• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tubuh Doberman terlihat hampir seperti bujur sangkar, terutama pada jantan. Panjang badan (dari tulang dada depan sampai os ischium) tidak melebihi tinggi badan pada pundak lebih dari 5% (jantan) dan 10% (betina) (Anonima 2006).

5. Karakter

Seekor Doberman memiliki sifat dasar bersahabat dan damai, sangat mengabdi pada keluarga dan menyukai anak-anak. Memiliki temperamen dan ketajaman tingkat sedang. Meskipun Doberman memiliki sifat penurut (Fuhrigkeit) dan gemar beraktivitas (Arbertsfreude) yang baik, kemampuannya untuk bekerja, keberanian, serta kekerasannya perlu pengawasan tersendiri (Ruben 2006).

6.Gaya Berjalan / Langkah

Gaya berjalan/ langkah Doberman sangat penting bagi kemampuan bekerja dan tampilan fisik nya. Gerakannya elastis, elegan, gesit, bebas, dan menguasai ruang dengan kaki depan berayun jauh ke depan. Bagian kaki belakang menjejak dan menekan, memberikan dorongan yang diperlukan. Kaki depan dan kaki belakang yang berlawanan bergerak sebagai pasangan. Gaya berjalan juga memperlihatkan kekokohan punggung, pertulangan dan sendi-sendi (Anonima 2006).

Gambar 4. Pelatihan Doberman (Anonima 2006)

Darah

Darah berfungsi sebagai media transportasi, yaitu membawa nutrisi dari saluran pencernaan menuju jaringan, produk akhir metabolisme dari sel menuju organ ekskresi, oksigen dari paru-paru menuju jaringan, karbon dioksida dari jaringan menuju paru-paru, dan sekresi dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh. Darah juga berperan dalam mengatur suhu tubuh, menjaga konsentrasi konstan dari air dan elektrolit dalam sel, regulasi konsentrasi ion hidrogen tubuh dan pertahanan terhadap serangan mikroorganisme. Sel-sel darah dan bagian cairan dalam tubuh berperan dalam fungsi- fungsi tersebut. Leukosit berperan dalam pertahanan tubuh, sedangkan eritrosit mengandung hemoglobin yang mentransportasikan oksigen dan karbon dioksida. Unsur ekstraseluler darah termasuk air, elektrolit, protein, glukosa, enzim dan hormon terdapat dalam plasma. Pemeliharaan keseragaman dan stabilitas cairan ekstraseluler disebut homeostasis. Homeostasis dijaga oleh proses-proses fisiologis, seperti difusi, tekanan gradient, konsentrasi gradient dan transport aktif dan oleh mekanisme regulatori yang dikontrol oleh sistem saraf dan endokrin (Swenson 1984). Kandungan benda-benda darah pada anjing normal ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah kandungan benda darah pada anjing normal

No Benda darah Kandungan dalam darah

1. Eritrosit 6.2 juta/mm3

2. Trombosit 150-300 ribu/mm3

3. Leukosit: 8-18 ribu/mm3

Neutrofil 65-70% dari jumlah total leukosit Eosinofil 2-5 % dari jumlah total leukosit

Basofil 0-1 % dari jumlah total leukosit Limfosit 20-25 % dari jumlah total leukosit Monosit 0-5 % dari jumlah total leukosit (Sumber: Swenson 1984)

Jika tubuh hewan mengalami gangguan fisiologis maupun patologis maka gambaran darah dapat mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah dapat disebabkan faktor internal seperti pertambahan umur, status gizi, kesehatan, stress, siklus estrus dan suhu tubuh. Sedangkan faktor eksternal adalah infeksi kuman, perubahan suhu lingkungan, dan fraktura terbuka (Guyton dan Hall 1997).

Komposisi Darah

Darah terdiri dari bagian cair dan bagian padat. Bagian padatnya terdiri dari: eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (platelet). Warna merah darah disebabkan oleh hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit. Semua sel-sel ini bercampur dalam sebuah cairan yang disebut plasma (Swenson 1984).

Plasma berwarna kuning hingga tidak berwarna sama sekali, tergantung pada kuantitas, jenis hewan (spesies), dan diet hewan. Saat diperiksa dalam jumlah sedikit, plasma tidak memiliki warna. Pada sejumlah hewan seperti kucing, anjing, domba dan kambing plasma tidak berwarna dan hanya sedikit kekuningan pada jumlah besar; hanya pada bangsa sapi dan khususnya kuda, plasma berwarna lebih ge lap. Warna plasma yang berbeda terutama disebabkan oleh konsentrasi yang bermacam- macam dari pigmen yang disebut bilirubin, walaupun karoten dan pigmen yang lain juga merupakan faktor pendukung dari warna plasma (Swenson 1984).

