• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

7. Audit program

12National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)1996

Pengendalian bising merupakan salah satu kebijakan yang bertujuan mengurangi noise/bising di sumber atau jalur perambatan suara di area pekerja, sesuai Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, tentang keselamatan kerja.

Alternatif Solusi

Gambar 3.8. Skema Pengendalian Bising

Sumber : Undang-Undang No. 1 Tahun 1970

Suara berawal dari sumber dan berakhir diteliga. Kebisingan yang tinggi sebagai sumber bising. Bising yang dihasilkan merambat melalui udara atau benda padat. Medium propagasi adalah faktor penting dalam pengendalian bising, oleh karena itu suara yang merambat diudara (airborne sound), dan suara yang merambat melalui benda padat (structural-borne sound) harus dibedakan.

Manajemen pengendalian bising adalah alternatif pengendalian bising yang paling tepat digunakan yang menghasilkan pengurangan bising pada tingkat yang di inginkan, sesuai rujukan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER. 13/MEN/X/2011, tentang NAB/Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja),dan atau standar ;

1. Threshold Limit Value (TLV) American Conference of Govermental Industrial Hygienists (ACGIH 2010 - 2011)

2. OSHA Noise standard, 29 CFR 1910,95 OSHA (Occupational Safety and Health Administration), adalah sebuah biro/devisi/badan bagaian dari Departemen tenaga Kerja Amerika Serikat, yang bertujuan untuk mencegah kecelakkan kerja, penyakit, dan kematian saat kerja dengan membuat peraturan/standard yang berkekutan untuk hukukm keselamatandan kesehatan kerja

3. ISO International Standards, Technical Committees ISO TC43/SC-1 Noise (ISO/DIS 128 untuk main engine room noise level 90 dBA - TWA = 4 jam kerja)

3.11.1. Noise Reduction Oleh Penghalang Exterior13

Pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pada instalasi. Pengendalian kebisingan dilakukan bertujuan untuk mereduksi tingkat kebisingan itu sendiri. Noise reduction (NR) didefinisikan sebagai pengurangan kekuatan bunyi, diukur dalam dB.

Adapun pengurangan kebisingan (NR) oleh penghalang atau barrier dapat dilihat pada persamaan berikut.

NR = 20 log [(2πN)0.5/tan(2πN)0.5] + 5 dB………..……..(6) Dimana, NR : Pengurangan kebisingan (dB)

N : 0,006f (A+B-d) (dB)

A+B : Jarak terdekat melewati penghalang (m)

D : Jarak lurus antara sumber bunyi dan penerima bunyi (m)

13Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan. Andi: Yogyakarta. Hal. 292.

3.12. Noise Mapping

Noise mapping adalah pemetaan kebisingan yang menggambarkan distribusi tingkat kebisingan pada suatu lingkungan kerja. Cara pembuatan noise mapping adalah dengan melakukan pengukuran tingkat kebisingan pada beberapa titik pengukuran di sekitar sumber bising dimana terdapat pekerja yang terpapar bising. Titik-titik yang mempunyai tingkat kebisingan yang sama tersebut dihubungkan sehingga terbentuk suatu garis pada peta yang menunjukkan tempat dengan tingkat tekanan bunyi yang sama. Tujuan dari dilakukannya noise mapping adalah:

1. Sebagai pedoman dalam mengambil langkah-langkah SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) berdasarkan peta yang dibuat.

Contohnya adalah membuat peraturan mengenai keharusan menggunakan alat pelindung diri berupa earplug maupun earmuff pada daerah tertentu, serta memberikan sanksi kepada operator yang melanggar ketentuan tersebut.

2. Untuk mengetahui dimana lokasi yang tepat dalam pemakaian alat pelindung diri berdasarkan sound intensity.

3. Mengetahui jumlah tenaga kerja yang terpapar kebisingan di area kerja sehingga manajemen dapat mengetahui operator yang berisiko tinggi menderita gangguan pendengaran, untuk keperluan treatment berupa pengadaan program konservasi pendengaran, asuransi kesehatan.

4. Kepentingan terhadap uji audiometri untuk mengetahui gangguan pendengaran yang dialami operator.

3.13. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang dilakukan dengan mengambil data yang mewakili dari populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi.

Sampel digunakan untuk mendapatkan informasi tentang populasi dengan tujuan sebagai berikut :

1. Menghemat waktu dan dana

2. Memungkinkan untuk mendapatkan informasi karena tidak mungkin dilakukan pengambilan data untuk seluruh populasi

3. Tingkat ketelitian lebih besar

Teknik sampling secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :

1. Probability Sampling14

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana cara pengambilan sampel yang gmemberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.

2. Non-probabilty sampling

Non-probablity sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.

14Cohran, William G. Teknik Penarikan Sampel. Edisi Ketiga. Jakarta : UI Press. 2005

3.14. Work Sampling15

Sampling kerja atau sering disebut sebagai work sampling adalah salah satu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti. Metode sampling kerja dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas atau sampling. Oleh karena itu pengamatan terhadap suatu obyek yang ingin diteliti tidak perlu dilaksanakan secara menyeluruh (populasi) melainkan cukup dilaksanakan secara mengambil sampel pengamatan yang diambil secara acak (random). Suatu sampel yang diambil secara random dari suatu grup populasi yang besar akan cenderung memiliki pola distribusi yang sama seperti yang dimiliki oleh populasi trsebut. Rumus yang digunakan dalam perhitungan akurasi waktu produktif adalah sebagai berikut:

𝐿𝐿 = 𝑘𝑘 �𝑃𝑃 (1−𝑃𝑃)𝑁𝑁 ...(7) Dimana:

L : Nilai akurasi yag diperbolehkan

K : Tingkat keyakinan (yang digunakan 95% nilai k = 2) 3.15. Pengenalan SoftwareSurfer 11.016

Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan

15Ralph, M. Barnes. Motion and Time Study : Design and Measurrement of Work. University of California. 1985.

16Guide Q.S. Surfer 11 counturing&3D Surface Mapping For Scientist and Enginers. USA. 2012

horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd.

BAB IV

Dokumen terkait