• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Program Pendampingan Keluarga

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN

32 PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra- KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalan. Pasca program jumlah keluarga pra-KS diharapkan berkurang karena mengikuti proses pemberdayaan dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara sempurna.

Kepala keluarga dampingan diberikan masing-masing kepala dusun kepada masing-masing mahasiswa KKN di desa Bungaya. Mahasiswa bertugas mendampingi keluarga tersebut dan membantu sesuai dengan kemampuan. Jadwal pelaksanaan KK dampingan bersfat tidak menentu atau tentative. Maksud dari tidak tentu adalah mahasiswa dapat kapanpun pergi ke rumah KK dampingan ketika tidak ada kegiatanlain di posko dengan syarat tidak mengganggu kegiatan KK dampingan di rumah.

Program KK Dampingan memiliki manfaat pada mahasiswa yaitu untuk mengaplikasikan teori atau ilmu yang diperoleh saat mengikuti pengajaran di kampus tentang jurusan mahasiswa. Mahasiswa dapat langsung menganggapi suatu kejadian atau masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan. Program KK Dampingan juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal kehidupan nyata yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, dapat bersimpati dan empati dalam melihat dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan.

33 C. PROGRAM BANTU

1. Donasi Buku SDN 1 Bungaya

Kemajuan sebuah bangsa tergantung pada kualitas dan minat baca masyarakat bangsa tersebut. Semakin tinggi minat dan kemampuan membaca suatu bangsa maka semakin majulah bangsa tersebut. Tetapi sayangnya Indonesia memiliki masyarakat yang tergolong renda dalam minat baca.

Salah satu sebab rendahnya minat baca masyarakat adalah minimnya kemampuan untuk memiliki atau membeli buku, mengingat harga buku di Indonesia termasuk tinggi bagi sebagian masyarakat, khususnya kalangan menengah kebawah. Maka dari itu, guna menjembatani hal tersebut, mahasiswa KKN di Desa Bungaya membuat program untuk menyumbangkan buku bekas yang masih layak untuk dibaca dan disumbangkan yang diberikan kepada SDN 1 Bungaya.

2. Gotong Royong

Gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti ini akan terlihat dengan jelas. Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti gotong-royong dalam bentuk kerjabakti, dilakukan untuk kepentingan bersama; gotong-royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang, ataupun tenaga, kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama. Bahkan gotong-royong dapat pula terjadi pada saat adanya musibah ataupun kematian salah seorang warga komunitas, hal ini tidak dapat disebut kepentingan bersama ataupun kepentingan peribadi tetapi rasa kemanusiaan yang muncul di antara warga, karena musibah datangnya tidak diperhitungkan ataupun diketahui, sehingga warga yang mendapat musibah tersebut memerlukan bantuan dari warga lainnya. Gotong-royong yang mahasiswa KKN lakukan di Desa Bungaya adalah membantu kegiatan bersih-bersih pada saat persiapan upacara adat Usabe Dangsil. Karena upacara adat Usabe Dangsil ini merupakan upacara yang sangat besar dan dirayakan kurang lebih setiap 10 tahun sekali, maka semua warga dari anak-anak

34 sampai lansia ikut untuk melakukan gotong-royong. Kegiatan gotong-royong dilakukan di sekitar Pura Puseh, Pura Melanting dan Pura Penataran.

3. Membantu Mendampingi Dan Merias Siswa-Siswi SDN 3 Bungaya Dalam Rangka Persiapan Lomba Gerak Jalan

Pada tanggal 17 Agustus 2016 Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke 71 berbagai macam kegiatan diselenggarakan untuk menyambut hari kemerdekaan diberbagai daerah di Indonesia. Karangasem merupakan salah satu daerah yang juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk menyambut hari kemerdekaan. Salah satu kegiatannya adalah lomba gerak jalan perkecamatan di kabupaten karangasem. Desa Bungaya merupakan salah satu yang mengikuti perlombaan gerak di kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Perlombaan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016. Peserta dari lomba gerak jalan ini terdiri dari seluruh SD, SMP dan SMA/SMK yang ada di kecamatan Bebandem.

SDN 3 Bungaya merupakan sekolah dasar yang ikut berpastisipasi dalam lomba gerak jalan dengan mengirimkan 2 regu yang terdiri dari 1 regu perempuan dan 1 regu laki-laki. Dalam memeriahkan acara peserta biasanya menggunakan kostum dan atribut yang unik dan menarik perhatian. Selain itu, peserta juga merias diri diri mereka agar terlihat lebih menarik dan seragam. Pada acara lomba gerak jalan tanggal 13 Agustus 2016 ini, kami berkesempatan untuk merias dan mendampingi siswa siswi SDN 3 Bungaya mulai dari persiapan, perombaan berlangsung hingga perlombaan selesai. Persiapan dimulai pukul 09.00 WITA di SDN 3 Bungaya kami memulai untuk merias dan membantu memasangkan atribut yang dipakai oleh siswa dan siswi. Pada pukul 13.00 WITA peserta gerak jalan berangkat menuju tempat perlombaan yang bertempat di Bebandem. Perlombaan dimulai pukul 15.00 WITA dan berakhir pukul 18.00 WITA, untuk regu putra mendapat nomer urut 07 dan regu putri mendapatkan nomer urut 40.

