• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Sarjana (Skripsi)

BAB III SISTEM PENDIDIKAN

C. Tugas Akhir

1. Program Sarjana (Skripsi)

a. Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB)

Penjaringan ini dilakukan tanpa ujian tulis (test), dimaksudkan untuk menjaring calon mahasiswa yang berprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik.

b. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis dan dilaksanakan secara na- sional, bersama- sama seluruh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.

c. Seleksi Program Minat dan Kemampuan (SPMK)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis secara mandiri oleh Universitas Brawijaya bagi mahasiswa yang berminat dan mempunyai kemampuan

d. Seleksi Program Kemitraan Sekolah (SPKS)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis maupun tanpa ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan sekolah, dimaksudkan untuk menjaringcalon mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik.

e. Seleksi Program Kemitraan Instansi (SPKIns)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan instansi.

f. Seleksi Program Kemitraan Daerah (SPKD)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan Pemerintah Daerah

g. Seleksi Program Internasional (SPI)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan pihak luar negeri

h. Seleksi Alih Program (SAP)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis bagi lulusan program diploma dari perguruan tinggi yang setara.

2. Program Pasca Sarjana

Seleksi mahasiswa baru program pasca sarjana (magister, spesialis dan doktor) didasarkan pada pertimbangan kelayakan akademik dan atau profesi yang telah diperoleh pada jenjang pendidikan sebelumnya (kesesuaian bidang studi, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Institutional Test of English as Foreign Language (TOEFL) Program, Test Potensi Akademik (TPA) dan persyaratan lain sesuai dengan yang ditetapkan oleh fakultas/jurusan/ program).

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

Program pascasarjana dapat menerima mahasiswa asing dengan syarat sebagai berikut :

1. Memiliki ijasah yang setara dengan sarjana untuk masuk program magister, dan ijasah setara magister untuk masuk program doktor, serta mendapat pengesahan dari Depdiknas.

2. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik. 3. Mendapat ijin belajar dari Depdiknas. 4. Lulus seleksi.

3. Program Pendidikan Spesialis I

B. Macam Program Studi yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 1. Program Sarjana (S1)

1) Program Studi Pendidikan Dokter 2) Program Studi Ilmu Keperawatan 3) Program Studi Ilmu Gizi

4) Program Studi Pendidikan Dokter Gigi 5) Program Studi Pendidikan Bidan 6) Program Studi Farmasi

2. Program Magister (S2)

1) Ilmu Biomedik (S2)

2) Magister Manajemen Rumah Sakit (S2)

3. Program Doktor (S3)

1) Ilmu Kedokteran (S3)

4. Program Spesialis (Sp)

1) Ilmu Bedah Umum (Sp 1) 2) Ilmu Penyakit Dalam (Sp 1) 3) Ilmu Penyakit Paru (Sp 1) 4) Obstetri dan Ginekologi (Sp 1) 5) Patologi Klinik (Sp 1)

6) Ilmu Kesehatan Mata (Sp 1) 7) Ilmu Penyakit THT (Sp 1) 8) Emergency Medicine (Sp 1) * 9) Ilmu Kesehatan Anak (Sp 1) 10)Radiologi (Sp 1)

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

12)Ilmu Penyakit Syaraf (Sp 1)

13)Ilmu Peyakit Jantung & Pembuluh Darah (Sp 1) 14)Anasthesiologi & Reanimasi (Sp 1)

15)Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Sp 1) * : Post Graduate Certification Program

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

BAB III SISTEM PENDIDIKAN

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya secara formal telah menganut Sistem Kredit Semester (SKS) sesuai dengan Universitas Brawijaya yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Nomor 22/SK/1976 tanggal 3 Mei 1976. Dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta memperhatikan pula Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Untuk Perguruan Tinggi, Pedoman Penyelenggaraan Proses Pendidikan Tinggi atas dasar Sistem Kredit Semester dan Petunjuk untuk Tenaga Pengajar dalam Sistem Penyelenggaraan Pendidikan atas dasar Sistem Kredit Semester, maka diterbitkan Pedoman Pelaksanaan SKS yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran yang mengacu pada Universitas Brawijaya.

Fakultas sebagai lembaga pendidikan tinggi, harus selalu memperhatikan tujuh faktor yaitu :

1) Mahasiswa sebagai peserta didik, yang secara kodrati memiliki perbedaan perbedaan individual baik dalam bakat, minat maupun kemampuan akademik.

