• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV POLA KOMUNIKASI PEMASARAN FESTIVAL DAN

4.2. Promosi Festival dan Acara Budaya dan Kesenian (Events) di DIY

4.2.2. Promosi Produk Events DIY melalui Media Komunikasi

Beberapa media promosi yang digunakan oleh Dinas Pariwisata DIY dalam

mengkomunikasikan produk-produk wisata yang dimilikinya, yaitu sebagai

69 4.2.2.1. Website Resmi Dinas Pariwisata DIY (www.visitingjogja.com)

Gambar 4.2: Tampilan Website Dinas Pariwisata DIY Sumber : Dinas Pariwisata DIY

Pada situs resmi yang dimiliki Dinas Pariwisata DIY ini menyediakan

berbagai konten yang berhubungan dengan informasi dan berita mengenai Dinas

Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota, portal promosi destinasi wisata, agenda

events, peta wisata, bank data yang dipublikasikan, serta beberapa aplikasi sosial

media termasuk video yang diunggah secara berkala. (Gambar kalender events

70

Gambar 4.3: Kalender events tahun 2016 dan 2017 Sumber: Dinas Pariwisata DIY

Informasi mengenai agenda event, ada yang sifatnya akan dilaksanakan

pada jadwal yang telah ditentukan berdasarkan tempat dan waktunya dan ada pula

laporan yang telah dilaksanakan. Terdapat kalender of event setiap tahunnya yang

berisi jadwal pelaksanaan event selama setahun dari Januari sampai Desember

dalam tahun. Ada informasi mengenai masing-masing event sesuai dengan

gambar promosinya disertai dengan keterangan waktu dan tempat

pelaksanaannya, namun tidak terdapat penjelasan lebih mengenai event itu

terutama dalam hal konten yang menceritakan atau sinopsis dari jenis event itu.

Konten atau isi dari website resmi Dinas Pariwisata DIY masih didominasi

penggunaan Bahasa Indonesia. Nama-nama atau branding dan sub-branding dari

event sudah banyak yang menggunakan Bahasa Inggris namun banyak juga yang

menggunakan Bahasa Indonesia yang memang penamannya tidak bisa

menggunakan bahasa asing, namun mayoritas konten penjelasan dari setiap event

71 4.2.2.2. Media Sosial milik Dinas Pariwisata DIY

Media sosial merupakan alat komunikasi secara massal yang banyak

digunakan untuk mempromosikan produk barang atau jasa. Fenomena masyarakat

menggunakan media sosial menjadi suatu peluang untuk semakin mendekatkan

informasi yang terkini kepada calon konsumen atau wisatawan dalam hal

pariwisata. Dinas Pariwisata DIY juga memanfaatkan beberapa media sosial

untuk mempromosikan produk-produk wisata yang dimilikinya. Berikut beberapa

contoh media sosial yang digunakan oleh Dinas Pariwisata DIY:

4.2.2.2.1. Instagram

Gambar 4.4. : Akun Instagram Visitingjogja

Sumber: Akun Media Sosial Instagram Dispar DIY (Diakses 20 Februari 2017)

Instagram Visitingjogja merupakan akun resmi Dinas Pariwisata DIY yang

memiliki cukup banyak followers namun kirimannya belum begitu intens. Pada

kiriman di instagram ini juga masih didominasi oleh destinasi wisata, bahkan

72 4.2.2.2.2. Twitter

Gambar 4.5. : Akun Twitter Visiting Jogja

Sumber: Akun Media Sosial Twitter Dispar DIY (Diakses 20 Februari 2017)

Akun Twitter Visiting Jogja milik Dinas Pariwisata DIY ini juga memiliki

followers yang cukup banyak dan informasi yang dibagikan lebih terkini. Gambar

atau informasi mengenai event di akun ini juga belum begitu banyak, namun

masih didominasi oleh produk wisata destinasi dan kegiatan-kegiatan seputar

73 4.2.2.2.3. Media Facebook

Gambar 4.6. : Akun Facebook Visiting Jogja

Sumber: Akun Media Sosial Facebook (Diakses 20 Februari 2017)

Facebook Visiting Jogja milik Dinas Pariwisata tidak berbentuk akun

pribadi tapi menggunakan akun komunitas. Berbeda dengan Istagram dan Twitter

Visiting Jogja, konten yang diinformasikan di Facebook ini lebih banyak memuat

tentang jadwal penyelenggaraan events di DIY baik yang diselenggarakan

pemerintah daerah maupun yang dikelola oleh komunitas dan penyelenggara

events. Informasi yang diberikan cukup terkini, namun pengikut atau yang

menyukai akun berbentuk komunitas ini sangat sedikit jumlahnya.

4.2.2.2.4. Media Youtube

Banyak video di Youtube yang mengandung konten Pariwisata DIY, baik

yang menggunakan Visiting Jogja maupun Wonderful Indonesia untuk

Yogyakarta. Salah satu video yang paling hits dengan judul Wonderful Indonesia:

Yogyakarta merupakan video buatan Kementerian Pariwisata yang ada di website

74

Pariwisata DIY. Video yang dapat diakses di youtube dengan pencarian

visitingjogja, jumlahnya hanya sedikit. Hal ini menandakan bahwa Dinas

Pariwisata DIY tidak banyak menyebarkan informasi pariwisata melalui youtube.

