• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

D. Pensiun

5. Fungsi Program Pensiun

Fungsi program pensiun menurut Martono (2001:158) meliputi tiga fungsi yaitu :

5.1 Fungsi Asuransi

Program pensiun mempunyai fungsi asuransi karena memberikan jaminan kepada peserta untuk mengatasi risiko kehilangan pendapatan yang disebabkan oleh kematian atau usia pensiun.

5.2 Fungsi Tabungan

Program pensiun dikatakan mempunyai fungsi tabungan karena selama masa kerja karyawan harus membayar iuran (premi).

5.3 Fungsi Pensiun

Program pensiun memiliki fungsi pensiun karena manfaat yang akan diterima oleh peserta dapat dilakukan secara berkala selama hidup.

E. Kredit pensiun

1. Pengertian Kredit Pensiun

Kredit pensiun adalah fasilitas yang diberikan kepada para pensiunan PNS,POLRI/ABRI, atau janda/duda dari pensiunan tersebut.

Kredit pensiun biasanya bersifat konsumtif, dimana seorang pensiun mengambil keputusan untuk mengajukan pinjaman di lembaga perbankan biasanya digunakan untuk biaya membangun rumah, biaya sekolah anak, atau sekedar untuk keperluan sehari-hari.

Bagi para pensiun yang menggunakan kredit pensiun untuk kegiatan usaha maka kredit berubah menjadi kredit pensiun produkti, karena pinjaman yang diberikan oleh pihak bank dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk kemajuan usahanya. Pihak bank juga sangat mengharapkan bahwa pinjaman yang diberikan oleh pensiun dapat digunakan untuk kegiatan yang positif dan mengahasilkan. Hal tersebut akan lebih meningkatkan kesejahteraan taraf hidup para pensiun.

2. Jenis-jenis Kredit Pensiun Pada Bank BTPN 2.1 Kredit Pensiun Sejahtera

Merupakan fasilitas kredit yang dirancang khusus bagi para pensiunan.Produk ini menawarkan pilihan jangka waktu kredit 1-120 (satu sampai seratus dua puluh )bulan, dengan plafon kredit maksimal Rp.300 (tiga ratus ) juta dan proses pembayaran yang mudah.

Keunggulannya :

2.1.1 Angsuran Tetap (Angsuran dipotong langsung dari manfaat pensiun bulanan.)

2.1.2 Mudah dan Cepat (syarat mudah dan proses pengajuan dan pencairan dana pada hari yang sama).

2.1.3 Fleksibel ( Plafon kredit hingga tiga ratus juta rupiah (Rp.300 juta), jangka waktu kredit maksimal seratus dua puluh bulan, tersedia

fasilitas tambahan kredit (Top Up) dan penghasilan fasilitas kredit dari bank lain (Take Over)).

2.1.4 Perlindungan terhadap ahli waris (Fasilitas kredit lunas bila nasabah meninggal karena dilindungi asuransi jiwa kredit, pilihan asuransi : Asuransi Alianz, Asuransi Generali Indonesia, Asuransi Avrist).

Persyaratan Dokumen pengajuan kredit : 2.1.5 Asli Surat Keputusan/ SKEP Pensiun 2.1.6 Fotokopi KTP yang masih berlaku

2.1.7 Referensi manfaat pensiun (CARIK/fotokopi buku tabungan/dokumen setara lainnya yang berlaku.

2.1.8 Fotokopi NPWP, untuk plafon kredit diatas lima puluh juta rupiah.

2.2 Kredit Pensiun Sejahtera Plus

Merupakan fasilitas kredit untuk pegawai yang maksimal 6 (enam) bulan akan memasuki masa pensiun.

Keunggulan :

2.2.1 Penundaan (Pelunasan seluruh kewajiban pada saat jatuh tempo dibayar dengan Tabungan Hari Tua (THT)).

2.2.2 Mudah dan Cepat (Syarat mudah dan proses pengajuan dan pencairan dana pada hari yang sama).

2.2.3 Fleksibel (Plafon kredit hingga tiga ratus juta rupiah dan tersedia pilihan jangka waktu kredit satu bulan sampai enam bulan.

