• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program SIDa Berjalan

Dalam dokumen DRAFT SIDa PAMEKASAN (Halaman 34-42)

POTENSI PENGUATAN SIDa

4.1 PROFIL KABUPATEN PAMEKASAN

4.2.1 Program SIDa Berjalan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan suatu fasilitas yang tersedia guna mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan daya saing bangsa. Kondisi yang ada saat ini, dunia global memiliki paradigma yang besar terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di suatu bangsa. Paradigma yang ada ini merupakan proses transisi perekonomian suatu bangsa dari semula berbasiskan pada sumber daya alam menjadi perekonomian berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economics). Perekonomian berbasis pengetahuan ini memiliki keutamaan pada pengguanaa IPTEK sebagai faktor primer yang dapat menggantikan modal, lahan, dan energi yang dapat meningkatkan daya saing nasional maupun internasional.

Cara untuk meningkatkan daya saing nasional pada suatu negara yang telah terbukti berhasi pada berbagai negara maju, indikatornya adalah adanya suatu Sistem Inovasi Nasional yang dapat bersaing dengan produk luar lainnya di tingkat nasional maupun tingkat internasinal. Ada berbagai macam faktor yang mendorong satu daerah menyebabkan adanya suatu sistem inovasi pada suatu daerah, sebagai berikut:

• Tekanan arus global yang semakin hari semakin meningkat;

• Produk di luar daerah semakin kompleks dan mempunyai siklus yang singkat karena adanya perubahan teknologi dan tuntutan konsumen yang semakin cepat;

• Terdapat perubahan persaingan pasar yang semakin cepat dan kompleks yang dapat memunculkan berbagai dampak positif maupun negatif.

Terdapat tujuan utama lainnya dari adanya inovasi suatu daerah, yaitu untuk meningkatkat daya ungkit peran IPTEK yang sesuai dan spesifik bagi daerah,

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pamekasan

34

selain itu untuk meningkatkan kemampuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengakses dan memanfaatkan IPTEK dan dapat mengembangkan hasil litbang dari daerah tersebut. Kabupaten Pamekasan memiliki beberapa komoditas unggulan yang dapat dijadikan suatu inovasi daerah (Tabel 4.4).

Tabel 4.4

Perkembangan Kinerja Bidang Pendidikan Kabupaten Pamekasan Tahun 2009 s.d 2012

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pamekasan

35

Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan dalam kelompok sesuai jenjang pendidikan tersebut. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan proporsi anak sekolah pada suatu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. APK dan APM di Kabupaten Pamekasan pada masing-masing jenjang pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut: Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SD/MI pada tahun 2009 sebesar 111%, tahun 2010 mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan sebesar 103,56%, pada tahun 2011 naik lagi menjadi 113,30% dan pada tahun 2012 turun menjadi sebesar 106%. Berdasarkan data dari rilis Pamekasan dalam Angka 2016, APM di semua tingkat pendidikan pada tahun 2015 mengalami penurunan, khususnya di tiga kecamatan; Pademawu, Pakong, dan Pasean yang angkanya kurang dari 100%.

Pada jenjang SMP/MTs tahun 2009 sebesar 86,63%, pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 94%, pada tahun 2011 naik lagi menjadi sebesar 96,41% dan pada tahun 2012 naik lagi menjadi sebesar 97%. Pada jenjang SMA/SMK/MA pada tahun 2009 sebesar 66%, pada tahun 2010 naik menjadi sebesar 80 prosen, pada tahun 2011 naik lagi menjadi sebesar 86 prosen dan pada tahun 2012 turun menjadi sebesar 80,6 %.

Selanjutnya dilihat dari hasil Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/MI pada tahun 2009 sebesar 97,50%, pada tahun 2010 naiksebesar 98,23 prosen, pada tahun 2011 naik lagi sebesar 111%, dan pada tahun 2012 turun menjadi sebesar 97%. Pada jenjang SMP/MTs tahun 2009 sebesar 73,63%, tahun 2010 naikmenjadi sebesar 84%, dan pada tahun 2011 naik lagi menjadi sebesar 86%, dan pada tahun 2012 naik lagi menjadi sebesar 89%. Pada jenjang SMA/SMK/MA tahun 2009 sebesar 61 prosen, tahun 2010 naik menjadi sebesar 75%, pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 80%, dan pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi sebesar 76,5%.

