• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Keadaan Sewaktu

BAB 6 PEMBAHASAN

6.7. Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Keadaan Sewaktu

Proporsi penderita demam tifoid rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Deli Serdang tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.11.

Gambar 6.11. Diagram Pie Proporsi Penderita Demam Tifoid Rawat inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Berdasarkan gambar 6.11. dapat diketahui proporsi penderita demam tifoid rawat inap yang pulang berobat jalan/sembuh klinis lebih tinggi (93,5 %) dibanding dengan pasien pulang atas permintaan sendiri (6,5 %). Penderita demam tifoid yang

(Convalescent carrier) ataupun lebih dari 1 tahun (Chronis carrier), oleh karena itu penderita demam tifoid yang telah dinyatakan sembuh harus tetap melakukan

pemeriksaan bakteriologis sebulan sekali untuk mengetahui keberadaan Salmonella

typhi di dalam tubuh. Sedangkan pasien pulang atas permintaan sendiri memiliki

alasan diantaranya karena tidak ada biaya, ada urusan keluarga, ingin berobat tradisional atau ingin dirawat di rumah saja.

Hal ini sejalan dengan penelitian Siska di RS Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi (2008) dari 185 penderita demam tifoid 232 orang (97,8 %) pulang berobat

jalan.29

6.8. Analisa Statistik

6.8.1. Umur Berdasarkan Status Komplikasi

Proporsi umur penderita demam tifoid rawat inap berdasarkan status komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.12.

Gambar 6.12. Diagram Bar Proporsi Umur Berdasarkan Status Komplikasi Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Berdasarkan gambar 6.12 dapat diketahui bahwa penderita demam tifoid yang mengalami komplikasi pada umur <= 14 tahun dan > 14 tahun mempunyai proporsi yang sama yaitu 50 %. Penderita demam tifoid tidak ada komplikasi proporsi yang tertinggi pada umur > 14 tahun 58 % dan terendah pada umur <= 14 tahun 42 %.

Analisa statistik dengan uji chi-square didapat p = 0,533 ( p > 0,05). Hal ini berarti secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi umur berdasarkan status komplikasi.

6.8.2. Jenis Kelamin Berdasarkan Status Komplikasi a. Jenis Kelamin Berdasarkan Status Komplikasi

Proporsi jenis kelamin berdasarkan status komplikasi penderita demam tifoid rawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.13.

Gambar 6.13. Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Status Komplikasi Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Berdasarkan gambar 6.13 dapat diketahui penderita demam tifoid rawat inap di RSUD Deli Serdang yang mengalami komplikasi proporsi tertinggi pada jenis

kelamin perempuan yaitu 75 %. Sedangkan tidak mengalami komplikasi proporsi tertinggi juga pada jenis kelamin perempuan yaitu 56,9 %.

Hasil analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk

dilakukan karena terdapat 2 sel (50%) expected count yang besarnya kurang dari 5.

b. Jenis Kelamin Berdasarkan Jenis Komplikasi

Proporsi penderita demam tifoid rawat inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009 berdasarkan jenis komplikasi ada 4 orang dimana 2 orang meningitis dengan jenis kelamin prempuan berusia 23 tahun dan 25 tahun, 1 orang anemia dengan jenis kelamin perempuan berumur 10 tahun dan 1 orang pneumonia dengan jenis kelamin laki-laki berumur 12 tahun. Semua penderita bertempat tinggal di luar kota Lubuk Pakam.

6.8.3. Lama Rawatan Berdasarkan Status Komplikasi

Lama rawatan rata-rata berdasarkan status komplikasi penderita demam tifoid di RSUD Deli Serdang tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.14.

Gambar 6.14. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Status Komplikasi Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Berdasarkan gambar 6.14 dapat diketahui bahwa dari 185 orang penderita demam tifoid rawat inap yang mengalami komplikasi sebanyak 4 orang dengan lama rawatan rata-rata 5,25 hari (5 hari), dan yang tidak mengalami komplikasi sebanyak 181 orang dengan lama rawatan rata-rata 4,01 hari (4 hari).