2.2.4 Perlindungan terhadap ahli waris (Fisilitas kredit lunas bila nasabah meninggal karena dilindungi asuransi jiwa kredit, pilihan

asuransi : Asuransi Alianz, Asuransi Generali Indonesia, Asuransi Avrist).

Persyaratan Dokumen :

2.2.5 Asli Surat Keputusan / SKEP Pensiun.

2.2.6 Fotokopi KTP yang masih berlaku.

2.2.7 Referensi Tabungan Hari Tua (THT).

2.2.8 Fotokopi NPWP, untuk plafon kredit diatas Rp. 50 juta ( lima puluh juta rupiah ).

2.2.9 Dokumen persyaratan pengurusan pensiun dan THT.

2.2.10 Dokumen pembukaan rekening.

2.3 Kredit Pensiun Sejahtera 24

Merupakan fasilitas kredit pensiun yang diperuntukkan bagi pegawai yang maksimal 24 (dua puluh empat) bulan akan memasuki masa pensiun. Produk ini menawarkan pilihan jangka waktu kredit maksimal 144 (seratus empat puluh empat) bulan termasuk masa penundaan pembayaran (grace period) maksimal 24 (dua puluh empat) bulan.

Keunggulan :

2.3.1 Penundaan pembayaran kewajiban (masa penundaan pembayaran kewajiban (grace period) maksimal 24 (dua puluh empat) bulan dan angsuran dipotong langsung dari THT (Tabungan Hari Tua) dan manfaat pensiun bulanan.

2.3.2 Mudah dan Cepat (Syarat mudah dan proses pengajuan dan pencairan dana pada hari yang sama).

2.3.3 Plafon kredit hingga tiga ratus juta rupiah dengan jangka waktu kredit maksimal 144(seratus empat puluh empat) bulan termasuk (grace period) dan tersdia fasilitas tambahan kredit (TOP UP) dan penghasilan fasilitas kredit dari bank lain ( take over)).

2.3.4 Perlindungan terhadap ahli waris (Fisilitas kredit lunas bila nasabah meninggal karena dilindungi asuransi jiwa kredit, pilihan asuransi : Asuransi Alianz, Asuransi Generali Indonesia, Asuransi Avrist).

Persyaratan Dokumen :

2.3.5 Asli Surat Keputusan / SKEP Pensiun.

2.3.6 Fotokopi KTP yang masih berlaku.

2.3.7 Referensi Tabungan Hari Tua (THT).

2.3.8 Fotokopi NPWP.

2.3.9 Dokumen persyaratan pengurusan pensiun dan THT.

2.3.10 Dokumen pembukaan rekening.

3. Manfaat Kredit Pensiun Pada Bank BTPN

3.1 Memenuhi kebutuhan pensiunan baik untuk kebutuhan konsumtif maupun produktif.

3.2 Pelayanan cepat, dana kredit cair pada hari yang sama apabila dokumen persyaratan lengkap dan sah.

3.3 Debitur dilindungi oleh asuransi jiwa sehingga jika debitur meninggal maka sisa kewajiban di Bank BTPN dilunasi perusahaan asuransi selama dokumen pengajuan klaim asuransi sudah lengkap.

4. Risiko Kredit Pensiun Pada Bank BTPN

4.1 Debitur yang melakukan pelunasan kredit dengan tujuan bukan untuk meminjam kembali pada Bank BTPN, maka debitur akan dikenakan denda yang dihitung dari jumlah yang dilunasi.

4.2 Debitur pensiunan janda/duda wajib melunasi seluruh kredit jika yang bersangkutan menikah kembali dan pengelola dana pensiun menghentikan pembayaran manfaat pensiunnya.

4.3 Ketidakhadiran debitur pada saat pengambilan manfaat pensiun dapat menyebabkan manfaat pensiun tidak dipotong sehingga angsuran kredit tidak terbayar yang mengakibatkan penurunan kualitas kredit.

4.4 Keterlambatan tranfer dana manfaat pensiun oleh pengelola dana pensiun dapat menyebabkan sumber pembayaran angsuran tidak tersedia sehingga angsuran kredit tidak terbayar yang mengakibatkan penurunan kulitas kredit.

