• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Hasil – hasil kegiatan yang telah dicapai dalam antara lain :

a. Meningkatnya pengelolaan kebersihan, keindahan dan ketertiban (K3) lingkungan di Kota Semarang melalui koordinasi secara intensif dengan seluruh stakeholders, khususnya dalam bidang pemantauan kebersihan, keindahan dan ketertiban di wilayah Kota Semarang, yang disertai dengan pembinaan pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran air dan udara.

b. Meningkatnya prosentase jumlah industri dan/atau kegiatan usaha yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencemaran air dari 66 % pada tahun 2012 menjadi 92,31 % pada tahun 2013.

c. Meningkatnya prosentase jumlah industri dan/atau kegiatan sumber yang tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 47 % pada tahun 2012 menjadi 86,67 % pada tahun 2013.

d. Meningkatnya jumlah Kelurahan Ramah Lingkungan di Kota Semarang dari 32 Kelurahan pada tahun 2012 menjadi 48 Kelurahan pada tahun 2013.

e. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan yang dapat dilihat dari penurunan jumlah kasus pencemaran lingkungan dari 48 perkara pada tahun 2012 berkurang menjadi 33 perkara pada tahun 2013 dan dari kasus yang muncul baik pada tahun 2012 maupun 2013 dapat ditanagani 100%.

f. Penurunan jumlah industri/kegiatan usaha yang berpotensi menimbulkan pencemaran/kerusakan lingkungan dari 154 industri/kegiatan pada tahun 2012 menjadi 120 industri/kegiatan pada tahun 2013 .

g. Meningkatnya jumlah industri/kegiatan usaha yang telah menyusun dokumen kajian lingkungan dari 100 industri/kegiatan pada tahun 2012 menjadi 114 industri / kegiatan usaha pada tahun 2013.

h. Berkurangnya luas lahan dan/atau tanah yang kritis di Kota Semarang dari 724,23 Ha pada tahun 2012 menjadi 719,23 Ha pada tahun 2013. i. Peningkatan respon terhadap pengaduan masyarakat dapat dilihat

dari pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang diajukan sejumlah 33 dapat ditindaklanjuti 100%.

j. Peningkatan jumlah titik pantau khususnya terhadap kualitas air yang telah dilakukan pada 34 sungai di Kota Semarang atau sebesar 53,1% dari total jumlah sungai yang ada sebanyak 64 sungai.

k. Meningkatnya penegakan hukum lingkungan melalui penyusunan berkas perkara dan pelimpahan bekas perkara kasus penambangan minerba eks galian C di Kota Semarang ke Kejaksanaan. Pada saat ini masih dalam tahap penyidikan dan pengumpulan data.

l. Meningkatnya cakupan wilayah yang melaksanakan program “Biopori” dari 15 % pada tahun 2012 dari 48 kelurahan menjadi 15 % pada tahun 2013 dari 64 kelurahan.

3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam Hasil – hasil kegiatan yang telah dicapai antara lain :

a. Peningkatan mitigasi/adaptasi daerah rawan kekeringan akibat dampak perubahan iklim dengan dibangunnya Rain Harvesting / pemanen air hujan dari 39 unit pada tahun 2012 menjadi 49 unit pada tahun 2013

b. Peningkatan konservasi lahan kritis dari 21,5 Ha pada tahun 2012 menjadi 26,5 Ha pada Daerah Tangkapan Air Waduk Jatibarang pada tahun 2013.

c. Diketahuinya status kondisi awal lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa di 12 (dua belas) kelurahan di Kecamatan Gunungpati. d. Terwujudnya peningkatan pengelolaan lahan galian Golongan C

melalui pengendalian dan pengawasan kegiatan penambangan minerba di 15 lokasi serta pengawasan pengendalian terhadap pemanfaatan air tanah terhadap 66 industri dengan hasil sebagai berikut :

1). 2 (dua) kegiatan dari 15 kegiatan yang diawasi (13%), berijin dan masa berlaku perijian sampai dengan tahun 2013.

2). 87% ijin penambangan minerba sudah habis masa berlaku perijinannya dan/atau dalam proses perpanjangan perijinan, namun demikian SKPD terkait belum dapat memproses perijinannya, dikarenakan belum ada dasar hukumnya (belum ditetapkannya Perda tentang Perijinan Penambangan Minerba). 3). Hasil pengawasan pemanfaatan air tanah, terdapat 70 % dari 66

industri/ perusahaan belum melaksanakan upaya konservasi pemanfaatan air tanah.

4. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Hasil pelaksanaan program ini adalah terwujudnya perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengendalian sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup (LH) yang berkelanjutan dan akuntabel melalui penyusunan Rencana Kerja dan Program Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang yang sesuai dengan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup.

5. Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Hasil-hasil pelaksanaan program selama tahun 2013 antara lain :

a) Tersedianya akses informasi SDA dan LH secara berkelanjutan (media cetak, eletronik dan internet) melalui penerbitan Buletin Lingkungan Hidup “Green” 6 kali/tahun website badan Lingkungan Hidp Kota Semarang dengan alamat www.blhkotasemarang.org b) Meningkatnya kesadaran sekolah dalam kepedulian lingkungan

melalui pembinaan sekolah calon adiwiyata di 35 (tiga puluh lima) sekolah yang terbesar di 16 UPTD pendidikan dan pelaksanaan lomba sekolah calon adiwiyata di Kota Semarang untu sekolah SD/ MI / Negeri / Swasta / sederajat, SMP / MTS / Negeri / swasta / sederajat dan SMA / SMK / MA / Negeri / Swasta / sederajat.

c) Penyusunan 2 dokumen Status Lingkungan hidup Daerah (SLHD) yaitu Buku basis data dan Buku Laporan.

6. Program Pengendalian Polusi

a) Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan melalui penerapan hari bebas kendaraan bermotor (car free day) di kawasan Simpanglima, Jl. Pemuda dan Jl. Pahlawan setiap minggu sekali atau sebanyak 52 kali dalam setahun. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan mencegah polusi udara dari sumber bergerak.

b) Penurunan tingkat pencemaran udara, limbah padat dan limbah cair melalui pengembangan teknologi tepat guna dalam pengelolaan dan pengolahan limbah industri, dengan hasil :

1). 80 industri/kegiatan usaha telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air

2). Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan teknologi pilah dan olah sampah di 16 Kecamatan

3). Banyaknya masyarakat yang menerapkan pilah dan olah sampah sekitar 400 orang.

7. Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut:

a. Peningkatan luas areal mangrove yang ditangani atau disulam dari 427,5 meter tahun 2012 menjadi 527,5 meter tahun 2013

b. Penambahan panjang sempadan pantai yang ditangani dengan sabuk pantai (APO) dari 177,5 meter tahun 2012 menjadi 277,5 meter tahun 2013

c. Peningkatan areal pesisir pantai yang direhabilitasi berdasaran panjang pantai Kota Semarang dengan pembangunan sabuk pantai dari 36.452,5 meter tahun 2012 menjadi 36,352,5 meter tahun 2013

d. Peningkatan areal pesisir pantai yang direhabilitasi berdasaran panjang pantai Kota Semarang dengan konservasi mangrove dari 36.202,5 meter tahun 2012 menjadi 36.102 meter tahun 2013

8. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Ruang terbuka hijau ini salah satu di dalamnya mencakup mengenai taman kota dan lingkungan. Taman yang seyogyanya menjadi salah satu ruang publik dengan fungsi ekologis dan estetika untuk lingkungan sekitarnya menjadi ruang pembentuk lingkungan sosial.

Dokumen terkait