• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program-program pengembangan pendidikan karakter di SMK Negeri 1 Gorontalo

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Program-program pengembangan pendidikan karakter di SMK Negeri 1 Gorontalo

Program-program pengembangan pendidikan karakter di SMK Negeri 1 Gorontalo nilai utama yang dikembangkan meliputi 1) religius: sikap dan perilaku yang patut dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain, 2) toleransi: sikap dan tindakan menghargai perbedaan agama, suku, etnis pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya, 3) disiplin: tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai peraturan dan ketentuan, 4) mandiri: tindakan yang menunjukan kebiasaan, perilaku dan sikap yang tidak bergantung kepada orang lain terhadap penyelesaian tugas-tugasnya, 5)

DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER

Program Nilai Religius Program Nilai Toleransi Program Nilai Disiplin Program Nilai Mandiri Program Nilai Peduli Lingkungan SISWA BERKARAKTER

peduli lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu mencegah lingkungan alam sekitarnya dan mengembangkan uapaya-upaya memperbaiki kerusakan alam yang terjadi.

Hal ini didukung oleh pendapat Samani (2011:52), bahwa pendidikan karakter memiliki nilai-nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional yang terdiri dari: 1). Religious, 2). Jujur, 3), toleransi, 4). Disiplin, 5). Kerja keras, 6). Kreatif, 7). Mandiri, 8). Demokratis, 9). Rasa ingin tahu, 10). Peduli lingkungan.

Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).

a. Religius

Nilai religius yang terpajang dalam rencana program aksi pendidikan karakter di SMK Negeri 1 Gorontalo Sikap dan perilaku yang patut dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain, Ceramah dan penguatan tentang perintah dan larangan agama.

Berdasarkan temuan peneliti dalam program nilai religius meliputi etika memberi dan menjawab salam, doa sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peringatan hari-hari besar islam di sekolah, melaksanakan kegiatan sholat rutin, sholat jum’at bersama bagi yang muslim di sekolah, peringatan isra mi’raj dalam bentuk lomba-lomba seni baca al-qur’an bagi anak-anak dan yang terakhir adalah program pemeberantasan buta huruf al-qur’an dikalangan siswa.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Menurut Nurohman (2012) Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Hal ini dipertegas oleh pendapat Kusuma (2011), bahwa para guru harus mampu mengarahkan anak didiknya menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mampu melaksanakan perintah-Nya, dan mampu pula menjauhkan segala larangan-Nya. Orang yang bertakwa akan sadar-sesadarnya bahwa dirinya hanya hamba Tuhan yang harus bertanggungjawab dengan apa yang telah dilakukannya di dunia. Kegiatan seperti tadarus dan sholat berjamaah

adalah merupakan contoh dari kegiatan meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa.

b. Toleransi

Nilai Toleransi yang di terapkan SMK Negeri 1 Gorontalo yaitu sikap dan tindakan menghargai perbedaan agama, suku, etnis pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya

Berdasarkan temuan peneliti program nilai toleransi yang diterapkan SMK Nergei 1 Gorontalo yaitu kerja sama dalam kegiatan keagamaaan seperti kegiatan walima, saling menghargai pendapat disaat diskusi kelas, mengadakan penggalangan dana bagi siswa yang tetimpah musibah seperti orang tua siswa meninggal.

Hal ini di dukung pendapat Suherman (2012), toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya

Hal ini dipertegas oleh Kusuma (2011) bahwa Siswa harus dilatih agar mampu bertoleransi dengan baik kepada orang lain. Toleransi harus dipupuk sejak dini, apalagi kepada hal-hal yang bernuansa Suku, agama, Ras, dan antar golongan (SARA). Perlu tolerasi yang tinggi agar mampu memahami kalau kita berbeda tetapi hakekatnya tetap satu juga. Toleransi antar umat beragama adalah salah satu bentuk toleransi yang paling jelas terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

c. Disiplin

Disiplin yaitu tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai peraturan dan ketentuan yang ada di sekolah. Berdasarkan Temuan peneliti dalam program nilai disiplin yaitu disiplin waktu, disiplin kelas, disiplin atribut sekolah, berpakaian seperti, harus memakai seragam sekolah menyesuaikan hari, sepatu harus berwarna hitam, jilbab harus sesuai dengan ketentuan sekolah

Disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika orang-orang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati, Dictonary of Education dalam Mulyasa (2009:191) dikemukakan bahwa discipline (school) adalah the maintenance of conditions conducive to the efficient achievement of the school’s functions. Berdasarkan defenisi tersebut, disiplin sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah dan staf, serta siswa yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati.

Menurut Kusuma (2011) Para guru harus mampu menamkan disiplin yang tinggi kepada para peserta didiknya. Kedisiplinan harus dimulai pada saat masuk sekolah. Budaya tepat waktu harus ditegakkan. Siapa yang terlambat datang ke sekolah harus terkena sanksi atau hukuman sesuai dengan peraturan tata tertib yang berlaku di sekolah. Siswa harus diajarkan disiplin, dengan demikian dia kan terbiasa disiplin dalam kehidupannya. Contoh yang paling mudah adalah tepat waktu. Siswa harus dididik untuk mampu tepat waktu.

d. Mandiri

Mandiri tindakan yang menunjukan kebiasaan, perilaku dan sikap yang tidak bergantung kepada orang lain terhadap penyelesaian tugas-tugasnya, dalam program aksi SMK Negeri 1 Gorontalo untuk kegiatan mandiri diadakan sosialisasi dan pengambilan komitmen pembiasaan mandiri, implementasi pembiasaan perilaku mandiri serta motivasi dan evaluasi hasil.

Temuan peneliti dalam program nilai mandiri dalam kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung potensi akademik siswa yaitu seperti kegiatan pramuka, PMI, cerdas cermat, olahraga, wirausaha, kesenian melatih siswa-siswa agar mampu mandiri.

Didukung oleh pendapat Aqib (2011:71), bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan kompetensi akademik yaitu pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat antra lain, pembinaan kreativitas, keterampilan, kewirausahaan, pembinaan kepribadian unggul seperti melaksanakan upacara bendahara, melaksanakan kegiatan pramuka.

e. Peduli Lingkungan

Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) 1 Gorontalo program aksi yang akan diterapkan yaitu sosialisasi dan pengambilan komitmen tentang kepedulian kebersihan, implementasi kepedulian akan kebersihan serta motivasi dan evaluasi.

Berdasarkan temuan peneliti terhadap program nilai peduli lingkungan yaitu memungut sampah pada saat masuk dilingkungan sekolah, jumat bersih, memperingati hari-hari peduli lingkungan dengan pembuatan slogan-slogan dan menanam pohon.

Mengacu pada temuan di atas Tomi (2010), mengatakan bahwa peduli lingkungan yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

2. Pelaksanaan Program Pendidikan karakter Di SMK Negeri 1

Dokumen terkait