• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Bank Sampah dalam pemberdayaan ekonomi nasabah (Studi Kasus Pada Bank Sampah Kelompok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Manajemen Bank Sampah dalam pemberdayaan ekonomi nasabah (Studi Kasus Pada Bank Sampah Kelompok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah)"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

i

MANAJEMEN BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI NASABAH (STUDI KASUS PADA BANK SAMPAH

KELOMPOK SEJAHTERA (BSKS) DESA SEPAKEK KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK

TENGAH)

Oleh Lalu Junaidi NIM 170501132

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2022

(2)

ii

MANAJEMEN BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI NASABAH (STUDI KASUS PADA BANK SAMPAH

KELOMPOK SEJAHTERA (BSKS) DESA SEPAKEK KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK

TENGAH)

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh Lalu Junaidi NIM 170501132

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2022

(3)

iv .

(4)

v

(5)

vi

(6)

vii

(7)

viii MOTTO

يبدعس نع أ

نع صاقو يب أ

ملسو هيلع الله ىلص يبنلا نع هيب فيظن بيطلا بحي بيط الله نإ

مكتينفأ اوفظنف داوجلا بحي داوج مركلا بحي ميرك ةفاظنلا بحي هاور(

يذمرتلا )

Artinya: Diriwayatkan dari Sa‟ad bin Abi Waqas dari Rasulullah SAW.

Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta‟ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah

lingkunganmu”

(HR. At-Turmudzi)

(8)

ix PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsi ini untuk Bundaku Nurjenah dan Mamiqku Lalu Warno, saudara-saudaraku, sahabat- sahabatku, almamaterku, semua guru dan dosenku”

(9)

x

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari dengan sepenuh hati bahwa terselesaikannya skripsi ini benar-benar pertolongan dari Allah SWT.

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu figure ekonomi yang patut untuk ditiru.

Skripsi ini merupakan penelitian tentang Manajemen Bank Sampah dalam Pemberdayaan Ekonomi Ekonomi Nasabah. Dengan rendah hati, peneliti sadar bahwa skripsi ini tidak akan ada tanpa bantuan, bimbingan, arahan dan support dari beberapa pihak. Peneliti bermaksud mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Ma’ruf, S.H., M.Ag. sebagai pembimbing I dan H. Bahrur Rosyid, M.M. sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, saran dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan ditengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;

2. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam;

3. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah membantu kelancaran proses belajar penulis selama menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Mataram;

4. Kedua orang tua ku dan segenap keluarga atas doa, perhatian, kasih sayang, motivasi, semangat yang tak dapat aku rangkai melalui kata;

5. Kpada sahabat-sahabat saya yang selalu support hingga sampai saat ini.

Susah senangnya saya yang selalu ada buat memotivasi saya saya ucapkan banyak terimakasih banyak.

6. Teruntuk dia yang aku cintai tapi belum bisa ku miliki. Maaf, namamu terlanjur aku sabdakan secara diam-diam dalam doa ku.

7. Bapak Suryadi selaku Ketua Bank Sampah Kelompok Sejahtera yang telah berkenan dengan tulus dan ikhlas menerima dan mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian, serta kepada pengurus Bank

(10)

xi

Sampah Kelompok Sejahtera dalam membantu peneliti mencari dan mengumpulkan data dan dokumentasi;

Peneliti hanya bisa mendoakan semoga semua bantuan, bimbingan, dukungan tersebut diterima sebagai amal baik oleh Allah SWT. Aamiin.

Mataram, 13 September 2022

Lalu Junaidi

(11)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

HALAMAN LOGO ...iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...iv

NOTA DINA PEMBIMBING ...v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ...vii

HALAMAN MOTTO ...viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ...xii

ABSTRAK ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan masalah ...4

C. Tujuan dan manfaat penelitian ...4

D. Ruang lingkup dan settingan penelitian ...5

E. Telaah puataka ...5

F. Kerangka Teori ...7

G. Metode Penelitian ...25

H. Sistematika pembahasan ...30

BAB II Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Sampah Kelompok Sejahtera (Bsks) ...32

A. Sejarah Bank Sampah Kelompok Sejahtera ...32

B. Struktur kepengurusan ...33

C. Program bank sampah kelompok sejahtera ...36

D. Nasabah dan pelayanan bank sampah kelompok sejatera ....34

(12)

xiii

BAB III PEMBAHASAN ...44

A. Pelaksanaan fungsi manajemen pada bank sampah kelompok sejahtera desa sepakek ...44

1. Perencanaan (planning) ...44

2. Pengorganisasian (organizing) ...45

3. Pelaksanaan (actuating) ...47

4. Pemgawasan (controlling) ...50

B. Faktor pendukung dan penghambat bank sampah kelompok sejahtera dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat ...53

a. Faktor Pendukung ...53

b. Faktor Penghambat ...55

BAB IV PENUTUP ...58

A. Kesimpulan ...58

B. Saran ...59

DAFTAR PUSTAKA ...60 LAMPIRAN ...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...

(13)

xiv

MANAJEMEN BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI NASABAH (STUDI KASUS BANK SAMPAH

KELOMPOK SEJAHTERA (BSKS) DESA SEPAKEK KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK

TENGAH) Oleh:

Lalu Junaidi NIM 170501132

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan mengenai manajemen bank sampah dalam pemberdayaan ekonomi nasabah, menjelaskan faktor pendukung dan faktor penghambat bank sampah dalam pemberdayaan ekonomi nasabah.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data primer maupun sekunder. Metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan dokumentasi.

Adapun analisis data menggunakan metode reduksi kemudian diuraikan secara singkat dan penarikan kesimpulan.

Bank Sampah Kelompok Sejahtera berdiri pada tahun 2017 tepatnya pada hari rabu, 15 juli yang bekerja sama dengan Bank Sampah Bintang Sejatera. Bank Sampah Kelompok Sejahtera memiliki beberpa program kerja yaitu tabungan sampah, penjemputan sampah, pelatihan kerajinan sampah dan kerajinan sampah yang didaur ulang oleh nasabah. Adapun jumlah nasabah pada Bank Sampah Kelompok Sejatera pada tahun 2018 sejumlah 280, hingga pada saat ini tercatat sebanyak 487 nasabah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen bank sampah dalam pemberdayaan ekonomi nasabah belum dapat memberdayakan masyarakat secara keseluruhan. Faktor pendukung dan penghambat Bank Sampah Kelompok Sejahtera dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah yaitu faktor pendukung meliputi kegigihan pengelola, tim yang solid, dukungan dari tokoh masyarakat setempat, motivasi masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi kesadaran masyarakat untuk cinta lingkungan yang masih kurang, sumber daya manusia yang minim, pemasaran hasil kreasi sampah yang masih sederhana.