2) Tuntutan kebutuhan masyarakat akan tenaga ahli yang semakin meningkat. 3) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

4) Sarana pendidikan seperti : ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium yang memadai.

5) Tenaga administrasi yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan kegiatan- kegiatan pendidikan.

6) Dosen sebagai pelaksana pendidikan yang dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar atas dasar SKS, merupakan komponen yang sangat mempengaruhi hasil proses itu.

7) Perkembangan proses belajar mengajar mengakomodasi sistem KBK yang pengaturan sepenuhnya diserahkan sesuai jurusan masing-masing.

Dengan demikian maka sistem pendidikan yang tepat ialah sistem pendidikan yang memperhatikan dan mempertimbangkan secara optimal ketujuh faktor tersebut.

A. Definisi Kurikulum dan Pendekatan Pembelajarannya

Kurikulum, menurut David Pratt (1990) adalah: “An organized set of formal teaching and

learning intentions“. Mengacu kepada definisi tersebut, hakekat sebuah kurikulum

adalah sebuah dokumen tertulis tentang struktur pembelajaran yang memiliki manajerial yang jelas dan terencana (organized), mengikat (formal) dosen maupun mahasiswa dalam sebuah proses belajar mengajar yang mempunyai tujuan yang jelas (teaching-learning intentions).

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

Sebagai sebuah struktur, maka kurikulum harus terdiri dari: rumusan tujuan, materi ajar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan beserta distribusinya secara tepat ke dalam semester, distribusinya kedalam matakuliah, dan distribusinya dalam beban belajar, proses belajar mengajar dengan model pembelajaran yang sesuai, evaluasi proses (yang dapat diamati) dan hasil belajar yang terstandarisasi (dapat diukur), untuk menghasilkan pengukuran

(scoring) dan penilaian (grading) serta pengambilan keputusan yang adil, objektif, dan jujur.

Dalam konteks kurikulum konvensional, ketercapaian tujuan kurikulum dinyatakan dengan kelulusan atas seluruh matakuliah disiplin ilmu (discipline-based).

Dalam konteks Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), ketercapaian tujuan kurikulum dinyatakan dengan telah dikuasainya kompetensi yang ditetapkan yang diukur berdasarkan Standar Kompetensi yang digunakan, yaitu Standar Nasional yang mengacu Standar Kompetensi Dokter dari Konsil Kedokteran Indonesia, dan Standar Internasional yang mengacu pada WFME Global Standandarts of Basic Medical Education for Quality

Improvement.

Kurikulum, menurut KepMenDikNas 045/U/2002 pasal 3 dan 5, terdiri dari Kurikulum Inti sebagai penciri kompetensi utama yang ditetapkan secara nasional, dan Kurikulum Pendukung yang berisi kompetensi pendukung atau kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetesi utama suatu program studi yang ditetapkan oleh program studi itu sendiri.

B. Kompetensi

1. Batasan dan Elemen Kompetensi

a. Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002, Kompetensi adalah „seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

b. Elemen-elemen kompetensi terdiri dari : (1) Landasan kepribadian

(2) Penguasaan Ilmu dan Keterampilan (3) Kemampuan Berkarya

(4) Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai

(5) Pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya.

c. Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut: “Professional competence is the habitual and judicious use of communication, knowledge, technical skills, clinical reasoning, emotions,values, and reflection in daily practice

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

d. Carraccio, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa :

“Competency is a complex set of behavior built on the components of knowledge,

skills,attitude and competence as personal ability”.

e. Dari beberapa pengertian di atas, tampak bahwa pengertian kompetensi perawat lebih luas dari tujuan instruksional yang dibagi menjadi tiga ranah pendidikan: pengetahuan, psikomotor dan afektif.

f. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi perawat, maka yang bersangkutan akan mampu : mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya, mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan, segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula, menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah di bidang profesinya, serta melaksanakan tugas dengan kondisi berbeda

2. Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan , dan keterampilan (PP 19/2005)

C. Tugas Akhir

1. Program Sarjana (Skripsi)

a. Pengertian

Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang / cabang ilmu tertentu ditulis berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktek kerja atau tugas lain yang telah ditentukan oleh Fakultas.

b. Sifat dan Tujuan

(1) Ujian Tugas Akhir program sarjana adalah ujian yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.

(2) Ujian Tugas Akhir program sarjana bersifat komprehensif.

