• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA UNIMA 2015 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENSTRA UNIMA 2015 2019"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2015-2019

Ketetapan Senat Universitas Negeri Manado

Nomor : 4924/UN41/PR/2014

Tanggal : 28 Mei 2014

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

(2)

i KATA PENGANTAR

Rencana Strategis Universitas Negeri Manado (UNIMA) 2015-2019 merupakan

kesinambungan dari Renstra UNIMA 2010-2014 yang nanti akan berakhir pada Desember 2014.

Penyusunan Renstra seperti ini menjadi suatu kebutuhan bagi setiap institusi termasuk

Universitas Negeri Manado sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Kebutuhan itu sangat terkait dengan kebutuhan pengembangan UNIMA kedepan seiring dengan

perkembangan yang demikian cepat dan esktensif yang terjadi di lingkungan strategis

pendidikan. Perkembangan-perkembangan tersebut berimplikasi terhadap pengembangan

UNIMA dalam arti membuka ruang terhadap peluang-peluang yang tersedia dan yang

mendorong pengembangan UNIMA sekaligus menjadi tantangan. Capaian yang diperoleh

melalui implementasi Renstra 2010-2014 tentu akan menjadi kekuatan dan modal bagiUNIMA,

dan sekaligus disadari bahwa masih banyak masalah dan kelemahan-kelemahan yang masih

harus diperbaiki kedepan. Analisis terhadap semua situasi tersebut melandasi penyusunan

Renstra UNIMA 2015-2019.

Renstra UNIMA 2015-2019 ini merupakan cita-cita besar yang hendak dicapai oleh

seluruh sivitas akademika. Sehingga menjadi tanggung jawab bersama pula dari seluruh

sivitas akademika, keluarga besar UNIMA bahkan seluruh pemangku kepentingan baik

masyarakat pemerintah dan semua masyarakat pengguna. Tanggungjawab itu kiranya dapat

diwujudkan melalui komitmen bersama untuk secara terus menerus bekerja keras,

membangun bersama dengan penuh disiplin, dedikasi, kebersamaan demi kemajuan dan

kesejahteraan bersama pula.

Kiranya Tuhan menolong dan memberkati kita semua.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………... i

Daftar Isi ………... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Kebutuhan dan Konteks Rencana Strategis Unima Tahun 2015-2019…… 1

B. Sejarah Singkat ……… 2

C. Landasan Hukum ………. D. Sistematika Isi Renstra………. 3 4 BAB II CAPAIAN KINERJA RENCANA STRATEGIS 2010-2014 A. Pendidikan, Pengajaran dan Pembinaan Aktivitas Instruksional ………… 5

B. Penelitian ………. 10

C. Pengabdian pada Masyarakat ……….. 12

D. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ………... 12

E. Kemahasiswaan ………... 13

F. Penataan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ……… 14

G. Penataandan Penguatan Kapasitas Sumberdaya Finansial………. 15

H. Penataan Sumber Daya sarana, prasarana, dan modernisasi kampus…… 16

I. Penguatan Kelembagaan dan Sistem Manajemen ………... 20

J. Peningkatan Kesejahteraan ………. 21

K. Peningkatan kerjasama kelembagaan ……….. 22

BAB III ANALISIS SITUASI DAN ISU-ISU STRATEGIS A. Analisis Situasi ……… 24

B. Isu-isu Strategis ………... 33

BAB IV KEBIJAKAN DAN PROGRAM A. Visi dan Tata Nilai Universitas Negeri Manado ………. 36

B. Misi Universitas Negeri Manado ………... 37

C. Tujuan Universitas Negeri Manado ……….. 37

D. Kebijakan Pengembangan Universitas Negeri Manado………. E. Program Pengembangan Universitas Negeri Manado……… 38 39 BAB V STRATEGI IMPLEMENTASI DAN TAHAPAN PENCAPAIAN A. Strategi Implementasi ………. 45

B. Tahapan Pencapaian ……… 48

BAB VI PENUTUP ……….. 55

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Kebutuhan dan Konteks Rencana Strategis UNIMA Tahun 2015-2019

Tahun 2014 ini, UNIMA memasuki tahapan atau tahun terakhir Rencana Strategis

2010-2014. Selama implementasi Renstra 2010-2014, telah banyak kemajuan yang

dicapai baik dilihat dari sisi input, proses, maupun output yang dihasilkan oleh UNIMA.

Semua kemajuan yang telah dicapai itu menjadi modal utama yang diharapkan akan

semakin memperkuat landasan pengembangan UNIMA ke depan. Seiring dengan

kemajuan-kemajuan yang telah dicapai, disadari bahwa kompleksitas pembangunan

suatu perguruan tinggi menyebabkan masih banyak masalah-masalah yang belum

terselesaikan dan yang harus menjadi agenda pengembangan UNIMA ke depan. Capaian

yang diperoleh akan menjadi kekuatan, sedangkan masalah-masalah akan menjadi

kelemahan-kelemahan yang harus diatasi. Keduanya akan menjadi ukuran kinerja

sebagai baseline untuk peningkatahn kinerja institusi ke depan.

Dari sisi eskternal, perkembangan di lingkungan strategis baik lokal, regional,

nasional, maupun dunia global dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

terutama teknologi informasi dan komunikasi, menawarkan sejumlah peluang dan

sekaligus ancaman yang akan dihadapi UNIMA ke depan. Terdapat

kebutuhan-kebutuhan baru seperti kebutuhan-kebutuhan akan kompetensi yang diperlukan di abad ke-21,

pergeseran dalam pola-pola hubungan dan interaksi yang semakin terbuka dihampir

semua bagian dunia. Terjadi saling ketergantungan antara satu negara dengan negara

lainnya, daerah atau wilayah yang satu dengan wilayah yang lain, ketimpangan

aksesibilitas berbagai sumber daya baik sumber daya manusia, ekonomi, sosial maupun

budaya akan terus mendorong setiap institusi termasuk institusi pendidikan tinggi untuk

mampu mengembangan jaringan kemitraan kerjasama yang lebih luas, dalam, dan kuat.

Rencana Strategis UNIMA Tahun 2015-2019 sudah menjadi kebutuhan dalam dua

konteks utama yaitu: pertama untuk menjamin keberlangsungan atau untuk lebih

meningkatkan sustainabilitas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dan

pengembangan UNIMA sebagai bagian dari amanat pencerdasan kehidupan bangsa.

Kedua untuk mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai

tantangan-tantangan ke depan sehingga mampu lebih meningkatkan peranan sebagai Lembaga

(5)

2 Renstra akan memberi kerangka pembangunan sistem di UNIMA baik sistem akademik,

administrasi keuangan, sarana dan prasarana, maupun sumber daya manusia. Dengan

Renstra, diharapkan akan terjadi optimalisasi pemanfaatan semua sumber daya yang

tersedia dan yang akan dikembangkan.

B. Sejarah Singkat

Sejarah singkat Universitas Negeri Manado (UNIMA) dipandang perlu untuk

dikemukakan agar dapat dipahami benang merah peran, fungsi, dan pengembangan

UNIMA sejak dalam bentuk Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Manado.

Pemahaman ini adalah dalam rangka memperkokoh arah pengembangan UNIMA ke

depan sehingga tidak terlepas dari jati diri UNIMA itu sendiri.

Universitas Negeri Manado (UNIMA) sebelumnya bernama Institut Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Manado (IKIP Manado). IKIP Manado pada awalnya berasal dari

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), satu dari 4 (empat) PTPG yang pertama

didirikan di Indonesia yaitu PTPG Batusangkar, PTPG Malang, PTPG Bandung, PTPG

Tondano, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No. 2450/ KB/ 1955 tanggal 22 September 1955. Sebagai Dekan PTPG Tondano yang

pertama adalah Prof. Mr. G. M. A. Inkiriwang (1955-1956).

PTPG Tondano dalam perkembangannya mengalami perubahan-perubahan

nama. Pada tahun 1956 PTPG diubah menjadi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Hassanudin (UNHAS) Makassar dan tetap dipimpin oleh Prof. Mr.

G.M.A.Ingkiriwang (1956-1958) sebagai Dekan FKIP UNHAS. Dari Tahun 1958-1961

Prof. Drs. W.F.J.B.Tooy memimpin sebagai Dekan FKIP Unhas di Manado. Masih

dalam kepemimpinan Prof.Drs. W.F.J.B.Tooy, terjadi dua kali perubahan nama yaitu

tahun 1961 menjadi Universitas Sulawesi Utara dan Tengah (Unsuluteng) Manado, dan

kemudian tahun 1963 berubah lagi menjadi IKIP Manado Cabang Jogyakarta, dan

Prof. Drs. W.F.J.B.Tooy menjabat sebagai Dekan Koordinator IKIP Jogya sampai

tahun 1965.

Tahun 1965 merupakan momentum penting karena IKIP Manado mulai berdiri

sendiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 38 tanggal 8 Maret 1965

Kepres Nomor 275 Tahun 1965 tanggal 14 September 1965 berkedudukan di Manado.