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pamekasan

36

Tabel 4.5

Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 s.d 2012

Sumber: RPJMD Kabupaten Pamekasan 2013-2018

Tabel 4.6

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pamekasan

37

Kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui peningkatan kesehatan di masyarakat. Faktor kesehatan merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Untuk itulah Kabupaten Pamekasan menetapkan peningkatan aksessibilitas dan kualitas serta pelayanan bidang kesehatan masyarakat pada urutan ketiga prioritas pembangunan daerah. Pembangunan kesehatan lebih diarahkan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat agar mampu secara mandiri memelihara kesehatan individu dan keluarganya serta meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah

Struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan dapat dilihat dari kontribusi masing-masing sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB total ADHB. Pada tahun 2013 mengalami peningkatan 6,28 persen, melambat 0,004 persen dibanding sebelumnya. Peranan terbesarnya di dukung oleh kegiatan ekonomi yang tergabung dalam kelompok primer mengalami kelambatan 0,86 persen dibanding dengan tahun 2012. Kondisi yang berbeda terjadi pada sektor sekunder dan sektor tersier yang mengalami percepatan pertumbuhan masing-masing sebesar 1.30 persen dan 0,51 persen. Di setiap kelompok sektor ini memiliki andalan, yaitu sektor pertanian (untuk kelompok sektor primer), sektor bangunan (untuk kelompok sektor sekunder), dan sektor perdagangan, hotel, restoran (untuk kelompok sektor tersier). Sektor-sektor tersebut merupakan pemicu roda perekonomian Kabupaten Pamekasan karena sekitar 71,63 persen lebih kegiatan ekonomi berasal dari sektor-sektor tersebut sehingga perlu mendapat perhatian dalam rangka pengembangan perekonomian regional.

Di Kabupaten Pamekasan kelompok sektor primer pertanian selama periode 2009-2013 mengalami trend yang cenderung turun walaupun landai. Sedangkan kelompok sektor tersier cenderung naik meskipun tidak signifikan. Fenomena ini disatu pihak dapat diinterpretasikan sebagai sinyal positif, yaitu kelompok sektor primer menstimulus kelompok sektor sekunder/industri dan kelompok sektor tersier/jasa-jasa untuk berkembang lebih maju. Meskipun hal ini belum cukup

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pamekasan

38

menunjukkan terjadinya transformasi ekonomi sektoral dari agraris ke industri atau jasa-jasa. Untuk menuju ke arah tersebut bisa saja terjadi membutuhkan waktu yang relatif lama. Hal ini bisa dipahami karena sektor pertanian masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Pamekasan.

Merujuk pada data statistik tahun 2016, struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan tidak mengalami perubahan siginifikan. Secara garis besar struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan masih didoninasi oleh tiga sektor utama, yaitu; pertanian kehuatanan, dan perikanan (35,9%); kategori perdagangan dan reparasi kendaraan bermotor (19,6%); dan, sektor konstruksi (10,1%).

Sebagai daerah yang sedang dalam proses transisi, harus diakui tidaklah mudah untuk memastikan ketersediaan berbagai layanan publik, dan kebutuhan masyarakat yang benar-benar merata. Akibat keterbatasan dana pembangunan, sering terjadi arah dan fokus pembangunan dilakukan secara terbatas, sehingga belum menyentuh aspek-aspek yang dibutuhkan masyarakat secara adil dan merata. Kinerja Pemerintah Kabupaten Pamekasan yang masih membutuhkan perhatian adalah:

1. Di bidang pembangunan dan penyediaan infrastruktur publik, beberapa permasalahan yang timbul di lapangan adalah berkaitan dengan penyediaan fasilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang masih belum maksimal, terutama berkaitan dengan upaya pengadaan tanah, penyediaan fasilitas air bersih, serta pembangunan desa tertinggal yang belum sepenuhnya dapat dipenuhi. Di sisi lain, ketersediaan infrastruktur di bidang ekonomi umumnya juga belum tergarap dengan baik, karena keterbatasan dana pembangunan yang ada. Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman bencana banjir yang terus terjadi di musim penghujan, seringkali bukan hanya menimbulkan kerusakan fisik sejumlah sarana dan prasarana layanan publik, tetapi juga menganggu kelangsungan hidup masyarakat.

