• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Sampah

C. Program bank sampah kelompok sejahtera

36

C. Program Bank Sampah Kelompok Sejahtera

37

ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan rapi dalam pemotongannya kemudian sudah dibersihkan atau dicuci.

Dalam program tabungan sampah oleh nasabah, bank smpah hanya menerima sampah yang tidak cepat busuk (anorganik) dan tidak menerima sampah yang cepat terurai (organik). Hal ini dikarenakan sumber daya yang ada tidak memiliki kemampuan dalam mengolah sampah organik. Mengingat dalam pengolahan sampah organik dibutuhkan proses biologis yang tidak mudah. Meski sebenarnya, dalam pengolahan sampah organik dapat memberikan manfaat yang cukup besar terutama dalam hal ekonomi.

Ada dua bentuk tabungan di bank sampah kelompok sejahtera yaitu:

a. Tabungan rupiah di mana tabungan ini dikhususkan untuk masyarakat perorangan. Dengan membawa sampah kemudian ditukar dengan sejumlah uang dalam bentuk tabungan.

Beberapa contoh kemasan plastic yang dapat ditukar yaitu menurut kualitas plastiknya antara lain:

a) Plastik yang sedikit lebar dan tebal (karung beras, kemasan deterjen, kemasan pewangi pakaian dan pembersih lantai).

b) Plastik dari minuman instan dan ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, minuman anak-anak, dan lain-lain).

c) Plastik mie instan.

d) Botol plastik air mineral. Yang paling rendah yaitu kualitas 0 adalah bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam membuka kemasannya. Karena akan susah untuk digunakan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Untuk kualitas yang terakhir, harus disetor dalam bentuk guntingan kecil-kecil (dicacah).

b. Tabungan lingkungan adalah partisipasi perusahaan dan kalangan bisnis untuk pelestarian lingkungan. Tabungan ini tidak dapat diuangkan, tetapi nasabahnya akan di publish ke media sosial sebagai perusahaan atau kalangan bisnis yang melestarikan lingkungan. Lebih lanjut akan diberikan piagam bumi seriap hari lingkungan hidup.

38

Inilah salah satu alternatif untuk memecahkan masalah sampah dan ikut berpartisipasi melestarikan lingkungan. Yang pada akhirnya berdampak baik untuk bumi ini. Sekecil apapun yang kita lakukan untuk bumi ini, pasti akan berdampak besar bagi kelangsumngan bumi itu sendiri.

Dalam hal ini ada beberapa Alur Tabungan Sampah Kelompok Sejahtera yang di lalui oleh nasabah sebagai berikut:

1) Pemilihan sampah oleh warga

Masyarakat Desa Sepakek sebelum menabung sampahnya terlebih dahulu melakukan proses pemilihan sampah yang di mana proses ini untuk memudahkan pengurus untuk mengkelompokkan sampah yang bisa di daur ulang dan sampah yang akam ditimbun nantinya.

2) Warga menabung sampah yang terpilah di BSKS

Dalam proses ini warga yang sudah memilah sampahnya langsung membawa sampah yang sudah dipilih ke sekertariat bank sampah kelompok sejahtera untuk melakukan proses selanjutnya.

3) Penimbangan sampah

Penabung yang sudah melakukan pemilahan dan membawa sampahnya ke sekertariat bank sampah untuk melakukan proses penimbangan sampah. Sampah akan ditimbang sebelum proses pembuatan kerajinan.

4) Pencatatan

Setelah melalui proses-proses yang lain tibalah pada tahapan pencatatan. Dalam proses ini sampah nasabah setelah di timbang beratnya lalu dicatat ke buku tabungan dan buku besar Bank Sampah Kelompok Sejahtera.

Demikianlah alur atau proses tabungan sampah yang dilalui oleh nasabah yang akan menabung sampah pada Bank Sampah Kelompok Sejahtera.

2. Penjemputan Sampah

Penjemputan sampah merupakan salah satu program dari bank sampah kelompok sejahtera, yang di mana para pengurus atau masing-masing pengurus diberikan tugas mengawasi satu wilayah

39

untuk mengkoordinir nasabah bank sampah kelompok sejahtera untuk penjemputan sampah.

Kegiatan ini adalah suatu bentuk kegiatan sosial sekaligus mensosialisasikan Bank Sampah Kelompok Sejahtera kepada masyarakat dan pemuda dusun setempat agar bisa memelihara lingkungan dan menabung sampah di Bank Sampah Kelompok Sejahtera.