Kata Kunci: Manajemen, Bank Sampah, Pemberdayaan

(14)

xv

WASTE BANK MANAGEMENT IN ECONOMIC

EMPOWERMENT OF CUSTOMERS (CASE STUDY OF WASTE BANK PROSPERITY GROUP (BSKS) SEPAKEK VILLAGE, PRINGGARATA DISTRICT, CENTRAL LOMBOK REGENCY)

By:

Lalu Junaidi NIM 170501132

ABSTRACT

The purpose of this study is to explain the management of waste bank in the economic empowerment of customers, explain the supporting factors and inhibiting factors of waste bank in economic empowerment of customers.

This research is a descriptive qualitative research with primary and secondary data sources. Data collection methods are in-depth interviews, observation and documentation. The data analysis using the reduction method is then described briefly and drawing conclusions.

The Sejahtera Group Waste Bank was established in 2017 to be exact on Wednesday, July 15 in collaboration with the Bintang Sejatera Waste Bank. The Sejahtera Group Waste Bank has several work programs, namely waste savings, waste collection, waste craft training and recycled waste crafts by customers. The number of customers at the Sejatera Group Waste Bank in 2018 was 280, until now there are 487 customers.

The results of this study indicate that the management of waste bank in the economic empowerment of customers has not been able to empower the community as a whole. The supporting and inhibiting factors of the Sejahtera Group Waste Bank in empowering the community through waste management are supporting factors including the persistence of the manager, a solid team, support from local community leaders, community motivation. While the inhibiting factors include lack of public awareness for environmental love, minimal human resources, marketing of waste creations that are still simple.

Keywords: Management, Waste Bank, Empowerment

(15)

xvi

ةرهدزملا تايافنلا كنب ةعومجمل ةلاح ةسارد( ءلامعلل يداصتقلاا نيكمتلا يف تايافنلا كنب ةرادإ (

كوبمول ةقطنم ، اتاراغنيرب ةقطنم ، كيكبيس ةيرق )BSKS ىطسولا

)

:ةطساوب Lalu Junaidi

مين 170501132

ةرصتخم ةذبن

حرشو ، ءلامعلل يداصتقلاا نيكمتلا يف تايافنلا كنب ةرادإ حرش وه ةساردلا هذه نم ضرغلا .ءلامعلل يداصتقلاا نيكمتلا يف تايافنلا كنبل ةطبثملا لماوعلاو ةمعادلا لماوعلا تلاباقملا يه تانايبلا عمج قرط .ةيوناثو ةيلوأ تانايب رداصمب يعون يفصو ثحب وه ثحبلا اذه ةقمعتملا زاجيإب ضيفختلا ةقيرط مادختساب تانايبلا ليلحت فصو متي مث .قيثوتلاو ةظحلاملاو

.جئاتنلا صلاختساو كنب سسأت تايافنلا

لك كوفم ىرتهجاس ماع يف

2017 ءاعبرلأا موي ةقدلا هجو ىلع 15

ويلوي

عم نواعتلاب كنب

تايافنلا جناتنب ىرتهجاس كنب ىدل .

تايافنلا كوفملك ىرتهجاس جمارب نم ديدعلا

عمجو ، تايافنلا ريفوت يهو ، لمعلا تايافنلا

تايافنلا فرحو ، تايافنلا ةعانص ىلع بيردتلاو ،

تايافن فرصم يف ءلامعلا ددع غلب .ءلامعلا لبق نم اهريودت داعملا كوفملك

ىرتهجاس ماع يف

2018 ينعي 280 كانه نلآا ىتح ، الايمع 487

. الايمع

ا هذه جئاتن ريشت ىلع ةرداق نكت مل ءلامعلل يداصتقلاا نيكمتلا يف تايافنلا كنب ةرادإ نأ ىلإ ةساردل

تايافن كنبل ةطبثملاو ةمعادلا لماوعلا نإ .لكك عمتجملا نيكمت كوفملك

ىرتهجاس عمتجملا نيكمت يف

معدلاو ، يوقلا قيرفلاو ، ريدملا رارصإ كلذ يف امب ةمعاد لماوع يه تايافنلا ةرادإ للاخ نم نم

يئيبلا بحلاب ماعلا يعولا صقن ةطبثملا لماوعلا لمشت امنيب .عمتجملا زيفحتو ، يلحملا عمتجملا ةداق .ةطيسب لازت لا يتلا تايافنلا تاعادبإ قيوستو ، ةيرشبلا دراوملا نم ىندلأا دحلاو ، :ةيحاتفملا تاملكلا نيكمتلا ، تايافنلا كنب ، ةرادلإا

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Permasalahan lingkungan yang sekarang terjadi salah satunya yaitu permasalahan sampah yang kian hari terus menumpuk jumlahnya.

Pemegang kebijakan merupakan pemerintah sudah menangani permasalahan ini yaitu mengolah sampah secara terpadu, misalnya dari sampah rumah tangga. Sampah sering kali hanya dibuang begitu saja ke tempat pembuangan sampah. Bertumpuk-tumpuk hingga diangkut oleh petugas kebersihan tanpa tahu kemana akan bermuara. Tak sempat smpah itu dipilih mana sampah yang organik dan sampah yang anorganik. Bahkan jarang pula yang terpikir jika sebenarnya sampah itu bisa ditabung. Menurut Hadiwiyoto jika ditinjau dari segi keseimbangan lingkungan, kesehatan, keamanan dan pencemaran, apabila sampah tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan-gangguan antara lain pencemaran lingkungan, pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah.

Manuasia diciptakan sebagai seorang pemimpin, seorang khalifah yang baik hendaknya memiliki sikap kearifan dan kemampuan yang tinggi untuk mengelola bumi dan isinya, termasuk yang ada didalamnya yaitu menjaga sumber daya air dan juga tidak membuang sampah sembarangan agar terhindar dari pencemaran lingkungan dan terhindar pula dari kerusakan lingkungan.

Masalah lingkungan sekarang ini bukan hanya tanggung jawab sekelompok orang, tetapi sudah menjadi tugas dan kewajiban semua orang untuk menjaga dan memeliharanya agar tetap asri. Lingkungan yang asri akan mendatangkan manfaat bagi umat manusia di bumi.

Tumbuh-tumbuhan, ternak, dan segala ciptaan Tuhan akan berkembang dengan baik, di lingkungan yang asri guna kepentingan manusia. Sayangnya lingkungan yang asri sudah banyak yang rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, sehingga bencana terjadin dimana-mana. Allah berifiman pada ayat suci al-Qur’an yang artinya:

(17)

2

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.1

Ayat tersebut menjelaskan dua hal pokok yang menjadi dasar pandangan Islam dalam isu pencemaran lingkungan. Pertama, Islam menyadari telah dan akan terjadi kerusakan lingkungan baik di daratan dan lautan yang berakibat pada turunnya kualitas lingkungan untuk mendukung hidup manusia. Kedua, Islam memandang manusia sebagai penyebab utama kerusakan dan sekaligus pencegah terjadinya kerusakan tersebut.