4. Pengadaan TPS Di Sekitar Pemukiman Desa Bungaya

Sampah merupakan masalah utama di berbagai daerah maupun setiap Negara baik Negara berkembang atau maju. Dimana permasalahan sampah ini sangatlah umum untuk di perbincangkan agar menemui titik solusi yang akan di gunakan dalam hal masalah sampah ini. Sampah juga terdapat beberapa jenis di antaranya sampah organik dan Non-organik. Untuk menjaga lingkungan dari permasalahan

35 menumpuknya sampah maka perlu diadakannya tempat sampah khusus sesuai dengan sampah yang terbagi beberapa jenis tersebut.

Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah,disamping memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam smpah itu sendiri(bahan daur ulang,produk lain,dan energy). Konsep yang dapat digunakan dalam mengolah sampah adalah konsep 4R,yaitu: 1.Reduce:mengurangi penggunaan produk yang akan menghasilkan sampah. 2.Reuse: menggunakan ulang,menjual atau menyumbangkan barang-barang yang masih dapat dimanfaatkan 3.Recycle: memodifikasi benda yang tadinya tidak bermanfaat 4.Recovery: upaya pengambilan kembali atau pemanfaatan material yang masih dapat dimanfaatkan.

Program ini diadakan karena mengingat kebersihan lingkungan merupakan masalah yang cukup penting di Desa Bungaya. Untuk itu kita sebagai mahasiswa KKN yang ada di Bungaya akan menyediakan 10 tong sampah yang akan di sebarkan di beberapa titik lokasi yang ada di lingkungan masyarakat serta di khususkan untuk tempat yang penting. Tong sampah yang akan di bagikan adalah untuk sampah organik dan Non-organik dengan tujuan untuk memilah sampah agar mudah dalam proses pembuangan atau pembakaran sampah di tempat pembuangan sampah terakhir. Dan juga dengan adanya pemilahan sampah antara organik dan Non-organik diharapkan masyarakat mampu memanfaatkan sampah yang bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan dan bermanfaat.

Kesadaran masyarakat sangatlah penting dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Di samping kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang kebersihan lingkungan, akses menuju ke tempat sampah umum menjadi sulit dan jarang untuk ditemui. Oleh karena itu, diperlukan adanya tempat sampah yang strategis, yang mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan adanya program pengadaan tong sampah ini di harapkan agar masyarakat lebih tertib dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama dalam hal sampah. Program ini juga bertujuan agar masyarakat di sini mampu menerapkan pentingnya dalam menjaga lingkungan di sekitar agar menjadi desa yang bersih dan sehat. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan.

5. Program Bantu Pemberian Vitamin A Kepada Balita Di Posyandu Dusun Beji

36 Pemberian vitamin A kepada balita merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Vitamin A adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak di dalam tubuh dan disimpan di hati. Vitamin A berfungsi dalam proses pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, dan anti bodi serta bermanfaat bagi kesehatan mata dan kulit dan menjaga kesehatan mukosa saluran pernafasan dan dapat pula menjadi antioksidan kuat untuk menangkal radikal bebas berbahaya bagi tubuh. Program vitamin A merupakan program rutin pemerintah yang dilaksanakan rutin setiap bulan Februari dan Agustus dimana seluruh anak yang berusia 6bulan-59bulan akan mendapatkan vitamin A gratis di Posyandu ataupun Puskesmas.

Program pemberian vitamin A kepada balita di Desa Bungaya dilakukan secara berkala di setiap posyandu yang ada di setiap dusun di wilayah desa Bungaya. Salah satu dusun yang telah menyelanggarakan pemberian vitamin A kepada balita adalah posyandu dari dusun Beji. Kami berkesempatan untuk ikut serta berpastisipasi dalam membantu kader posyandu memberikan vitamin A kepada balita yang tinggal di wilayah dusun Beji. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Agustus 2016 bertempat di Wantilan desa yang dimulai dari pukul 09.00 WITA hingga 11.00 WITA. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan penimbangan berat badan balita serta pengisian buku KMS. Setelah pemberian vitamin A kepada balita kader posyandu juga menyiapkan bubur kacang hijau yang akan diberikan untuk balita yang telah diberikan vitamin A. dalam kegiatan ini dibantu juga oleh bidan desa yang turut memantau kegiatan pemberian vitamin A.

Pemberian vitamin A ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan balita terhadap vitamin A, mencegah defisiensi (kekurangan) vitamin A dan untuk membangun cadangan vitamin A dalam hati. Selain itu, pemberian vitamin A pada anak diharapkan juga dapat memberikan manfaat seperti mengurangi angka kesakitan, mengurangi angka kematian anak akibat diare, mecegah rabun senja dan kebutaan serta meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi dan mencegah anemia

37 BAB IV

Dokumen terkait