F. Pelaksanaan Strategi Promosi Kredit Pensiun Bank BTPN 1. Jenis-jenis Strategi Promosi Kredit Pensiun

1.1 Sosialisasi Ke Masing-masing Dinas

Sosialisasi ini secara langsung ke dinas-dinas setempat yang mempunyai pegawai seperti : Pegawai Negeri Sipil,Pejabat Negara, ABRI dan Pegawai Negeri Sipil HanKam yang pensiun sebelum 1 April 1989,Veteran, Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia,Eks KNIL, dan Pensiunan BUMN.

1.2 Sosialisasi Visit Nasabah oleh SMO (sales marketing Operational)

Dimana para SMO (sales marketing Operational) melakukan kunjungan ke rumah-rumah pensiun maupu calon pensiun, dengan pendekatan ini diharapakan lebih meningkatkan pengetahuan tentang bank BTPN dan produk-produk yang ditawarkan, serta meningkatkan minat calon nasabah kredit pensiunan.

1.3 Surat Penawaran ( direct mail)

Surat tentang penawaran produk-produk yang ada di bank BTPN dan program-program apa saja yang ada di bank BTPN yang akan disebarkan kepada calon nasabah pensiun.

1.4 Network atau Jaringan Kemitraan

Dengan adanya kerja sama dengan pihak TASPEN, ASABRI, Kantor Pos dan lembaga pensiun lainnya mempermudah promosi kredit pensiun dan produk-produk bank BTPN.

1.5 (Member get member) dalam hal ini nasabah yang sudah meminjam dana kredit pensiunnya di bank BTPN mengajak calon nasabah lainnya untuk meminjam dana kredit pensiun di bank BTPN.

1.6 Adanya Program Daya(sosialisasi) 1.6.1 Daya Sehat Sejahtera

Informasi atau konsultasi serta pemeriksaan kesehatan gratis untuk tujuan promotif dan preventif

1.6.2 Daya Tumbuh Usaha

Sentra informasi tumbuh usaha, pelatihan praktis keterampilan wirausaha dan micro business franchise.

1.6.3 Daya Tumbuh Komunitas

Program adopsi komunitas untuk peningkatan keterampilan, keberhasilan usaha dan kesehatan.

2. Pelaksanaan Strategi Promosi Kredit Pensiun Bank BTPN

2.1 Sosialisasi yang dilakukan keberbagai dinas-dinas dengan melakukan program daya menghasilkan data nasabah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Sosialisasi ( ke Dinas dan Program Daya) No Bulan

Sumber : Bank BTPN KC Medan (September 2015 s/d April 2016) Berdasarkan Tabel 2.1 menunjukkan bahwa Pada bulan Januari 2016 tidak terpenuhinya target nasabah kredit pensiun sebesar 70 nasabah kredit pensiun dan pada bulan Maret 2016 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terbanyak sebesar 120 nasabah kredit pensiun. Dilihat darit total keseluruhan nasabah yang mengikuti sosialisasi ke dinas-dinas mulai September 2015 s/d April 2016 sebesar 2367 nasabah dan diperhitungkan dengan target 30%

dari jumlah nasabah yang mengikuti sosialisasi ke dinas-dinas sebesar 710.1 dan jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun mulai September 2015 s/d April 2016 sebesar 766 nasabah, maka dengan ini dinyatakan tercapainya target yang diinginkan.

Cara pelaksanaannya : Bank BTPN Kantor Cabang Medan menargetkan 30% (tiga puluh persen) dari jumlah nasabah yang mengikuti sosialisasi harus menjadi nasabah kredit pensiun. Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan empat sampai lima kali dalam sebulan ke berbagai dinas-dinas seperti TASPEN, ASABRI, Kantor Pos, lembaga pensiun lainnya dan juga melakukan sosialisasi di Bank BTPN itu sendiri.

2.2 Sosialisasi Oleh SMO (sales marketing Operational) menghasilkan data nasabah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Sosialisasi Oleh SMO (sales marketing Operational) No Bulan September

2015 s/d April 2016

Jumlah Nasabah Yang Mengikuti Sosialisasi oleh SMO (sales marketing

Sumber : Bank BTPN KC Medan (September 2015 s/d April 2016)

Berdasarkan Tabel 2.2 diatas menunjukkan bawah pada bulan Maret 2016 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terbanyak sebesar 105 nasabah dan pada bulan Desember 2015 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terendah sebesar 70 nasabah.

