• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA TENSOR IMPEDANSI MAGNETOTELLURIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PADA TENSOR IMPEDANSI MAGNETOTELLURIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI METODE

PADA TENSOR IMPEDANSI MAGNETOTELLURIK

Diajukan sebagai

di Program Studi Fisika

KELOMPOK KEAHLIAN FISIKA SISTEM KOMPLEKS

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

METODE DEKOMPOSISI GROOM

PADA TENSOR IMPEDANSI MAGNETOTELLURIK

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana di Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung

Disusun oleh

:

Ruddy Kurnia

10205069

KELOMPOK KEAHLIAN FISIKA SISTEM KOMPLEKS

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2009

DEKOMPOSISI GROOM-BAILEY

PADA TENSOR IMPEDANSI MAGNETOTELLURIK

raih gelar sarjana

KELOMPOK KEAHLIAN FISIKA SISTEM KOMPLEKS

(2)

IMPLEMENTASI METODE DEKOMPOSISI GROOM-BAILEY

PADA TENSOR IMPEDANSI MAGNETOTELLURIK

Disusun oleh

:

Ruddy Kurnia

10205069

Disetujui dan disahkan: Pembimbing

Dr. Wahyu Srigutomo

NIP. 132164037

KELOMPOK KEAHLIAN FISIKA SISTEM KOMPLEKS

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(3)

iii

ABSTRAK

Metode dekomposisi Groom-Bailey merupakan suatu dekomposisi tensor magnetotellurik yang mempertimbangkan adanya pengaruh dari distorsi galvanik di dekat permukaan. Distorsi galvanik ini direpresentasikan dalam suatu tensor distorsi yang difaktorisasi menjadi empat parameter yang mempengaruhi medan regional yaitu gain, shear, twist dan anisotropi. Implementasi metode dekomposisi Groom-Bailey pada tensor impedansi magnetotellurik diharapkan mampu meningkatkan kualitas data magnetotellurik sehingga dapat memperoleh gambaran struktur bawah permukaan yang lebih detail.

Secara umum penulisan tugas akhir ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pembahasan tinjauan teoritik, proses pengolahan data, dan analisis hasil dekomposisi yang diperoleh. Pada tinjauan teoritik, akan dijelaskan mengenai konsep dasar metode magnetotellurik, tinjauan hamburan medan yang disebabkan adanya distorsi galvanik, model distorsi, faktorisasi tensor distorsi, penentuan strike regional dan strike lokal. Pada proses pengolahan data dibahas mengenai prosedur perhitungan, diagram alir program dekomposisi Groom-Bailey, dan representasi hasil perhitungan terhadap suatu data magnetotellurik. Pada pembahasan akhir akan dibahas mengenai analisis parameter distorsi, analisis strike regional dan lokal, serta analisis resistivitas semu dan fasa impedansi.

Hasil akhir yang diperoleh dari penelitian ini adalah implementasi dekomposisi groom bailey pada tensor impedansi magnetotellurik dapat meningkatkan kualitas data. Hal ini tampak jelas dari nilai rms error yang dihasilkan lebih kecil. Strike regional yang dihasilkan sesuai dengan arah strike yang ditunjukkan dengan vektor induksi.

(4)

iv

ABSTRACT

Groom-Bailey decomposition method is a decomposition of magnetotelluric tensor that consider effect of galvanic distortion at shalow subsurface. Galvanic distortion is represented in a distortion tensor which factorized into gain, shear, twist, and anisotropy. The purpose of implementation Groom-Bailey decomposition is to have increasing quality of magnetotelluric data in order to obtain the best representation of subsurface structures.

Generally, this final project consists of three main parts, which are explanation of theoretical overview, data processing, analysis of Groom-Bailey decomposition result. In theoretical overview part will explain about basic concept of magnetoteluric method, electromagnetic scattering, distortion model, factorization of distortion tensor, determination of regional and local strike. Data processing part will explain about procedure of calculation, flowchart of decomposition Groom-Bailey codes and representation of decomposition result of magnetotelluric data. Finally, the last part will explain about analysis of distortion parameter, analysis of regional and local strike, and analysis of apparent resistivity and phase impedance.

It can be concluded this research that implementation of decomposition Groom-Bailey method to impedance tensor of magnetotelluric will increasing data quality. It means that value of rms error is more less than obtained using conventional method. Result of regional strike decomposed is compatible with regional strike of inducton vector.

(5)

v

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan atas setiap anugrah dan pimpinanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul "Implementasi Metode Dekomposisi Groom-Bailey Pada Tensor Impedansi Magnetotellurik ".

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Program Studi Fisika Institut Teknologi Bandung. Tugas akhir ini bertemakan dekomposisi tensor magnetotellurik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas data magnetotellurik sehingga dapat menggambarkan struktur bawah permukaan yang lebih teliti. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah memahami proses implementasi metode dekomposisi Groom-Bailey untuk menganalisa tensor impedansi magnetotellurik akibat pengaruh dari distorsi galvanik di dekat permukaan. Hal yang akan dibahas pada tugas akhir ini mencakup teori dasar meode magnetotellurik, konsep dari dekomposisi Groom-Bailey, proses pengolahan data yang meliputi pembuatan program numerik untuk memperoleh solusi dari dekomposisi Groom-Bailey, dan analisis hasil perhitungan dari program numerik pada suatu data magnetotellurik di suatu daerah.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan. Sehingga, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai koreksi untuk menyempurnakan penelitian ini. Dan, penulis juga berharap agar tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan penelitian dekomposisi tensor magnetotellurik di kemudian hari.

