• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi yang baik dibangun oleh project manager dengan client agar

software yang dibangun sesuai dengan kebutuhan penggguna melalui proses wawancara. Project manager juga melakukan perencanaan dan penjadwalan.

1.7Environment

Setelah dilakukan wawancara dengan client diketahui bahwa SIAPS nantinya akan ditempatkan di lingkungan tata usaha Departemen Ilmu Komputer. SIAPS nantinya akan digunakan oleh pengelola program studi dan bagian akademik serta sarana dan prasarana Departemen Ilmu Komputer. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan SIAPS adalah komputer personal (PC).

2 Elaboration

Hasil dari fase inception kemudian dielaborasi sehingga menghasilkan sebagai berikut:

2.1Model

Dalam identifikasi kebutuhan SIAPS terdapat dua jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Kebutuhan fungsional SIAPS modul akademik dapat dilihat pada Tabel 1. Kebutuhan fungsional SIAPS modul sarana dan parasarana dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1 Kebutuhan fungsional SIAPS modul akademik

Kode Fungsional Deskripsi

KF1-01 Manipulasi biodata mahasiswa KF1-02 Manipulasi data prestasi mahasiswa KF1-03 Manipulasi data calon mahasiswa KF1-04 Manipulasi data daya tampung

KF1-05 Meng-export tabel borang akademik ke dalam fail Microsoft Excel

Tabel 2 Kebutuhan fungsional SIAPS modul sarana dan prasarana

Kode Fungsional Deskripsi

KF2-01 Manipulasi data ruangan KF2-02 Manipulasi data barang KF2-03 Manipulasi data inventarisasi KF2-04 Manipulasi data buku

KF2-05 Manipulasi data jurnal KF2-06 Manipulasi data prosiding KF2-07 Manipulasi data tugas akhir

KF2-08 Meng-export tabel borang sarana dan prasarana ke dalam fail Microsoft Excel

2.2Implementasi

Dari hasil analisis dihasilkan use case dan activity diagram untuk membantu dalam pembangunan sistem. Use case diagram dapat dilihat pada Gambar 3. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa pengguna utama sistem ada dua, yaitu pengelola program studi sebagai administrator dan bagian akademik departemen sebagai pengguna. Pengelola program studi sebagai administrator yang dapat memantau sistem secara keseluruhan, sedangkan bagian akademik Departemen Ilmu Komputer dapat mengelola data akademik.

Gambar 3 Use case modul akademik dalam SIAPS

Berdasarkan analisis kebutuhan juga dihasilkan activity diagram untuk mendeskripsikan use case diagram. Activity diagram yang dihasilkan dari use case diagram pada modul akademik yaitu melihat tabel, proses sinkronisasi dan unggah fail berturut-turut seperti terlihat pada Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar 6. Gambar tersebut menjelaskan skenario yang mungkin dilakukan untuk untuk melihat tabel dan mencetak tabel, melakukan sinkronisasi, dan unggah fail.

Gambar 4 Activity diagram modul akademik untuk use case melihat dan mencetak tabel borang

Gambar 6 Activity diagram modul akademik untuk use case unggah fail Gambar 7 menunjukkan use case diagram modul sarana dan prasarana. Secara umum use case diagram pada modul akademik dan modul sarana dan prasarana hampir sama, hanya saja pada use case diagram modul sarana dan prasaran tidak dibutuhkan proses sinkronisasi sebab seluruh proses akuisisi data dilakukan dengan mengunggah fail Microsoft Excel.

Gambar 7 Use casediagram modul sarana dan prasarana dalam SIAPS

Activity diagram untuk menjelaskan proses-proses yang ada pada use case

diagram pada Gambar 7 terdapat pada Gambar 8 dan 9. Activity diagram untuk

use case pada modul sarana dan prasarana untuk melihat dan mencetak tabel borang dapat dilihat pada Gambar 8. Adapun activity diagram untuk unggah fail dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 8 Activity diagram untuk use case pada modul sarana dan prasarana melihat dan mencetak tabel

Gambar 9 Activity diagram untuk use case pada modul sarana dan prasarana unggah fail

2.3Test

Setelah use case dan activity diagram selesai dibuat, selanjutnya use case

dan activity diagram diuji dengan melakukan wawancara ke pengguna. Setelah dilakukan pengujian, diketahui bahwa use case serta activity diagram yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.4Deployment

Berdasarkan bagan AUP life cycle, pada fase elaboration belum dilakukan

deployment.

2.5Configuration Management

Pada fase elaboration, configuration management yang dilakukan adalah sebatas merencanakan untuk mengakomodasi perubahan yang mungkin terjadi pada tahap-tahap selanjutnya.

2.6Project Management

Setiap perubahan yang terjadi selalu dikomunikasikan dengan pengguna. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian modul dengan kebutuhan pengguna.

2.7Environment

Pada fase inception, end-user telah diketahui. Pada fase elaboration

diketahui nantinya SIAPS akan di unggah ke internet menggunakan domain http://ipb.ac.id.