Dalam konsep Islam barang yang sudah tidak digunakan (sampah rumah tangga) limbah atau sampah adalah berbagai benda padat atau cair yang terbuang dari hasil kegiatan manusia atau alam dan dianggap tidak berguna. Islam adalah Din yang di dalamnya termuat berbagai metoda solving prolem yang mengakar kuat kepada aqidahnya. Segala persoalan dan penyelesaiannya berdasarkan kepada aqidah Islam.

Kebersihan dan kesucian adalah salah satu syari’at Islam, mencintai sesama dan mencintai lingkungan adalah cabang dari beberapa bagian aturannya. Namun barang yang sudah dibuang atau sudah tidak ada manfaatnya, kemudian dibuat suatu kerajinan (barang yang bermanfaat).

Di Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, terdapat Bank Sampah yang bergerak dalam pengolahan sampah rumah tangga.

Melihat dari permasalahan sampah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan sekitar. Masih adanya masyarakat yang membuang sampah bukan pada tempatnya terutama di sungai/saluran dan dibakar yang menyebabkan lingkungan menjadi kotor, timbulnya berbagai macam penyakit, pencemaran lingkungan dan rusaknya ekosistem. Dari segi keseimbangan lingkungan, kesehatan, keamanan dan pencemaran, apabila sampah tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan-gangguan antara lain pencemaran udara,

1 Depag RI Al Quran dan Terjemahnya (Bandung, Diponegoro, 2009), hlm.

143.

(18)

3

pencemaran air dan pencemaran tanah. Berdirinya Bank Sampah di Desa Sepakek, Pringgarata, karena adaya permasalahan lingkungan tersebut.

Sampah tersebut diolah dan menghasilkan produk kerajinan berupa, tas, dompet, tempat tisue dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Bank Sampah tersebut mengumpulkan sampah dari masyarakat sekitar dan para anggota kelompok bank sampah (para penabung) yang nantinya akan di ambil oleh pengepul, sampah-sampah yang dibuang oleh warga bisa di kumpulkan dan ditabung. Sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis. Orang yang menabung pun disebut sebagai nasabah. Mereka memiliki kartu anggota, tabungan dalam bentuk uang, dan berhak mengajukan kredit, layaknya sebuah bank pada umumnya.

Bank Sampah BSKS, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata dikerjakan oleh beberapa warga dalam lingkup RT ada yang telah mengumpulkan sampah kering untuk dijual, sehingga sampah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Dengan adanya bank sampah tersebut masyarakat dapat terbantu untuk menambah penghasilan sehari-hari, khususnya masyarakat Dusun Kelana. Terbukti dari menabung di Bank Sampah tersebut bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti membeli beras, garam, minyak dan kebutuhan pokok lainnya, sehingga dari usaha pengumpulan sampah tersebut telah membantu masyarakat sekitar Arcawinangun untuk menambah pendapatan, sekaligus menggurangi pengangguran.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang perlu dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Manajemen Bank Sampah Kelompok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah dalam Pemberdayaan Ekonomi Nasabah?

2. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat Bank Sampah Kelompok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah Terhadap Masyarakat?

(19)

4 C. Tujuna dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

a. Untuk Mengetahui Manajemen Bank Sampah Kelopok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah

b. Untuk Mengetahui faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Bank Sampah Kelompok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lomb0k Tengah terhadap Ekonomi Masyarakat.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat teoritis

1. Penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama mengenai pelaksanaan manajemen Bank Sampah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

2. Bagi Universitas Islam Negeri Mataram, dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kajian akademik mengenai pelaksanaan manajemen bank sampah terhadap ekonomi masyarakat derta faktor pendukung dan penambat bank sampah dalm pemberdayaan ekonomi masyarakat.

b. Manfaat praktis

Dengan terbentuknya program Bank Sampah diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan sampah dan dapat menjadi salah satu cara alternatif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya di Desa Sepakek bagi pengelola BSKS Sepakek merupakan masukan dalam penyelnggara program.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan di Bank Sampah Kelopok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombik Tengah Tahun 2019, meliputi; jumlah sampah selama satu bulan, karakteristik sampah anorganik, pengetahuan nasabah, pengetahuan

(20)

5

petugas bank sampah, gambaran kontruksi bangunan pengelolaan bank sampah dan Teknik pengelolaan sampah di bank sampah.

2. Settingan Peneliti

Lokasi penelitian yang akan digunakan sebagai objek penelitian untuk memperoleh data dan informasi adalah di Bank Sampah Kelopok Sejahtera (BSKS) Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombik Tengah.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah kajian tentang teori-teori yang diperoleh dari pustaka-pustaka yang berkaitan dan yang mendukung penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pada bagian ini akan penulis kemukakan beberapa teori dan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Bank Sampah adalah lembaga pengepulan sampah yang berdiri pada tahun 2008. Dalam perjalanannya bank sampah menjadi obyek yang menarik untuk diteliti dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Sudah banyk penelitian yang dilakukan dengan menggunakan obyek Bank Sampah. Seperti penelitian Mita Novianty yang berjudul Dampak Program Bank Sampah terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan, Kota Medsn. Dalam kesimpulannya bahwa terdapat dampak positif setelah adanya pembangunan bank sampah terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Binjai. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Selain itu, dampak lain ialah meningkatnya kesehatan, kebersihan dan interaksi sosoal yang baik.2

Dalam obyek penelitian yang sama terdapat penelitian dari Sofiyatul Muntazah, mengenai Pengelolaan Program Bank Sampah Bintang Mangrove Surabaya. Dalam penelitian ini lebih memfokuskan bahwa terdapat faktor pendukung dan penghambat program bank sampah. Faktor pendukung ialah organisasi yang baik, kerjasama dengan stakeholder yang baik, sarana dan prasarana yang memadai dan peranaktif nasabah, sedangkan faktor penghambat

2 Mita Novianty, “Dampak Program Bank Sampah terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Binjai, Kecamatan medan Denai Kota medan”, Universitas Sumatera Utara Medan, 2013.

(21)

6

seperti naik turunya sampah, informasi yang mendadak dan keterlambatan upah pengepul. 3

George R. Terry yang diterjemahkan oleh Winardi dalam bukunya. Asas-asas manajemen menjelaskan bahawa akal sehat (Common Esensi) menyatakan kepada kita, bahwa untuk kepentingan kita sendiri harus mengetahui sesuatu tentang manajemen. Perlunya mempelajari ilmu manajemen yaitu karena manajemen menyentuh serta mempengaruhi kehidupan hamper semua manusia, manajemen menyebabkan kita menyadari, bahwa kita mampu menunjukkan pelaksana pekerja kea rah yang lebih baik, mengurangi hambatan- hambatan, bahkan mungkin dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin tercapai.4

Menurut Dr. H. Fathul Aminudin Aziz, M.M., dalam bukunya Manajemen Dalam Perspektif Islam mengatakan, bahwa manajemen memiliki pengertian yang sangat beragam, namun bila disederhanakan bisa dikelompokkan minimal ke dalam tiga pengertian:

1. Seni memimpin,

2. Proses perencanaan pengorganisasian pelaksanaan dan pengawasan,

3. Bekerja melalui orang lain.

Jadi, segala sesuatu itu direncanakan dan ditentukan oleh seseorang, sedangkan pelaksana dari rencana dan ketentuan itu adalah orang lain.5

Pada tahun 2014, Riski dalam jurnal ilmianya menulis Pengaruh Program Bank Sampah terhadap Tingkat Pendapatan Keluarga Nasabah Bank Sampah Lavender (BSL) di Desa Mlajah Bangkalan.

