• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah Desa :

Dalam dokumen Manajemen Kantor Kecamatan Kantor Kecamatan (Halaman 27-33)

PEMBAHASAN FUNGSI MANAJEMEN POSDCORB KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG

3.1.5. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah Desa :

a. Fasilitasi Pengisian Perangkat Desa b. Peningkatan SDM Perangkat Desa c. Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa d. Fasilitasi Pemilihan Anggota BPD e. Pemberdayaan Lembaga Desa

3.1.6. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa :

a. Fasilitasi Penyusunan LKPPD/LKPj,

b. Fasilitasi Penyusunan APBDesa c. Pembinaan Administrasi Desa

d. Monitoring dan Evaluasi Alokasi Dana Desa (ADD)/ Keuangan Desa e. Pemberdayan dan Penguatan Lembaga Ekonomi Desa

3.1.7. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan :

a. Fasilitasi Penguatan kelembagaan Desa/Kelurahan

3.2 Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Pengorganisasian dapat diartikan juga sebagai pembagian tugas pada orang yang terlibat dalam kerjasama instansi dengan menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai dengan prinsip organisasi.

Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokkan kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan, efsien.

Dalam melaksanakan fungsi pengorganisasian ini, kantor camat Tegalrejo telah melaksanakannya dengan baik. Menurut camat Tegalrejo Bapak Muhtasor, S.sos dalam pembagian tugas pegawai sudah proporsional. Beban tugas yang diberikan juga sesuai dengan tupoksi masing-masing. Hanya saja seringkali ada pegawai yang merangkap tugasnya. Tetapi hanya dilakukan ketika hal tertentu saja. Seperti contohnya untuk kasi TAPEM mempunyai tugas yang banyak termasuk pelayanan dan pembangunan. Sehingga tidak memungkinkan dan kurang efektif apabila dikerjakan sendiri. Maka dari itu, meminta bantuan kepada kasi-kasi yang lain atau staf yang lain untuk membantunya. Sehingga terjadi rangkap tugas diantara kasi atau staf tersebut. Memang untuk pegawai kantor camat Tegalrejo terbatas, sebenarnya tugas sudah ada pada masing-masing kasi, dan sudah terbagi sedemikian rupa.

3.3 Staffing (Pengadaan Tenaga Kerja)

Staffing secara sederhana diartikan sebagai penempatan pegawai ditempat yang sesuai dengan keahliannya masing-masing. Pengadaan tenaga kerja atau penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi. Fungsi manajemen ini termasuk penting karena pengadaan tenaga kerja merupakan salah satu bagian terpenting dalam17 suatu organisasi, karena tanpa adanya sumber daya manusia maka organisasi tidak akan berjalan.

Dalam pengadaan tenaga kerja di kantor camat Tegalrejo sejauh ini yang mempunyai kewenangan untuk menyeleksi atau mendistribusikan pegawai adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Untuk saat ini di kantor kecamatan sedang ada kekosongan satu jabatan yaitu kasi TATIB dikarenakan pensiun dan belum ada pergantian jabatan. Maka dari itu pada akhir bulan Desember baru akan ada penataan organisasi perangkat daerah 17). T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, Penerbit BPFE-YOGYAKARTA,

Yogyakarta, 2015.

dan akan dilengkapi serta diatur kembali. Masalahnya sekarang organisasi kecamatan dan kabupaten ada kebijakan tentang perampingan atau semakin diperkecil jumlah pegawai. Apabila dengan banyaknya pegawai nanti output dari pelaksanaannya bisa tercover dan diselesaikan dengan baik. Namun bukan berarti jumlah pegawai yang sedikit tidak dapat menjalankan program kerja dengan baik. Karena dasar ukurannya adalah kinerja, meski pegawai jumlahnya sedikit tetapi kinerjanya dapat diselesaikan dengan baik.

Kemudian untuk pengembangan potensi pegawai, dari pihak kecamatan mengajukan setiap pegawai untuk diikutkan diklat. Biasanya yang menyelenggarakan langsung dari pemerintah kabupaten Magelang. Karena pembekalan materi beserta cara penyampaian program kerja kepada masyarakat desa perlu dilaksanakan. Bagaimana akan memberdayakan apabila tidak ada bekal, maka dari itu pembekalan materi perlu dilakukan pada setiap pegawai agar nantinya ketika sudah terjun langsung ke masyarakat kegiatan akan terlaksana dengan baik sesuai rencana dan tujuan.

3.4 Directing (Pengarahan)

Directing berarti memberikan instruksi, membimbing, konseling, memotivasi dan memimpin staf dalam suatu organisasi dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi pengarahan secara sederhana adalah membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi, dan disiplin.

Di kantor Kecamatan Tegalrejo fungsi pengarahan sudah dilaksanakan dengan baik. Menurut Bapak Muhtasor, S.sos dalam membangun komunikasi antara atasan (camat) dengan pegawai dilakukan melalui kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari. Apabila ada informasi terbaru maka segera disampaikan. Kemudian dalam memotivasi pegawainya tidak ada hal khusus yang dilakukan. Menurut Bapak Muhtasor, S.sos intinya pegawai ketika haknya sudah diberikan itu sudah memenuhi

tanggung jawabnya masing-masing. Prinsip itu yang selalu diingatkan kepada para pegawai. Karena tidak ada pemberian reward, hanya gaji dan tunjangan saja yang dapat diberikan kepada pegawai. Kemudian ditambahkan bahwa di lingkungan kerja kantor kecamatan Tegalrejo melaksanakan keterbukaan tidak ada hal yang ditutup-tutupi. Sehingga seluruh pegawai dapat mengerjakam tugas sesuai dengan tuposinya masing-masing.