Sebagai Ketua Konsorsium ditunjuk Brigadir Jenderal Soenandar Priyosoedarmo

(1965-1966). Sejak tahun 1966 Prof. Drs. W.F.J.B. Tooy kembali dipercayakan

(6)

3 E.Hampp, MA ditunjuk sebagai pejabat sementara, dan Prof. Mr. G.M.A. Ingkiriwang

tahun 1971-1973.Tahun 1973-1982 IKIP Manado dipimpin oleh Prof. Drs. E.A.

Worang sebagai rektor. Dalam kurun waktu ini beberapa dosen ditugaskan studi doktor

di IKIP Bandung dan IKIP Malang. Pada Tahun 1980 IKIP Manado membuka IKIP

Cabang Gorontalo dan kemudian berkembang menjadi IKIP Gorontalo sekarang ini

Universitas Negeri Gorontalo.

Pada tahun 1983 IKIP Manado dipimpin oleh Rektor Prof. DR. A. E.

Sinolungan, SH pindah ke kampus baru, yaitu Kampus Tonsaru di Tondano dengan

lokasi lahan ± 300 Ha. Bekas Kampus Kleak diserahkan pada UNSRAT. Prof. Dr. A.E.

Sinolungan memimpin IKIP Manado selama dua periode. Penataan kampus IKIP

Manado di Tondano dan pengembangan lainnya diteruskan oleh kepemimpinan dua

rektor yaitu Prof. Dr. Max Wullur, M.Sc, dan Prof. Dr. J. Turang.

Dibawah kepemimpinan Rektor Drs. J.L.L. Lombok, SH, MSi, IKIP Manado

mengalami perubahan bentuk yaitu ketika pada tanggal 13 September 2000 dikonversi

menjadi Universitas Negeri Manado (UNIMA) berdasarkan SK Presiden Republik

Indonesia No. 127 Tahun 2000 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Bapak Yahya Muhaimin pada tanggal 14 Oktober 2000 dengan 6

buah Fakultas, dan mendapatkan perluasan mandat (wider mandate) untuk

melaksanakan dua fungsi utama, yaitu menyelenggarakan program kependidikan dan

program non kependidikan.

Sejak Tahun 2008, UNIMA dipimpin Prof. Dr. Ph. E.A. Tuerah, Msi, DEA

sebagai Rektor periode 2008-2012, dan masih terus berlanjut pada periode kedua untuk

Tahun 2012-2016. Pada kedua periode ini UNIMA melakukan modernisasi dengan

membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana dengan membangun sistem

berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung visi UNIMA ke

depan yaitu Bermutu, Unggul, dan Diperhitungkan.

C. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Renstra UNIMA 2015-2019 ini didasarkan pada sejumlah peraturan

perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang dijadikan sebagai acuan bagi

pengembangan UNIMA ke depan yaitu

1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(7)

4 3. Undang-undang No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

5. Peraturan Pemerintah no 37 Tahun 2009 Tentang Dosen

6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Presiden No 8 Tahun 2010 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia

8. Surat Keputusan Presiden RI No 127 Tahun 2000 Tentang Konversi IKIP Manado

menjadi Universitas Negeri Manado.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 73 Tahun 2013 Tentang

Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi.

D. SISTEMATIKA ISI RENSTRA

Renstra UNIMA 2015-2019 ini diawali dengan Bab I sebagai pendahuluan yang

berisi penjelasan tentang kebutuhan dan konteks Renstra 2015-2019, sejarah singkat

IKIP Manado hingga menjadi UNIMA saat ini. Landasan hukum penyusunan Renstra

sebagai dasar dan acuan yuridis pengembangan UNIMA ke depan, dan sistematika isi

Renstra. Bab II berisi capaian kinerja dalam kurun waktu lima tahun terakhir yang

bertolak dari Renstra UNIMA Tahun 2010-2014. Bab ini penting sebagai baseline bagi

rencana pengembangan ke depan. Bab III memuat tentang analisis kondisi dan isu-isu

dari lingkungan strategis yang berimplikasi terhadap rencana pengembangan UNIMA.

Pada bab ini akan dilakukan analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang-peluang

terutama dari perubahan dan perkembangan di lingkungan strategis UNIMA baik tataran

lokal, regional, nasional, maupun global, serta ancaman-ancaman yang akan dihadapi

baik karena kondisi internal maupun karena pengaruh perkembangan eksternal. Bab IV

merupakan bagian yang memuat tentang kebijakan dan program. Bab ini berisi visi,

misi, tujuan dan serta program pengembangan UNIMA ke depan. Bab V memuat

strategi implementasi berupa strategi dan tahapan pencapaian yang dijabarkan ke dalam

time line tahunan. Bab VI berisi penutup yang mencakup pesan-pesan moral dalam

(8)

5 BAB II

CAPAIAN KINERJA RENCANA STRATEGIS 2010-2014

Capaian kinerja Rencana Strategis (Renstra) UNIMA dari tahun 2010-2014

mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyusunan Renstra UNIMA 2015-2019.

Capaian kinerja itu akan menjadi baseline bagi penyusunan rencana pengembangan UNIMA

ke depan. Melalui baseline itu akan diperoleh gambaran mengenai kekuatan,

kelemahan-kelemahan, peluang dan sekaligus tantangan yang akan dihadapi. Melalui capaian itu akan

diketahui current position UNIMA yang bermanfaat dalam rangka memberi arah bagi

pengembangan UNIMA ke depan. Pada bagian ini akan digambarkan capaian kinerja Renstra

UNIMA 2010-2014 yang meliputi kebijakan, program maupun kegiatan.

A. Pendidikan, Pengajaran, dan Pembinaan Aktivitas Instruksional

Capaian kinerja Renstra UNIMA 2010-2014 dapat dijelaskan dalam cakupan

program dan kegiatan-kegiatan baik pengembangan program pendidikan akademik dan

profesi, peningkatan relevansi kurikulum, peningkatan mutu proses pembelajaran,

pengembangan sistem evaluasi, program sarjana kependidikan bagi guru dalam jabatan,

program pendidikan terpadu dengan kewenangan tambahan, dan program sarjana untuk

daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Di samping itu dikemukakan juga profil

akademik lulusan

Pengembangan program pendidikan akademik dan pendidikan profesi di UNIMA

diarahkan untuk menjawab amanat perluasan mandat (wider mandate) dan juga untuk

menjawab kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu UNIMA tidak saja melaksanakan

program pendidikan akademik yang sudah ada (existing program) baik program

kependidikan maupun non kependidikan, tetapi dipercayakan pula untuk membuka dan

menyelenggarakan program non kependidikan yang baru baik dalam rangka penguatan

program kependidikan seperti program studi Pendidikan Teknologi Informasi, maupun

non bidang keilmuan seperti Program Studi Geotermal, Program Studi Farmasi, dan

Pendidikan IPA dan Pendidikan IPS untuk strata 1. Program Pascasarjana UNIMA

dipercayakan untuk membuka dan menyelenggarakan program-program yang baru

disamping program studi yang sudah ada. Pada Program Magister (S2) telah dibuka

program studi kependidikan yaitu Pendidikan IPS, Pendidikan IPA, Pendidikan Guru SD,

dan Pendidikan Matematika. Program doktor UNIMA membuka dan menyelenggarakan

(9)

6 Sumber Daya Pendidikan, Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, dan Manajemen

Pendidikan. Dalam rangka kerjasama internasional UNIMA bersama-sama dengan

Marssaille University melaksanakan program Economic Intelligence

Di samping program akademik, UNIMA menyelenggarakan program pendidikan

profesi khususnya Pendidikan Profesi Guru (PPG). Sebanyak 21 program studi

dipercayakan untuk melaksanakan PPG seperti Prgoram Studi Pendidikan Guru SD

(PGSD) Berasrama dan Program Pendidikan Guru Terpadu dengan Kewenangan

Tambahan. Peserta PPG di UNIMA terdiri dari utusan dari berbagai daerah dan peserta

program PGSD berasrama terdiri dari calon-calon mahasiswa yang berasal dari

daerah-daerah tertinggal di Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa

Tenggara Barat dan Kalimantan Utara. Hingga saat ini kedua program tersebut sudah

menghasilkan lulusan. Disamping PPG melalui pendidikan, UNIMA menyelenggarakan

juga PPG melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). UNIMA mempunyai

tanggung jawab yang besar dalam menyelenggarakan PLPG dengan cakupan Sulawesi

Utara dan juga sebagian Maluku Utara.

Peningkatan mutu dan relevansi secara terus menerus dilakukan, dan secara periodik

melakukan peninjauan kurikulum bahkan menjadi fokus pengembangan kegiatan

akademik berbasiskan program studi. Untuk lebih meningkatkan daya saing dan

kemampuan lulusan dalam mendapatkan pekerjaan di lapangan, pengembangan ragam

bidang keahlian pada masing-masing program studi dilakukan secara terus menerus.