Dalam jurnal tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh

3 Sofiyatul Muntaza, “Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar Surabaya” Universitas Negeri Surabaya, 2015, hlm. 8-10.

4 George R. Terry alih bahasa Winardi, Asas-asas Manajemen (Bandung: PT Alumni, 1006), hlm. 6-7.

5 Fathul Aminudin Aziz, Manajemen dalam perspektif Islam, (Cilacap:

Puataka El-Bayan, 2012), hlm. 101.

(22)

7

program bank sampah terhadap tingkat pendapatan keluarga nasabah bank sampah6

F. Kerangka Teori 1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Setiap keberhasilan dari sebuah program kegiatan tidak terlepas dari pada manajemen. Manajemen ialah cara yang digunakan sebagian besar orang dalam mengelola atau memeneg sesuatu, sehingga menjadi teratur, terarah dan terkendali. Cara kerja lebih sistematis dengan adanya manajemen. Begitu juga dengan manajemen pengelolaan bank sampah. Mulai dari asal sampah berada sampai sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan menggunakan konsep manajemen sebagai mana dijelaskan bahwa Manajemen berasal dari kata to manage yang memiliki arti mengurus, mengatur, mengemudikan mengendalikan, mengelola, menjalankan, melaksanakan dan memimpin. Sementara secara etimologi adalah seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen juga dipanda sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan manusia bagaimana cara mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengam sejumlah orang memiliki organisasi. Dalam Encyclopedia of The Social Science dikatakan, bahwa manajemen adalah satu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.7

Berikut ini, beberapa pengertian tentang manajemen menurut beberapa tokoh:

a. Menurut john M Echols dan Hasan Shadilly, manajemen adalah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak

6 Riski, M .Pd, “Pengaruh Program Bank Sampah terhadap Tingkat Pendapatan Keluarga Nasabah Bank Sampah Lavender (BSL) di Desa Mlajah, Bangkalan, Jurnal Ilmiah, vol. 2, Bnagkalan, 2014.

7 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas pers, 2015), hlm. 3.

(23)

8

berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.

b. Stoner, mengertikan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

c. Menurut Haiman, manajemen merupakan fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.

d. George R. Terry, majanemen merupakan pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

Maka berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen memiliki tiga unsur yaitu, adanya tujuan yang ingin dicapai, tujuan yang dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain, dan kegiatan orang lain harus dibimbing dan diawasi.8

b. Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankandalam manajemen berdasarkan fungsi masing- masingdan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.

1) Perancanaan atau Planning

a) Pengertian Perencana atau Planning

Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang sistematis, mengenai apa yang dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode-metode, dan pelaksanaan tenaga yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan guna pencapaian tujuan.9 Perencanaan menempati fungsi pertama dan utama

8 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas pers, 2015), hlm. 4.

9 Fahrurrozi, Manajemen Pendidikan Islam, Konsep dan Aplikasi, (Semarang:

CV. Karya Abadi Jaya, 2015), hlm.50

(24)

9

di antara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan merupakan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecendrungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

Dalam menyusun perencanaan, pertama-tama harus ada definisi mengenai visi yang ingin dicapai, kemudian dijabarkan dalam bentuk misi. Jadi, secara definisi perencanaan adalah penentuan awal dari arah kegiatan (course of action). Terdapat empat prinsip dalam perencanaan yaitu factor yang kritis (the critical few), keengganan untuk berubah (resistance to change), kestabilan perencanaan (planning stability) dan keterukuran (tangibility).10

b) Jenis-jenis Perencanaan

1. Perencanaan berdasarkan waktu

Perencanaan berdasarkan waktu dibagi menjadi tiga yaitu perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang11

Perencanaan jangka pendek (short range) merupakan perencanaan yang mencakup kurang dari satu tahun. Perencanaah jangka menengah (intermediate range) merupakan perencanaan yang meliputi waktu satu tahun lebih tapi kurang dari lima tahun.

Perencanaan jangka panjang (long range) merupakan perencanaan yang mencakup waktu lebih dari lima tahun.

2. Perencanaan menurut ruang lingkupnya

Perencanaan menurut ruang lingkupnya terdiri dari perencanaan strategis dan perencanaan operasional.

Perencanaan strategis (strategic plan) merupakan

10 Tanri Abeng, Profesi Manajemen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Anggota IKPAI, 2006), hlm. 73.

11 Winardi, Asas-asas Manajemen, Bandung: Offset Alumni, 1979, hlm. 150.

(25)

10

rencana yang diterapkan pada organisasi secara keseluruhan dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi.12 Perencanaan strategis biasanya dirancang untuk memenuhi tujuan organisasi yang lebih luas, menetapkan misi yang memberikan alasan khusus tentang keberadaan organisasi.

Sedangkan perencanaan operasional (operational plans) merupakan menetapkan rincian tentang cara mencapai keseluruhan tujuan organisasi. Perencanaan operasional biasanya dirancang untuk menguraikan lebih spesifik dan terperinci perencanaan strategis, bagai mana rencana-rencana strategis tercapai.

2) Pengorganisasian atau Organizing 1. Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian yaitu proses yang menyangkut bagai mana strategi dan taktik yang telah dirumuskam dala perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan Tangguh. Menurut John Suprihanto (2014), pengorganisasian merupakan kegiatan menyusun struktur hubungan kerja sehingga anggota organisasi dapat berinteransi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan- tujuan organisasi.13

Dalam pengorganisasian ini, terdapat dua spek utama dalam prospek penyusunan organisasi yaitu meliputi departementasi dan pembagian kerja. Departementasi adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja organisasi agar kegiatan sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Sedangkan pembagian kerja adalah perencian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggungjawab dalam setiap kegiatan terbatas.

12 Stephen P. Robbins, Manajemen, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010, hlm.

194.

13 John Suprihanto, Manajemen, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press Anggota IKAPI, 2014), hlm. 9.

(26)

11 2. Pengertian Organisasi

Organisasi berasal dari kata to-organize, yang berarti mengatur atau Menyusun bagian yang terpisah-pisah sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Dalam kegiatan sehari- hari organisasi dapat diartikan sebagai wadah atau tempat di mana dilakukan kegiatan manajerial. Dalam sebuah organisasi terdapat sebuah struktur yang merupakan mekanisme-mekanisme formal mengelola organisasi.