(3) Ujian Tugas Akhir dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi sesuai dengan bidang yang dikaji.

c. Syarat-syarat membuat Tugas Akhir (1) Mahasiswa KBK:

1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan. 2) Mengumpulkan beban kredit sekurang-kurangnya 96 sks.

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir.

(1) Tugas Akhir sudah harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan sejak Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS.

(2) Perpanjangan waktu harus mendapatkan persetujuan Ketua Jurusan/Program Studi dengan tata cara yang ditentukan oleh Fakultas.

e. Beban kredit Tugas Akhir.

Beban kredit Tugas Akhir adalah 6 (enam) sks, dengan rincian proposal 2 sks dan pelaksanaan 4 sks.

f. Proses pembuatan Tugas Akhir

(1) Mahasiswa mengajukan judul penelitian kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing Tugas Akhir.

(2) Setelah mendapatkan persetujuan mahasiswa diperkenankan membuat proposal.

(3) Proposal akan diuji oleh kedua dosen pembimbing yang bersangkutan.

(4) Sebelum pelaksanaan Tugas Akhir, mahasiswa harus mendapatkan pernyataan layak etik dari Tim Ethical Clearance apabila penelitian Tugas Akhir menyangkut manusia dan hewan coba.

(5) Setelah lulus ujian proposal, mahasiswa melaksanakan penelitian kemudian hasilnya akan diuji oleh tim penguji yang ditetapkan dengan Surat Tugas dari Dekan.

g. Bimbingan Tugas Akhir (1) Jumlah Pembimbing

Seorang mahasiswa yang membuat Tugas Akhir, dibimbing oleh dua orang yang terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang Pembimbing Pendamping. Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi.

(2) Penentuan Pembimbing

Dekan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Tim Tugas Akhir. Dosen Pembimbing Pendamping dapat berasal dari luar fakultas selama diperlukan. Dosen luar biasa atau dosen tamu dapat diusulkan menjadi Pembimbing Utama atau Pembimbing Pendamping.

(3) Syarat Pembimbing

1) Pembimbing Utama adalah dosen yang memiliki kepangkatan serendah-rendahnya Lektor Kepala bagi pemegang ijazah S1 (Sarjana), Lektor bagi pemegang ijazah minimal S2 (Magister) atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S3 (Doktor). Dalam hal Program Studi yang masih belum memiliki kualifikasi dosen seperti tersebut di atas, Pembimbing Utama diatur melalui koordinasi Tim Tugas Akhir dan Ketua Jurusan/ Program Studi.

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

2) Pembimbing Pendamping adalah dosen yang memiliki kepangkatan serendah- rendahnya Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S2 (Magister). Dalam hal Program Studi yang masih belum memiliki kualifikasi dosen seperti tersebut di atas, Pembimbing Utama diatur melalui koordinasi Tim Tugas Akhir dan Ketua Jurusan/ Program Studi.

(4) Tugas dan Kewajiban Pembimbing.

1) Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah:

1.1) Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan yang dijadikan dasar penyusunan Tugas Akhir.

1.2) Membimbing mahasiswa dalam hal penulisan, penyusunan dan penyelesaian Tugas Akhir.

2) Tugas dan kewajiban Pembimbing Pendamping adalah membantu tugas-tugas Pembimbing Utama.

h. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir

(1) Majelis Penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Tim Pengelola Tugas Akhir. (2) Susunan Majelis Penguji terdiri dari pembimbing sebagai anggota, dan seorang

penguji diluar pembimbing yang merangkap sebagai Ketua.

(3) Ketua Penguji adalah dosen / selain dosen yang berkompeten dibidangnya yang ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Tim Tugas Akhir

(4) Tugas Majelis Penguji :

1) Ketua Penguji bertugas memimpin dan mengatur kelancaran pelaksanaan ujian.

2) Majelis Penguji bertugas menguji dan memberikan penilaian pada calon Sarjana.

3) Menentukan kelulusan calon Sarjana dan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan penyelesaian pelaksanaan Tugas Akhir.

