• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan

AKUNTABILITAS KINERJA

3. Program Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan

Program ini dilaksanakan dengan tujuan mengembangkan budidaya tanaman pangan komoditi perkebunan melalui penerapan IPTEK, intensifikasi, ekstensifikasi, serta diversifikasi tanaman yang didukung dengan sistem penyuluhan dan pendampingan yang intensif secara berkelanjutan guna menunjang ketahanan pangan masyarakat.

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan :

1. Lahan produksi perkebunan di beberapa daerah seperti Siak, Dayun dan Koto Gasib berada di daerah gambut yang daerahnya sulit untuk dijangkau dengan sarana jalan yang terbatas.

2. Pengangkutan hasil produksi sawit banyak dengan cara manual berupa gerobak dorong, sehingga lambat dalam hal pengangkutan. 3. Serangan hama yang belum dapat ditanggulangi dengan optimal.

Rekomendasi peningkatan kinerja dimasa yang akan datang :

1. Pembangunan jalan usaha tani di daerah yang sulit dijangkau.

2. Pengadaan kendaraan roda 3 bermotor bergerobak sehingga kapasitas pengangkutan lebih maksimal dan lebih cepat.

Dokumentasi Bupati Siak Bpk. H. Alfedri dan Kepala Dinas Pertanian Bpk. Budiman Shafari melakukan penanaman sawit pada lokasi replanting sawit di Kampung Sialang Sakti,

Gubernur Riau Bpk. H. Syamsuar, M.Si melakukan Penanaman Perdana di Lokasi Replanting Sawit Kampung Sialang Sakti, Kecamatan Dayun

b. Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran Strategis 4 (SS4) :

Sasaran Strategis 4 (SS4) “Meningkatnya penerapan teknologi pertanian” dengan program pendukung sebagai berikut : Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan :

1. Sarana dan prasarana teknologi pertanian yang masih terbatas, dimana tingkat penerapan teknologi pertanian saat ini baru mencapai 64,17 % dari seluruh petani yang ada.

2. Sumber-sumber air tanah untuk pengairan lahan pertanian khususnya sawah dan lahan sayuran masih kurang

Rekomendasi peningkatan kinerja dimasa yang akan datang :

1. Pemberian teknologi pertanian terbaru melalui pengadaan alat dan mesin pertanian dalam rangka peningkatan kualitas kegiatan budidaya pertanian mulai dari pengolahan lahan, penanaman sampai dengan pemanenan hasil pertanian. Melalui program ini diharapkan tercapainya kemandirian teknologi pertanian bagi para petani di Kabupaten Siak dimasa yang akan datang.

2. Pembangunan irigasi sumber air tanah dalam/dangkal baik melalui pembangunan embung air, sumur maupun sistem pompa air tanah dalam skala besar (pipa pengisap maupun pompa air ukuran besar).

Bupati Siak melakukan Penyerahan Benih Padi dan Alsintan kepada Petani di Desa Buantan Lestari Kecamatan Bungaraya

c. Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran Strategis 5 (SS5) :

Sasaran Strategis 5 (SS5) “Meningkatnya kualitas SDM Penyuluh Pertanian” dengan program pendukung sebagai

berikut :

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan :

1. Kurangnya pemanfaatan peluang usaha, informasi dan akses suatu permodalan oleh kelompok tani yang ada saat ini.

2. Usaha pertanian yang berjalan belum maksimal baik dari segi permodalan, pemasaran maupun pengembangan usaha pertanian yang ada

3. Kurangnya kemampuan kelompok tani dalam mengetahui potensi pasar dan peluang usaha serta menganalisis potensiyang ada. Rekomendasi peningkatan kinerja dimasa yang akan datang :

Upaya didalam suatu peningkatan penguatan kelompok tani merupakan suatu hal yang tidak mudah, bahkan disini ini perlu memerlukan waktu yang sangat lama dan harus mempunyai finasial yang cukup. Namun demikian didalam penguatan kelompok tani ini memerlukan suatu kebijakan strategis dalam penguatan pemberdayaan kelompok tani yaitu diantaranya adalah :

1. Meningkatkan kemampuan dalam mengetahui potensi pasar dan peluang usaha serta menganalisis potensi yang dimiliki agar bisa mengembangkan usahatani yang lebih besar.

2. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usaha masing-masing anggota agar menjadi satu unit usaha yang mampu menjamin permintaan pasar.

3. Meningkatkan manajemen usaha tani yang disiplin dan terarah dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal dan menjaga kestabilan maupun perkembangan modal usaha tani yang ada melalui penguatan modal sosial penumbuhan unit usaha (UPJA dll), gerakan kolektif penumbuhan, pengembangan dan pemantapan usaha pertanian dan CSR sektor Pertanian.

2. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

Pelaksanaan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme penyuluh pertanian/perkebunan sebagai jawaban terhadap eksistensi dan kinerja penyuluh di lapangan serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penyuluh pertanian/ perkebunan.