Cara pelaksanaannya : Bank BTPN Kantor Cabang Medan memiliki pegawai SMO (sales marketing Operational) sebanyak dua puluh orang, setiap pegawai SMO (sales marketing Operational) harus mendapatkan target maksimal tujuh nasabah yang mengambil kredit pensiun, maka dalam sebulan jumlah nasabah kredit pensiun harus seratus nasabah (20×5=100). Dari tabel 2.2 hanya bulan Maret 2016 yang mencapai target sebesar 105 nasabah kredit pensiun, maka dari itu peran SMO (sales marketing Operational) sangat penting dalam menjalankan strategi agar tercapai tujuan perusahaan. Setiap SMO (sales marketing Operational) yang mencapai target biasanya diberi bonus dari hasil

kerjanya dan SMO (sales marketing Operational) yang tidak mencapai target diberikan peringatan ataupun sanksi agar termotivasi dalam melakukan pekerjaan.

2.3 Surat Penawaran menghasilkan data nasabah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Surat Penawaran No Bulan September 2015 s/d April

2016

Jumlah Nasabah yang Mengambil Kredit Pensiun

Sumber : Bank BTPN KC Medan (September 2015 s/d April 2016)

Berdasarkan Tabel 2.3 diatas menunjukkan bawah pada bulan September 2015 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terbanyak sebesar 15 nasabah dan pada bulan Desember 2015 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terendah sebesar 7 nasabah.

Cara pelaksanaannya : Surat penawaran ini disebarkan sebanyak seratus lembar dan hanya dua kali dalam sebulan, maka dalam sebulan ada 200 lembar surat penawaran yang di sebarkan kepada para calon nasabah kredit pensiun, penyebaran surat ini dilakukan pada saat sosialisasi ke dinas-dinas atau langsung ke nasabah pensiun bank BTPN. Maka dari itu dengan strategi ini bank BTPN memiliki jumlah nasabah yang sedikit yang mengambil kredit pensiun.

2.4 Member get member menghasilkan data nasabah sebagai berikut : Tabel 2.4

Sumber : Bank BTPN KC Medan (September 2015 s/d April 2016) Berdasarkan Tabel 2.3 diatas menunjukkan bawah pada bulan Maret 2016 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terbanyak sebesar 6

nasabah sedangkan pada bulan Desember 2015 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terendah sebesar 1 nasabah.

Cara pelaksanaannya : Pelaksanaan strategi ini memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terendah sebesar 27 nasabah kredit pensiun dikarenakan strategi member get member tidak memberikan informasi detail tentang kredit pensiun karena nasabah pensiun yang rata-rata usia lanjut, maka dari itu calon nasabah kredit pensiun tidak begitu tertarik untuk mengambil kredit pensiun tetapi tetap saja bank BTPN melakukan strategi ini meskipun nasabah yang diperoleh sangat sedikit. Dari data yang diperoleh peneliti hanya tiga puluh orang nasabah yang menjadi member mulai September 2015 s/d April 2016 ( sumber : Bank BTPN KC Medan 2016).

2.5 Jaringan kemitraan menghasilkan data nasabah sebagai berikut : Tabel 2.5

Jaringan kemitraan No Bulan September 2015

s/d April 2016

Jumlah Nasabah yang Mengambil Kredit Pensiun

Sumber : Bank BTPN KC Medan (September 2015 s/d April 2016)

Berdasarkan Tabel 2.5 diatas menunjukkan bawah pada bulan Maret 2016 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terbanyak sebesar 125 nasabah dan pada bulan Januari 2016 memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terendah sebesar 90 nasabah.

Cara pelaksanaannya : Pada strategi ini kerjasamalah yang menjadi poin penting karena dengan kerjasama yang baik antara bank BTPN dengan pihak TASPEN, ASABRI, Kantor Pos dan lembaga pensiun lainnya menghasilkan kinerja yang bagus.