Struktur organisasi meliputi kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian atau tugas wewenang yang berbeda dalam suatau organisasi.

Organisasi dibedakan menjadi dua, yaitu organisasi foemal dan organisasi informal. Menurut William G. Scott (1962), organisasi formal merupakan suatu sistem yang mengenai aktivitas-aktivitas yang dikoordinasikan dari sekelompok orang yang bekerjasama kearah suatu tujuan Bersama. Sedangkan organisasi informal yaitu kumpulan hubungan antara perseorangan tanpa tujuan bersama yang disadari meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yang tak disadari untuk tujuan Bersama.14

3) Penggerakan atau Actuating

Fungsi penggerakan (actuating) merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efesien.15 Fungsi pergerakan tidak terlepas dari fungsi manajemen lainnya. Fungsi penggerak dan pelaksanaan dalam istilah lainnya yaitu membangkitkan motivasi (motivating), memberikan arahan (directing), mempengaruhi

14 Ibid. hlm.130

15 Ibnu Syamsi, Pokok-pokok Organisasi & Manajemen, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), hlm. 96.

(27)

12

(influencing), dan memberi komando atau perintah (commending).16

1. Tujuan dan fungsi penggerakan

Fungsi penggerakan haruslah dimulai pada pimpinan organisasi. Seorang pemimpin harus mampu bersikap objektif dalam menghadapi berbagai persoalan organisasi mulai dari pengamatan, objektif dalam menghadapi perbedaan dan persamaan karakter anggotanya baik sebagai individu maupun kelompok manusia. Pemimpin mempunyai tekad untuk mencapai kemajuan, peka terhadap lingkungan dan adanya kemampuan bekerja sama dengan orang lain secara harmonis.

Dengan kata lain, pemimpin harus peka dengan kodrat manusia yaitu mempunyai kekuatan dan kelemahan, tidak mungkin akan mampu bekerja sendiri danpasti akan memerlukan bantuan orang lain. Manusia mempunyai kebutuhan yang bersifat pribadi dan social, dan pada diri manusia terkadang muncul juga sifat-sifat emosional.

Berikut ini adalah tujuan dan fungs penggerakan:

1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien.

2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf.

3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.

4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf.

5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

2. Tahapan penggerakan

Tindakan penggerakan dibagi dalam tiga tahap yaitu:

a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. Tindakan ini juga disebut motivating.

16 Siagan Sondang, Fungsi-fungsi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hlm. 36.

(28)

13

b. Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan. Tindakan ini juga disebut directing yang meliputi beberapa tindakan seperti pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi antara pimpinan dan staf, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok dan memperbaiki sikap, pengetahuan maupun keterampilan staf.

c. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segla saran-saran atau intruksi dengan baik terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.

2. Bank Sampah

a. Pengertian Bank Sampah

Secara istilah, Bank Sampah terdiri dari dua kata, yaitu Bank dan Sampah. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai perantara keuangan dengan menyalurkan dana yang berasal dari pihak kelebihan dana (surolus) kepada pihak lain yang membutuhkan dana.17

Peranan bank sampah dapat dilihat dalam teori pertukaran.

Menurut Damsar (2010: 62) teori pertukaran melihat dunia ini sebagai pertukaran, tempat orang-orang saling bertukar ganjaran atau hadiah. Asumsi dalam teori pertukaran adalah: pertama, mempertimbangkan manusia sebagai makhluk rasional, kedua, perilaku pertukaran sosial dapat terjadi bila melalui interaksi dengan orang lain, dan ketiga, teransaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang terlibat memperoleh keuntungan dari pertukaran.18

17 Tri Hendro, Conny Tjandra Pahardja, Bank dan Institusi Keuangan NonBank, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2014), hlm. 25.

18 Jurnal Ilmiah, Pengaruh Bank Sampah terhadap Tingkat Pendapatan Keluarga Nasabah Bank Sampah Lavender (BSL), Bangkalan: STKIP Bangkalan, 2014.

(29)

14

Sampah merupakan material sisa yang tidak digunakan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Bank Sampah adalah konsep pengumpulan sampah kering dan dipilih serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung biakan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung ditimbang lalu dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Sedangkan pelastik kemasan didaur ulang untuk dijadikan kerajinan tangan dan diproduksi.

b. Komponen-komponen bank sampah

Standar manajemen bank sampah merupakan standar minimal yang perlu dilengkapi pada setiap komponen yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan bank sampah. Diantaranya yaitu penabung sampah, pelaksana bank sampah dan pengepul.

a. Penabung sampah adalah anggota atau nasabah bank sampah.

Penabung sampah melakukan upaya pengurangan dan pemilihan sampah di rumah masing-masing serta memiliki buku tabungan sampah dan wadah sampah terpilah sedikitnya untuk dua jenis sampah.

b. Pelaksana Bank Sampah

Pengelolaan bank sampah dilakukan secara sukarela maupun professional. Kelengkapan struktur dan operator bank sampah tergantung pada tingkat perkembangan bank sampah.

Sehingga struktur dan jumlah pengelola antara bank ampah satu dengan yang lain bisa berbeda. Struktur minimal pengelola bank sampah terdiri dari lima orang yang terdiri dari

(30)

15

direktur atau manajer, bendahara atau bagian akuntansi dan customer service atau teller.

c. Pengepul atau Pembeli Sampah

Komponen pengepul atau pembeli sampah atau industry daur ulang sebagai pembeli sampah dari pengelola bank sampah dipilih secara efektif untuk mendukung upaya peningkatan kualitas lingkungan secara menyeluruh. Selain itu hubungan antara pengelola bank sampah dengan pembeli diwujudkan dengan dalam bentuk Kerjasama.

c. Mekanisme Bank Sampah

Bank Sampah dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya terdapat beberapa tahap, mulai dari pengumpulan, pemilihan hingga pencatatan. Proses tersebut meliputi:

a. Pemilihan sampah rumah tangga oleh nasabah bank sampah b. Penyetoran sampah kebank sampah oleh nasabah bank

sampah

c. Penimbangan, sampah yang sudah ditimbang kemudian ditimbang sesuai dengan kesepakatan minimal.

d. Pencatatan, pencatatn bobot bank sampah setelah penimbangan

e. Hasil sampah dilapotkan kedalam buku tabungan nasabah bank sampah

f. Sampah dimanfaatkan untuk dibuat produk kerajinan.

Dalam ekonomi islam terdapat prinsip umum bahwa Tuhan menciptakan dunia dengan kekayaan melimpah bagi manusia untuk dinikmati dan dimanfaatkan.19 Jadi, apabila sampah yang ada dilingkungan sekitar dikelola dengan baik akan memberi manfaat bagi manusia.

19Choirul Huda, ” Ekonomi Islam dan Kapitalisme (Menurut Benih Kapitalisme dalam Ekonomi Islam)”, Ekonomica: Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 7 Semarang: FEBI, 2016.