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan :

1. Keterabatasan Penyuluh di desa. Berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani, setiap desa wajib memiliki satu penyuluh

2. Sistem penyuluhan pertanian sendiri belum memiliki koordinasi.

3. Terbatasnya anggaran dari APBD II yang dialokasikan dalam rangka peningkatan kualitas SDM Penyuluh baik itu pengetahuan dan ketrampilan penyuluh pertanian/ perkebunan.

Rekomendasi peningkatan kinerja dimasa yang akan datang :

1. Penambahan jumlah penyuluh khususnya PPL yang berstatus PNS dimana penyuluh yang ada sekarang hanya berjumlah 46 orang dan masih terdapat kekurangan sebanyak 85 orang.

2. Peningkatan koordinasi antar lembaga lain seperti litbang pertanian, perguruan tinggi serta lembaga swadaya masyarakat, dimana para penyuluh dapat menggunakan hasil penelitian dari lembaga tersebut untuk meningkatan produktivitas.

Peta Bisnis Proses Urusan Pemerintahan Strategis pada Penyuluhan Pertanian :

Kegiatan reviu bisnis proses urusan pemerintahan strategis pada penyuluhan pertanian berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan yang dimandatkan salah satunya kepada Menteri Pertanian tetapi dalam pelaksanaannya memerlukan koordinasi dan pengaturan lebih lanjut dengan Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota”.

Hasil penataaan berupa peta bisnis proses yang menggambarkan kejelasan pelaksanaan tugas berdasarkan mandat sesuai dengan urusan yang ditangani, dan terdapat kejelasan mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan tugas suatu urusan pemerintahan di bidang Penyuluhan Pertanian yang dalam pelaksanaannya memerlukan koordinasi dan pengaturan lebih lanjut dengan Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.

.

Dokumentasi pelaksanaan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

3.9 Inovasi dan Capaian Prestasi/Penghargaan

a. Inovasi Tahun 2019

Dinas Pertanian Kabupaten Siak dalam rangka peningkatan kinerjanya juga terus melakukan Inovasi dalam manajemen kerja seperti menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas untuk pembentukan Tim Kerja dalam hal pelaksanaan kegiatan di Dinas baik itu kegiatan yang berasal dari anggaran APBN, APBD I maupun APBD II.

Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Siak setiap tahunnya melaksanakan inisiatif dalam pemberantasan korupsi salah satunya melalui pembuatan Pakta Integritas baik Kepala Dinas kepada Bupati Siak maupun dalam lingkungan Dinas sendiri baik itu Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala UPTD Kecamatan. Selain itu, inovasi dalam manajemen kerja juga terus dilaksanakan dimana

Perjanjian Kinerja yang sebelumnya hanya mencapai tingkat Eselon III saat ini sudah dilakukan secara berjenjang ke Eselon IV.

Hasil inovasi di Dinas Pertanian Kabupaten Siak telah membentuk organisasi yang berbasis kinerja (performance based organization) yang ditandai oleh:

- Adanya Indikator Kinerja Utama terukur pada setiap jenjang sampai kepada individu - Dilakukan pengukuran secara berkala

- Hasil pengukuran dikaitkan dengan (ditindaklanjuti dengan) insentif/merit system

- Terdapat upaya perbaikan atau konseling dalam rangka penyempurnaan manajemen kinerja.

Perbaikan manajemen kerja yang dilakukan di Dinas Pertanian Kabupaten Siak dilakukan melalui rapat bulanan, triwulan maupun per semester baik itu Rapat Kepala Dinas dengan Pegawai Dinas baik itu PPTK Kegiatan maupun dengan Kepala Bidang dan Kepala UPTD Instansi terkait lainnya, maupun dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Propinsi Riau,

1. Inovasi Peningkatan Produksi Pertanian melalui penanaman Tanaman Kedelai di Lahan Perkebunan Sawit di Kecamatan Koto Gasib. 2. Inovasi Peningkatan Produksi Pertanian melalui penanaman Tanaman Jagung di Lahan Perkebunan Sawit di Kecamatan Koto Gasib. 3. Inovasi Peningkatan Produksi Pertanian melalui Penanaman Tanaman Pepaya di lahan Gambut di Kecamatan Sungai Mandau.

4. Inovasi Perbanyakan Anakan Tanaman Nenas melalui pemotongan daun untuk perbanyakan titik tumbuh anakan nenas di Kecamatan Sungai Apit.

b. Prestasi/Penghargaan Tahun 2019

Dinas Pertanian Kabupaten Siak juga telah mengukir prestasi dengan meraih penghargaan seperti :

1. Juara II Kategori Penyuluh Pertanian (THLTB-PP) Berprestasi Tahun 2019 atas nama AGUS RAMLI, PPL Desa Langsat Permai, Kecamatan Bungaraya Tingkat Provinsi Riau.

2. Juara III Kategori Balai Penyuluhan Pertanian Berprestasi Tahun 2019 atas nama Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bungaraya 3. Juara Umum III Kabupaten Berprestasi di Bidang Pertanian Tahun 2019 pada acara PEDA KTNA di Kabupaten Kuansing.

4. Nilai SAKIP Tertinggi Tingkat OPD Kabupaten Siak Tahun 2018 dengan capaian nilai sebesar 86,50 yang termasuk ke dalam

Dokumen terkait