No.28/05/63/Th.XIX, 04 Mei 2015
PERTUMBUHAN
PRODUKSI
INDUSTRI
MANUFAKTUR
BESAR/SEDANG
DAN
MIKRO/KECIL
PROVINSI
KALIMANTAN
SELATAN
TRIWULAN
I
TAHUN
2015
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2015 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 2,06 persen dibanding produksi industri di triwulan IV tahun 2014.
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y‐on‐y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,75 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2014.
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2015 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,22 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2014.
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y‐on‐y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 14,72 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2014.
I. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG
TRIWULAN I TAHUN 2015
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2015 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 2,06 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2014. Hal yang sama terjadi juga di tingkat nasional, dimana produksi industri manufaktur besar dan sedang rata‐rata mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,71 persen. Pertumbuhan negatif produksi tersebut terutama disokong oleh 3 (tiga) kelompok
industri besar dan sedang, masing‐masing ; industri makanan (KBLI‐10) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 2,03 persen, industri minuman (KBLI‐11) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,61 persen dan industri kayu, barang dari kayu/gabus (tdk termasuk furnitur) (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 2,22 persen. Sedangkan 2 (dua) kelompok industri lainnya mengalami pertumbuhan positif produksi, yakni ; industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI‐20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,61 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI‐22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,32 persen.
Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang
Triwulan I Tahun 2015.
No Kode
KBLI Jenis/Kelompok Industri
Pertumbuhan Triw.I‐2015 (%) q‐to‐q y‐on‐y 1 10 Industri Makanan ‐2,03 0,91 2 11 Industri Minuman ‐1,61 ‐1,73 3 16
Industri Kayu, Barang dari Kayu/Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu/Rotan)
‐2,22 3,58
4 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dr Bahan Kimia 0,61 0,98 5 22 Industri Karet, Barang dari Karet/Plastik 0,32 ‐1,00
Industri Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Selatan ‐2,06 0,75
Apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y‐on‐y), maka industri besar dan sedang di Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,75 persen. Pertumbuhan ini berada dibawah rata‐rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 5,05 persen. Kelompok industri yang mempunyai andil besar dalam mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI‐10) yang mengalami
pertumbuhan positif sebesar 0,91 persen, industri kayu, barang dari kayu/gabus dan barang anyaman dari bambu/rotan (tdk termasuk furnitur) (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 3,58 persen dan industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI‐ 20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,98 persen. Sedangkan kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri minuman (KBLI‐11) yang menalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,73 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI‐22) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,00 persen.
Grafik 1.
Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar/Sedang Triw.I-2015 Prov.Kalsel dan Nasional
‐2,06 0,75 ‐0,71 5,05 ‐4 ‐2 0 2 4 6 q‐to‐q y‐on‐y Persentase (%) Kalsel Nasional
II. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO/KECIL
TRIWULAN I TAHUN 2015
Usaha industri manufaktur mikro dan kecil merupakan suatu usaha industri memiliki pekerja sebanyak 1‐19 orang namun harus diperhitungkan dalam pembangunan bidang industri, karena dari usaha ini dapat menjadi penyokong berkembangnya industri besar/sedang. Jumlah yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar dapat sebagai wahana dalam penyerapan tenaga kerja serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan Selatan khususnya.
Tabel 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I Tahun 2015
No Kode
KBLI Jenis Industri
Pertumbuhan Triw.I ‐ 2015 (%) q‐to‐q y‐on‐y
(1) (2) (3) (4) (5)
1 10 Industri Makanan ‐1,47 4,31
2 13 Industri Tekstil 5,29 5,84
3 14 Industri Pakaian Jadi 4,85 7,78
4 16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
12,12 ‐4,04
5 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 4,91 15,05
6 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 10,66 20,04
7 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat
Tradisional 0,00 ‐29,94
8 23 Industri Barang Galian Bukan Logam ‐7,32 ‐8,34
9 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan
Peralatannya 1,35 ‐0,29
10 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL ‐ ‐7,62
11 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi
Trailer ‐ 7,14
12 31 Industri Furnitur ‐3,93 8,56
13 32 Industri Pengolahan Lainnya 2,50 3,74
Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Selatan ‐0,22 14,72
Pada periode Januari s/d Maret atau triwulan I tahun 2015, produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan (q‐to‐q) mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,22 persen dibanding triwulan IV tahun 2014. Hal yang sebaliknya terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata‐rata mampu tumbuh positif sebesar 0,64 persen.
Petumbuhan negatif produksi ini, disumbang oleh 3 (tiga) jenis/kelompok industri dari 13 kelompok industri manufaktur mikro dan kecil di Kalimantan Selatan. Jenis‐jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI‐10)
bukan logam (KBLI‐23) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7,32 persen, dan industri furnitur (KBLI‐31) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 3,93 persen. Sedangkan jenis‐jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif produksi diatas 5 persen sebanyak 3 (tiga) jenis yaitu industri tekstil (KBLI‐13) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,29 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 12,12 persen dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI‐20) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,66 persen.
Grafik 2.
Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro/Kecil Triw.I-2015 Prov.Kalsel dan Nasional
‐0,22 14,72 0,64 5,65 ‐5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 q‐to‐q y‐on‐y Persentase (%) Kalsel Nasional
Produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2015 d i Provinsi Kalimantan Selatan secara (y‐on‐y) mengalami pertumbuhan positif 14,72 persen bila dibandingkan dengan produksi industri triwulan I tahun 2014. Hal yang sama juga terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata‐rata mampu tumbuh positif sebesar 5,65 persen. Pertumbuhan positif produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan ini, terutama disumbang oleh 5 (lima) jenis/kelompok industri dari 13 kelompok industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Selatan.
Jenis‐jenis industri yang memberikan kontribusi pertumbuhan positif adalah industri pakaian jadi (KBLI‐14) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,78 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI‐18) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 15,05 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI‐20) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 20,04 persen, industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KBLI‐29) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,14 persen dan industri furnitur (KBLI‐31) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,56 persen.
Meskipun secara umum terjadi pertumbuhan positif produksi, namun ada beberapa kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI‐21) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 29,94 persen, industri barang galian bukan logam (KBLI‐23) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 8,34 persen, dan industri mesin dan perlengkapan YTDL (KBLI‐28) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7,62 persen.