4) Menentukan tugas-tugas / ketentuan lain yang harus dipenuhi oleh calon Sarjana yang dinyatakan tidak lulus.

i. Waktu Ujian Tugas Akhir

Waktu yang disediakan untuk ujian Tugas Akhir Sarjana paling lama 90 (sembilan puluh) menit.

j. Penilaian :

(1) Penilaian Tugas Akhir meliputi :

1) Penilaian Proses Penulisan Tugas Akhir dan Penilaian Selama Ujian dengan bobot masing-masing 50%

2) Penilaian Proses Penulisan oleh Pembimbing meliputi Sikap (40%), Pengetahuan Ilmu (40%), Kreativitas Keilmuan (20%).

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

Penyajian (40%), Pengetahuan Ilmu (20%). (2) Penentuan Nilai Akhir

1) Nilai Akhir ujian Tugas Akhir diputuskan melalui musyawarah Majelis Penguji. Nilai akhir ujian dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau E. Atas kesepakatan Majelis Penguji nilai tersebut diberitahukan kepada mahasiswa.

2) Mahasiswa dinyatakan lulus ujian Tugas Akhir apabila

sekurang-kurangnya memperoleh nilai C. Dalam hal revisi dianggap cukup banyak, Ketua Penguji boleh mengumumkan dengan kata “lulus” saja.

3) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian harus melaksanakan keputusan Majelis Penguji.

2. Program Pascasarjana a. Program Magister (Tesis)

Tesis merupakan tugas akhir mahasiswa program magister, berupa karya tulis yang disusun berdasarkan atas hasil-hasil penelitian. Tesis disusun dengan cara dan format sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan penyusunannya dibimbing oleh Komisi Pembimbing. Bobot tesis sekurang-kurangnya 9 sks.

Tesis terdiri dari beberapa komponen, yaitu : (a) Pembuatan usulan penelitian (b) Ujian usulan penelitian, (c) Pelaksanaan penelitian (d) Penulisan artikel jurnal dan penulisan naskah tesis (e) Seminar hasil penelitian (makalah seminar berupa artikel jurnal) dan (f) Ujian tesis.

Bobot penilaian komponen tesis adalah sbb: 1) Usulan Penelitian 10 %

2) Pelaksanaan Penelitian 20 %

3) Penulisan artikel jurnal dan seminar hasil penelitian 30 % 4) Ujian akhir tesis 40 %

Nilai untuk butir (2) dan (3) diberikan oleh Komisi Pembimbing, sedangkan butir (1) dan (4) diberikan oleh tim penguji.

Nilai diberikan sesuai dengan sistem yang berlaku.Nilai akhir merupakan rata-rata (sesuai dengan pembobotan) dari nilai-nilai yang disebutkan sebelumnya. Nilai lulus untuk ujian tesis minimum B. Apabila kurang dari nilai tersebut, mahasiswa harus mengulangi ujian tesis dan diberi kesem- patan satu kali ulangan. Apabila mahasiswa tidak lulus lagi maka yang bersangkutan diberi tugas khusus (atas persetujuan komisi pembimbing) untuk memperbaiki naskah tesisnya atau dinyatakan gagal dalam studi program Pascasarjana.

Perbaikan naskah tesis (berdasarkan saran-saran dari tim penguji tesis) harus diselesaikan paling lambat satu bulan setelah ujian tesis. Jika ba- tas waktu

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

perbaikan yang ditentukan habis dan perbaikan naskah tesis belum selesai dan mahasiswa tidak dapat mempertanggungjawabkan alasannya kepada Komisi Pembimbing maka Ketua Komisi Pembimb- ing dapat mengusulkan supaya mahasiswa yang bersangkutan menem- puh ujian tesis lagi.

Mahasiswa yang telah lulus ujian tesis, dan telah melakukan perbaikan dengan persetujuan komisi pembimbing, dapat menggandakan naskah tesis tersebut sejumlah tertentu (untuk Komisi Pembimbing, Penyeleng- gara Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya dan pihak lain yang memerlukan). Naskah tesis kemudian disahkan dengan ditandatangani oleh Komisi Pembimbing dan Pimpinan Penyelenggara Program Pascasarjana.

1) Syarat Kelulusan

Mahasiswa dinyatakan lulus dari pendidikan Program Magister Universitas Brawijaya apabila:

1. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 36 sks (termasuk tesis) dengan IPK ≥ 2,75 dan tidak terdapat nilai D.

2. Mempunyai sertifikat kemampuan bahasa Inggris TOEFL atau setara Institutional TOEFL dengan nilai minimum 450, yang dida- pat dari Lembaga Bahasa Inggris yang diakui oleh Penyelenggara Program Pascasarjana Universitas Brawijaya.