Mengingat struktur bidang ilmu masing-masing yang semakin dalam dan spesifik dalam

pemanfaatan di lapangan, UNIMA telah mendesain kurikulum yang benar-benar

memampukan para lulusan menjadi ahli dibidang yang diajarkan. Pada bagian lain,

kemampuan program studi menghasilkan lulusan dengan keberagaman bidang keahlian

dalam satu cabang ilmu akan memperkuat capacity building prodi itu sendiri. Unima

telah melakukan kajian secara global dalam melakukan pemetaan bidang keahlian yang

dapat ditangani oleh masing-masing prodi. Selanjutnya oleh prodi-prodi tersebut dibuat

disain pembagian berdasarkan peminatan pendalaman bidang ilmu oleh staf pengajar

masing-masing sesuai dengan jenjang keilmuan.

Pengembangan kurikulum didasarkan pada kebutuhan lembaga-lembaga

pendidikan, perkembangan tantangan dan eksistensi LPTK sebagai dampak dari

perubahan berbagai kebijakan terutama dalam menghasilkan guru-guru profesional

dengan empat kompetensi utama yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,

(10)

7 kurikulum dilakukan oleh masing-masing program studi dengan mengacu kepada

tuntutan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Pada beberapa program studi

telah dilakukan pengembangan kurikulum berbasiskan KKNI. Pengembangan mutu dan

relevansi kurikulum dilakukan baik untuk program sarjana, magister maupun program

doktor. Beberapa kegiatan pengembangan kurikulum yang dilakukan terutama terkait

dengan program-program khusus seperti kurikulum PPG, kurikulum PPGT, kurikulum

PGSD berasrama, kurikulum dalam rangka program pendidikan sarjana kependidikan

bagi guru dalam jabatan, dan kurikulum pendidikan profesi disamping kurikulum

program studi non kependidikan.

Dalam rangka implementasi kurikulum, UNIMA secara berkelanjutan pada setiap

tahun anggaran menyediakan dana bagi penulisan bahan ajar dan modul. Setiap tahun

jumlah bahan ajar dan modul yang didanai dan yang dihasilkan menunjukkan

peningkatan signifikan. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan aktivitas

instruksional, relevansi, dan mutu implementasi kurikulum. Di samping penyediaan

bahan ajar dan modul, penguatan implementasi kurikulum dilakukan dengan

meningkatkan penyediaan perangkat pembelajaran seperti SatuanAcara Perkuliahan

(SAP) dan handout oleh setiap dosen.

Proses pembelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam mutu pendidikan.

Oleh sebab itu UNIMA dalam implementasi Renstra 2015-2019 memberi perhatian

terhadap peningkatan mutu proses pembelajaran. Dalam konteks ini, peningkatan proses

pembelajaran dilakukan melalui penyiapan fasilitas pembelajaran. Semua program studi

memiliki media projector baik media projector biasa maupun media projector dengan

fungsi multi media seperti active board sehingga proses pembelajaran dapat

dikembangkan dengan berbasiskan internet. Pengembangan teknologi informasi

diarahkan untuk mendukung peningkatan mutu proses pembelajaran. Setiap fakultas dan

beberapa program studi disiapkan active board untuk digunakan terutama dalam proses

pembelajaran.

Dalam mendukung proses pembelajaran berbasis TIK, setiap dosen telah diberikan

1 (satu) unit komputer yang digunakan untuk kepentingan kegiatan akademik seperti

pembuatan bahan ajar, penulisan artikel, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Dengan komputer yang tersedia, setiap dosen dapat mengakses berbagai informasi seperti

bahan ajar, jurnal penelitian ataupun jurnal ilmiah lainnya. Salah satu program yang

belum terlaksana sepenuhnya adalah pengembangan proses pembelajaran berbasis

(11)

8 mengembangkan bahan ajar dan pembelajaran secara elektronik. Sekalipun demikian

pemanfaatan internet untuk kepentingan pengembangan bahan ajar sudah dilakukan baik

oleh mahasiswa maupun dosen. Artinya pembelajaran secara virtual (virtual learning)

sudah dikembangkan dan secara terus menerus akan terus dikembangkan seiring dengan

penguatan kapasitas jaringan internet yang tersedia. Pemanfaatan active board

berbasiskan internet telah digunakan oleh semua program studi, sekalipun belum semua

dosen dan mahasiswa memanfaatkannya.

Peningkatan mutu proses pembelajaran dilakukan juga melalui berbagai program

peningkatan kualitas dosen melalui kegiatan-kegiatan short course ataupun pendidikan

gelar. Pendidikan non gelar dalam bentuk short course dilakukan melalui sejumlah

kegiatan seperti pengiriman dosen-dosen mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan

ataupun workshop di dalam dan di luar negeri seperti di Australia, Cina, Perancis, Jepang,

dan Belanda. Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu mutu tersebut dilakukan melalui

kegiatan-kegiatan yang terintegrasi dengan berbagai proyek seperti Duelike, PGSD

berasrama, JICA, CIDA Canada, dan proyek lainnya.

Pembinaan aktivitas instruksional diarahkan untuk memperkuat implementasi

kurikulum, penguatan kemampuan professional dosen-dosen dalam melaksanakan

aktivitas pembelajaran di kelas. Pembinaan aktivitas instruksional ini dilakukan oleh

Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Aktivitas Instruksional (LP2AI). Dalam hubungan

ini, telah dilakukan upaya-upaya seperti melaksanakan program PEKERTI dan APPLIED

APPROACH (AA) bagi dosen-dosen, pendidikan dan latihan, penulisan bahan ajar dan

modul.

Penyediaan sarana dan fasilitas pembelajaran dilakukan dalam mendukung proses

pembelajaran dilakukan dengan membangun dan menyiapkan baik gedung-gedung

perkuliahan, laboratorium terpadu, workshop dan bengkel, peralatan dan bahan-bahan

laboratorium, serta penyediaan media pembelajaran berbasiskan teknologi informasi dan

komunikasi. Disamping penyediaan satu unit computer untuk setiap dosen, setiap

program studi dilengkapi dengan media proyektor seperti LCD dan juga active board by

promothen. Dengan active board yang tersedia setiap dosen dapat mengembangkan

pembelajaran dengan memanfaatkan internet secara langsung. Jaringan internet terpasang

dan setiap mahasiswa dapat mengakses terutama bahan kuliah dan materi –materi

perkuliahan lainnya. Perpustakaan sebagai jantung pembelajaran dan pengembangan ilmu

disuatu perguruan tinggi secara terus menerus ditingkatkan mutu dan pelayanannya baik

(12)

9 telah dilakukan upaya modernisasi perpustakaan UNIMA. Langkah konkrit yang sudah

dilakukan ialah melalui kerjasama kelembagaan dengan Tsing Hua University Taiwan

dan telah dilakukan kunjungan lapangan baik oleh pihak Unima ke Tsing Hua University

maupun dari pihak Tsing Hua University ke UNIMA.

Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sebagai LPTK, Unima turut secara

aktif menyelenggarakan Program Sarjana Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan

(PSKGJ) sebagai program khusus yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan

kualifikasi pendidikan guru-guru yang belum memenuhi strata sarjana sebagaiana amanat

UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. UNIMA adalah salah satu perguruan

tinggi yang dipercayakan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program PSKGJ.

Sejak tahun 2006 UNIMA melaksanakan program PSKGJ meliputi seluruh Provinsi

Sulawesi Utara. Disamping itu, Unima juga melaksanakannya di beberapa kabupaten dan

kota seperti di Provinsi Papua, Papua Barat ataupun Maluku Utara. Manajemen program

PSKGJ dilaksanakan oleh Direktorat Program PSKGJ yang dipimpin oleh seorang

Direktur. Pada setiap fakultas dibentuk unit pelaksana akademik dengan dekan sebagai

direktur akademik, dan koordinator pada setiap program studi.

Dalam menjamin mutu akademik program PSKGJ, UNIMA memberi perhatian

pada pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam hubungan ini, kurikulum

disusun dengan memperhitungkan pengalaman belajar yang telah diperoleh guru selama

dia menjadi guru. Perhitungan pengalaman belajar dilakukan melalui akreditasi terhadap

portofolio setiap guru. Akreditasi dilakukan oleh satu tim akreditasi di program studi.

Berdasarkan hasil akreditasi ditentukan jumlah beban studi yaitu jumlah satuan kredit

semester yang harus ditempuh oleh setiap guru. Sedangkan proses pembelajaran

dilaksanakan dalam bentuk blok waktu perkuliahan secara tatap muka dengan tugas-tugas

baik mandiri maupun terstruktur.

Di samping program PSKGJ, UNIMA telah berhasil melaksanakan program

Pendidikan Profesi Guru Terpadu dengan Kewenangan Tambahan yaitu PPGT, Program

Studi PGSD dengan Kewenangan Tambahan Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan untuk SMP. Mahasiswa yang diterima berasal dari seluruh Indonesia.

Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk pendidikan berasrama.

Program akademik lainnya yang menjadi program prioritas UNIMA ialah

penyelenggaraan Program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal

atau disingkat SM3T. Hingga saat ini UNIMA telah melaksanakan 3 (tiga) angkatan

(13)

10 dan Papua Barat. Program ini semakin memperkokoh peran UNIMA sebagai LPTK

dalam ikut meningkatkan mutu pendidikan di daerah-daerah tertinggal dalam satu

semangat yaitu Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI)

Profil akademik lulusan UNIMA cukup kompetitif. Dampak dari peningkatan mutu

dan relevansi kurikulum, tenaga dosen, dan penyediaan sarana dan prasarana tampak pada

beberapa tolok ukur penting seperti jumlah lulusan yang terus meningkat dengan tingkat

produktivitas yang tinggi. Tercatat setiap tahun akademik UNIMA melaksanakan empat

kali wisuda dengan jumlah rata-rata 800 per angkatan wisuda. Nilai rata-rata IPK lulusan

tercatat 3.28 dengan lama studi 4.2 tahun. Dari studi pelacakan, lama waktu tunggu untuk

mendapatkan perkejaan pertama tercatat 1 s/d 2 semester.

Komitmen UNIMA untuk menjamin mutu, sejak tahun 2010 telah dibentuk

Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (LPMPT) UNIMA. Lembaga ini berfungsi

mengembangkan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu. Sampai pada tahap

sekarang ini LPMPT UNIMA telah berhasil menyusun sejumlah instrumen penjaminan

mutu terutama kebijakan, standar, dan manual mutu, serta menyiapkan sumber daya

manusia terutama dosen-dosen dan semua unsur manajemen mengenai sistem penjaminan

mutu di UNIMA. Sekalipun demikian implementasi kegiatan penjaminan mutu,

koordinasi orgnaisasi penjaminan mutu serta penyediaan berbagai dokumen baik

instrumen mupun laporan kegiatan pelaksanaan penjaminan mutu masih perlu terus

ditingkatkan.

B. Penelitian

Di bidang penelitian, kebijakan diarahkan pada penguatan pilar-pilar pembangunan

pendidikan tinggi yaitu peningkatan daya saing, otonomi dan desentralisasi, dan

kesehatan organisasi. Dalam hubungan ini, program dan kegiatan yang dilakukan

diarahkan pada: Pertama peningkatan relevansi program penelitian melalui

kegiatan-kegiatan seperti pengembangan penelitian dosen melalui usulan penelitian sesuai skema

yang ditawarkan oleh LP2M, mengintensif forum diskusi dosen untuk menghasil proposal

penelitian nasional seperti Hibah Kompetensi, Strategi Nasional. Penelitian

Desentralisasi seperti Hibah Unggulan, Perguruan Tinggi, Hibah Bersaing, Hibah

Penelitian Doktor, dll. Pengembangan instrumen penelitian yang dilaksanakan di

masing-masing Pusat Studi melalui pembentukan KBK

Kedua, peningkatan kualitas dan pengembangan staf peneliti melalui

(14)

11 proposal, mengikutsertakan staf peneliti dosen melalui kegiatan seminar/workshop

internasional, nasional, regional, publikasi karya ilmiah dosen pada jurnal terakreditasi

nasional, internasional, jurnal lokal (ISSN), membentuk tim peneliti baik di tingkat

Jurusan/PS sampai di tingkat Fakultas, pengembangan penelitian bersama lembaga mitra,

mengintensifkan diskusi pada setiap jumat dalam rangka meningkatkan kerjasama staf

dalam penelitian, mengikutsertakan staf pengajar dalam kegiatan penyusunan proposal

penelitian baik penelitian dosen muda, penelitian fundamental, hibah bersaing dan

lain-lain, serta mengikutsertakan staf dalam pelatihan penulisan artikel ilmiah ditingkat lokal

dan nasional.

Ketiga meningkatkan suasana akademik melalui kebijakan dan kegiatan

pembentukan Kelompok Bidang Keahlian (KBK), penyiapan dana untuk penelitian

kolaboratif, dan pengembangan evaluasi kinerja staf melalui monitoring dan evaluasi.

Keempat, meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana seperti pengadaan

ruang kerja untuk Pusat-pusat Studi, penambahan bahan laboratorium, media dan

peralatan penelitian.

Dalam rangka otonomi perguruan tinggi, dilakukan penataan kelembagaan melalui

penyusunan Renstra Lembaga, Penyusunan Rencana Operasional masing-masing Pusat

Studi, penyusunan Kalender Kegiatan Penelitian, penyusunan Rencana Program dan

Penganggaran Terpadu, dan akreditasi Jurnal Sciensia dan Jurnal Pendidikan, serta jurnal

yang dikelola oleh masing-masing program studi.

Dalam rangka kesehatan organisasi, Lembaga Penelitian Unima memantapkan

pelaksanaan institutional regulation baik panduan penelitian, standard operating

procedures, dan kode etik. Pengembangan sistem rekrutmen, promosi, reward and

punishment dilakukan melalui proses seleksi dan review proposal, reward kepada dosen

yang memiliki karya ilmiah dimuat di jurnal internasional. Monitoring dan evaluasi

dilakukan secara silang dan terpadu bekerjasama dengan fakultas dan atau antar lembaga.

Dampak penataan kelembagaan tersebut, terlihat peningkatan baik jumlah proposal

penelitian yang diusulkan di berbagai sumber pendanaan baik dari Ditjen Dikti, kerjasama

kelembagaan dengan pemerintah daerah ataupun pendanaan dari sumber dana PNBP

Unima. Demikian juga dengan jumlah usul atau proposal penelitian yang diterima, dalam

tiga tahun terakhir secara terus menerus menunjukkan peningkatan. Publikasi hasil-hasil

penelitian tersebut diberbagai jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional secara

(15)

12 C. Pengabdian pada Masyarakat

Di bidang pengabdian pada masyarakat, kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai

tugas pokok dan fungsi dalam rangka tridarma perguruan tinggi. Implementasi kegiatan

pengabdian pada masyarakat diarahkan untuk memperkuat peran UNIMA dalam rangka

pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan difusi teknologi yaitu kegiatan PPM

berbasis IPTEKS, Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan berbagai bentuk pelaksanaanya,

pendidikan dan pelatihan. Kegiatan-kegiatan diimplementasi baik sebagai bagian dari

program Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi maupun kerjasama kelembagaan antara UNIMA dengan Pemerintah

Daerah dan atau institusi swadaya masyarakat.

Kebijakan pengembangan kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan

berdasarkan kerangka pemikiran bahwa desentralisasi merupakan peluang dan tantangan

dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan PPM yang berbasis sumber daya alam dan

sumber daya manusia lokal. Dalam rangka itu, kerjasama strategis UNIMA dengan

pemerintah daerah, dunia usaha dilakukan dalam meningkatkan kegiatan-kegiatan PPM

dengan senantiasa memanfaatkan hasil-hasil penelitian , penulisan buku sebagai bentuk

defuse IPTEKS.

Program kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan mencakup

berbagai program strategis pemberdayaan masyarakat dan transfer teknologi seperti

program PPM` dengan berbagai skim sperti: IPTEKS bagi Masyarakat (Ibm), IPTEKS

bagi Kewirausahaan (Ibk), IPTEKS bagi Produk Ekspor (IbPE), IPTEKS bagi Inovasi

dan Kreativitas (IbIKK), IPTEKS bagi Wilayah (Ibw), Ipteks bagi wilayah antara

PT-CSR atau PT-Pemda-PT-CSR, dan program Hi-Link dari DP2M Ditjen Dikti, dan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) terintegrasi. Kegiatan PPM juga dilakukan dari sumber dana

BOPTN. Penguatan tata kelola LPM dilakukan melalui penguatan perangkat manajemen

seperti pengembangan Standart Operating Procedures (SOP) untuk berbagai kegiatan

PPM dan SOP KKN. Peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan PPM dilakukan melalui

pendidikan dan latihan sumber daya manusia dalam penyusunan proposal PPM, dan

untuk menjamin akuntabilitas serta mutu kegiatan PPM kgiatan monitoring dan evaluasi

dilakukan secara berkelanjutan.

D. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu

Pengembangan sistem penjaminan mutu UNIMA dilakukan oleh Lembaga

(16)

13 September 2010. Dalam perkembangannya, LPMPT Unima telah menata dan

mengembangkan kerangka dasar pengembangan sistem penjaminan mutu Unima melalui

kegiatan-kegiatan seperti menyusun kerangka sistem penjaminan mutu UNIMA,

menyusun standar mutu terutama standar minimal layanan, menyusun standar dan

mekanisme penjaminan mutu, menyusun instrumen penjaminan mutu, menata organisasi

penjaminan mutu baik pada tingkat universitas, fakultas, maupun program studi,

sosialisasi tentang sistem penjaminan mutu UNIMA, dan pelatihan dalam rangka

menyiapkan auditor-auditor.

