• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Remedial (Perbaikan)

B. Muatan Kurikulum

1. Program Remedial (Perbaikan)

a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.

b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.

c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.

d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.

e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial. f. Nilai remedial dapat melampaui KKM. 2. Program Pengayaan

a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar.

b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran.

c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes atau nontes.

d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

7. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.

1. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas

yang diikuti.

b. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai laporan hasil belajar semester II.

c. Kriteria kenaikan kelas:

i. siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) pada hampir semua mapel.

(Boleh tidak tuntas sebanyak tiga mata pelajaran selain mata pelajaran kelompok agama dan akhlaq mulia, serta bahasa Indonesia)

ii. memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan serta pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada semester yang diikuti.

iii. ketidakhadiran tanpa izin maksimal 10% dari jumlah hari efektif 2. Siswa dinyatakan harus mengulangdi kelas yang sama bila :

a. Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Jika peserta didik tidak menuntaskan KD dan SK lebih dari 3 mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun ajaran.

3. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua

indikator, KD, dan SK yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

4. Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil, bisa dibantu untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan.

b. Kriteria Kelulusan

Berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Nomor: 0011/P/BSNP/XII/2011 Tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional SMP/ MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK Tahun Pelajaran 2011-2016

1. Kelulusan dari satuan pendidikan

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki rapor semester 1 sampai 6;

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; c. Lulus ujian madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi; dan

d. Lulus Ujian Nasional

2. Kelulusan Ujian Nasional

a. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Madrasah apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Madrasah (NM)

b. Nilai Madrasah sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari gabungan antara nilai Ujian Madrasah dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk MTs dengan pembobotan 60% untuk nilai Ujian Madrasah dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.

c. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan Nilai Akhir (NA). d. Nilai Akhir (NA) sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari

gabungan Nilai Madrasah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai Madrasah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.

e. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 mencapai paling rendah 5,5 dan nilai setiap mata pelajaran minimal 4,0

f. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru dengan memperhatikan nilai akhlak mulia

8. Sistem Penilaian

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil pembelajaran dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian tersebut digunakan untuk:

a. Menilai pencapaian kompetensi peserta didik b. Bahan penyusun laporan kemajuan hasil belajar c. Memperbaiki proses pembelajaran

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok matapelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:

a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik

b. Ujian, ulangan dan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan dan atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dilakukan melalui:

a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik

b. ulangan dan penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran yang merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran terentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek atau produk, porto folio dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dicapai dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.

d. Hasil penilaian analisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Program remidi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (ketrampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

9. Mutasi (Pindah Sekolah)

Ketentuan pindah madrasah berlaku hal-hal sebagai berikut :

1. Peserta didik diperbolehkan pindah keluar dari Madrasah Tsanawiyah Nusantara apabila telah menempuh pendidikan minimal satu semester dan telah mengikuti ujian semester pertama.

2. Peserta didik yang pindah keluar diberikan surat pindah untuk sekolah yang baru dengan dilampiri buku laporan hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.

3. Peserta didik yang pindah keluar harus menyelesaikan seluruh kewajiban sampai dengan satu semester saat peserta didik tersebut pindah keluar.

b. Pindah Masuk

1. Peserta didik diperbolehkan pindah masuk dari Madrasah Tsanawiyah atau sekolah lain.

2. Peserta didik yang pindah masuk harus dibuktikan dengan surat pindah dari sekolah yang ditinggalkan dengan dilampiri buku laporan hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.

3. Peserta didik yang pindah masuk harus mengikuti peraturan dan tata tertib yang berlaku di MTs Nusantara Dadap.

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain yang bemanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dilaksanakan dengan memperhatikan kecenderungan perkembangan yang terjadi dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi serta tantangan yang dihadapi para peserta didik di masa yang akan datang.

Bentuk implementasi pendidikan berbasis pendidikan keunggulan lokal dan global yang dikembangkan di MTs Nusantara Dadap Tuban adalah sebagai berikut :

a. Pembelajaran billingual (bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) untuk beberapa mata pelajaran.

b. Mengimplementasikan pelajaran TIK, khususnya materi internet dalam proses pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran.

c. Memberikan bimbingan Karya Ilmiyah Remaja pada mata pelajaran IPA, IPS, Muatan Lokal Bahasa Jawa dan Pengembangan Diri meliputi Hasta karya dan seni batik

Bentuk keunggulan lokal dan global yang dikembangkan di MTs Nusantara Dadap antara lain:

a. Keunggulan Lokal

Produk pertanian, perikanan darat (tambak), dan kuliner

b. Keunggulan Global

Math and Sains Club, Languange Club, Social Club, Teknologi informasi dan komunikasi (komputer dan internet)

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Dokumen terkait