Bandung, 19 Juni 2009

(6)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iii

PRAKATA ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ………….……….………… viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang ... 1

1.1.2 Rumusan masalah ... 2

1.2 Ruang Lingkup Kajian ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Anggapan Dasar ... 2

1.5 Hipotesis ... 3

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1 Metode ... 3

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TEORI DASAR IMPLEMENTASI METODE DEKOMPOSISI GROOM-BAILEY PADA TENSOR IMPEDANSI MAGNETOTELLURIK 2.1 Konsep Awal Metode Magnetotellurik ………... 5

2.2 Persoalan Studi Metode Elektromagnetik ..…... 6

2.3 Asumsi-asumsi Untuk Metode Magnetotellurik. ……….... 7

2.4 Konsep Gelombang MT dan Fungsi Transfer…….……….. 8

2.5 Konsep Polarisasi Medan Listrik dan Medan Magnet ……. 15

2.6 Arah Induksi ……… 18

(7)

vii

2.8 Pendahuluan Dekomposisi Groom-Bailey ……..………. 21

2.9 Hamburan Elektromagnetik 3-D Skala Kecil …………... 25

2.10 Model Distorsi .……….……. 27

2.11 Faktorisasi Tensor Distorsi ……….…… 30

2.12 Dekomposisi Tensor Impedansi ……….……. 38

2.13 Tinjauan Tensor Impedansi Bersifat Isotropi dan Anisotropi ..……….. 40

2.14 Distorsi 2-D atau Distorsi Kuat ……….. 43

2.15 Indikator Induksi 3-D ……… 43

BAB III PENGOLAHAN DATA 3.1 Prosedur Perhitungan ……….……….. 44

3.2 Diagram Alir Program Dekomposisi Groom-Bailey ………. 46

3.3 Hasil Perhitungan ……….……….…… 47

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE DEKOMPOSISI GROOM-BAILEY PADA TENSOR IMPEDANSI MAGNEOTELLURIK 4.1 Analisis Parameter Distorsi………. 53

4.2 Analisis Strike Regional dan Lokal ………..….…… 54

4.3 Analisis Resistivitas Semu dan Fasa Impedansi ……..……. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 56

4.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Ilustrasi polarisai E dan B ... 15

2.2 Perbandingan resistivitas semu dari polarisasi E dan B dan fasa sebagai fungsi dari jarak dari kontak vertical ………… 17

2.3 Arah induksi ………. 18

2.4 Persoalan dimensionalitas ………. 21

2.5 Model superimposisi Larsen dan Bahr ………. 22

2.6 Model distorsi dan regional .………. 28

2.7 Pengaruh parameter distorsi terhadap medan regional .………… 32

3.1 Diagram alir program dekomposisi Groom-Bailey ….…………. 46

3.2 Grafik parameter distorsi, azimuth regional dan lokal, resistivitas semu dan fasa, rms error dan diagram rose metode dekomposisi Groom-Bailey terkendala………..………….. 49

3.3 Diagram rose strike regional dekomposisi Groom-bailey tidak terkendala………..………… 50

3.4 Diagram rose strike regional dekomposisi Groom-bailey dengan shear dan twist terkendala untuk seluruh data ..………… 51

3.5 Vektor induksi untuk seluruh titik pada frekuensi 320 Hz, 1 Hz dan 0.01 Hz ..……… 52

A.1 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas semu, fasa impedansi, dan rms error data titik A01 ….……..…… 62

A.2 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas semu, fasa impedansi, dan rms error data titik A02……… 65

A.3 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas semu, fasa impedansi, dan rms error data titik A03…………..… 68

A.4 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas semu, fasa impedansi, dan rms error data titik A04……… 71 A.5 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas

(9)

ix

semu, fasa impedansi, dan rms error data titik A05……….. 74 A.6 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas

semu, fasa impedansi, dan rms error data titik B01……… 77 A.7 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas

semu, fasa impedansi, dan rms error data titik B02……… 80 A.8 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas

semu, fasa impedansi, dan rms error data titik B04……….. 83 A.9 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas

semu, fasa impedansi, dan rms error data titik B05……….. 86 A.10 Grafik parameter distorsi, strike regional dan lokal, resistifitas

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkuliahan ini dibahas tentangKonsep dasar teknologi dan media yang mencakup; Konsep, tujuan dan fungsi teknologi dan media dalam pendidikan berkebutuhan

Bahan pembelajaran mencakup kajian tentang dasar-dasar teori kearsipan yang meliputi: konsep dasar kearsipan, pengorganisasian arsip, peralatan dan perlengkapan

Mata kuliah Pengolahan Bakery mencakup pembelajaran teori sebagai pengantar pembelajaran praktek yang membahas tentang pengembangan resep-resep dasar produk patiseri

Materi perkuliahan meliputi konsep-konsep dasar akuntansi dan karakteristik bisnis serta peranan akuntansi dalam bisnis, siklus akuntansi yang mencakup identifikasi transaksi,

Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar, rumusan dan konsep yang melatarbelakangi perencanaan mesin pengepres kaleng minuman 330mL dengan penahan

Kegiatan mata kuliah ini meliputi ceramah,diskusi,dan tugas yang berkaitan dengan konsep-konsep dasar biologi mencakup: biologi sebagai ilmu, struktur dan fungsi sel sebagai

Mata kuliah ini meliputi pokok-pokok bahasan tentang konsep dasar teori kepribadian, faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian, teori psikoanalisis, teori behavioristik,

Materi yang akan dibahas Mengembangkan pemahaman mahasiswa tentang konsep dasar bimbingan dan konseling mencakup : Pengertian BK, Latar belakang BK, Kedudukan