• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Proporsi Pasien Batu Empedu dengan Dislipidemia

Tabel 4.3 Proporsi Batu Empedu dengan Dislipidemia

Keterangan Frekuensi Proporsi (%)

Dislipidemia 15 19

Tidak Dislipidemia 62 81

Total 79 100

Dari 79 sampel yang diambil, terdapat 15 pasien (19%) memiliki dislipidemia. Sedangkan 62 pasien lainnya (81%) tidak memiliki kelainan laboratorium lipid darah. Penderita batu empedu dengan dislipidemia ini memiliki lebih dari satu kelainan pada pemeriksaan fungsi lipid, yang dapat terdiri dari peningkatan kolesterol LDL, kolesterol total, trigliserida serum, ataupun penurunan kolesterol HDL. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan penelitian Ajaz et al di India yang mengatakan pasien kolelitiasis simptomatik dengan dislipidemia ada sebanyak 76%.(5) Perbedaan ini terjadi dikarenakan kemungkinan pada penelitian di India, peneliti langsung mencari pasien batu empedu yang memiliki abnormalitas fungsi lipid di laboratoriumnya, tanpa memisahkan faktor risiko batu empedu lainnya, seperti obesitas. Selain itu, di penelitian lain, oleh Bikha Ram et al di Pakistan tahun 2010 memiliki proporsi batu empedu dengan dislipidemia adalah 81%, hal ini karena pada penelitian mereka, mereka hanya mengeksklusi umur <12 tahun dan menginklusi semua pasien yang memiliki diagnosis batu empedu dengan umur 12 – 81 tahun, jadi hal ini tidak juga menyingkirkan kemungkinan ada faktor risiko status obesitas.(4) Dan dikarenakan peneliti pada penelitian ini mengekslusikan obesitas, jadi data yang didapatkan sebanyak 19% ini adalah murni batu empedu karena faktor risiko dislipidemia. Adapun jika peneliti tetap mengikut-sertakan obesitas pada sampel penelitian ini, maka proporsi batu empedu dengan dislipidemia menjadi sekitar 50%. Jadi disini dapat diketahui bahwa terdapat sebuah hubungan faktor risiko dislipidemia terhadap pembentukan batu empedu. Lalu dapat dijelaskan bahwa seseorang yang mempunyai faktor risiko dislipidemia dapat menyebabkan penyakit batu empedu kolesterol, yaitu

peningkatan kolesterol total, peningkatan kolesterol LDL, peningkatan trigliserida, dan penurunan kolesterol HDL dapat mengakibatkan peningkatan ekskresi kolesterol dengan empedu, yang menyebabkan terbentuknya batu empedu kolesterol. Adapun untuk rincian data profil lipidnya dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah.

Tabel 4.4 Sebaran Data Profil Lipid pada Pasien Batu Empedu dengan Dislipidemia

Profil Lipid

Male Female Total

Frekuensi Proporsi (%) Frekuensi Proporsi (%) Frekuensi Proporsi (%) Kolesterol Tinggi 5 62,5 7 50 12 54,5 Peningkatan Trigliserida 2 25 4 28,6 6 27,3 LDL Tinggi 7 87,5 13 92,9 18 90,9 HDL Rendah 1 12,5 3 21,4 4 18,2

Dari 79 sampel pasien di RSUP Fatmawati, 18 pasien mengalami peningkatan kolesterol LDL pada pemeriksaan lipid darah, dengan rincian yaitu 13 pasien dari 14 pasien berjenis kelamin perempuan dan tujuh pasien dari delapan pasien berjenis kelamin laki laki mengalami peningkatan kolesterol LDL. Hal ini sesuai dengan sebuah penelitian dari Fu et al yang menyebutkan bahwa LDL yang tinggi menggambarkan sebagai sebuah marker dalam peningkatan risiko penyakit batu empedu kolesterol.(38) Hal ini karena LDL merupakan sebuah lipoprotein yang mengandung kadar kolesterol yang lebih tinggi jika dibandingkan dari lipoprotein yang lainnya, dan juga LDL mengangkut kolesterol dari jaringan ke hati. Oleh karena itu, jika terjadi peningkatan kadar LDL dalam serum darah, maka hal ini menyebabkan terjadi peningkatan kolesterol kedalam hati, sehingga menyebabkan risiko terbentuknya batu kolesterol pada kandung atau saluran empedu. Selain itu, sebuah penelitian Anamanalp et al juga menyebutkan

