• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

UJI ORGANOLEPTIK

Nama :……….. Tanggal : Jenis Kelamin : L/P No Hp : Produk : Minuman Pisang-Rosella

Di hadapan Anda disajikan sampel Minuman Pisang-Rosella. Berikan penilaian Anda terhadap aroma, tekstur, warna, dan rasa dengan instruksi sebagai berikut:

1. Cicipilah sampel yang akan diuji.

2. Netralkan lidah dengan air putih sebelum mencicipi sampel yang berikutnya, tunggu beberapa saat hingga benar-benar terasa netral.

3. Nyatakan pilihan Anda dengan memberi nilai dari 1 sampai 5 pada kolom yang disediakan, sesuai dengan kategori nilai yang ada di bawah tabel. 4. Mohon TIDAK MEMBANDINGKAN antar sampel.

Uji Mutu Hedonik

Indikator Nomor Sampel

131 219 199 312 991 332

Aroma Tekstur Warna Rasa

Berikut merupakan keterangan dari kategori penilaian untuk diberikan: -aroma : -tekstur : -warna : -Rasa

Sangat wangi : 5 -sangat halus : 5 -sangat cerah : 5 -Sangat manis : 5 Wangi : 4 -halus : 4 -cerah : 4 -Manis : 4 Biasa : 3 -biasa : 3 -biasa : 3 -Biasa : 3 Apek : 2 -kasar : 2 -gelap : 2 -Asam : 2 Sangat apek : 1 -sangat kasar : 1 -sangat gelap : 1 -Sangat asam : 1

Komentar dan saran:

……… ……… ………

23

Lampiran 2 Uji hedonik

UJI ORGANOLEPTIK

Nama :……….. Tanggal : Jenis Kelamin : L/P No Hp : Produk : Minuman Pisang-Rosella

Di hadapan Anda disajikan sampel Minuman Pisang-Rosella. Berikan penilaian Anda terhadap aroma, tekstur, warna, dan rasa dengan instruksi sebagai berikut:

1. Cicipilah sampel yang akan diuji.

2. Netralkan lidah dengan air putih sebelum mencicipi sampel yang berikutnya, tunggu beberapa saat hingga benar-benar terasa netral.

3. Nyatakan pilihan Anda dengan memberi nilai dari 1 sampai 5 pada kolom yang disediakan, sesuai dengan kategori nilai yang ada di bawah tabel. 4. Mohon TIDAK MEMBANDINGKAN antar sampel.

Uji Hedonik

Indikator Nomor Sampel

131 219 199 312 991 332

Aroma Tekstur Warna Rasa

Berikut merupakan keterangan dari kategori penilaian untuk diberikan: -sangat suka : 5

-suka : 4 -biasa : 3 -tidak suka : 2 -sangat tidak suka : 1

Komentar dan saran:

……… ……… ………

24

25

Lampiran 4 Prosedur analisis penelitian

1. Prosedur pengamatan pH (nilai keasaman) (Maitimu, Legowo, Al-Baarri 2012)

Prosedur pengukuran adalah pH meter dinyalakan dan dicuci dengan aquades, lalu dilap menggunakan kertas hisap. Pengukuran pH dilakukan dengan memasukkan elektroda ke dalam minuman, kemudian dibaca nilai pH yang tertera. Setiap kali pH meter selesai digunakan maka elektrodanya dibersihkan seperti pada tahap awal pengukuran pH (Hadiwiyoto dalam Maitimu, Legowo, Al-Baarri 2012)

2. Prosedur pengamatan terhadap warna (Misnawi 2011); (Santoso, Basito, Rahadian 2013)

Produk atau sampel diletakkan pada tempat contoh dan dilakukan pengukuran terhadap nilai L*, a* dan b*. Sebelum melakukan pengukuran sampel, colourimeter terlebih dahulu dikalibrasi sesuai dengan petunjuk dan spesifikasi alat. Pengukuran nilai L* menunjukkan tingkat kecerahan yang merupakan kisaran warna hitam sampai putih. Nilai a* menunjukkan tingkat kemerahan, sedangkan nilai b* menunjukkan tingkat kekuningan.