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pamekasan

39

2. Di bidang pendidikan, angka partisipasi sekolah di jenjang SMA sederajat umumnya belum berkembang dengan optimal, karena masih adanya krisis kepercayaan di benak sebagian masyarakat terhadap arti penting sekolah. Selain itu, harus diakui di Kabupaten Pamekasan juga belum terealisasi secara maksimal profesionalisme guru dan tenaga pendidikan. Di Kabupaten Pamekasan, untuk pembangunan bidang pendidikan harus diakui masih ada sebagian guru dan tenaga pendidikan yang belum memperlihatkan kinerja yang benar-benar profesional dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar, terutama karena latar belakang pendidikan yang sebagian belum sesuai dan juga karena ketidakmampuan untuk membangun suasana belajar yang benar-benar joyfull learning dan partisipatif.

3. Di bidang kesehatan, beberapa indikator kinerja yang belum tercapai secara optimal, bukan hanya berkaitan dengan cakupan imunisasi anak yang belum merata, dan promosi kesehatan yang belum mendapatkan dukungan yang optimal dari stakeholder, tetapi juga berkaitan dengan belum tercipta pemerataan dalam standarisasi sarana dan prasarana layanan kesehatan. 4. Di bidang ekonomi, berbagai permasalahan pembangunan yang dihadapi

dan membutuhkan perhatian adalah berkaitan dengan upaya untuk mendorong perkembangan sektor riil yang fungsional bagi masyarakat miskin, menciptakan lapangan kerja untuk para pengangguran yang masih belum dapat direalisasi secara maksimal, dan di lapangan masih sering terjadi missmatch antara profil tenaga kerja yang ada dengan kesempatan kerja yang tercipta. Di sisi lain, kendati telah dilakukan pembinaan, tetapi kualitas SDM pengelola koperasi dan UMKM umumnya masih membutuhkan berbagai pembenahan. Di Kabupaten Pamekasan, sepanjang tahun 2014 diketahui bahwa produktivitas sektor pertanian juga cenderung menurun, terutama karena faktor anomali cuaca dan kepemilikan lahan yang rata-rata sempit. Kondisi bidang perekonomian, seringkali masih belum

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pamekasan

40

berjalan mantap, karena faktor-faktor eksternal, seperti inflasi dan kenaikan harga BBM yang menimbulkan efek domino yang membebani masyarakat. 5. Kendati kualitas layanan publik di berbagai bidang, khususnya kesehatan

dan pendidikan telah meningkat, namun demikian pemerataan ketersediaan sarana dan prasana pelayanan publik, dan jumlah sumber daya manusia yang ada umumnya masih belum sepadan dengan jumlah dan persebaran masyarakat yang membutuhkannya.

Untuk mencapai sasaran penguatan sistem inovasi daerah, dibutuhkan strategi yang tepat. Mengacu pada visi, misi dan sasaran penguatan sistem inovasi daerah serta mempertimbangkan perkembangan terkini kebijakan pemerintah daerah dalam membangun ekonomi regional, maka arahan strategi utama penguatan Sistem Inovasi Daerah adalah sebagai berikut:

1. Penguatan pilar-pilar kebijakan tematik sistem dengan fokus utama pada penguatan kerangka dasar penguatan Sistem Inovasi Daerah.

2. Penguatan sistem inovasi pada tataran sektoral, dengan fokus pada penguatan klaster industri regional seperti yang tertuang dalam agenda dan prioritas pembangunan jangka menengah daerah daerah serta posisi Provinsi Jawa Timur dalam koridor ekonomi yang telah ditetapkan dalam MP3EI, meliputi 2 (dua) hal yakni:

a. Pengembangan bisnis proses penguatan sistem inovasi pada upaya mendukung pengembangan rantai nilai komoditas utama wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur serta wilayah Provinsi Jawa Timur sebagai koridor ekonomi yang telah ditetapkan dalam MP3EI. b. Pengembangan bisnis proses penguatan sistem inovasi pada upaya

mendukung pengembangan konektivitas intra regional dan antar regional sesuai MP3EI.

3. Penguatan Sistem Inovasi Daerah dengan fokus pada daerah-daerah yang menjadi bagian dari pengembangan koridor ekonomi regional dan nasional.

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Pamekasan

Dalam dokumen DRAFT SIDa PAMEKASAN (Halaman 34-42)

Dokumen terkait