3 Construction

Tahap construction memiliki tiga disiplin utama yaitu model, implementasi dan test.

3.1Model

Hasil pada fase elaboration kemudian dimodelkan untuk mendapatkan solusi konseptual pada tahap analisis. Pemodelan atau perancangan dibagi menjadi perancangan sistem, perancangan basis data.

Perancangan Sistem

Perancangan sistem direpresentasikan dengan menggunakan class diagram.

Class diagram modul akademik terdiri atas 11 tabel. Class diagram modul akademik dapat dilihat pada Lampiran 1. Sementara itu, class diagram modul sarana dan prasarana memiliki 12 tabel. Class diagram modul sarana dan prasarana terdapat pada Lampiran 2.

Sequence diagram digunakan untuk melihat jalannya komunikasi dan interaksi antar obyek. Sequence diagram dapat dilihat pada Lampiran 3-6.

Perancangan Basis Data

Perancangan konseptual basis data direpresentasikan dengan menggunakan

Entity Relational Diagram (ERD). ERD modul akademik dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 ERD modul akademik

Pada ERD modul akademik terdapat tujuh entitas yang mewakili data yang digunakan untuk pengisian borang akreditasi S1 maupun S2. Adapun ERD untuk modul sarana dan prasarana dapat dilihat pada Gambar 11. Pada ERD modul sarana dan prasarana terdapat sepuluh entitas.

Setelah dilakukan perancangan konseptual kemudian dilakukan perancangan logic basis data. Perancangan logic basis data direpresentasikan menggunakan model relasional. Gambar 12 merupakan contoh hasil perancangan

logic basis data akademik. Secara lengkap hasil perancangan logic basis data dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8.

Gambar 12 Model relasional modul akademik untuk data S1

Perancangan fisik basis data merupakan hasil implementasi dari perancangan logic. Hasil perancangan fisik basis data disajikan dalam bentuk deskripsi tabel. Contoh hasil perancangan fisik basis data dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Perancangan fisik basis data modul akademik tabel mahasiswa_s1

No. Nama Field Tipe Lebar Keterangan

1 Id Int 11 Primary Key

2 Nim Varchar 10

3 Nama Varchar 200

4 Tahun_akademik_masuk Year 4

5 Status_transfer Tiny Int 1

6 Kewarganegaraan Varchar 45

7 Tahun_akademik_lulus Year 4

8 Ipk Decimal

9 Lama_studi Int 11

Hasil perancangan fisik yang direpresentasikan menggunakan tabel secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9 dan 10.

3.2Implementasi

Implementasi pada fase construction mencakup dua hal yaitu implementasi basis data dan implementasi antar muka.

Implementasi Basis Data

Struktur dan atribut tabel antara S1 dan S2 tidak berbeda, hal ini dikarenakan tabel borang akreditasi untuk data akademik program S1 dan S2 juga tidak berbeda. Hasil implementasi basis data modul akademik untuk S1 dapat dilihat pada Gambar 13. Adapun tabel-tabel basis data yang ada pada modul akademik antara lain: calon mahasiswa S1/S2 yang berisi tentang biodata calon mahasiswa ilmu komputer, tabel daya tampung S1/S2 yang berisi tentang jumlah daya tampung yang akan diterima oleh pihak departemen, tabel Mahasiswa S1/S2 yang berisi tentang biodata mahasiswa, tabel prestasi S1/S2 yang berisi data prestasi mahasiswa, serta tabel status mahasiswa S1/S2 yang berisi tentang status terbaru dari mahasiswa.

Basis data yang dihasilkan ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan borang modul akademik dan basis data sistem yang akan disinkronisasi dengan data akademik di Sistem Informasi Akademik (SIMAK) di Departemen Ilmu Komputer.

Gambar 13 Relasi antartabel dalam basis data program S1

Relasi antartabel untuk modul sarana dan prasarana dapat dilihat pada Lampiran 11. Modul sarana dan prasarana memiliki sepuluh tabel. Tabel basis data modul sarana dan prasarana terdiri atas tabel ruang yang berisi tentang data ruangan yang digunakan departemen untuk kegiatan akademik maupun non akademik, tabel inventaris yang berisi tentang kondisi barang dalam ruangan tertentu, tabel barang yang berisi tentang data barang, tabel prosiding yang berisi tentang data prosiding yang terdapat pada perpustakaan departemen, tabel tugas akhir pembimbing yang berisi data pembimbingan, tabel penulis yang berisi data penulis, tabel buku yang berisi data buku yang terdapat pada perpustakaan departemen, tabel jurnal yang berisi data jurnal yang dilanggan departemen, dan tabel jurnal edisi yang berisi data edisi jurnal yang dilanggan.

