• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Video Pembelajaran Sasaran : Siswa kelas 7

Dalam dokumen TEKNIK PENYIARAN DAN PRODUKSI PROGRAM RA (3) (Halaman 194-199)

OPTIC MIC

LIFE CF. TUGU MUDA

4) Program Video Pembelajaran Sasaran : Siswa kelas 7

Topik : Jenis-jenis manusia purba dan kehidupannya pada zaman purba

a) Pencapaian kompetensi yang diharapkan.

Setelah mengikuti pembelajaran dengan video siswa diharapkan akan dapat :

(1) Menunjukkan jenis-jenis fosil manusia purba di Indonesia

(2) Membandingkan jenis manusia purba di Indonesia: Pithecanthropus Erectus dan Homosapiens

(3) Menyebutkan jenis fosil manusia purba di Asia, Afrika dan Eropa

(4) Memberi contoh jenis peralatan hidup yang digunakan oleh manusia zaman purba

(5) Menunjukkan lokasi temuan fosil-fosil manusia purba di Indonesia

b) Rincian Pokok Materi

(1) Penelitian dan temuan tentang manusia purba dan jenis-jenis manusia purba di Indonesia.

(2) Manusia purba di Asia, Afrika dan Eropa.

(3) Kehidupan manusia purba dan jenis-jenis peralatan hidup c) Soal Evaluasi

(1) Jelaskan bagaimana gambaran bentuk manusia purba Pithecanthropus Erectus

(2) Sebutkan nama jenis manusia purba di Asia, Afrika dan Eropa (3) Bandingkan tengkorak jenis Pithecanthropus Erectus dan

Homo-sapiens

(4) Berikan contoh-contoh peralatan hidup manusia purba jaman palaelitikum dan neolitikum

(5) Tunjukkan benda peralatan hidup manusia purba jaman logam

(6) Jelaskan kegunaan peralatan hidup manusia purba

(7) Tunjukkan pada peta, lokasi temuan fosil-fosil manusia purba di Jawa Tengah dan Jawa Timur

(8) Jelaskan penemuan fosil Homo Habilis dalam hal bentuk, volume otak dan tempat ditemukan.

(9) Identifikasi penemuan fosil Australopitecus. d) Sumber

Sartono kartodirdjo. 1975. Sej arah nasional indonesia I. Jakarta PN Balai Pustaka

Sukmono.1975. Sejarah kebudayaan Indonesia I. Jakarta : BP Musium Ronggowarsito. Kol eksi pust aka al am.

e) Uraian Materi

Pendahuluan.

Pada jaman purbakala hutan, sungai, lembah, gunung masih asli karena belum terjamah oleh budidaya manusia. Berbagai binatang yang sekarang belum punah merupakan sisa binatang yang mampu mempertahankan diri dari seleksi alam yang sangat ketat, hukum rimba dan waktu. Fosil kayu, tengkorak banteng, rusa gajah dan lain-lain yang ditemukan merupakan bukti bahwa pada jaman purba telah ada kehidupan. Ukuran tengkorak binatang purba rata-rata lebih besar dari binatang yang ada sekarang. Fosil sejenis banyak diketemukan disepanjang pegunungan kapur utara seperti daerah grobogan, Purwodadi sampai Blora serta di sepanjang lembah sungai Bengawan Solo, termasuk di perbukitan dan kubah-kubah di Sangiran.

Sebagai contoh temuan adalah fosil terbesar dari gading gajah purba yang ditemukan di desa Terban Jekulo kabupaten Kudus. Gading gajah purba ini panjangnya lebih dari 4 meter. Karena ukurannya yang sangat besar, habitatnya tidak mampu menyediakan kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu mereka tidak dapat hidup menempati ruang dan habitatnya.

Penelitian fosil manusia purba.

Temuan-temuan fosil binatang dan manusia purba di Jawa tengah dan Jawa Timur, sempat menggemparkan para ahli ilmu pengetahuan. Temuan itu berupa tengkorak, tulang paha dan tulang belulang lain dari makhluk yang diperkirakan berjalan tegak seperti manusia. Selanjutnya temuan ini disebut sebagai Pitecanthropus Erectus yang berarti manusia kera berjalan tegak. Struktur tulang belakangnya mirip manusia modern. Perbedaan yang menonjol terletak pada tulang batok kepalanya. Dari sini dapat diketahui volume otaknya lebih kecil dari pada otak manusia sekarang.

Penelitian ini makin menarik para ilmuwan, sehingga terdorong untuk saling berlomba untuk melakukan penelitian. Seorang ahli yang bernama Eugne Debuis, seorang dokter anatomi belanda yang bertugas di indonesia th 1887 sampai 1895. waktu luangnya ia manfaatkan untuk mencari fosil-fosil sisa kehidupan masa lampau di gua-gua di Jawa dan Sumatera. Pada th 1891 ia melakukan penggalian di desa Trinil dan menemukan tulang paha dan tengkorak manusia purba di lembah sungai Bengawan Solo.

Vonkuningswalg, adalah seorang paleontolog Jerman pada tahun1902 melanjutkan perburuan fosil-fosil manusia purba dan pada th 1934 ia bertugas di bidang dinas pertambangan di Bandung. Ia sangat tertarik informasi bahwa di Sangiran kecamatan Kali Jambe kabupaten Sragen Jawa Tengah banyak ditemukan fosil-fosil. Ia kemudian mengadakan penelitian pada th 1934 – 1939. Ia tidak hanya menemukan fosil-fosil tulang-belulang manusia dan binatang purba, tetapi juga menemukan fosil alat-alat dari batu dan tulang, serpih batu dan lancipan.