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji t-test diperoleh nilai

p = 0,120 (p > 0,05). Hal ini berarti tidak ada perbedaaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata penderita demam tifoid berdasarkan status komplikasi.

6.8.4. Sumber Biaya Berdasarkan Status Komplikasi

Proporsi sumber biaya penderita demam tifoid rawat inap berdasarkan status komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.15.

Gambar 6.15. Diagram Bar Proporsi Sumber Biaya Berdasarkan Status Komplikasi Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Berdasarkan gambar 6.15 dapat diketahui bahwa proporsi penderita demam tifoid rawat inap yang mengalami komplikasi sumber biaya yang tertinggi adalah bukan biaya sendiri yaitu 75 %, dan penderita demam tifoid rawat inap tanpa komplikasi sumber biaya yang tertinggi adalah bukan biaya sendiri yaitu 52,5 %.

Hasil analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk

6.8.5. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya

Lama rawatan rata-rata penderita demam tifoid rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSUD Deli Serdang tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.16.

Gambar 6.16. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Dari gambar 6.16 dapat diketahui bahwa penderita demam tifoid rawat inap yang bukan biaya sendiri lama rawatan rata-rata adalah 4,22 (4 hari) sedangkan penderita demam tifoid rawat inap dengan biaya sendiri lama rawatan rata-rata 3,82 hari (4 hari).

Dari analisa statistik dengan menggunakan uji t-test p = 0,080 (p > 0,05).

Hal ini berarti secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata- rata penderita demam tifoid berdasarkan sumber biaya.

6.8.6. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Lama rawatan rata-rata penderita demam tifoid rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Deli Serdang tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.17

Gambar 6.17. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Dari gambar 6.17 dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita demam tifoid rawat inap yang PBJ/Sembuh klinis adalah 4,14,hari (4 hari), sedangkan Pasien pulang atas permintaan sendiri adalah 2,5 hari (2 hari)

Dari analisa statistik dengan menggunakan uji t-test diperoleh p = 0,000

(p < 0,05). Hal ini berarti secara statistik ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata penderita demam tifoid berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

Secara bermakna penderita demam tifoid yang PBJ/Sembuh klinis lebih lama dirawat dibanding dengan PAPS karena penderita demam tifoid yang PBJ telah sembuh secara klinis sehingga diperbolehkan pulang atas izin dokter sedangkan

penderita demam tifoid yang PAPS karena tidak ada biaya, ada urusan keluarga, ingin berobat tradisional atau ingin dirawat dirumah saja.

6.8.7. Status Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi status komplikasi penderita demam tifoid rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Deli Serdang tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.18.

Gambar 6.18. Diagram Bar Proporsi Status Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Berdasarkan gambar 6.18 dapat diketahui bahwa dari seluruh penderita demam tifoid rawat inap yang pulang berobat jalan/sembuh klinis proporsi yang tertinggi tidak ada komplikasi yaitu 97,7 %, sedangkan pada penderita demam tifoid rawat inap yang pulang atas permintaan sendiri proporsi tertinggi tidak ada komplikasi yaitu 100 %.

Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan

karena terdapat 2 sel (50 %) expected count yang besarnya kurang dari 5, sehingga

menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p = 1,000.

Hal ini berarti secara statistik tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna status komplikasi penderita demam tifoid berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

6.8.8. Sumber Biaya Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita demam tifoid rawat inap di RSUD Deli Serdang dapat dilihat pada gambar 6.19.

Gambar 6.19. Diagram Bar Proporsi Sumber Biaya Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2009

Berdasarkan gambar 6.19 dapat diketahui penderita demam tifoid rawat inap di RSUD Deli Serdang sumber biaya dengan biaya sendiri proporsi yang tertinggi pada pasien pulang atas permintaan sendiri (PAPS) yaitu 58,3 %.

Sedangkan penderita demam tifoid sumber biaya bukan biaya sendiri proporsi yang tertinggi pada pasien berobat jalan/sembuh klinis yaitu 53,8 %.

Analisa statistik dengan uji chi-square didapat p = 0,417 ( p > 0,05). Hal ini berarti secara statistik tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara

proporsi sumber biaya dengan keadaan sewaktu pulang.

Dokumen terkait