Selanjutnya tentang kedisiplinan yang diterapkan di kantor Kecamatan Tegalrejo adalah bahwa setiap hari ketika masuk jam kerja dilaksanakan absensi secara manual. Apabila pegawai berhalangan hadir karena sakit atau ada kepentingan lain harus izin terlebih dahulu kepada camat dan menyertakan surat keterangan dokter jika sakit. Kemudian untuk pegawai kantor kecamatan Tegalrejo selama ini tidak ada yang mangkir atau bolos kerja. Karena peraturan yang berlaku sekarang, apabila ada pegawai yang mangkir maka akan dikenai sanksi yaitu pemotongan tunjangan sebesar 5%.

3.5 Coordinating (Pengkoordinasian)

Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efsien. Tanpa adanya koordinasi, individu-individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mengejar kepentingan sendiri, yang sering merugikan pencapaian tujuan secara keseluruhan.

Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan dimasa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan18 18). T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, Penerbit BPFE-YOGYAKARTA,

Yogyakarta, 2015.

masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen dalam pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan publik, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN. Koordinasi yang dilakukan di kantor kecamatan Tegalrejo sudah berjalanan dengan baik.

3.6 Reporting (Pelaporan)

Pelaporan adalah kegiatan yang berhubungan dengan laporan dari setiap kegiatan, lancar tidaknya aktivitas di dalam maupun luar kantor, dan apakah program kerja sudah dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran. Seperti contohnya pada rapat koordinasi atau rapat staf yang dilaksanakan satu bulan sekali, membahas evaluasi setiap kegiatan yang sudah direncanakan. Laporan dari masing-masing kasi dibahas bersama-sama, apabila ada kendala ditanyakan dan diselesaikan atau dicari jalan keluar untuk mengatasi kendala tersebut.

3.7 Budgeting (Penganggaran)

Penganggaran merupakan aplikasi sederhana dan langsung dari prinsip-prinsip proses pengawasan. Anggaran disusun kemudian laporan penerimaan dan pengeluaran nyata dibuat. Menurut Bapak Muhtasor, S.sos, dalam menentukan anggaran yang pertama dilakukan adalah menetapkan kebutuhan kemudian baru menetapkan rancangan anggaran yang akan digunakan. Kemudian rancangan anggaran yang sudah dibuat diajukan ke Bupati melewati Badan Anggaran. Meski sudah dijatah setiap kecamatan tetap membuat rancangan anggarannya.

BAB IV KESIMPULAN

Kecamatan Tegalrejo merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Visi kerja di Kecamatan Tegalrejo yaitu terwujudnya pemerintah yang semakin profesional, responsif, efektif dan inovatif ( PROSPEKTIF ) menuju masyarakat yang semakin maju dan sejahtera. Untuk mewujudkan visi tersebut, pasti membutuhkan suatu misi. Misi kerja di Kecamatan Tegalrejo yaitu menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan demokratis, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menciptakan masyarakat yang aman dan tentram, dan membangun perekonomian kecamatan yang berbasis potensi lokal yang berdaya saing.

Dalam suatu organisasi pasti membutuhkan sistem manajemen. Sistem manajemen itulah yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Prinsip paradigma manajemen yang digunakan di Kecamatan Tegalrejo adalah POSDCORB. Prinsip ini mengatur mekanisme feed back dari bawahan kepada atasan dengan menjalankan fungsi planning, directing, coordinating, dan yang paling penting adalah reporting.

Perencanaan yang dilakukan pada kantor camat Tegalrejo yaitu adanya Rencana Strategis (Renstra). Rencana strategis ini dilakukan oleh pimpinan kantor camat Tegalrejo bersama dengan pimpinan sub bagian dan kasi yang ada pada struktur organisasi. Dalam melaksanakan fungsi pengorganisasian, kantor camat Tegalrejo telah melaksanakannya dengan baik. Dalam pembagian tugas pegawai pun sudah proporsional. Beban tugas yang diberikan juga sesuai dengan tupoksi masing-masing. Dalam pengadaan tenaga kerja di kantor camat Tegalrejo sejauh ini yang mempunyai kewenangan untuk menyeleksi atau mendistribusikan pegawai adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Di kantor Kecamatan Tegalrejo fungsi pengarahan sudah dilaksanakan dengan baik. Dalam membangun komunikasi antara atasan (camat) dengan pegawai dilakukan melalui kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari. Adanya apel pagi tersebut menjadi ajang untuk mengevaluasi kinerja pegawai.

Dalam hal anggaran, Kecamatan Tegalrejo sudah dijatah mengenai anggaran. Dengan sudah adanya anggaran tersebut, maka disusunlah kebutuhan.

Dalam dokumen Manajemen Kantor Kecamatan Kantor Kecamatan (Halaman 27-33)

Dokumen terkait