E. Kemahasiswaan

Di bidang kemahasiswaan UNIMA menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan. Indikator capaian kemajuan itu terutama dapat dilihat pada kapasistas

enrolment yang secara terus menerus meningkat dengan rerata pertumbuhan 11.4% per tahun. Pada tahun 2014 ini jumlah total mahasiswa adalah 28.284 orang

.

Jumlah ini terdiri dari mahasiswa regular, non regular seperti PSKGJ dan mahasiswa peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Sebaran daerah asal sangat luas, berasal dari 32 Provinsi, dan secara khusus cakupan di wilayah Indonesia Timur seperti Maluku Utara, Maluku, Papua, Papua Barat, Sulawesi, dan Kalimantan. Seleksi masuk dilakukan melalui 3 (tiga) jalur utama yaitu Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi jalur lokal melalui Program Baku Bekeng Pande (B2P). Dilihat dari jumlah mahasiswa dan sebaran daerah asal menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap UNIMA semakin meningkat. Kondisi ini memberikan tantangan bagi UNIMA untuk secara terus menerus meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa.

Pembinaan kemahasiswaan diarahkan untuk memperkuat kemampuan mahasiswa

baik intelektual, penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, kepemimpinan, dan

kesejahteraan. Fokus utama pembinaan kemahasiswaan diarahkan pada pembentukan

karakter sebagai calon pemimpin di masa depan. Beberapa program strategis dan

sekaligus program unggulan ialah pelaksanaan program Bidik Misi yang merupakan

program unggulan Pemerintah. Penerima bea siswa menunjukkan angka yang secara terus

menerus meningkat baik jenis beasiswa maupun jumlah. Bidik misi menjadi program

prioritas terutama untuk mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan non akademik

tetapi berasal dari keluarga dengan orang tua ekonomi lemah.

Dalam bidang penalaran, peningkatan kemampuan penalaran mahasiswa diasah

melalui kegiatan-kegiatan seperti Penelitian Kreativitas Mahasiswa (PKM); Mawapres,

(17)

14 serta kegiatan-kegiatahn ko-kurikuler. Peningkatan produktivitas karya kreatif mahasiswa

dilakukan melalui berbagai kompetisi seperti kompetisi robot, pekan ilmiah mahasiswa,

kompetisi kreativitas mahasiswa, kompetisi mootcourt pada tingkat nasional dan

internasional (International Mootcourt) di Washington. KKTM bidang MIPA, IPS, dan

Pendidikan dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan kreatif dan berpikir kritis

mahasiswa. Pemantapan kepemimpinan dan kepribadian dilakukan melalui kegiatan

seperti debat politik, debat perpajakan, debat BKKBN, debat Pilar Kebangsaan. Tema

utama dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah dalam rangka pendidikan karakter. Khusus

tentang hal ini, telah dilakukan pendidikan dan pelatihan pendidikan anti korupsi bagi

mahasiswa yang dilaksanakan secara bersama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi

melalui Program Zona Integritas kampus.

Di bidang seni dan budaya Unima secara berhasil membangun sebuah tim paduan

suara Unima atau lebih dikenal dengan Manado State University Choir yang mampu

tampil sebagai juara di berbagai event nasional dan internasional seperti meraih Gold

pada Asian Choir Games di Jakarta, World Choir Games di Austria, World Champions di

Korea Selatan, dan Olimpiade Paduan Suara di Polandia. Pengembangan minat dan bakat

dibangun melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pembinaan prestasi seperti perlombaan

Kimia, Fisika, dan juga perlombaan MTQ, Pesparawi, Pekan Seni Mahasiswa Nasional

Indonesia (PEKSIMINAS), Pramuka, Pekan Olahraga mahasiswa baik daerah maupun

nasional, Menwa, Mahasiswa Pencinta Alam, Pers Kampus, UKM Olahraga, sanggar

seni, UKM, serta kegiatan-kegiatan keagamaan dan kerohanian bagi mahasiswa

berdasarkan keyakinan agama dan kepercayaan masing-masing.

F. Penataan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Implementasi Renstra 2010-2014 dalam penataan dan pengembangan sumber daya

mansuia (SDM) mencakup penataan dan pengembangan staf akademik yaitu

dosen-dosen, tenaga kependidikan seperti laboran pustakawan, dan staf administrasi. Fokus

pengembangan diarahkan pada peningkatan kualifikasi akademik, kompetensi dan

profesionalisme, promosi guru besar, kepangkatan, dan karier. Kegiatan dilakukan baik

melalui pendidikan bergelar (degree) dan atau tidak bergelar (non degree).

Dampak dari upaya penataan dan pengembangan SDM tersebut, terjadi

peningkatan yang signifikan seperti peningkatan kualifikasi akademik yaitu peningkatan

jumlah dosen yang berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan doktor dan magsiter,

(18)

15 dalam promosi kenaikan pangkat dan golongan. Saat ini dosen berpendidikan doktor dan

magister telah mencapai 70.44% dari total 907 jumlah dosen. Dosen-dosen muda

didorong dan difasilitasi baik melalui dukungan dana maupun kerjasama university to

university (U to U) untuk melanjutkan pendidikan magister dan doktor di berbagai

perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Jumlah dosen yang mengikuti

program pendidikan doktor meningkat secara terus menerus terutama dengan perguruan

tinggi di luar negeri seperti Okayama University, Osaka University, New Castle

University Australia, Haan University di Belanda, dan Marssaille University Perancis.

Untuk memperkokoh kualifikasi akademik dosen, maka sejak tahun 2011 penerimaan

dosen diprioritaskan bagi mereka yang sudah berpendidikan magister.

Dalam rangka peningkatan kompetensi staf dosen, sebanyak 66% dosen telah

mengikuti sertifikasi dosen dan telah memiliki sertifikat pendidik. Dalam rangka

meningkatkan mutu aktivitas instruksional semua dosen UNIMA telah mengikuti

PEKERTI dan Applied Approach (AA). Dilihat dari rasio dosen mahasiswa, terjadi

peningkatan rasio yang lebih baik seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa yaitu 1:

26, meningkat dibandingkan dengan rasio tahun 2010 yaitu 1:18. Artinya terjadi

peningkatan yang sangat signifikan dalam jumlah mahasiswa, dan sekaligus peningkatan

rasio kecukupan.

Pada tahun 2010, UNIMA berhasil menyusun perencanaan ketenagaan sampai

dengan tahun 2014 yang mencakup sistem rekrutmen, studi lanjut, dan promosi professor.

Sejak tahun 2012 penataan dan pengembangan dosen dilakukan melalui pangkalan data

perguruan tinggi (PDPT). Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, secara

bertahap UNIMA mengembangkan pembinaan berbasis kinerja dosen. Produktivitas

kinerja dosen diukur pada kemampuan dosen dalam melakukan kegiatan penelitian

sekaligus dengan kegiatan publikasi ilmiah melalui jurnal-jurnal terakreditasi. Dalam

hubungan ini, UNIMA telah mengembangkan portal berbasis web untuk mendukung

kegiatan-kegiatan publikasi ilmiah oleh dosen-dosen. Penilaian kinerja dosen dilakukan

berdasarkan kepuasan stakeholder terutama kepuasan mahasiswa. Pada tahun 2011

dilakukan pengukuran kinerja dosen dilihat dari kepuasan mahasiswa dengan angka yang

relatif baik.

G. Penataan dan Penguatan Kapasitas Sumber Daya Finansial

Dilihat dari sumber daya finansial, kapasitas sumber dana yang berasal dari

(19)

16 Grafik 1). Disamping PNBP, UNIMA mendapat kepercayaan pemerintah pusat melalui

berbagai proyek pembangunan fisik terutama dalam rangka modernisasi kampus. Dilihat

dari mata anggaran yang didanai rupiah murni dalam lima tahun terakhir lebih tinggi dari

PNBP karena berbagai proyek yang didanai dari rupiah murni. Sementara itu terjadi

penurunan jumnlah pada dua tahun terakhir seiring dengan berakhirnya pembangunan

beberapa proyek di UNIMA.

Garfik 2. Perkembangan pendanaan berdasarkan sumber pendanaan

H. Penataan Sumber Daya Sarana, Prasarana, dan Modernisasi Kampus

Penataan dan pengembangan sumber daya sarana dan prasarana dilakukan

terintegrasi dengan upaya modernisasi kampus. Dalam hubungan ini, UNIMA telah

berhasil menyusun suatu master plan pengembangan kampus sampai dengan tahun 2025.

