarakat, peningkatan kemampuan dan daya beli masyarakat dan pada gilirannya akan berimplikasi pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.
Keterkaitan dan interelasi tridarma akan semakin kokoh ketika melalui penelitian perguruan tinggi mampu memecahkan berbagai masalah sosial terutama masalah-masalah pendidikan masyarakat. Perguruan tinggi dapat memberikan layanan jasa, konsultasi kepada masyarakat dari berbagai hasil penelitian inovatif dan kreatif. Transfer dan difusi teknologi kepada masyarakat menjadi indikator dan tolok ukur kebermaknaan dari hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kualitas hasil penelitian pada gilirannya akan ditentukan oleh difusi teknologi yang dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Seiring dengan pemaknaan keilmuan dan pragamatis pemecahan masalah, strategi berbasis tridarma ini juga memberikan implikasi pada peningkatan pendapatan institusi dan kesejahteraan. Inovasi-inovasi dari berbagai hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendapatkan pengakuan seperti HAKI tentu akan berimplikasi royalty baik bagi individu maupun bagi institusi. Berbagai layanan jasa dari kegiatan-kegiatan pengabdian pada masyarakat, kegiatan pendidikan dan latihan
47 serta berbagai kegiatan lainnya akan memberi dampak berupa insentif baik bagi dosen maupun bagi institusi.
3. Strategi Pengembangan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat penting dalam mendukung keseluruhan fungsi manajemen baik manajemen akademik, keuangan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta dalam membangun jaringan kerjasama kelembagaan UNIMA dengan pihak luar. Pengenalan dan pencitraan UNIMA ke depan akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan pemanfaatan TIK yang telah dimiliki. Oleh sebab itu pemanfaatan TIK sebagai strategi implementasi Renstra UNIMA 2015-2019 diarahkan untuk memperkokoh pilar-pilar pengembangan UNIMA. Pilar-pilar itu adalah
1) Manajemen institusi mencakup orgnisasi, akademik, keuangan, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan manajemen TIK itu sendiri.
2) Penguatan Institutional regulation. Institutional regulation merupakan perangkat sistem yang sangat penting dalam mendukung keterlaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan keseluruhan kegiatan pengembangan. Pemanfatan TIK akan sangat mendorong dan meningkatkan upaya-upaya sosialisasi dan tingkat pemahaman sivitas akademik mengenai berbagai aturan-aturan tersebut.
3) Peran dan partisipasi stakeholder dan masyarakat. Pemanfaatan TIK akan sangat mendorong pengenalan dan pencitraan UNIMA yang efektif dalam meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat.
4) Kerjasama kelembagaan dengan berbagai institusi. Pemanfaatan TIK akan mendorong peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja sama kelembagaan baik akademik, penelitian, maupun kegiatan pengabdian pada masyarakat.
4. Strategi Pengembangan Berbasis Kerjasama
Jaringan, terutama jaringan kerja sama kelembagaan menjadi salah satu unsur penting bagi kemajuan suatu bangsa termasuk suatu institusi seperti perguruan tinggi. kemampuan suatu perguruan tinggi dalam mengembangkan dan memanfaatkan kerjasama kelembagaan akan memperkuat pengembangan potensi yang dimiliki oleh institusi itu sendiri. Pwengembangan kerjasama kelembagaan secara baik, akan mendorong baik secara ekstensi maupun intensif kekayaan-kekayaan akademik, keilmuan, finansial, sarana dan prasarana dan sumber daya yang tersedia diberbagai
48 lembaga. Oleh sebab itu kebermaknaan strategis dari kerjasama kelembagaan itu ialah penguatan kapasitas sumber daya.