Implementasi Antar Muka

Antar muka sistem juga telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Sistem memiliki tujuh halaman antarmuka berisi tabel borang sesuai buku borang akreditasi dan delapan halaman untuk melakukan sinkronisasi dan mengunggah data untuk keperluan pengisian borang. Contoh antar muka SIAPS modul akademik dapat dilihat pada Gambar 14 dan Gambar 15. Gambar 14 merupakan tampilan menu daftar tabel sesuai borang akreditasi yang tersedia dalam modul akademik. Terdapat tujuh borang yang dapat ditampilkan dalam modul akademik. Contoh antar muka borang dapat dilihat pada Gambar 15. Adapun contoh antar muka SIAPS modul sarana dan prasarana dapat dilihat pada Lampiran 12.

Gambar 14 Antar muka halaman utama

3.3Test

Pengujian sistem bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat telah memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan Black Box Testing. Hasil pengujian sistem dapat dilihat pada Tabel 4. Setelah dilakukan uji coba secara umum sistem telah berjalan dengan baik.

Tabel 4 Pengujian SIAPS

No Aplikasi Deskripsi Uji Kondisi

Awal Skenario Uji Hasil yang Diharapkan Hasil Uji 1 Halaman Utama Melihat informasi halaman utama sistem. Halaman home belum terlihat. Menuliskan alamat untuk mengakses sistem : http://localh ost/web/ Muncul halaman home sistem OK

2 Login Melakukan login pengguna SIAPS Login belum berhasil Memasukka n password dan username Login berhasil OK 3 Menu Tabel dan Data Melihat informasi tabel dan data yang tersedia di SIAPS Dropdown menu belum terlihat Memilih menu akademik Muncul dropdown menu OK

4 Tabel Borang Melihat tabel

borang tabel belum terlihat Memilih tabel borang pada menu Muncul tabel borang yang sesuai beserta isi tabel OK

5 Unduh Fail Mengunduh fail

berisi format borang yang sudah terisi Fail tidak bisa diunduh Memilih menu export excel Fail terunduh OK 3.4Deployment

Pada fase construction proses deployment yang dilakukan adalah merencanakan waktu yang tepat sistem diterapkan di lingkungan pengguna.

3.5Configuration Management

Configuration management pada tahap costruction dibantu menggunakan perangkat lunak TortoiseSVN 1.7.10 dan Subversion 1.7.7 yang terintegrasi dengan perangkat lunak NetBeans IDE 7.3.1. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pengembangan SIAPS adalah PHP dengan menggunakan XAMPP sebagai server web dan menggunakan framework YII.

3.6Project Management

Tugas project manager pada fase construction adalah mengomunikasikan segala perubahan yang terjadi kepada client dan memastikan pengembangan SIAPS telah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

3.7Environment

Seluruh tools yang akan digunakan pada tahap construction telah dipersiapkan pada tahap inception dan elaboration.

4 Transition

Fase trasition merupakan fase untuk memindahkan sistem dari lingkup pengambangan ke lingkup penggunaan. Pada fase ini sistem telah selesai melewati fase construction diinstal ke linkungan pengguna.

4.1Model

Berdasarkan bagan AUP life cycle, pada fase transition, disiplin model sudah tidak dilakukan lagi.

4.2Implementasi

Berdasarkan bagan AUP life cycle, pada fase transition, implementasi sudah tidak dilakukan lagi.

4.3Test

Pengujian yang dilakukan pada fase transition hanya sebatas untuk menemukan bug pada SIAPS.

4.4Deployment

Pada fase transition , proses deployment yang dilakukan meliputi: 1 Proses instalasi SIAPS di lingkungan pengguna

2 Training penggunaan SIAPS ke penguuna dengan cara memandu penggunaan SIAPS ke pengguna.

4.5Configuration Management

Segala perubahan fisik yang terjadi pada fase transition akibat adanya bug

4.6Project Management

Komunikasi terus dilakuakan antara project manager dan client untuk memastikan agar sistem yang dihasilkan sampai fase transition telah memenuhi kebutuhan pengguna.

4.7Environment

Pada fase transition disiplin ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem terinstal dengan baik ke lingkungan pengguna.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Pengembangan Modul Akademik dan Modul Sarana dan Prasarana dalam Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) berbasis framework Yii telah dilakukan dengan menggunakan metode Agile Unified Process (AUP). Modul ini memiliki fungsi utama untuk mengelola dan menampilkan borang sesuai borang akreditasi standar 3 pada buku borang akreditasi yang diterbitkan oleh BAN-PT tentang kemahasiswaan dan lulusan dan standar 6 pada buku borang akreditasi yang diterbitkan oleh BAN-PT tentang Pembiayaan, Prasarana, Sarana, dan Sistem Informasi. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode Black Box

diketahui bahwa secara keseluruhan sistem telah berjalan dengan baik. Di samping menyediakan borang akreditasi program studi, SIAPS juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan data akademik untuk sistem informasi lainnya yang ada di Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB.

Saran

Sistem yang dibangun memiliki batasan yaitu hanya menampilkan tabel borang sesuai dengan format borang akreditasi. Diharapkan penelitian selanjutnya sistem dapat menyediakan laporan lengkap sesuai dengan buku borang akreditasi BAN-PT standar 3 dan standar 6.

Dokumen terkait