Pada Strategi Sosialisasi ke Dinas-dinas dan Jaringan kemitraan mendapatkan jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun lebih banyak karena dengan strategi ini calon nasabah kredit pensiun lebih banyak mendapatkan informasi secara detail sehingga tertarik untuk mengambil kredit serta karena adanya kerja sama yang baik dengan pihak TASPEN, ASABRI, Kantor Pos dan lembaga pensiun lainnya sehingga mempermudah promosi kredit pensiun.

Pada Strategi Sosialisasi ke Dinas-dinas dapat dilihat memiliki jumlah nasabah yang mengambil kredit pensiun terbanyak mulai dari September 2015 s/d April 2016 sebesar 766 sedangkan pada Strategi Sosialisasi Visit Nasabah oleh SMO (sales marketing Operational) hanya mendapatkan nasabah kredit pensiun mulai dari September 2015 s/d April 2016 sebesar 684.

Pada Strategi member get member memiliki jumlah nasabah kredit pensiun lebih rendah sebesar 27 nasabah sedangkan Strategi Surat Penawaran memiliki jumlah nasabah kredit pensiun sebesar 80 nasabah, Strategi Surat Penawaran lebih tinggi memiliki jumlah nasabah kredit pensiunnya dibandingkan dengan Strategi

member get member,karena strategi ini kurang efektif karena hanya dari

mulut ke mulut ataupun adanya berita selebaran.

Dari hasil diatas menunjukkan bahwa strategi yang paling tinggi jumlah nasabah kredit pensiunnya adalah Strategi Jaringan kemitraan sebesar 822 nasabah dibandingkan dengan Strategi-strategi promosi kredit pensiun lainya. Hal ini menunjukkan kerjasama yang baik dengan pihak TASPEN, ASABRI, Kantor Pos dan lembaga pensiun lainnya dan pemberian informasi yang detail seputar produk-produk dan program yang dijalankan oleh bank BTPN KC Medan.

3. Pelaksanaa Strategi Promosi Kredit Pensiun dalam meningkatkan jumlah nasabah kredit pensiun Bank BTPN

Sebagai tujuan dari penelitian ini,kuesioner diserahkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai strategi promosi yang digunakan bank BTPN KC Medan untuk meningkatkan jumlah nasabah Kredit pensiunn. Berikut ini data dari 10 (sepuluh) orang responden pada penelitian ini :

3.1 Jenis Kelamin Responden

Tabel 3.1.1

Jenis kelamin Responden

Jenis kelamin Jumlah Responden %

Pria 6 60

Wanita 4 40

Total 10 100

Sumber : Data Primer,2016 (diolah)

Tabel 3.1.1 menunjukkan 6 orang atau sebesar 60% nasabah adalah pria dan 4 orang atau sebesar 40% nasabah adalah wanita. Dapat dilihat bahwa nasabah pria yang menjadi responden lebih banyak dari pada nasabah wanita pada PT Bank BTPN KC Medan.

3.2 Umur Responden

Tabel 3.2.1 Usia Responden

Usia Responden Frekuensi %

51-60 4 40

61-70 3 30

71-80 2 20

>80 1 10

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer,2016 (diolah)

Tabel 3.2.1 menunjukkan 4 orang atau sebesar 40% nasabah yang berusia 51-60 tahun, 3 orang atau sebesar 30% nasabah yang berusia 61-70 tahun, 2 orang atau sebesar 20% nasabah berusia 71-80 tahun dan 1 orang atau sebesar 10% nasabah berusia lebih dari 80 tahun.dapat dilihat bahwa nasabah yang berumur 51-60 tahun lebih banyak pada bank BTPN KC Medan.

3.3 Pekerjaan Responden

Tabel 3.3.1 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden Frekuensi %

Pegawai Negeri Sipil 7 70

Sumber : Data Primer,2016 (diolah)

Tabel 3.3.1 menunjukkan 7 orang atau sebesar 70% nasabah yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 1 orang atau sebesar 10%

nasabah yang bekerjan sebagai ABRI dan 2 orang atau sebesar 20%

nasabah yang bekerja sebagai Pegawai BUMN. Dapat dilihat bahwa nasabah PNS ( Pegawai Negeri Sipil) adalah yang menjadi responden terbanyak pada Bank BTPN KC Medan.