Dari temuan ini ia menyimpulkan bahwa manusia purba yang ditemukan fosilnya telah menggunakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan berbudaya. Temuan-temuan ini sekarang telah disimpan di Museum Negeri Ronggowarsito di Semarang.

Pada masa perang dunia II penelitian di Sangiran terhenti. Baru pada th 1962 penelitian dilanjutkan oleh putra-putra Indonesia sendiri diantaranya oleh Prof. Dr. Teuku Yacob, Prof. Dr. R. Sartono dan Prof. Dr. R. Suyono. Bagaimanakah penelitian manusia purba di belahan bumi yang lain ?

Penelitian Manusia Purba di Asia, Afrika.

Di Afrika timur dan selatan telah ditemukan fosil manusia purba yang dikenal dengan nama Australopitecus atau manusia kera dari selatan. Kepala Australopitecus mirip kepala kera, bentuk hidung ratam dagunya rendah dan tulang mata serta tulang rahangnya menonjol. Otot –ototnya lebih pendek dan susunan giginya berbeda. Volume otaknya 430cc sampai 500cc, sedikit lebih besar dari pada otak gorila tetapi lebih kecil dari otak manusia modern yang volume otaknya 1400cc. Ciri-ciri seperti ini dan sejumlah faktor lainnya mereka lebih mirip manusia dari pada kera. Australopitecus merupakan jenis manusia kecil yang tingginya sejajar dengan simpanse ditemukan pada tahun 1924 oleh Raymondat dari Inggris. Temuan manusia purba yang diperkirakan lebih maju juga ditemukan di Afrika timur.

Pada th 1959 oleh Louis dan isterinya Nelly sangat tertarik dengan temuan ini, sehingga puteranya Richard meneruskan penelitiannya. Diperkirakan jenis manusia yang ditemukan mampu menggunakan alat-alat keperluan hidup sehingga dinamakan manusia Homohabilis atau manusia terampil.Tengkorak Homohabilis lebih bundar dari pada kepala Australopitecus. Wajahnya lebih kecil dan lonjong. Susunan lingkaran giginya lebih mirip manusia. Volume otaknya 650cc hingga 800cc. Tinggi tubuhnya kurang lebih 150cm lebih kecil dari pada manusia modern. Ada sejumlah bukti bahwa mereka

telah mampu mendirikan gubug-gubug kecil bundar untuk didiami. Ini dibuktikan dari hasil penggalian purbakala di Oduby, George, Tansania. Mereka mengenal berbagai jenis alat seperti kapak batu, serpih tulang bahkan teknik pembuatan api. Sementara itu di Asia ditemukan pada lapisan geologi bumi yang kira-kira sama dengan lapisan dimana fosil Pitecantropus Erectus di Jawa, yaitu manusia purba Peking atau Sinantropus Pekingensis.

Pada perkembangan selanjutnya telah ditemukan fosil jenis Homoerectus atau manusia berdiri yang berciri tertentu, dinamakan Homosapiens seperti temuan Homosoloensis yang bentuknya lebih mirip manusia dari pada Homohabilis.

f) Petunjuk Penggunaan Video Pembelajaran Petunjuk Umum

Program Video Pembelajaran ini ”Manusia purba dan kehidupan manusia purba Indonesia”. Digunakan untuk melengkapi kegiatan pembelajaran di kelas. Setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka pada pokok bahasan jenis-jenis manusia purba dan kehidupan manusia purba. Di samping sebagai pelengkap juga digunakan sebagai pengayaan ataupun memantapkan persepsi melalui media visual gerak.

Petunjuk Khusus

(1) Program video ini lama putarnya 25 menit.

(2) Sesudah selesai kegiatan pembelajaran tatap muka, guru dapat memutarkan program video ini di luar jam pelajaran atau mengambil waktu akhir tatap muka 25 menit. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(a) Persiapkan Video Casette Recorder / VCD player dan TV monitor (20 inci atau lebih) letakkan diatas meja didepan kelas.

(b) Hubungkan dengan power listrik

(c) Masukkan VCD atau casette pada VCR / VCD yang digunakan

(d) Jelaskan terlebih dulu judul program, lama putarnya dan tujuannya

(e) Persiapkan buku catatan siswa, berikan lembar evaluasi dan kertas kerja

(f) Putar Video sampai selesai

(g) Beri kesempatan siswa untuk bertanya (h) Suruh siswa mengerjakan lembar evaluasi (i) Kumpulkan lembar evaluasi dan periksalah

(j) Keluarkan casette/VCD dari VCR/VCD player dan putuskan hubungan dengan sumber listrik

(k) Masukkan casette /VCD pada tempatnya dan simpan di tempat yang kering.

g) Naskah Produksi Video Pembelajaran Naskah Video Pembelajaran

Bidang Studi : IPS – Sejarah Nasional Indonesia Pokok Bahasan : Jaman Pra Sejarah

Sub Pokok Bahasan : Jenis manusia purba yang ada di Indonesia dan daerah lain Topik : Jenis manusia purba Indonesia No. Program : SEJ/VCD/01

Sasaran : Siswa SLTP kelas I Penulis : Drs. Heri Subagyo.

NO VISUAL WAKTU AUDIO

1 LOGO PEMDA TK I

Dalam dokumen TEKNIK PENYIARAN DAN PRODUKSI PROGRAM RA (3) (Halaman 194-199)