Arah utama dalam master plan 2025 adalah modernisasi kampus UNIMA. Dua hal utama

yang dilakukan adalah menata kembali kondisi eksisting sarana dan prasarana, dan

rencana pengembangan dan pembangunan sarana serta prasarana yang baru.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mencakup

a. Perluasan sarana gedung perkuliahan: baik fakultas, program pasca sarjana, maupun

program pendidikan profesi

b. Pengembangan sarana akademik auditorium, microteaching room, laboratorium

(teaching lab and research lab), workshop, pusat-pusat studi

c. Perluasan sarana dan prasarana olahraga, FIP, Keteknikan, FMIPA, Ilmu Sosial,

(20)

17 d. Gedung dan sarana pusat kegiatan mahasiswa

e. Pusat layanan publik (kantor pos, toko buku, supermarket, perbankan, SPBU, klinik

kesehatan, tempat ibadah, dll).

f. Pembangunan infrastruktur termasuk jaringan transportasi di dalam kampus

Dihasilkan dua alternatif rencana induk pengembangan yang mencakup

kebutuhan ruang dan rencana gedung, dengan gambar sebagai berikut:

Rencana induk alternatif 1 dikembangkan berdasarkan konsep dasar sebagai berikut:

a. Pola masa gedung baru yang akan direncanakan mengarah ke satu titik (Kantor Pusat) b. Perencanaan gedung baru dipusatkan, di sekitar Kantor Pusat, agar pergerakan lebih

mudah. Jika tersebar, pergerakan dari satu area ke area lain membutuhkan waktu dan

harus menggunakan kendaraan.

c. Pengelompokan gedung (zonasi) berdasarkan fungsi:

1. Perumahan/penginapan : Asrama, wisma kampus, dan perumahan pejabat Unima

(21)

18

ALTERNATIF RENCANA INDUK 2

2. GEDUNG 1,2,3,4 (Ruang Kuliah, BEM, Kantin,Kegiatan mahasiswa) 1. Amphiteather

3. Diklat 4. Auditorium 5. PPG

1 3 2

4

5

6. Perumahan Pejabat Unima

Dan Wisma Kampus

6

2. Belajar Mengajar : Gedung kuliah baru direncanakan di area Kantor Pusat.

Sedangkan penambahan gedung kuliah pada fakultas mengikuti pola gedung

eksisting (FIP, FBS, FATEK, FIS, FIK, dan Fekon. ada gedung mengelompok,

dengan bagian tengah, ruang terbuka.

3. Pengembangan sarana dan prasaran manajemen seperti rektorat, dekanat, senat

baik universitas maupun falkultas.

4. Kegiatan pendukung akademik dipusatkan di area Kantor Pusat. (Pusat kegiatan

mahasiswa, amphiteather, warnet, kantin/café, percetakan, pusat computer).

5. Rencana Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran berada dalam satu lingkungan

dengan FMIPA karena dapat menggunakan fasilitas laboratorium FMIPA

6. Gedung Pendidikan dan Latihan juga berada di dekat gedung kuliah baru.

Rencana induk alternatif 1 dikembangkan berdasarkan konsep dasar

pengembangan sebagai berikut:

a. Pola masa gedung baru yang akan direncanakan mengarah ke satu titik (Kantor Pusat)

b. Perencanaan Gedung baru dipusatkan, di sekitar Kantor Pusat, agar pergerakan lebih

mudah. Jika tersebar, pergerakan dari satu area ke area lain membutuhkan waktu dan

harus menggunakan kendaraan.

(22)

19 c. Pengelompokan gedung (zonasi) berdasarkan fungsi:

1. Perumahan/penginapan : Wisma kampus, dan perumahan pejabat UNIMA berada

dalam tapak UNIMA, akan tetapi berada di pinggir jalan

2. Belajar mengajar : Gedung kuliah baru direncanakan di area Kantor Pusat.

Sedangkan penambahan gedung kuliah pada fakultas mengikuti pola gedung

eksisting. Masa gedung mengelompok, dengan bagian tengah, ruang terbuka.

3. Kegiatan pendukung akademik dipusatkan di area Kantor Pusat. (kegiatan

mahasiswa, amphiteather, warnet, kantin/café, lembaga penelitian, percetakan,

pusat computer).

4. Rencana Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran berada dalam satu lingkungan

dengan FMIPA karena dapat menggunakan fasilitas laboratorium FMIPA.

5. Gedung Pendidikan dan Latihan juga berada di dekat gedung kuliah baru.

Disamping penyusunan master plan pengembangan UNIMA, penataan dan

peningkatan kapasitas sarana dan prasarana dilakukan dengan memperkuat fasilitas

pembelajaran seperti pembangunan gedung perkuliahan, serta modernisasi fasilitas

pembelajaran melalui pengadaan computer bagi setiap dosen, pengadaan dan

pemanfaatan active board untuk setiap program studi, laboratorium terpadu, workshop,

dan bengkel. Dalam rangka pelaksanaan PPG maka UNIMA telah membangun gedung

Pusat Pendidikan Profesi Guru yang lengkap dengan fasilitas perkuliahan, direktorat,

micro teaching dan fasilitas untuk kegiatan mahasiswa. UNIMA juga berhasil

menyiapkan fasilitas untuk menjadikan UNIMA sebagai Pusat Pendidikan Olah raga dan

Kesehatan. Oleh sebab itu telah dibangun fasilitas olahraga baik stadion, gedung

olahraga, kolam renang, lapangan tenis serta fasilitas kesehatan di Fakultas Ilmu

Keolahragaan.

UNIMA menyiapkan 4 (empat) unit asrama mahasiswa baik di Tomohon maupun

di Tondano. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan akademik

seperti wisuda telah dibangun gedung auditorium dengan kapasitas 4000 orang yang

dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan seperti wisuda, seminar baik dalam skala besar

ataupun skala kecil. Modernisasi juga dilakukan dengan membangun sistem informasi

teknologi dan komunikasi yang dikelola melalui Pusat Komputer UNIMA dengan

menyediakan gedung Pusat Teknologi Informasi UNIMA. Modernisasi perpustakaan

dilakukan untuk memperkuat fungsi perpustakaan sebagai jantung pengembangan ilmu di

suatu perguruan tinggi. Modernisasi perpustakaan dilakukan dengan bekerjsama dengan

(23)

20 I. Penguatan Kelembagaan dan Sistem Manajemen

Dalam rangka implementasi Renstra 2010-2014, UNIMA telah melakukan dengan

baik penguatan fungsi kelembagaan baik badan normatif, organisasi dan tata kelola,

penguatan fungsi pengawasan, penataan dan penguatan implementasi instutional

regulation, serta penguataan kelembagaan terutama peningkatan status akreditasi program

studi.

Penguatan senat universitas dilakukan dengan memisahkan senat universitas dari

rektorat. Jabatan ketua senat tidak lagi dijabat oleh rektor tetapi oleh seorang ketua senat

dibantu oleh sekertasi senat dengan komisi-komisi pendidikan, komisi organisasi dan tata

kelola, dan komisi etika. Senat memiliki atau melaksanakan tiga fungsi utama yaitu

fungsi penetapan kebijakan, fungsi pemberian pertimbangan, dan fungsi pengawasan. Di

dalam implementasinya, restorasi kelembagaan senat ini membawa implikasi yaitu

meningkatkan efektivitas peran dan fungsi pengawasan, pemberian pertimbangan serta

penetapan kebijakan. Senat dan rektorat mampu membangun hubungan kelembagaan

secara baik dalam menetapkan kebijakan strategis universitas seperti peneatapan

anggaran dan program, pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan akademik, serta

pemberian pertimbangan kepada rektor baik diminta ataupun tidak diminta.

Penataan organisasi dan tata kelola dilakukan dengan menata kembali institusional regulation yaitu revisi statuta UNIMA (sekarang sedang dalam proses di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), revisi Organisasi dan Tata Kerja UNIMA, penyusunan dan

pemantapan pelaksanaan kode etik bagi dosen, mahasiswa, dan pegawai serta Pedoman

Akademik baik UNIMA, Fakultas, serta panduan-panduan. Dalam rangka efektivitas dan

efisiensi tata kelola, masalah yang masih perlu ditata dan dikembangkan secara terus

menerus ialah penguatan implementasi standar operating procedure. Tiga hal yang masih harus diperkuat dalam pengembangan SOP yaitu penguatan kemampuan SDM,

ketersediaan perangkat dan instrument serta konsistensi pelaksanaannya.

Pengawasan dan evaluasi kinerja merupakan bagian penting untuk menjamin

keterlaksanaan tata kelola yang baik. Untuk itu secara strategis fungsi pengawasan dan

evaluasi kinerja dilaksanakan oleh Pembantu Rektor VI bidang pengawasan, evaluasi

kinerja dan audit UNIMA. Dalam hubungan ini telah dilakukan dan dicapai

agenda-agenda sebagai berikut:

1. Fungsionalisasi Tim Pengawasan Internal (TPI) UNIMA yang telah dibentuk melalui

Surat keputusan oleh Rektor.

(24)

21 3. Pembinaan pegawai (dosen dan staf administrasi) yang melakukan tindakan-tindakan

indisipliner.

4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik di fakultas dan program

studi, dan pelaksanaan pembangunan fisik di UNIMA.

5. Bersama dengan BPKP melakukan pembinaan terhadap tata kelola keuangan pada

semua unit kerja.