3. Prosedur analisis kadar air dan abu (SNI 01 2891 1992) - Kadar Air

a. Timbang dengan seksama 1g-2g cuplikan pada sebuah botol timbang bertutup yang sudah diketahui bobotnya. Untuk contoh berupa cairan, botol timbang dilengkapi dengan pengaduk dan pasir kuarsai kertas saring berlipat;

b. Keringkan pada oven suhu 105"C selama 3 jam; c. Dinginkan dalam eksikator;

d. Timbang, ulangi pekerjaan ini hingga diperoleh bobot tetap. Perhitungan:

Kadar air= W x 100% W1

Dimana:

W adalah bobot cuplikan sebelum dikeringkan, dalam g; W1 adalah kehilangan bobot setelah dikeringkan, dalam g.

- Kadar Abu

a. Timbang dengan seksama 2g-3g contoh ke dalam sebuah cawan porselen (atau platina) yang telah diketahui bobotnya, untuk contoh cairan uapkan di atas penangas air sampai kering;

b. Arangkan di atas nyala pembakar, lalu abukan dalam tanur listrik pada suhu maksimum 550̊C sampai pengabuan sempurna (sekali-kali pintu tanur dibuka sedikit, agar oksigen bisa masuk);

c. Dinginkan dalam eksikator, lalu timbang sampai bobot tetap. Perhitungan:

Kadar abu=W1-W2 x 100% W

26

W adalah bobot contoh sebelum diabukan, dalam g;

W1 adalah bobot contoh + cawan sesudah diabukan, dalam g; W2adalah bobot cawan kosong, dalam g

4. Prosedur analisis mineral natrium dan kalium metode Spektrofotometri Serapan Atom atau Atomic Absorbance Spektrofotometri (AAS) (Nielsen 2010)

Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak lebih kurang 5 g dalam erlenmeyer

Ditambahkan H2SO4 10 ml dan HNO310ml dalam ruang asam dan dibiarkan semalam

Erlenmeyer berisi larutan sampel dipanaskan perlahan-lahan sampai berwarna gelap

Ke dalam erlenmeyer ditambahkan 5 ml HNO3dan pemanasan dilanjutkan sampai warna tidak gelap lagi

Kemudian sampel ditambahkan akuades lalu didinginkan

Kemudian larutan disaring kedalam labu takar 50 ml dan ditera dengan air bebas ion

Larutan siap diukur dengan spektrofotometri serapan atom dengan λ yang sesuai dengan masing-masing mineral

27

5. Prosedur pengujian total fenol (Malangngi et al. 2012)

6. Prosedur pengujian aktivitas antioksidan (Molyneux 2004)

7. Prosedur analisis proksimat produk terpilih

a. Kadar Air: sebanyak 1 gram sampel ditimbang dalam cawan.masukkan ke dalam oven suhu 1050C, selama 8 jam, lalu timbang. Kadar air dihitung dengan rumus : Kadar air = Bobot sample (segar-kering) x 100%

Bobot sample segar

b. Kadar Abu: sebanyak 1gram sample ditempatkan dalam cawan porselain lalu dibakar sampai tidak berasap, kemudian diabukan dalam tanur suhu 600 0C selama 4 jam. lalu timbang.

Kadar Abu = Bobot Abu x 100% Bobot sample

c. Kadar Lemak Kasar:Sebanyak 2 gram sample disebar di atas kapas yang beralas kertas saring dan digulung membentuk thimble, lalu dimasukkan ke dalam labu soxhlet. Kemudian ekstraksi selama 6 jam, dengan pelarut lemak berupa heksan sebanyak 150 ml. Lemak yang terekstrak, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 100 0C selama 1 jam.

Kadar lemak = Bobot lemak terekstrak x 100% Bobot sampel

Sebanyak 0,1 mL ekstrak metanol dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambah 0,1 mL reagen Folin

Ciocalteu 50%

Lalu ditambah 2 mL larutan Na2CO3 2%

Selanjutnya campuran disimpan dalam ruangan gelap selama 30 menit

Dibaca absorbansi pada λ = 750 nm dengan spektrofotometer UV-VIS

Hasilnya diplotkan tehadap kurva standar asam tanat yang dipersiapkan dengan cara sama

Sebanyak 5 ml ekstrak diambil 100 µl ekstrak sampel ditera dengan air bebas ion sampai volume 1 ml, dicampur dengan vorteks

Ditambahkan 1 ml larutan DPPH 0.5 mM, dicampur dengan vorteks Ditambahkan 3 ml air bebas ion, kemudian dicampur dengan vorteks