(31)

16 d. Pengelolaan Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbiang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Secara umum, sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sedangkan pengelolaan adalah proses atau cara mengolah. Secara umum, jenis sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik merupakasn sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, dan sampah dapur, sampah seperti ini dapat hancur atau membusuk secara alami. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastic dan kaleng tidak dapat terdegradasi (membusuk atau hancur secara alami).

Pengelolaan sampah merupakan suatu proses yang diperlukan dengan tujuan sebagai berikut:

a. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis

b. Mengolah sampah menjadi material yang tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar.

Jadi, pengelolaan sampah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara pengelolaan sampah yang tidak berguna lagi atau tidak terpakai dapat dipilih dan diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Kegiatan pengelolaan sampah meliputi penanganan di tempat, pengumpulan sampah, transfer dan transport dan pengolahan.20

a. Penanganan di tempat (On place handling). Penanganan di tempat merupakan semua perlakuan terhadap sampah yang dilakukan sebelum sampah ditempatkan di lokasi tempat pembuangan, penanganan sampah di tempat dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penanganan sampah pada tahap-tahap yang meliputi pemilihan,

20 Kuncoro Sejati, Pengelolaan Sampah Terpadu, Dengan Sistem Node, Sub Point, Center Point, Yogyakarta: Kanisius, 2009, hlm. 24.

(32)

17

pemanfaatan Kembali, dan daur ulang dengan tujuan untuk meredukasi besarnya timbunan sampah.

b. Pengumpulan (collection). Pengumpulan ini merupakan Tindakan pengumpulan sampah dari sumbernya menuju ke tempat pembuangan sementara, dan pola pengumpulan sampah pada dasarnya dikelompokkan dalam dua pola, yaitu pola individual dan pola komunal.

c. Pengangkutan (transfer atau transport). Pengangkutan merupakan usaha pemindahan yang sampah dari TPS menuju TPA dengan menggunakan truk sampah.

d. Pengolahan (procesing). Sampah dapat diolah tergantung pada jenis dan komposisinya, berbagai alternatif yangtersedia dalam proses pengolahan sampah diantaranya:

1. Transformasi fisik, meliputi pemisahan sampah dan pemadatan yang bertujuan untuk memudahkan penyimpanan dan pengangkutan.

2. Pembuatan kerajinan daur ulang, adalah mengubah sampah kering menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis.

3. Pembuatan kompos (compostimg), yakni mengubah melalui proses mikrobiologi menjadi produk lain yang dapat dipergunakan. Output dari proses ini adalah kompos dan bio.

e. Manfaat sampah

Sampah merupakan masalah yang paling sering ditemui terutama di kota-kota besar, jika tidak diperlakukan dengan benar, sampah dapat menimbulkan masalah yang serius bagi manusia, oleh karenanya sampah harus diperlakukan dengan benar, dan ditangani secara serius dengan memanfaatkan sisa- sisa dari kegiatan manusia tersebut.

Sebenarnya, sampah yang dianggap tidak berguna itu memiliki manfaat yang cukup besar untuk manusia. Berikut beberapa manfaat sampah untuk manusia diantaranya.

a. Sebagai pupuk organik untuk tanaman. Limbah dari sampah organik dapat dijadikan pupuk penyubur tanaman dengan menyulap sampah menjadi kompos. Kompos dapat

(33)

18

memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air dalam tanah.

b. Sumber humus. Sampah organik yang telah membusuk dapat menjadi humus yang dibutuhkan untuk menjaga kesuburan tanah, serta menjadi sumber makanan yang b aik bagi tumbuh- tumbuhan, meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, mencegah pengerukan tanah, menaikkan foto kimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik racun.

c. Sampah dapat didaur ulang. Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi berbagai barang yang bermanfaat. Seperti menjadi produk furniture yang cantik atau didaur ulang kembali menjadi bahan baku pembuatan produk plastik atau kertas.

Dalam ekonomi Islam terdapat prinsip umum bahwa Tuhan menciptakan dunia dengan kekayaan melimpah bagi manusia untuk dinikmati dan dimanfaatkan.21 Jadi, apabila sampah yang ada dilingkungan sekitar dikelola dengan baik akan memberi manfaat bagi manusia.

3. Bank Sampah Syari’ah

a. Pengertian Bank Sampah Syari’ah

Bank syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang paling banyak disorot dan menjadi pembahasan utama terkait dengan institusi keuangan syari’ah. Artinya, pola-pola manajemen operasional bank sampah syari’ah, sedikit banyak memiliki pola kesamaan pada manajemen operasionalnya. Lebih dari itu, bank sampah syariah bahkan dapat menduplikat fungsi dan pola manajemen bank syari’ah pada umumnya untuk langsung diaplikasikan pada bank sampah syari’ah. Jika bank syari’ah merupakan lembaga keuangan yang memiliki tugas menerima simpanan dana dari masyarakat yang kemudian

21 Choirul Huda, “Ekonomi Islam dan Kapitalisme (Menurut Benih Kapitalisme dalam Ekonomi Islam)”, Economica: Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 7 Semarang: FEBI, 2016.

(34)

19

disalurkan kembali ke masyarakat yang membutuhkan, maka bank sampah syariah demikian pula halnya. Hanya saja, bank syari’ah menarik dan sekaligus menyalurkan dana dalam bentuk uang, maka bank sampah syariah beroperasi dengan menerima simpanan dalam bentuk sampah dari masyarakat (nasabah) dan menyalurkannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan sesuai dengan rinsip-prinsip yang dibenarkan oleh syari’ah. Sama halnya seperti di bank penyimpanan uang pada umumnya, para nasabah akan menyetorkan sampah mereka untuk kemudian ditimbang, dihitung, dan dicatat di buku rekening oleh petugas bank sampah.22

Dalam mekanisme operasional bank sampah konvensional, pemegang rekening di bank sampah akan diberikan bunga simpanan atau pinjaman, maka bank sampah syariah dalam operasionalnya menerapkan prinsip-prinsip lain sesuai syariah, seperti penerapan bagi hasil, jual beli, sewa-menyewa dan jasa- jasa lain berdasarkan tuntunan yang dibenarkan oleh Al-Qur’an dan hadis. Sekilas tampak, bahwa manajemen operasional bank sampah memang mirip dengan operasional institusi perbankan pada umumnya, baik konvensional maupun syari’ah.

b. Produk-Produk Bank Sampah Syariah 1) Produk Penghimpunan

Dana Penghimpunan dana dalam penerapan di BSS adalah menghimpun sampah. Artinya, nasabah membawa sampah seperti yang tertera dalam katalog, kemudian sampah tersebut dibeli dengan akad bai’ (jual beli). Setelah dinominalkan dalam bentuk rupiah, nasabah bisa memilih produk-produk penghimpunan dana sebagai berikut:

22 Gatot Suhirman. “Manajemen Bank Sampah Syariah” Jurnal Ekonomi Syariah Volume VIII, Nomor 2, Desember 2017.

(35)

20 a) Tabungan Sampah

Tabungan sampah adalah produk penghimpunan dana yang dikelola dengan akad Wadi’ah Yad Al-Dhamanah, dimana pihak BSS menghimpun dana dari masyarakat yang bersifat titipan. Obyek uang ditabung adalah sampah an- organik (kering) yang sudah dinominalkan dengan harga yang tertera pada katalog sampah BSS.