2) Predikat Kelulusan

Yudisium dilaksanakan setelah mahasiswa dapat menyelesaikan seluruh persyaratan akademik dan administrasi.

Mahasiswa yang dinyatakan lulus menerima predikat kelulusan sebagai berikut: 1. Lulus dengan predikat Cum Laude : apabila IPK= 3,71-4,0 , tanpa nilai

C, lama studi maksimum lima semester, Nilai Tesis = A, dan Nilai Ujian Tesis = A.

2. Lulus dengan predikat Sangat memuaskan :

a. Apabila IPK = 3,71 - 4,00 dan tidak memenuhi kriteria pada butir (1) b. Apabila IPK = 3,41- 3,70.

3. Lulus dengan predikat Memuaskan : apabila IPK = 2,75 - 3,40.

b. Program Doktor (Tesis)

Ujian kualifikasi adalah ujian yang diselenggarakan secara tertulis untuk menilai kemampuan akademik mahasiswa. Komponen penilaian dalam ujian kualifikasi ini mencakup:

1. Penguasaan metodologi penelitian di bidang ilmunya

2. Penguasaan materi bidang ilmunya baik yang bersifat dasar maupun terapan. 3. Kemampuan penalaran termasuk kemampuan untuk mengadakan abstraksi. 4. Kemampuan sistematisasi dan perumusan hasil pemikiran.

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

Ujian kualifikasi diselenggarakan pada setiap awal semester disesuaikan dengan kesiapan masing-masing program studi S3.

Mahasiswa yang berhak dan wajib mengikuti ujian kualifikasi pada periode tertentu akan diumumkan oleh Penyelenggara Program Pas- casarjana.

Pada dasarnya mahasiswa tersebut harus memenuhi persayaratan ad- ministratif dan akademik sebagai berikut :

1. Terdaftar sebagai mahasiswa Pascasarjana pada semester yang berlaku.

2. Telah menempuh mata kuliah dengan IPK minimum 3,00 untuk 12 sks terbaik, dan tanpa nilai D.

Ujian kualifikasi dilaksanakan secara tertulis dan atau lisan. Waktu ujian kualifikasi ditetapkan oleh program studi masing-masing. Mahasiswa dinyatakan lulus jika memperoleh nilai rata-rata minimal B. Apabila tidak lulus dalam ujian kualifikasi ini, mahasiswa diberi kesempatan mengikuti ujian kualifikasi ulangan. Ujian kualifikasi ulangan diselenggarakan minimal satu bulan setelah ujian kualifikasi yang pertama. Panitia Ujian Kualifikasi ulangan sama seperti panitia ujian kualifikasi yang pertama. Apabila mahasiswa tidak lulus dalam ujian ulangan ini, maka mahasiswa diberi kesempatan sekali lagi untuk mengikuti ujian kualifikasi periode berikutnya.

Mahasiswa yang telah lulus ujian kualifikasi diwajibkan untuk segera mengusulkan calon tim promotornya sesuai dengan tatacara yang berlaku. Selanjutnya mahasiswa segera menyusun usulan penelitian disertasi bersama-sama dengan tim promotornya. Usulan penelitian disertasi yang telah mendapatkan persetujuan tim promotor dapat diajukan kepada Pimpinan

Penyelenggara Program Pascasarjana melalui Ketua Program Studi (KPS) untuk disahkan.

Calon doktor (promovendus) adalah peserta program pendidikan dok- tor yang telah dinyatakan lulus ujian kualifikasi dan usulan penelitian disertasinya telah mendapat persetujuan dari Panitia Penilai Usulan Penelitian Disertasi.

Disertasi adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan, atau menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah ilmu pengetahuan, yang disusun oleh calon dok- tor di bawah pengawasan Promotor dan Ko-promotornya.

Pada dasarnya disertasi dapat dinilai berdasarkan :

a. Originalitas dan sumbangan terhadap bidang ilmunya dan atau nilai penerapannya.

b. Kemutakhiran metodologi dan pendekatan penelitian, kedalaman, penalaran dan penguasaan dasar teori.

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

c. Sistematika pemikiran serta kecermatan perumusan masalah, pembahasan hasil penelitian, dan kesimpulan.