6. Memberi pertimbangan melalui Komisi B Senat UNIMA dalam hal promosi staf

pegawai, termasuk mutasi di lingkungan UNIMA sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

7. Menerima pengaduan langsung stakeholder mahasiswa dan masyarakat luas terhadap

kinerja dosen dan atau pegawai.

8. Pembinaan fungsi pengawasan terhadap Tim Pengawasan Internal dan unit-unit kerja.

Penguatan kelembagaan program studi dilakukan melalui akreditasi program studi

oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Semua program studi UNIMA telah

terakreditasi. Sebagian besar program studi terakreditas B, beberapa terakreditasi A, dan

juga terdapat program studi yang terakreditasi C. Artinya masih menjadi tantangan bagi

UNIMA untuk meningkatkan status akreditasi program studi yang terakreditas C

sehingga minimal terakreditasi B bahkan sangat baik kalau terakreditasi A.

Penguatan kelembagaan program studi dilakukan melalui berbagai program hibah

kompetisi. UNIMA mendapatkan kepercayaan untuk menerima dan melaksanakan

berbagai program hibah kompetensi seperti IMHERE, Due-like, Manajemen Berbasis

Sekolah, Program PGSD Berasrama, program PPG dan berbagai program kompetitif

lainnya. Melalui berbagai program hibah tersebut program studi penerima mampu

memperkuat fasilitas pembelajaran, meingkatkan kemampuan profesional dosen melalui

program pendidikan degree ataupun non degree, meningkatkan aktivitas ilmiah dosen

melalui kegiatan hibah penelitian, hibah pengajaran.

J. Peningkatan Kesejahteraan

Kesejahteraan, promosi, dan reward and punishment merupakan bagtian penting

dalam manajemen sumber daya manusia. Oleh sebab itu upaya peningkatannya

dilakukan melalui kebijakan dan agenda kegiatan sebagai berikut:

1.Kesejahteraan, promosi, reward and punishment dilakukan berbasis kinerja, baik

(25)

22 2.Penjadwalan secara rutin kegiatan rapat tim penilai universitas dan komisi senat serta

senat Unima untuk penetapan dan pengusulan kenaikan pangkat dosen.

3.Pengusulan dosen dan pegawai untuk menerima tanda jasa dan penghargaan dari

pemerintah pusat.

4.Melaksanakan pemilihan dosen dan pegawai teladan di lingkungan UNIMA dan

untuk diusulkan ke tingkat nasional.

5.Penyediaan dukungan dana operasional dalam bentuk kegiatan-kegiatan kepada

semua program studi

6.Penyediaan dukungan dana untuk kegiatan penelitian, pengabdian pada masyarakat,

penulisan modul dan bahan ajar kepada dosen, dan dilaksanakan melalui mekanisme

kompetisi.

7.Pelibatan dosen dan staf administrasi dalam kegiatan-kegiatan ad hoc seperti

kepanitiaan ataupun satuan tugas.

8.Pembinaan dan penindakan terhadap dosen atau pejabat yang melakukan tindakan

tidak disiplin baik melalui teguran lisan dan tulisan serta diberhentikan sementara

dari tugas.

K. Peningkatan Kerjasama Kelembagaan

Kerjasama kelembagaan di dalam Renstra 2015-2019 diarahkan untuk memperkuat

jaringan UNIMA dalam mendukung kebijakan-kebijakan strategis, yaitu dalam rangka

capacity building penyediaan sumber daya manusia terutama dosen-dosen. Kerjasama

dilakukan dengan berbagai institusi terutama perguruan tinggi baik di dalam maupun di

luar negeri, dan dengan pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota. Sejak 2010

sampai sekarang ini telah dilakukan kerjasama beberapa perguruan tinggi di luar negeri

seperti New Castel University di Australia, di Jepang dengan Okayama University dan

Osaka University, di Perancis dengan Marssaille University, Han University di Belanda,

Universida dSalamangca Spanyol, dan Universida Degli Studi di Napoli Italia. Di

kawasan Asean, kerjsama dilakukan dengan Universitas Kebangnsaan Malaysia, dan

SEAMEO. Di dalam negeri melalui kerjasama Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan Indonesia (ALPTKI) dilakukan sinergitas membangun sesama LPTK, dan

dengan perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas

Hassanudin Makassar, dan perguruan tinggi lainnya. Dengan Pemerintah Daerah telah

(26)

23 Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan

Sulawesi Utara sendiri.

Tindak lanjut dari kerjasama ini ialah UNIMA mengirim dosen-dosen muda dan

mahasiswa untuk kuliah program magister dan doktor serta kerjasama dalam hal

publikasi ilmiah melalui jurnal ilmiah di masing-masing perguruan tinggi. Saat ini sudah

ada beberapa dosen Unima yang sedang belajar di berbagai universitas tersebut di atas.

Melalui program CIDA UNIMA bersama perguruan tinggi lainnya melaksanakan Project

Sulawesi Economic Development Strategy dan dalam hubungan ini UNIMA membuka

Bussines Center untuk melatih mahasiswa dan dosen-dosen. Dengan pemerintah daerah,

kerjasama terutama dilakukan dalam rangka memperkuat dan meningkatkan baik

kualifikasi akademik guru-guru maupun pendidikan dan latihan dalam meningkatkan

kemampuan professional guru.

Dalam rangka penguatan akuntabilitas dan untuk memperkuat tata kelola yang

bersih (good governance), UNIMA mengadakan kerjasama dengan: Pertama, Badan

Pemeriksa dan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Wilayah Sulawesi Utara. Kerjasama

ini dilakukan dalam rangka mewujudkan tata kelola keuangan yang baik melalui dua

kegiatan utama yaitu kegiatan audit dan pendampingan dalam pengelolaan dan

penyusunan laporan keuangan. Kedua, dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. Ketiga

dengan Kepolisian Daerah Sulawei Utara Kerjasama ini pun dilakukan dalam rangka

mewujudkan tata kelola yang benar-benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Keempat, kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam

kegiatan Pembangunan Zona Integritas di Kampus. Pembinaan dan pelatihan dilakukan

(27)

24 BAB III

ANALISIS SITUASI dan ISU-ISU STRATEGIS

A. Analisis Situasi

Analisis situasi dilakukan untuk melihat current condition UNIMA mengenai apa

yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan sekaligus ancaman yang akan dihadapi

UNIMA ke depan. Kondisi-kondisi existing ini akan menjadi base line bagi penyusunan

rencana dan program pengembangan.

1. Analisis Kekuatan

1) Visi dan misi UNIMA 2010-2014 yaitu BERMUTU, UNGGUL DAN

DIPERHITUNGKAN dipahami dan menjadi kekuatan motivasional bagi seluruh civitas

akademika UNIMA. Visi ini kemudian dinyatakan dalam satu semangat membangun

dengan semboyan HIDUP BERSAMA, MEMBANGUN BERSAMA, DAN

SEJAHTERA BERSAMA.

2) Memiliki dosen dalam jumlah yang sangat mencukupi bagi pengembangan program studi

baik program kependidikan maupun non kependidikan diberbagai bidang ilmu. Jumlah

dosen seluruhnya adalah 855 orang, dengan kualifikasi pendidikan S3 = 25%; S2 = 68%;

dan S1 = Unima memiliki tenaga pendidik 7 % (Grafik 3).

Grafik-3 Jumlah dan persen dosen menurut tingkat pendidikan

Dilihat dari rasio kecukupan jumlah dosen dan mahasiswa, menunjukkan bahwa rasio

yang ada belum mencapai angka yang ideal yaitu 1 : 26 dengan jumlah total

mahasiswa 22.187 mahasiswa. Jumlah dosen berpendidikan S1 telah menunjukkan

(28)

25 0

5000 10000 15000 20000 25000

Tahun 2011; 16128

Tahun 2012; 20571

Tahun 2013, 22187

terkait dengan kebijakan institusi yang mengharuskan seluruh dosen muda (CPNS)

mengikuti pendidikan S2 sebagai syarat untuk menjadi PNS dan atau untuk kenaikan

pangkat. Telah diputuskan melalui Senat Universitas bahwa mulai tahun 2010 dosen

yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S2 tidak akan diberi tanggung

jawab akademik baik mengajar, membimbing, dan atau menguji. Tenaga administrasi

yang dimiliki UNIMA berjumlah 453 orang sangat mencukupi untuk pelayanan dan

pengembangan kegiatan-kegiatan akademik.

3) Jumlah mahasiswa UNIMA terus meningkat dalam lima tahun terakhir menjadi

kekuatan karena dari peningkatan itu tergambar kepercayaan masyarakat terhadap

UNIMA semakin meningkat pula (Grafik 4).