Dalam kegiatan ini masing-masing pengurus di tugaskan untuk mengawasi satu Dusun apabila terdapat sampah menumpuk sehingga nasabah kesulitan untuk membawanya maka dari satu pengawas menginformasikan kepada pengurus agak melakukan penjemputan di Dusun setempat.

3. Kerajinan Sampah

a. Pengertian kerajina sampah

Kerajinan sampah merupakan program pembuatan produk-produk anyaman dan berbagai bentuk kerajinan dari sampah-sampah kemasan. Sampah kemasan yang sudah di setor oleh nasabah dipilih dan dicuci dengan bersih sebelum diolah menjadi kerajinan yang unik. Setelah sampah kemasan dibersihkan, lalu diolah dan dibentuk menjadi berbagai macam bentuk kerajinan yang unik sesuai dengan pola dan berbagai ukuran yang dibutuhkan. Hasil kerajinan sampah kemasan di bank sampah kelompok sejahtera berbagai macam bentuknya yaitu celengan unik, tas, pot bunga, paving block, toples dan berbagai macam lainnya.

b. Pelaksanaan dan hasil kegiatan a) Pembuatan Paving Block

Pelaksanaan program Bank Sampah Kelompok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek ini adalah salah satu program yang di ikuti oleh nasabah Bank Sampah Kelompok Sejahtera.

Pembuatan paving block dengan memanfaatkan limbah plastik nonbiodegradable yang didapatkan dari warga di sekitar TPA Desa Sepakek Kecamatan Pringgarata, yang Sebagian besar anggota Bank Sampah.

40

Metode dalam pembuatan paving block adalah sebagai berikut:

1) Mengumpulkan sampah plastik dari keseluruhan sampah anorganik.

2) Memilah sampah plastik dari sampah plastik yang bersifat biodegradable.

3) Memotong plastik menjadi bagian kecil sehingga lebih cepat meleleh.

4) Mencampur rata semen dan pasir dengan perbandingan 1:6.

5) Komposisi Plastik dan campuran pasir-semen ini dibuat dengan perbandingan 45%:55%, dan oli bekas secukupnya.

6) Memanaskan oli bekas dan memasak plastik diatas suhu 300oC, sampai plastik meleleh.

7) Memasukkan campuran agregat pasir-semen ke dalam adonan plastik, sedikit demi sedikit dan mengaduknya sampai tercampur rata.

8) Mencetak campuran.

9) Mengeluarkan paving dari cetakan dengan merendamnya dalam air

10) Mengeringkan campuran dan uji paving block

Pembuatan paving block ini dimulai dengan memanaskan oli bekas, setelah mendidih kemudian plastik dimasukkan sedikit demi sedikit sampai plastik meleleh. Proses memasak plastik ini diatas suhu 300℃. Setelah plastik meleleh atau mencair, lalu agregat pasir yang sebelumnya telah dicampur semen dengan perbandingan 1:6, dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai adonan tercampur rata setelah adonan tercampur dengan rata, maka adonan siap dicetak dalam cetakan paving sesuai model yang diinginkan dan ditekan selama 2 menit. Proses mencetak ini harus dilakukan dengan cepat karena adonan ini cepat mengering disebabkan campuran semen yang terdapat didalamnya. Setelah mengeras paving dikeluarkan dari cetakan dengan cara merendam dalam air selama beberapa menit. Setelah paving kering maka siap digunakan. Komposisi paving ini adalah 45% plastik dan 55%

41

campuran pasir-semen. Dengan komposisi ini, untuk 2 kg plastik dapat menghasilkan 2 buah paving block berbentuk segi enam dengan ketebalan 5,5 cm.

b) Peralatan Pembuatan Paving Block

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, dibutuhkan perangkat teknologi yang digunakan antara lain:

1. Perakitan mesin pencacah/ pemotong plastik, 2. Panci untuk melelehkan plastic,

3. Spatula/ pengaduk, 4. Kompor pemanasan, 5. Alat cetakan paving, 6. Alat press.

4. Pelatihan Nasabah Bank Sampah Kelompok Sejahtera

Pelatihan nasabah merupakan program bank sampah kelompok sejahtera untuk nasabah yang sudah menjadi anggota bank sampah.