Bobot disertasi antara 28 – 32 sks, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan akademik sebagai berikut :

a. Penugasan khusus oleh tim promotor b. Seminar akademik

c. Penulisan artikel jurnal ilmiah untuk dipublikasikan d. Penyusunan disertasi, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan

- Penyusunan usulan penelitian disertasi - Ujian kelayakan usulan penelitian disertasi - Pelaksanaan penelitian untuk disertasi - Seminar hasil penelitian untuk disertasi - Ujian disertasi.

Penyusunan Usulan Penelitian Disertasi

Usulan penelitian disertasi merupakan karya tulis mahasiswa yang berisi tentang rencana kegiatan penelitian sebagai tugas akhir dalam mengikuti studi pada program doktor di Program Pascasarjana. Usulan penelitian ditulis sesuai dengan pedoman penulisan yang berlaku, yang antara lain berisi :

(a) Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang penelitian, fenom- ena-fenomena tertentu yang perlu dicermati, kerangka pemikiran dan perumusan permasalahan yang diajukan, maksud dan tujuan penelitian serta hipotesis (kalau ada) ;

(b) Tinjauan Pustaka, yang berisi tentang hasil analisis (review) kepustakaan (berasal dari jurnal, kumpulan artikel penelitian, laporan kemajuan penelitian dari lembaga) yang relevan dengan permasalahan penelitian yang diajukan; (c) Metode Penelitian, yang antara lain berisi tentang metode yang digunakan

oleh peneliti untuk menjawab permasalahan, penetapan contoh, variabel yang digunakan dan batasan operasionalnya, cara mengukurnya, metoda dan teknik analisis data, alat bantu analisis yang digunakan serta cara penyajian hasil analisis data. Pada bab ini juga disajikan informasi tentang tempat dan waktu penelitian dan informasi lain yang relevan dengan pelaksanaan penelitian.

(d) Daftar Pustaka, yang berisi tentang daftar karya tulis ilmiah yang digunakan dalam menyusun usulan penelitian. Penulisan pustaka menurut abjad sebagaimana dicontohkan dalam tatacara penulisan kepustakaan dalam Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi di Program Pascasarjana.

PEDOMAN PENDIDIKAN (S1, S2, S3, dan Sp)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009 - 2010

wajib program studi, dengan IPK ≥ 3,00, tidak mempunyai nilai D, dan telah lulus ujian kualifikasi.

Usulan penelitian yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh tim promotor dapat segera diajukan untuk ujian kelayakan usulan penelitian disertasi.

Ujian Kelayakan Usulan Penelitian Disertasi

Ujian kelayakan usulan penelitian disertasi merupakan ujian yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Program Pascasarjana untuk mengevaluasi usulan penelitian disertasi yang diajukan oleh mahasiswa dan telah mendapatkan persetujuan tim promotor.

Tata cara pengajuan ujian usulan penelitian disertasi dilakukan sebagai berikut : Ketua Komisi Pembimbing mengusulkan pelaksanaan ujian usulan pe- nelitian kepada Pimpinan Penyelenggara Program Pascasarjana melalui KPS. Berdasarkan usulan KPS, Pimpinan Penyelenggara Program Pas- casarjana menetapkan tiga tenaga akademik (berdasarkan pertim- bangan objektif penguji dapat ditambah lagi satu penguji yang memenuhi syarat akademik) sebagai penguji tambahan di luar tim promotor.

Ujian usulan penelitian disertasi dipimpin oleh tim promotor; apabila tim promotor tidak hadir karena sesuatu hal, ketua komisi dapat menu- gaskan salah satu anggota tim promotor untuk memimpin ujian. Ujian dapat dilaksanakan kalau dihadiri oleh minimal dua orang penguji selain tim promotor dan minimal dua orang dari tim promotor. Ujian tidak dapat dilaksanakan di luar forum ujian.

Ujian usulan penelitian disertasi dilaksanakan selama ± 120 menit dengan materi ujian adala h naskah usulan penelitian. Komponen yang dinilai meliputi antara lain : latar belakang penelitian, permasalahan pe- nelitian, konsep untuk menjawab masalah penelitian, metode penelitian, analisis kepustakaan dan kemampuan komprehensif mahasiswa dalam menyajikan dan mempertahankan isi dari usulan penelitiannya.

Hasil akhir penilaian usulan penelitian disertasi ditetapkan secara musyawarah sesuai dengan nilai-nilai yang diberikan oleh panitia pe- nilai usulan penelitian disertasi (tim penguji) dan diumumkan langsung kepada mahasiswa yang

Dokumen terkait