BSS mempunyai hak prerogatif untuk membagi nisbah atau tidak, dikarenakan akad yang digunakan adalah Wadiah yad Al-Dhamanah atau titipan. Sampah an-organik yang dibawa nasabah dipilah oleh pegawai BSS yang kemudian ditimbang dan dilakukan transaksi jual-beli (bai’) setelah itu baru dinominalkan dalam bentuk rupiah, yang kemudian dicatat (ditabung) dalam buku tabungan dengan akad Wadiah Yad Al-Dhamanah.

b) Deposito Sampah

Deposito sampah adalah produk penghimpunan dana yang dikelola dengan akad Mudharabah Mutlaqah, BSS menghimpun dana masyarakat yang berupa sampah an- organik (kering) yang sudah dinominalkan dengan harga yang tertera pada katalog sampah BSS. Akad ini mempunyai jenjang waktu misalnya 3, 4, 6, 12 bulan serta pembagian nisbahnya 60%:40% (pengelola: nasabah).

2) Penyaluran Dana (Pembiayaan Salam)

Pembiayaan Salam merupakan produk penyaluran dana (lending) yang dikelola dengan akad salam (pesanan), artinya, BSS membeli barang dari nasabah (sampah an-organik), kemudian nasabah mencicil atau mengangsur (sampah an- organik) tersebut. Adapun jumlah angsuran disesuaikan dengan jumlah pokok pinjaman.

(36)

21 4. Pemberdayaan

a. Pengertian Pemberdayaan

Secara konseptual, pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata power yang memiliki arti kekuasaan atau keberdayaan.

Menurut Totok Mardikanto, pemberdayaan ialah upaya individu, kelompok dan masyarakat luas agar memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungan termasuk didalamnya aksesibilitas terhadap sumberdaya yang terkait dengan pekerjaan maupun aktivitas sosial dalam memenuhi kebutuhannya, termasuk aksesibilitas.23

Pemberdayaan merupakan sebuah proses dan tujuan.

Sebagai proses, pemberdayaan, yaitu serangkai kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami maslah kemiskinan. Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial.

b. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan utama pemberdayaan masyarakat adalah memperkuat kekuasaan rakyat, khususnya kelompok lemah yang tidak memiliki ketidakberdayaan baik karena kondisi internal maupun eksternal. Prinsip utama pemberdayaan masyarakat adalah membangun dan merubah struktur, sistem dan kultural masyarakat yang tidak di untungkan baik oleh struktur kekuasaan, sistem social, ekonomi dan budaya.24

Menurut Mardikanto, lingkup kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat terdiri dari empat bina, yaitu bina manusia, bina

23Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat, (Alfabeta, Bandung, 2012), hlm. 100.

24 Endang Sutisna Sulaeman, Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan: Teori Dan Praktik, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Anggota IKAPI, 2012, hlm. 113.

(37)

22

usaha, bina lingkungan dan bina kelembagaan.25 Bina manusia yaitu hal utama yang dilakukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat, hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu maupun kesejahteraan manusia. Bina usaha menjadi hal yang penting dalam pemberdayaan, hal ini dikarenakan bina manusia tanpa bina usaha maka tidak berdampak perubahan terhadap masyarakat.

Bina lingkungan disini tidak hanya lingkungan yang dapat dilihat secara kasat mata seperti sumber daya maupun lingkungan hidup, melainkan juga lingkungan social termasuk di dalamnya adalah tanggung jawab social yang akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis. Bina kelembagaan bertujuan untuk menciptakan efektifitas kelembagaan yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan bina manusia, bina usaha dan bina lingkungan.

Konsep pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi hidupnya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Menurut Keffer, pemberdayaan memiliki tiga dimensi yang saling berpotongan dan berhubungan, yaitu meliputi perkembangan konsep diri yang lebih positif, kondisi pemahaman yang lebih keritis dan analitis mengenai lingkungan social dan politis, serta sumberdaya individu dan kelompok untuk aksi-aksi social maupun kelompok.26

c. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Prinsip utama dalam pemberdayaan masyarakat adalah membangun dan merubah struktur, sistem dan kultur masyarakat yang tidak diuntungkan baik oleh struktur kekuasaan, sistem

25 Totok Mardikanto, Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat:

dalam Perspektif Kebijakan Publik: Alfabeta, 2015, hlm. 113.

26 M. Mudhofi, Et Al “Pengembangan Masyarakat Desa Terpadu Berbasis Potensi Local di Jambean Kalibeber Mojo Tengah Wonosobo”, Semarang, Laporan Penelitian,2014, hlm. 32.

(38)

23

sosial ekonomi dan budaya. Menurut Soedjianto, prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat sebagai berikut.27:

a. Kesukarelaan, yaitu keterlibatan seseorang dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak boleh berlangsung karena adanya pemaksaan, melainkan harus dilandasi oleh kesadaran sendiri dan motivasinya untuk memperbaiki dan memecahkan masalah kehidupan yang dirasakan.

b. Otonom, yaitu kemampuannya untuk mandiri atau melepaskan diri dari ketergantungan yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok maupun kelembagaan yang lain.

c. Keswadayaan, yaitu kemampuannya untuk merumuskan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, tanpa menunggu atau mengharapkan dukungan pihak luar.

d. Partisipatif, yaitu keikutsertaan semua pemangku kepentingan sejak pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantuan, evaluasi, dan pemanfaatan hasilhasil kegiatannya.

e. Egaliter, yaitu menempatkan semua pemangku kepentingan dalan kedudukan yang setara, sejajar tidak ada yang ditinggikan dan direndahkan.

f. Demokratis, yaitu memberikan hak kepada semua pihak untuk mengemukakan pendapatnya, dan saling menghargai pendapat maupun perbedaan di antara sesama pemangku kepentingan.

g. Desentralisasi, yaitu memberi kewenangan kepada setiap daerah otonom (kabupaten dan kota) untuk mengoptimalkan sumber daya kesehatan bagi sebesar-besar kemakmuran masyarakat dan kesinambungan pembangunan.28

d. Strategi Pemberdayaan

Beberapa strategi yang diusulkan dalam rangka pencapaian pemberdayaan meliputi perencanaan dan kebijakan, aksi sosial dan politik serta pendidikan dan penyadaran tahunan.