Konten yang berhubungan dengan event pun jumlahnya sangat sedikit.

Gambar 4.7. : Akun Youtube Visiting Jogja

Sumber: Media Youtube Dispar DIY (Diakses 20 Februari 2017)

4.2.2.3. Aplikasi Mobile Milik Dinas Pariwisata DIY

Dinas pariwisata memiliki aplikasi mobile di Google Play Store yang

dapat diinstal di komputer atau gadget wisatawan. Aplikasi ini memuat layanan

informasi Pariwisata DIY yang menampilkan informasi wisata, akomodasi,

kuliner, berita, agenda event, dan berbagai kepariwisataan lainnya yang

diselenggarakan Dinas Pariwisata DIY. Wisatawan mancanegara selalu

menggunakan smartphone dalam kesehariannya, sehingga adanya aplikasi yang

memuat banyak informasi tentang Pariwisata DIY akan membantu mereka.

Namun aplikasi ini masih menggunakan bahasa Indonesia sehingga belum dapat

75

Gambar 4.8. : Aplikasi Mobile Visiting Jogja

Sumber: Sumber: Media Aplikasi Mobile Dispar DIY (Diakses 20 Februari 2017)

4.2.2.4. Promosi Pariwisata DIY di Media Berbayar Tahun 2016

Selain melakukan promosi secara langsung di kegiatan internasional dan melalui

media internet, Dinas Pariwisata DIY juga menggunakan promosi melalui media

cetak dan elektronik berbayar pada beberapa majalah dan TV Bandara. Kepala

Bagian Pemasaran Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi menjelaskan strategi

promosi ini digunakan untuk menyasar wisatawan yang menggunakan akomodasi

perjalanan melalui maskapai penerbangan. Berikut pernyataannya:

Kita berpromosi pada beberapa media cetak seperti majalah Inflight Lionmag milik maskapai penerbangan Lion Air dan majalah Inflight Garuda, serta majalah travel seperti Travelounge dan majalah lokal DIY yaitu Kabare. Kita belum pernah menggunakan media televisi di negara sasaran namun kita telah melakukan promosi melalui TV bandara di Bandara Soekarno-Hatta. Namun baik promosi melalui majalah maupun TV bandara, masih lebih memprioritaskan produk wisata destinasi baik yang baru maupun yang sudah terkenal, yang semestinya kita juga banyak mencantumkan banyak produk berupa event yang dimiliki, tetapi belum dilakukan seperti itu”.

76

Tabel 4.2.: Media Iklan Berbayar untuk Promosi Pariwisata DIY Tahun 2016

No Jenis Media Tempat Waktu

1 Iklan Melalui TV Bandara Soekarno -Hatta

Cengkareng, Jakarta Mei – November 2016

2 Iklan Pariwisata Melalui Majalah Kabare

DIY Agustus dan September 2016

3 Iklan Pariwisata Melalui Majalah Inflight Lionmag

Inflight Lion Air September 2016

4 Iklan Pariwisata Melalui Majalah Travelounge

Jakarta, DIY, dll. Oktober 2016

5 Promosi Pariwisata Melalui Majalah Inflight Garuda (Colours)

Inflight Garuda Oktober dan Desember 2016

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, data diolah.

Berdasarkan data yang diperoleh, Dinas Pariwisata DIY melakukan promosi

di TV Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng periode bulan Mei sampai November

2016 dengan menggunakan dana APBD DIY. Promosi melalui majalah Inflight

Lionmag (Lion Air) pada bulan September 2016. Promosi pada majalah Kabare

periode Agustus dan September 2016. Pada majalah Travelounge untuk terbitan

Oktober 2016. Sedangkan promosi di majalah Inflight Garuda atau Colours pada

terbitan Oktober dan Desember 2016. Baik promosi melalui TV Bandara maupun

media cetak majalah, semuanya menggunakan dana yang bersumber dari APBD

77

Gambar 4.9. : Ilustrasi majalah Kabare, Lionmag, Travelounge dan Colours Sumber: Google (jenis majalah).

Pada beberapa majalah yang digunakan sebagai media promosi Pariwisata

DIY pada bulan tertentu yang disebutkan di atas, penulis hanya menggunakan

ilustrasi cover majalah yang dimaksudkan karena tidak menemukan cover majalah

pada bulan yang disebuatkan dimana Dinas Pariwisata DIY brpromosi di

78

data bulan yang diberikan Dinas Pariwisata DIY sudah menggambarkan bahwa

keempat majalah tersebut yang digunakan sebagai media promosi produk wisata

DIY pada tahun 2016. Konten promosi berupa video dan gambar yang digunakan

pada TV Bandara tidak dapat diakses namun kebaradaannya cukup jelas didukung

oleh pernyataan narasumber bagian pariwisata DIY dan berdasarkan data laporan

promosi menggunakan dana APBD untuk media TV Bandara Soekarno-Hatta

pada Mei sampai November 2016 dengan konten destinasi wisata yang dimiliki

DIY. Pemilihan media cetak berupa majalah yang berbasis maskapai penerbangan

memiliki tujuan dan harapan bahwa para penumpang dapat membaca dan

mengetahui tentang destinasi wisata yang ada Yogyakarta, guna menarik minat

calon wisatawan berkunjung ke DIY.