3.4 Pendapatan Responden

Tabel 3.4.1 Pendapatan Responden

Pendapatan Responden Frekuensi %

Rp 500.000 – Rp 2.500.000 5 50

Rp 2.600.000 - Rp 5.000.000 3 30

Rp 5.100.000 - Rp 7.000.000 2 20

>Rp 7.100.000 0 0

Jumlah 10 100

Sumber : Data Primer,2016 (diolah)

Tabel 3.4.1 menunjukkan yang berpendapatan Rp 500.000 – Rp 2.500.000 ada 5 orang atau sebesar 50% nasabah, yang berpendapatan Rp 2.600.000 - Rp 5.000.000 ada 3 orang atau sebesar 30% nasabah, dan yang berpendapatan Rp 5.100.000 - Rp 7.000.000 ada 2 oarang atau sebesar 20% nasabah. Dapat dilihat nasabah yang berpendapatan Rp 500.000 – Rp 2.500.000 lebih banyak pada Bank BTPN KC Medan.

3.5 Distribusi Jawaban Responden

Berdasarakan hasil Distribusi Jawaban kuesioner yang telah dibagikan kepada 10 (sepuluh) responden yang telah menjadi beberapa kategori antara lain:

Tabel 3.5.1

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Strategi Promosi (Sosialisasi ke Dinas-dinas)

Item STS (1) TS (2) S (3) SS (4) Total

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1 - - 1 10 3 30 6 60 10 100

2 - - 2 20 2 20 6 60 10 100

Sumber : Data Primer,2016 (diolah)

Tabel 3.5.1 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 10 orang nasabah untuk Variabel Strategi Promosi ( Sosialisasi ke Dinas-dinas) yaitu:

a. Pada item pertanyaan 1 (Anda mengetahui adanya sosialisasi ke Dinas – dinas yang dilakukan oleh Bank BTPN KC Medan ) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju, 1 orang atau sebesar 10% nasabah yang menjawab tidak setuju, 3 orang atau 30%

nasabah yang menjawab setuju dan 6 orang atau sebesar 60% nasabah yang menjawab sangat setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Anda mengetahui informasi produk-produk dan program yang di sosialisasikan oleh Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju,2 orang atau sebesar 20% nasabah yang menjawab tidak setuju, 2 orang atau

20% nasabah yang menjawab setuju dan 6 orang atau sebesar 60%

nasabah yang menjawab sangat setuju.

Tabel 3.5.2

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Strategi Promosi (Sosialisasi Visit Nasabah oleh SMO (sales marketing Operational)) Item STS (1) TS (2) S (3) SS (4) Total

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1 - - 2 20 6 60 2 20 10 100

2 - - 4 40 4 40 2 20 10 100

Sumber : Data Primer, 2016 (diolah)

Tabel 3.5.2 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 10 orang nasabah untuk Variabel Strategi Promosi (Visit Nasabah oleh SMO (sales marketing Operational)) yaitu :

a. Pada item pertanyaan 1 (Anda mengetahui adanya Sosialisasi Visit Nasabah oleh SMO (sales marketing Operational) pada Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju, 2 orang atau sebesar 20% nasabah yang menjawab tidak setuju, 6 orang atau 60% nasabah yang menjawab setuju dan 2 orang atau sebesar 20% nasabah yang menjawab sangat setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Anda mengetahui informasi produk-produk dan program yang di sosialisasikan oleh SMO (sales marketing Operational) pada Bank BTPN KC Medan ) maka berdasarkan

ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju,4 orang atau sebesar 40% nasabah yang menjawab tidak setuju, 4 orang atau 40% nasabah yang menjawab setuju dan 2 orang atau sebesar 20%

nasabah yang menjawab sangat setuju.