27 Sutisna, pemberdayaan…, hlm. 127.

28 Ibid. hlm. 135.

(39)

24

a. Pemberdayaan melalui kebijakan dan perencanaan dicapai dengan mengembangkan atau mengubah struktur dan lembaga-lembaga untuk mewujudkan akses yang lebih adil kepada sumber daya atau berbagai layanan dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

b. Pemberdayaan melalui aksi sosial dan politik menekankan pentingnya perjuangan dan perubahan politik dalam meningkatkan kekuasaan yang efektif.

c. Pemberdayaan melalui pendidikan dan penyadaran-tahunan menekankan pentingnya suatu proses edukatif dalam melengkapi masyarakat untuk meningkatkan keberdayaan mereka.29

e. Indikator Pemberdayaan

Indikator keberhasilan yang dipakai untuk mengukur keberhasilan program pemberdayaan masyarakat mencakup lima hal sebagai berikut30:

a. Berkurangnya jumlah penduduk miskin.

b. Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

c. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya.

d. Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan semakin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, semakin kuatnya permodalan kelompok, semakin rapinya sistem administrasi kelompok, serta semakin luasnya interaksi kelompok dengan kelompok lain di dalam masyarakat.

e. Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai oleh peningkatan pendapatan

29Jim Ife, Frank Tesoriero, Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisas; Community Empowerment, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, hlm.

147-148.

30 Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat & JPS, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka, 1999: 138-139.

(40)

25

keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya.

G. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah pendekatan sistematis untuk keseluruhan kegiatan penelitian. Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai suatu studi tentang metode penelitian yang dapat digunakan sehingga dapat menghasilkan pengetahuan baru.

Metodologi penelitian bertujuan untuk membuat berbagai tahap penelitian, mulai dari rencana kerja (proposal) suatu penelitian sampai dengan publikasi.31

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki.32

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, nantinya peneliti akan memaparkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dalam bentuk deskripsi yang tersusun dari rangkaian kata-kata agar dapat mudah dipahami oleh pembaca.

a. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digukan adalah penelitian kualitatif (qualitu research). Metode ini sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).33

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari sudut pandang partisipan, konteks sosial, dan institusional dengan tujuan utama menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Penelitian kualitatif bertujuan

31 Prof. Dr. Kris H. Timotius, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV Andi Offset,2017), hlm. 4-5.

32Tarjo, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019) hlm.

28.

33Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2012), hlm. 8.

(41)

26

mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.34

b. Teknik Pengumpulan Data 1) Obsevasi (Observation)

Observasi adalah teknik atau cara mengumpulkan suatu data dengan cara mengadakan suatu pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi penelitian dapat mengamati secara langsung mengenai manajemen bank sampah dalam pemberdayaan ekonomi nasabah/masyarakat, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan ekonomi nasabah.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi atau melakukan pengamatan terhadap proses pemberdayaan nasabah, yaitu manajemen bank sampah terhadap pemberdayaan ekonomi nasabah. Dengan pelaksanaannya menabung sampah oleh nasabah dan pembuatan kerajinan sampah untuk diproduksi.

2) Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan narasumbe atau sumber informasi melalui komunikasi secara langsung.35 Wawancara dalam penelitian ini, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang ditujukan kepada pengelola atau pemilik bank sampah serta nasabah. Dalam melakukan wawancara, peneliti melakukan wawancara terstruktur, dimana sebelumnya peneliti menyiapkan serangkaian pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber dan

34Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif (Sukabumi: CV Jejak, 2018), hlm. 7-16

35A. Muri Yusuf, Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif & Penelitian Gabungan, (Jakarta: Prenamedia Group, 2014), hlm. 372.

(42)

27

narasumber bebas menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.36

Dalam penelitian kualitatif pemilihan narasumber berbeda dengan penelitian kuantitatif. Pemilihan sampel dalam penelitian kualitatif ini berdasarkan kemampuan informan dalam memberikan informasi, bukan berdasarkan perwakilan populasi. Sehingga peneliti melakukan wawancara kepada ketua Bank Sampah di Desa Sepakek.

3) Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian.

Dokumentasi dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, rekaman video, foto dan lain sebagainya.37

Dalam penelitia dokumentasi dilakukan dengan cara menggunakan instrument dokumen berupa arsip, profil bank sampah, data organisasi, laporan unit usaha serta foto atau gambar saat proses pemberdayaan masyarakat melalui program Bank Sampah (BSKS) yaitu foto pelaksanaan tabungan sampah nasabah bank sampahmdan foto pelaksanaan pembuatan kerajinan sampah oleh pengurus dan masyarakat bank sampah.

c. Jenis dan Sumber Data 1) Jenis data

Jenis data dibedakan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis data yang berupa kualitatif dan kuantitatif.

a. Data Kualitatif

36Ach Fatchan, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Etnografi dan Etnometodologi untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm. 49.

37Sukandarrumidi, Metode Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Penelitian Pemula, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Anggota IKAPI, 2012), hlm.

100-101.

(43)

28

Data kualitaif adalah data yang tersusun dari rangkaian kata-kata atau data yang berwujud pernyataan- pernyataan verbal.38 Data kualitatif dapat diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data seperti wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, data kuantitatif berisi informasi atau penjelasan yang dinyatakan dalam bentuk bilangan atau angka-angka.39

2) Sumber Data

Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut:

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari narasumber atau responden.40 Dalam penelitian ini, data primer didapatkan melalui wawancara pihak-pihak yang di anggap tahu mengenai objek penelitian. Pihak-pihak itu diantaranya, ketua program bank sampah, pemilik atau pengelola bank sampah, dan nasabah atau masyarakat.

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen atau publikasi, laporan penelitian maupun sumber data lainnya yang menunjang.41 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen mengenai

38Neong Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rakesarasin, 1996), hlm, 2

39Sugiyono, Statistik untuk Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 15.

40Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 13.

41Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017), hlm. 13.

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian hipotesis yang pertama adalah uji kesamaan dua rata-rata yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata penguasaan konsep ikatan

tertentu dalam membelajarkan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, salah satu komponen penting dalam menyusun strategi pembelajaran adalah

Halaman ini berguna untuk menampilkan data absensi yang telah berhasil diinputkan tadi dan total absensi siswa berdasarkan keterangannya serta terdapat informasi

Hasil yang didapatkan adalah 8 jumlah pixel dari setiap segmen dari citra latih akan dimasukan ke basis data, untuk selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam proses pencocokan

Besi (Fe) merupakan unsur yang hadir di setiap batuan, ketersediaanya dalam jumlah besar dan bernilai ekonomis melibatkan proses-proses geologi yang berkaitan dengan

Ak hirnya, visual menyed iakan salur an yang ber lebihan; yakni, ketika me nyertai info r masi verbal tertulis atau lisan, merek a menyajikan infor masi tersebut

Hal yang akan dibahas pada tugas akhir ini mencakup teori dasar meode magnetotellurik, konsep dari dekomposisi Groom-Bailey, proses pengolahan data yang meliputi

[r]