Nasabah yang sudah terdaftar sebagai anggota bank sampah diharuskan untuk mengikuti pelatihan, agar nasabah bisa mengelola sampah itu dengan baik dan menjadi penghasilan bagi nasabah itu sendiri, bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai anggota atau nasabah bisa mengikuti pelatihan dengan membayar registrasi menggunakan sampah.

Masyarakat yang belum terdaftar atau belum memiliki buku tabungan bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang di sediakan oleh pengurus dengan cara membayar registrasi yang dimana menggunakan sampah dari masyarakat itu sendiri. Tujuan pengurus memperbolehkan masyarakat yang bukan sebagai anggota mengikuti pelatihan ini adalah salah satu strategi pengurus untuk mengajak masyarakat untuk menabung sampah dan menjaga lingkungan sekitar agar menjadi bersih dan nyaman.

Program pelatihan nasabah ini berbagai macam pelatihan yang disediakan oleh pengurus bank sampah kelompok sejahtera seperti, pelatihan membuat kerajinan, pelatihan pengelolaan sampah dan pelatihan pembuatan pupuk. Bank sampah Kelompok Sejahtera

42

memiliki program pelatihan unggulan yaitu pelatihan pembuatan kerajinan.

Program pelatihan membuat kerajinan dari sampah adalah program yang di sediakan oleh pengurus bank sampah kelompok sejahtera. Program ini dilakukan tiga hari dalam seminggu yang di ikuti oleh nasabah bank sampah, remaja dan masyarakat setempat pada waktu sore hari.

Pada program pelatihan pembuatan kerajinan ini peserta yang ikut akan di ajarkan membuat berbagai kerajinan seperti celengan yang tebuat dari botl bekas, kaleng minuman, kaleng cat, tas yang terbuat dari sampah seperti sedotan minuman yang di rajut hingga terbentuk tas dan kain bekas yang masih layak untuk di pakai.

Hasil sampah yang sudah didaur ulang menjadi produk kerajinan sampah kemudian akan didisplay showroom BSKS, sembari dilakukan proses pemasaran hasil kerajinan sampah melalui bazar ataupun melalui media. Hasil penjualan kerajinan sampah itu akan dimasukan ke dalam operasional bank sampah itu sendiri, yang diantaranya itu untuk menggaji karyawan maupun digunakan sebagai dana cadangan apabila ada pembayaran macet dari pengepul.46

Pelatihan bagi nasabah akan memberi manfaat serta memberi kemudahan dalam mengerjakan sesuatu. Pelatihan ini juga membatu nasabah dalam mengembangkan kemampuannya ke arah yang lebih baik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan adanya pelatihan ini nasabah atau masyarakat begitu banyak mendapatkan manfaat yang positif diantaranya nasabah lebih kreatif dalam melakukan suatu pekerjaan, meningkatkan kepribadian nasabah, mengurangi tercemarnya lingkungan dari sampah dan nasabah bisa mendapatkan uang dari hasil kerajinannya.

Tujuan pelatihan pada hakekatnya merupakan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi oleh individua tau sekelompok orang dalam memperoleh dan meningkatkan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Dalam suatu organisasi, pelatihan merupakan salah satu upaya yang ditempuh untuk

46 Wawancara kepada Bapak Suryadi 20 Oktober 2021 Pukul 16:15 WITA.

43

memecahkan permasalahan yang dihadapi atau membantu organisasi dapat berjalan dan mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.

D. Nasabah dan Pelayanan Bank Sampah Kelompok Sejahtera

Jumlah nasabah per Januari 2018 mencapai 280 Orang. Pada bulan Agustus tercatat 387 nasabah yang kian per tiga bulannya semakin nambah nasabah. Nasabah Bank Sampah Kelompok Sejahtera tidak hanya terbatas di dusun Kelana saja, melainkan juga di luar dusun Kelana dan luar desa Sepakek. Nama nasabah yang didaftarkan di bank sampah adalah nama penabung sampah, nama anak atau nama atau nama organisasi. Jam pelayanan awalanya hanya hari Rabu dan Sabtu jam 10.00 sampai 17.00. namun saat ini bank sampah kelompok sejahtera buka pelayanan dari jam 09.00 sampai dengan 17.00 mulai dari hari senin sampai sabtu. Daftar nama nasabah bank sampah kelompok sejahtera dapat dilihat pada lampiran.

Dokumen terkait