• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Analisis Dara Menurut Miles & Huberman

Dalam dokumen Analisis Data Kualitatif (Halaman 116-121)

TEKNIK ANALISIS DATA

PROSEDUR ANALISIS DATA

C. Prosedur Analisis Dara Menurut Miles & Huberman

Analisis data model Miles dan Huberman merupakan model analisis data yang sangat lazim digunakan oleh mahasiswa pada penelitian kualitatif dalam menyusun skripsi. Oleh karena itu pada bagian ini penulis khusus membahas model tersebut. Miles dan Huberman (2014) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.

Prosedur analisis data pada penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman (2014), meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 5) Reduksi data (data reduction);

6) Penyajian data (data display);

7) Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)

Menurut Miles dan Huberman, pada prosedur analisis data penelitian kualitatif, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang konsep dasar analisa data. Analisis data dalam penelitian kualitatif sudah dapat dilakukan semenjak peneliti sudah terjun ke lapangan. Dari analisa data dapat diperoleh tema dan rumusan hipotesa. Untuk menuju pada tema dan mendapatkan rumusan hipotesa, tentu saja harus berpatokan pada tujuan penelitian dan rumusan masalahnya.

Tahapan analisis data menurur Miles dan Huberman, secara umum diuraikan sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data diartikan secara sempit sebagai proses pengurangan data, namun dalam arti yang lebih luas adalah proses penyem-purnaan data, baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang.

Pada dasarnya reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung. Bahkan reduksi data dilakukan sebelum data benar-benar terkumpul. Antisipasi akan adanya reduksi data sebelum data terkumpul sudah tampak waktu peneliti memutuskan kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian dan pendekatan pengumpulan data yang

dipilih. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi selanjutnya membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi dan membuat memo. Reduksi data berlanjut terus menerus sesudah penelitian lapangan sampai laoran akhir tersusun.

Pada saat data sudah terkumpul, biasanya peneliti memilih data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis dan menjabarkan hal-hal penting tentang hasil temuan dan maknanya. Pada proses reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian saja yang direduksi. Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian dibuang. Dengan kata lain reduksi data digunakan untuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.

Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, semuanya merupakan pilihan-pilihan analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam suatu pola yang lebih luas. Kadangkala dapat juga mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkat-peringkat tetapi tindakan seperti ini tidak selalu bijaksana. Bahkan kalau tindakan itu tampaknya sebagai suatu strategi analisis yang baik, maka pedoman yang digunakan adalah angka-angka dan kata-kata dibiarkan saja untuk

menguraikan angka-angka itu ada bersama-sama dalam analisis berikutnya.

2.

Penyajian Data (Data Display)

Alur penting yang kedua dalam analisis data penelitian kualitatif adalah penyajian data. Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan. Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel. Tujuan penyajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, matrik atau grafik untuk memudahkan penguasaan informasi atau data tersebut.

Miles dan Huberman (2014) menyatakan bahwa suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang paling sering digunakan pada data kualitatif adalah teks naratif.

Dalam pelaksanaan suatu penelitian, penyajian-penyajian yang baik merupakan cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian-penyajian pada analisis data kualitatif meliputi, antara lain: berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Bentuk penyajian tersebut di atas dirancang guna menggabungka informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian peneliti sebagai penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.

Perlu diingat bahwa reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari analisis. Kesemuanya itu merupakan bagian dari analisis. Dengan demikian peneliti dapat tetap menguasai data dan tidak tenggelam dalam kesimpulan informasi yang dapat membosankan. Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-pencar dan kurang tersusun dengan baik dapat mempengaruhi peneliti dalam bertindak secara ceroboh dan mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-sekat daan

tidak mendasar. Untuk display data harus disadari sebagai bagian dalam analisis data.

3. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)

Penarikan kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah difahami, serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada. Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap maka diambil kesimpulan akhir.

Kegiatan ketiga dari analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari awal pengumpulan data, peneliti mulai mencari benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan final dalam penelitian kualitatif ini mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan0tuntutan pemberi dana, tetapi seringkali kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun seorang peneliti menyatakan telah melanjutkannya secara induktif.

Penarikan kesimpulan merupakan konfigurasi yang utuh, karena kesimpulan tersebut tetap diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi yang digunakan berupa pemikiran kembali atau tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersebjektif atau upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.

Dari uraian tentang prosedur atau langkah-langkah analisis data kualitatif, dapat dipahami bahwa ada tida hal utama dalam analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai suatu yang saling terkait pada saat

sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum.

BAB VII

VALIDITAS (TRANFERABILITAS) DAN RELIABILITAS

Dalam dokumen Analisis Data Kualitatif (Halaman 116-121)