Serum serupa dengan plasma kecuali bahwa fibrinogen dan faktor pembekuan lain telah dipisahkan. Serum didapatkan dengan tidak menambahkan antikoagulan ke dalam darah dan darah dibiarkan (atau didinginkan) hingga diperoleh cairan, cairan inilah yang disebut dengan serum. Sedangkan plasma diperoleh dengan menambahkan sebuah antikoagulan ke dalam darah untuk mencegah pembekuan dan memungkinkan sel-sel darah turun dengan sendirinya karena sel darah lebih berat dari plasma (Swenson 1984).

Gambar 5. Pemisahan darah; serum dan sel darah (Dunn 2007)

Pada hewan dewasa, plasma mengandung 91-92% air dan 8-9% padatan. Lebih dari 7% plasma terdiri dari protein seperti albumin, globulin dan fibrinogen, sedangkan protein lain dalam jumlah sangat kecil adalah antibodi, enzim-enzim dan beberapa hormon. Kandungan unsur organik plasma meliputi campuran nitrogen nonprotein (urea, asam urea, kreatin, kreatinin, asam amino, glutationin, xanthin, hipoxanthin), glucosa, lemak netral, fosfolipid, colesterol dan lain- lain. Unsur inorganic meliputi 1% dari plasma yang berupa mineral Ca, P, Mg, K, Na, Cl, S, I, Fe, Cu, Co, Mn, Zn, Se, Mo. Beberapa mineral tersebut berperan dalam pembentukan tulang dan beberapa mineral lainnya merupakan unsur dari protein dan lemak dalam otot, organ, sel darah, dan jaringan lainnya serta beberapa enzim (Swenson 1984).

Eritrosit

Eritrosit yang bersirkulasi pada mamalia adalah tidak berinti dan bersifat non motil. Produksi eritrosit diregulasi oleh eritropoietin, hormon yang disekresi oleh ginjal (Meyer et al. 1992). Sel darah merah biasanya berbentuk bikonkaf, bulat dengan bagian tengah yang pucat. Bikonkafitas meningkatkan area permukaan, hal ini memfasilitasi pertukaran oksigen dan carbon dioksida yang dibawa oleh sel darah merah. Untuk memfasilitasi transportasi karbon dioksida, sel darah merah mengandung enzim carbonic anhydras yang mengkatalisis reaksi reversible dari karbon dioksida untuk membentuk ion bikarbonat, dengan demikian karbon dioksida siap untuk dikeluarkan dari tubuh oleh paru-paru (Swenson 1984).

Gambar 6. Eritrosit normal pada anjing (Anonime2007)

Eritrosit bervariasi dalam diameter dan ketebalan, tergantung pada spesies dan status nutrisi hewan, tetapi mampu berubah bentuk saat menembus dinding kapiler. Eritrosit anjing terlihat jelas berbentuk bikonkaf sedangkan pada kucing dan kuda hampir konkaf. Kambing memiliki jumlah terbesar dari unit sel darah merah per volume dan sel terkecil dalam diameter dan volume kubik. Hewan- hewan yang termasuk dalam famili ruminan Camillidae, seperti alpaka, unta,

llama, dan vicuna memiliki eritrosit elips tanpa inti. Sel darah merah pada hewan berdarah dingin berbentuk elips dan memiliki inti (Swenson 1984).

1. Asal Eritrosit

Pada awal tahap pertumbuhan fetus, sel darah merah berinti diproduksi di dalam kuning telur dan pada tahap akhir pertumbuhan embrionik, hati, limpa dan limfonodus juga terlibat. Selama masa akhir kehamilan dan pasca lahir pembentukan sel darah merah (ertiropoeiesis) dalam sumsum tulang. Pada umur dewasa sumsum tulang panjang yang aktif dalam hematopoiesis pada hewan muda, digantikan dengan lemak. Sumsum dari tulang membranous (badan vertebarae, pelvis, rusuk dan sternum) mulai aktif pada hewan tua dan secara bertahap aktivitas sumsum menurun seiring dengan bertambahnya umur hewan (Swenson 1984).

2. Komposisi Eritrosit

Eritrosit pada hewan dewasa terdiri dari 62-72% air; sisanya hampir 35% adalah padatan. Hemoglobin merupakan 95% dari padatan dan 5% sisanya adalah protein yang terdapat pada stroma dan membran sel; lipid seperti fosfolipid (lecitin, cephalin, sphingomyelin), kolesterol bebas, kolesterol ester, dan lemak

netral; vitamin yang berfungsi sebagai enzim, glukosa sebagai energi; enzim seperti cholinesterase, fosfatase, karbonik anhydrase, peptidase, dan lain- lainnya yang berhubungan dengan glikolisis, klorin (principal intracelular anion), magnesium, potasium, dan sodium. Sodium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler sedangkan potasium adalah kation utama pada eritrosit dari kebanyakan spesies kecuali anjing dan kucing serta sapi, kambing dan domba (Swenson 1984).

Dokumen terkait