Grafik 4. Perkembangan jumlah mahasiswa dalam 3 tahun terakhir

Peningkatan jumlah mahasiswa baru tersebut didorong oleh kebijakan-kebijakan

internal, yaitu (1) meningkatkan usaha sosialisasi UNIMA, (2) membentuk panitia

sosialisasi yang bekerja secara tetap mempersiapkan usaha-usaha sosialisasi, (3)

memperbaiki sistem dan mekanisme sosialisasi, (4) memperbaiki sistem rekrutmen

mahasiswa baru terutama persyaratan dan mekanisme jalur Baku Bekeng Pande

(B2P), (5) meningkatkan partisipasi dosen, mahasiswa, dan pegawai dalam rekrutmen

mahasiswa, (6) memanfaatkan media-media komunikasi baik media cetak maupun

elektronik, (7) meningkatkan peran dan partisipasi Alumni IKIP Manado/UNIMA yang

tersebar di sekolah-sekolah,(8)meningkatkan kerja sama UNIMA dengan pemerintah

daerah terutama kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku

(29)

26 beasiswa, dan (9) meningkatkan fungsi UNIMA sebagai Panitia Lokal Tondano

dalam penerimaan mahasiswa melalui SPMB.

4) UNIMA memiliki program studi kependidikan maupun non kependidikan yang

mampu menjawab kebutuhan program pendidikan akademik (program sarjana dan

pascasarjana), pendidikan vokasional maupun pendidikan profesi guru (PPG).

UNIMA juga mengembangkan dan menyelenggarakan program pendidikan sarjana

kependidikan bagi guru dalam jabatan (PSKGJ). Sementara itu UNIMA mendapatkan

kepercayaan untuk menyelenggarakan program pendidikan rintisan seperti Program

Pendidikan Guru Terpadu SD dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), dan

menyelenggarakan Program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan

Tertinggal (SM3T).

5) Ketersediaan sarana dan prasarana yang sangat mendukung. UNIMA memiliki lahan

kampus yang sangat luas yaitu 300 ha pengembangan pengembangan zona

perkuliahan, zona pemukiman (asrama, perumahan dosen), zona fasilitas publik,

maupun zona pelestarian lingkungan.

6) UNIMA sudah memiliki master plan pengembangan sampai dengan tahun 2025 yang

berisi rencana induk pengembangan pemanfaatan lahan kampus dan pengembangan

akademik serta sarana dan prasarana yang diperlukan.

7) UNIMA memiliki fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan perkuliahan,

pengembangan keilmuan baik penelitian maupun pengabdian pada masyarakat seperti

ketersediaan gedung-gedung perkuliahan, sistem informasi teknologi, fasilitas

pembelajaran berbasis TIK, sarana laboratorium, bengkel dan workshop, fasilitas

pusat pendidikan olahraga dan kesehatan. UNIMA memiliki laboratorium physical

fitness, Sport Science dan fasilitas kesehatan yang memadai. Untuk sarana olah raga

UNIMA juga sudah memiliki sarana yang memenuhi standar internasional meliputi

stadion atletik, kolam renang, gedung olahraga dan lapangan tenis serta lapangan

sepak bola. Dalam rangka pendidikan profesi. UNIMA sudah memiliki gedung

Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai pusat penyelenggaraan PPG, memiliki

asrama, serta auditorium yang mampu menampung 6000 orang.

8) UNIMA mulai mengembangkan tata kelola dan membangun sistem manajemen

sumber daya berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Memiliki semangat untuk

membangun suatu tata kelola kampus yang baik (good governance).

9) Pembinaan dan pengembangan ketenagaan baik dosen maupun staf administrasi

(30)

27 10) Memiliki lembaga-lembaga yang secara fungsional dapat mendukung pelaksanaan

tridarma dan penjaminan mutu serta aktivitas instruksional di UNIMA.

11) Semangat kebersamaan dan peningkatan kesejahteraan ternyata mendorong motivasi

untuk meningkatkan kinerja baik individu maupun lembaga.

12) Kerjasama kelembagaan UNIMA dengan lembaga-lembaga mitra yang semakin

banyak dan luas baik dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga penegak hukum,

maupun dengan pemerintah daerah diberbagai provinsi, kabupaten dan kota.

Kerjasama kelembagaan dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri terus

meningkat dan berimplikasi positif terhadap upaya pengembangan SDM di UNIMA.

2. Analisis Kelemahan

Di samping beberapa kekuatan yang dikemukakan di atas, dari hasil analisis situasi

internal dapat dikemukakan beberapa kelemahan sebagai berikut:

1. Manajemen akademik belum sepenuhnya memanfaatkan ketersediaan sarana

teknologi informasi dan komunikasi.

2. Penyediaan sarana dan fasilitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi ternyata

belum diikuti dengan budaya teknologi seperti disiplin dan efisien. Dosen-dosen

belum cukup tertib memasukkan nilai-nilai hasil ujian semester, pengisian KRS

secara online belum dilaksanakan secara tertib dan konsisten.

3. Dalam rangka implementasi fungsi-fungsi manajemen ketersediaan perangkat

manajemen seperti panduan, SOP masih perlu ditingkatkan dan disosialisasikan

sehingga diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman dalam implementasinya.

4. Pedoman dan perangkat manajemen yang tersedia belum sepenuhnya dilaksanakan

secara konsisten.

5. Sinergitas kerja kelembagaan antar unit-unit kerja masih terkendala karena belum

dimanfaatkannya secara optimal fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang

tersedia.

6. Ketersediaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi belum secara penuh

dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, baik

manajemen akademik, keuangan, sumber daya manusia, maupun manajemen

(31)

28 7. Aksesibilitas teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet yang tersedia di

UNIMA (website) belum mampu mendorong dan meningkatkan daya saing dan

peringkat Webometri UNIMA.

8. Implementasi manajemen penjaminan mutu masih lemah baik dilihat dari

ketersediaan perangkat sistem penjaminan mutu maupun konsistensi

keterlaksanaannya.

9. Fungsi-fungsi manajemen internal dan organisasi terutama Sistem Pengendalian

Internal dalam melakukan pengawasan, pembinaan, dan pengembangan masih lemah

dan belum cukup efektif.

10. Manajemen data base dan sistem informasi manajemen masih lemah dan belum

optimal sehingga pengambilan keputusan belum sepenuhnya didasarkan pada data

base.

11. Produktivitas dosen-dosen dalam menghasilkan berbagai karya ilmiah baik penelitian

maupun publikasi ilmiah melalui jurnal-jurnal terakreditasi, ataupun penulisan buku

dan bahan ajar masih terbatas dan belum cukup kompetitif untuk mendapatkan

pengakuan seperti HAKI.

12.Peningkatan jumlah penelitian yang didanai secara internal ternyata belum diikuti

dengan tingkat publikasi yang tinggi. Publikasi masih terbatas untuk

kepentingan-kepentingan promosi dan kenaikan pangkat.

13.Penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggeris dikalangan dosen-dosen dan

mahasiswa masih belum cukup kuat dan belum merata

14.Daya saing program studi yang ada dan pengembangan program studi baru baik

program sarjana maupun program pascasarjana belum cukup kuat mendorong daya

tarik mahasiswa asing.

15.Peningkatan ketersediaan aset, sarana dan prasarana belum diikuti dengan perubahan

sikap, cara berpikir dan budaya, serta keterampilan yang mendukung tercapainya

tujuan.

16.Kapasitas sumber daya finansial belum cukup kuat. Sumber keuangan UNIMA

masih terbatas pada SPP dan block grant, dan belum berasal dari sumber dana yang

diperoleh melalui proyek riset dan fee layanan, royalties, dana abadi ataupun profit

investasi.

17.Kapasitas income generating institusi masih rendah, disebabkan oleh pengelolaan

asset UNIMA belum optimal, rendahnya produktivitas penelitian inovatif yang

Gambar

Grafik 1). Disamping PNBP, UNIMA mendapat kepercayaan pemerintah pusat melalui
Grafik 4. Perkembangan jumlah mahasiswa dalam 3 tahun terakhir
Gambar 1. Road Map Pengembangan UNIMA

Referensi

Dokumen terkait

Warga kecamatan Batunadua desa Siloting telah menjadikan adat kebiasaan mereka dalam hal ini objek yang di sewakan adalah lahan kosong untuk bercocok tanam seperti menanam

Komponen management digunakan untuk menilai kemampuan manajerial pengurus bank dalam menjalankan usaha sesuai dengan prinsip manajemen umum, kecukupan

Park and Ride diharapkan dapat menyediakan tempat yang cukup luas dan baik untuk menampung kendaraan pribadi, mengurangi kendaraan yang masuk ke Kota karena

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

Sekalipun selama meditasi kaki kiri saya sudah menjadi mati rasa karena sakit yang ditahan dan tubuh saya juga sedikit terasa melayang, pada malam kedua di Cibulan

Hasil penelitian Sanders (dalam Dewi, 2013, hal. 3) mengungkapkan tentang lokasi tato pertama, responden pria paling banyak menerima tato pertama mereka di lengan atau tangan

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelayanan Kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Dinas

Menurut Cholisin dan Nasiwan (2012:33) kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kekayaan-kekayaan budaya lokal seperti