Dibaca absorbansi pada λ = 517 nm pada menit ke-30 setelah penambahan larutan DPPH

28

d. Kadar protein kasar:Sebanyak 0.25 gram sample, dimasukkan dalam labu kjeldahl 100 ml dan tambahkan selenium 0.25 gram dan 3 ml H2SO4 pekat. Kemudian lakukan destruksi (pemanasan dalam keadaan mendidih) selama 1 jam, sampai larutan jernih.setelah dingin tambahkan 50ml aquadest dan 20 ml NaOH 40%, lalu didestilasi. Hasil destilasi ditampung dalam labu Erlenmeyer yang berisi campuran 10 ml H3BO3 2% dan 2 tetes indicator Brom Cresol Green-Methyl Red berwarna merah muda. Setelah volume hasil tampungan (destilat) menjadi 10 ml dan berwarna hijau kebiruan, destilasi dihentikan dan destilasi dititrasi dengan HCL 0,1 N sampai berwarna merah muda. Perlakuan yang sama dilakukan juga terhadap blanko. Dengan metode ini diperoleh kadar Nitrogen total yang dihitung dengan rumus:

%N = (S-B)x NHCL x 14 x 100% w x 1000

ket. S : volume titran sample (ml); B: volume titran blanko (ml); w : bobot sample kering (mg). Kadar protein diperoleh dengan mengalikan kadar Nitrogen dengan Faktor perkalian untuk berbagai bahan pangan berkisar 5,18 - 6,38 (AOAC, 1980). e. Kadar Serat Kasar : Sebanyak 1 gram sample dilarutkan dengan 100 ml H2SO4

1.25%, dipanaskan hingga mendidih lalu dilanjutkan dengan destruksi selama 30 menit.kemudian saring dengan kertas saring dan dengan bantuan corong Buchner.residu hasil saringan dibilas dengan 20 - 30 ml air mendidih dan dengan 25 ml air sebanyak 3 kali. Residu didestruksi kembali dengan NaOH 1.25% selama 30 menit. Lalu saring dengan cara seperti di atas dan di bilas berturut-turut dengan 25 ml H2SO4 1.25% mendidih, 25 ml air sebanyak tiga kali dan 25 ml alkohol.residu dan kertas saring dipindahkan ke cawan porselain dan dikeringkan dalam oven 1300C selama 2 jam.setelah dingin residu beserta cawan porselain ditimbang(A), lalu dimasukkan dalam tanur 6000C selama 30 menit, didinginkan dan ditimbang kembali.(B)

Ket . Bobot serat kasar = W - W0

W = bobot residu sebelum dibakar dalam tanur

= A - (bobot kertas saring + cawan) : A : bobot residu + kertas sarimg +cawan W0= bobot residu setelah dibakar dalam tanur

= B - (bobot cawan) : B : bobot residu + cawan

Kadar serat Kasar = bobot serat kasar x 100%

Bobot sample

f. Kadar Karbohidrat: Kadar karbohidrat total ditentukan dengan metode

carbohidrat by difference yaitu : 100% - (kadar air + abu + protein + lemak). Kadar protein N free menunjukkan besarnya kandungan karbohidrat yang dapat dicerna dari suatu bahan pangan. Dotentukan dengan cara 100% - (kadar air + abu + lemak + protein + serat kasar).

29

Lampiran 5 Hasil uji statistik

1. Hasil uji ragam terhadap pH minuman

ANOVA

pH

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .106 2 .053 208.049 .001 Within Groups .001 3 .000 Total .107 5 pH Duncan Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Rosella 25% 2 2.9800

Rosella 20% 2 3.0675

Rosella 15% 2 3.2950

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

2. Hasil uji ragam terhadap warna (fisik) minuman

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

L Between Groups 47.158 2 23.579 1.594 .338 Within Groups 44.377 3 14.792 Total 91.534 5 A Between Groups 76.307 2 38.153 5.775 .094 Within Groups 19.820 3 6.607 Total 96.127 5 B Between Groups 10.423 2 5.211 4.249 .133 Within Groups 3.679 3 1.226 Total 14.102 5