terdapat hubungan positif antara LDL tinggi dengan tingkat batu kolesterol yang tinggi dan juga konsentrasi batu kolesterol.(39) Lalu , hal ini juga disebutkan pada penelitian Alireza et al di Iran yang menyebutkan dalam sebuah tabel di penelitiannya yaitu peningkatan LDL lebih sering terjadi pada pasien batu empedu jika dibandingan dengan fungsi lipid yang lainnya. (40)

Lalu dari 79 pasien, 12 pasien (17,4%) mengalami peningkatan kolesterol total pada pemeriksaan lipid darah dengan rincian yaitu tujuh pasien berjenis kelamin perempuan dan lima pasien berjenis kelamin laki laki mengalami peningkatan kolesterol total. Hal ini dapat dikatakan sesuai dengan penelitian Haldestam et al yang mengatakan terdapat hubungan positif antara kadar kolesterol tinggi dengan penyakit batu empedu. (41)

Dan terdapat enam pasien (7,2%) mengalami peningkatan kadar trigliserida serum, dengan rincian yaitu empat pasien berjenis kelamin perempuan dan dua pasien berjenis kelamin laki laki mengalami peningkatan trigliserida serum.

Dan juga dari 15 pasien batu empedu dengan dislipidemia, terdapat empat pasien mengalami penurunan Kolesterol HDL, dengan rincian yaitu tiga pasien berjenis kelamin perempuan dan satu pasien berjenis kelamin laki laki mengalami peningkatan kolesterol HDL. Dari proporsi yang cukup sedikit pada penurunan HDL di pasien batu empedu ini, hal ini dapat dikatakan cukup sesuai dengan Halldestam et al yang menyebutkan tidak ditemukan hubungan positif antara kadar HDL rendah dengan pembentukan batu empedu, dan juga Atamanalp et al juga menyebutkan tidak ada hubungan signifikan antara kadar HDL yang rendah dengan tingkat pembentukan batu empedu kolesterol.(39)

Dari data fungsi lipid diatas, dapat dilihat bahwa dari semua kelainan fraksi lipid diatas mulai dari peningkatan kolesterol LDL, kolesterol total, trigliserida serum ataupun penurunan HDL, lebih banyak terjadi pada yang berjenis kelamin perempuan, hal ini sesuai dengan sebuah penelitian Khare et al dan Malik et al di India yang menyatakan dalam sebuah tabel bahwa kelainan fungsi lipid lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki laki.(7)

Dari data data diatas, didapatkan hasil mean dan standar deviasi dari hasil keseluruhan laboratorium fungsi lipid, yang disajikan dalam tabel 4.5

Tabel 4.5 Mean ± Standar Deviation dari Laboratorium Fungsi Lipid pasien Batu Empedu di RSUP Fatmawati

Profil Lipid Mean (𝑆𝑆𝑆𝑆) Kolesterol LDL 148,86 (30,15) Kolesterol Total 200,32 (27,03) Trigliserida 125,27 (54,13) Kolesterol HDL 46,54 (11,3)

Dari tabel diatas, dapat dilihat dari mean nya, bahwa pada terdapat peningkatan LDL dan kolesterol total yang cukup signifikan, karena memiliki nilai mean yang melebihi dari nilai normal yang seharusnya. Dan juga untuk nilai mean (SD) dari trigliderida yang menunjukkan angka 125,27 (54,13), hal ini sesuai dengan sebuah penelitian Batajoo et al di Nepal yang menunjukkan nilai mean (SD) yaitu 130,39 (48,54), penelitian ini juga menyebutkan bahwa terdapat peningkatan trigliserida serum pada batu empedu tapi tidak terlalu signifikan. Hal serupa juga ditunjukkan pada mean (SD) HDL yang juga menunjukan kesesuaian dengan penelitian Batajoo et al tersebut yakni sebesar 42,2 (3,39). (42)

Dokumen terkait