Tabel 3.5.3

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Strategi Promosi (Surat Penawaran)

Item STS (1) TS (2) S (3) SS (4) Total

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1 - - 3 30 7 70 - - 10 100

2 - - 4 40 6 60 - - 10 100

Sumber : Data Primer,2016 (diolah)

Tabel 3.5.3 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 10 orang nasabah untuk Variabel Strategi Promosi (Surat Penawaran) yaitu :

a. Pada item pertanyaan 1 (Anda mengetahui informasi surat penawaran yang ditawarkan oleh Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju, 3 orang atau sebesar 30% nasabah yang menjawab tidak setuju,7 orang atau sebesar 70% nasabah yang menjawab setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Anda mengetahui informasi produk-produk dan program yang dimuat di surat penawaran oleh Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut tidak ada nasabah yang

menjawab sangat tidak setuju, 4 orang atau sebesar 40% nasabah yang menjawab tidak setuju,6 orang atau sebesar 60% nasabah yang menjawab setuju.

Tabel 3.5.4

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Strategi Promosi (member get member)

Item STS (1) TS (2) S (3) SS (4) Total

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1 - - 7 70 3 30 - - 10 100

2 - - 8 80 2 20 - - 10 100

Sumber : Data Primer,2016 (diolah)

Tabel 3.5.4 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 10 orang nasabah untuk Variabel Strategi Promosi (member get member) yaitu : a. Pada item pertanyaan 1 (Anda mengetahui informasi program member

get member pada Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner

yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju,7 orang atau sebesar 70% nasabah yang menjawab tidak setuju,3 orang atau 30% nasabah yang menjawab setuju dan tidak ada nasabah yang menjawab sangat setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Anda mengetahui informasi produk-produk dan program yang dimuat di surat penawaran oleh Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju,8 orang atau sebesar 80% nasabah yang menjawab tidak

setuju,2 orang atau 20% nasabah yang menjawab setuju dan tidak ada nasabah yang menjawab sangat setuju.

Tabel 3.5.5

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Strategi Promosi (Jaringan Kemitraan)

Item STS (1) TS (2) S (3) SS (5) Total

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1 - - - 10 100 10 100

2 - - - - 2 20 8 80 10 100

Sumber : Data Primer,2016 (diolah)

Tabel 3.5.5 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 10 orang nasabah untuk Variabel Strategi Promosi ( jaringan Kemitraan) yaitu : a. Pada item pertanyaan 1 (Anda mengetahui informasi jaringan

kemitraan/kerja sama yang dilakukan Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut ternyata 10 orang atau sebesar 100% nasabah yang menjawab sangat setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Anda mengetahui informasi produk-produk dan program yang dimuat di surat penawaran oleh Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju,2 orang atau 20% nasabah yang menjawab setuju dan 8 orang atau sebesar 80% nasabah yang menjawab sangat setuju.

Tabel 3.5.6

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Peningkatan Nasabah Kredit Pensiun

Item STS (1) TS (2) S (3) SS (5) Total

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1 - - 1 10 2 20 7 70 10 100

2 - - 2 20 5 50 3 30 10 100

3 3 30 7 70 - - - 10 100

4 2 20 8 80 - - - - 10 100

5 - - - - 2 20 8 80 10 100

Sumber : Data Primer, 2016 (diolah)

Tabel 3.5.6 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 10 orang nasabah untuk Variabel Peningkatan Nasabah Kredit Pensiun yaitu : a. Pada item pertanyaan 1 (Pelaksanaan strategi sosialisasi ke dinas-dinas

telah meningkatkan nasabah kredit pensiun Bank BTPN KC Medan) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah tentang pelaksanaan stretegi promosi yang dilakukan bank BTPN KC Medan dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju,1 orang atau sebesar 10% yang menjawab tidak setuju , 2 orang atau 20% nasabah yang menjawab setuju dan 7 orang atau sebesar 70% nasabah yang menjawab sangat setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Pelaksanaan strategi Sosialisasi Visit Nasabah oleh SMO (sales marketing Operational) telah meningkatkan nasabah kredit pensiun Bank BTPN KC Medan ) maka berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah tentang pelaksanaan stretegi promosi yang

dilakukan bank BTPN KC Medan dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju,2 orang atau sebesar 20%

dilakukan bank BTPN KC Medan dan dianalisa lebih lanjut ternyata tidak ada nasabah yang menjawab sangat tidak setuju,2 orang atau sebesar 20%

Dokumen terkait