Croma Between Groups 85.157 2 42.578 5.676 .096

Within Groups 22.504 3 7.501

Total 107.660 5

Hue Between Groups 8.845 2 4.423 2.129 .266

Within Groups 6.232 3 2.077

30

3. Hasil uji ragam terhadap kadar air dan abu pada minuman

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

KadarAbu Between Groups .000 2 .000 .132 .881

Within Groups .003 3 .001

Total .003 5

KadarAir Between Groups .012 2 .006 .916 .489

Within Groups .019 3 .006

Total .031 5

4. Hasil uji ragam terhadap kadar natrium dan kalium pada minuman

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

KadarNa Between Groups 75.215 2 37.608 2.479 .231

Within Groups 45.505 3 15.168

Total 120.721 5

KadarKalium Between Groups 191.284 2 95.642 1.721 .318

Within Groups 166.675 3 55.558

Total 357.959 5

5. Hasil uji ragam terhadap total fenol dan aktivitas antioksidan minuman

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

TotalFenol Between Groups 59234.336 2 29617.168 .620 .595

Within Groups 143366.472 3 47788.824 Total 202600.808 5 (AEAC) Aktivitas Antioksidan Between Groups 35373.360 2 17686.680 .266 .783 Within Groups 199703.168 3 66567.723 Total 235076.528 5 (%) Aktivitas Antioksidan Between Groups 129.994 2 64.997 9.080 .053 Within Groups 21.474 3 7.158 Total 151.468 5

31

6. Hasil uji nonparametrik terhadap hedonik minuman

Ranks

Perlakuan N Mean Rank

Aroma Rosella 15% 78 119.01 Rosella 20% 78 126.65 Rosella 25% 78 106.85 Total 234 Tekstur Rosella 15% 78 96.79 Rosella 20% 78 134.18 Rosella 25% 78 121.53 Total 234 Warna Rosella 15% 78 125.37 Rosella 20% 78 123.56 Rosella 25% 78 103.57 Total 234 Rasa Rosella 15% 78 171.99 Rosella 20% 78 105.38 Rosella 25% 78 75.12 Total 234 Keseluruhan Rosella 15% 78 106.15 Rosella 20% 78 134.24 Rosella 25% 78 112.12 Total 234

Test Statisticsa,b

Aroma Tekstur Warna Rasa Keseluruhan

Chi-Square 3.966 14.353 5.430 89.959 9.346

Df 2 2 2 2 2

Asymp. Sig. .138 .001 .066 .000 .009

a. Kruskal Wallis Test

32

7. Hasil uji ragam terhadap persentase penerimaan minuman

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

PenerimaanWarna Between Groups 1512.333 2 756.167 46.296 .006

Within Groups 49.000 3 16.333

Total 1561.333 5

PenerimaanAroma Between Groups 42.333 2 21.167 2.352 .243

Within Groups 27.000 3 9.000

Total 69.333 5

PenerimaanTekstur Between Groups 177.333 2 88.667 2.728 .211

Within Groups 97.500 3 32.500

Total 274.833 5

PenerimaanRasa Between Groups 1434.333 2 717.167 10.812 .043

Within Groups 199.000 3 66.333

Total 1633.333 5

Penerimaan Warna

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Rosella 15% 2 58.0000

Rosella 25% 2 89.5000

Rosella 20% 2 93.5000

Sig. 1.000 .395

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Penerimaan Rasa

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Rosella 25% 2 37.5000

Rosella 20% 2 63.0000 63.0000

Rosella 15% 2 74.5000

Sig. .052 .253

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

33

8. Hasil uji nonparametrik terhadap mutu hedonik minuman

Ranks

Perlakuan N Mean Rank

Aroma Rosella 15% 78 119.01 Rosella 20% 78 126.65 Rosella 25% 78 106.85 Total 234 Tekstur Rosella 15% 78 96.79 Rosella 20% 78 134.18 Rosella 25% 78 121.53 Total 234 Warna Rosella 15% 78 125.37 Rosella 20% 78 123.56 Rosella 25% 78 103.57 Total 234 Rasa Rosella 15% 78 171.99 Rosella 20% 78 105.38 Rosella 25% 78 75.12 Total 234

Test Statisticsa,b

Aroma Tekstur Warna Rasa

Chi-Square 3.966 14.353 5.430 89.959

Df 2 2 2 2

Asymp. Sig. .138 .001 .066 .000

a. Kruskal Wallis Test

34

Dokumen terkait