• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Prosedur dan Tahapan Penelitian

  max

test dengan taraf signifikansi 5%. Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah populasi data bersifat homogen atau tidak homogen. Hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0 : Kedua varians kelompok data homogen H1 : Kedua varians kelompok data tidak homogen

Kriteria pengujian adalah Sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima Sig. < 0,05 maka H0 ditolak

3.6.6 Uji Pembeda Dua Rata-rata

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji pembeda dua rata-rata. Dikarenakan data dalam penelitian ini berskala ordinal dan mempunyai sampel yang sedikit yaitu kurang dari 30 sampel, maka dilakukan uji statistik nonparametrik dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Uji Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan respon dari dua populasi data yang saling independen.

3.6.7 Analisis Data Indeks Gain

Data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pembuatan keputusan karier peserta didik adalah data indeks gain. Menurut Hake (1999) skor indeks gain dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Kriteria indeks gain mengacu pada kriteria Hake (1999) yaitu sebagai berikut: Tabel 3.11

Kriteria Tingkat Gain

G Keterangan

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedang

G ≤ 0,3 Rendah

Rida Zuraida , 2014

Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap penelitian yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan hasil. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

3.7.1 Tahap Persiapan

3.7.1.1Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu disusun proposal penelitian. Proposal penelitian kemudian diseminarkan. Setelah melakukan revisi proposal. 3.7.1.2Setelah melakukan revisi dan mendapatkan persetujuan dari dosen metode riset,

dilanjutkan dengan pengajuan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II dan pengesahan proposal penelitian kepada pembimbing I, pembimbing II dan dewan skripsi.

3.7.1.3Pengajuan permohonan pembimbing skrispi pada tingkat fakultas. 3.7.2 Tahap Pelaksanaan

3.7.2.1.Pengembangan instrumen penelitian yang mencakup perumusan definisi operasional variabel, kisi-kisi instrumen, item pernyataan instrumen, penimbangan (judgement) instrumen penelitian oleh para ahli, uji keterbacaan, uji validitas dan uji reliabilitas).

3.7.2.2.Melakukan uji coba instrumen penelitian kepada peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Jamanis Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015.

3.7.2.3.Mengolah dan menganalisis hasil data instrumen penelitian dalam rangka pengungkapan profil populasi, ketercapaian tiap indikator dan penentuan sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.7.2.4.Penentuan sampel yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk dijadikan sasaran kegiatan program bimbingan karier berdasarkan pendekatan Myers Briggs Type Indicator. Penentuan sampel dilakukan berdasarkan kelompok kelas yang tingkat ketercapaiannya berada dalam kategori rendah. 3.7.2.5.Penyusunan program bimbingan karier berdasarkan pendekatan Myers Briggs

Type Indicator untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karier. Setelah program tersusun maka dilakukan pertimbangan oleh para ahli untuk mendapatkan program bimbingan karier berdasarkan pendekatan Myers Briggs Type Indicator yang layak.

Rida Zuraida , 2014

Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.3 Tahap Pelaporan Hasil

Pada tahap ini penulisan draft skripsi dan dikonsultasikan kepada pembimbing I dan II, melakukan revisi setelah konsultasi, pengesahan draft skripsi yang telah dibuat dan mempertanggungjawabkannya pada ujian sidang.

Rida Zuraida , 2014

Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, program bimbingan karier berdasarkan pendekatan Myers-Briggs Type Indicator efektif untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karier peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Jamanis Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1.1.1 Profil umum kemampuan pembuatan keputusan karier peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Jamanis Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015 sebagian besar berada dalam kategori sedang. Peserta didik cukup mampu dalam menyadari kemampuan diri, mengidentifikasi nilai-nilai, mengidentifikasi lingkungan sekolah lanjutan, memahami langkah-langkah kemampuan pembuatan keputusan karier, kepercayaan diri, kebebasan dalam menentukan pilihan, terlibat dalam kegiatan yang menunjang, mandiri serta tanggungjawab dalam pembuatan keputusan karier.

1.1.2 Hasil penimbangan program bimbingan karier berdasarkan pendekatan Myers-Briggs Type Indicator untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karier yang layak menurut pakar terdiri dari rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan program, sasaran program, komponen program, rencana operasional, pengembangan tema, langkah-langkah layanan, serta evaluasi dan tindak lanjut. 1.1.3 Program bimbingan karier efektif untuk meningkatkan kemampuan pembuatan

keputusan karier peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Jamanis Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015.

1.2Rekomendasi 1.2.1 Pihak Sekolah

Penelitian ini menghasilkan rumusan program bimbingan karier berdasarkan pendekatan Myers-Briggs Type Indicator yang efektif untuk meningkatkan kemampuan

Rida Zuraida , 2014

Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembuatan keputusan karier. Agar program dapat memberikan hasil yang lebih optimal, seyogyanya pihak sekolah memberikan dukungan sistem dalam pelaksanaan program bimbingan yaitu dengan disediakannya waktu khusus untuk layanan bimbingan untuk dapat memfasilitasi peserta didik dalam mengoptimalkan kemampuan pembuatan keputusan kariernya.

1.2.2 Guru Bimbingan dan Konseling

Program bimbingan karier berdasarkan pendekatan Myers-Briggs Type Indicator efektif untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karier peserta didik. Oleh sebab itu, untuk memfasilitasi kemampuan pembuatan keputusan karier peserta didik, guru bimbingan dan konseling direkomendasikan melakukan pendekatan Myers-Briggs Type Indicator untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karier peserta didik dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1). Memperoleh self understanding; 2). Pengetahuan mengenai sekolah lanjutan dunia kerja; 3). Mengintegrasikan self understanding dengan sekolah lanjutan dan dunia kerja.

1.2.2 Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih terbatas pada pengkajian kemampuan pembuatan keputusan karier, sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1.2.2.1Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan tema yang sama namun pada populasi yang berbeda. Jenjang yang dapat diambil yaitu SD, MTs, SMA, SMK atau Sederajat dan Perguruan Tinggi.

1.2.2.2Penelitian selanjutnya dapat melengkapi proses penelitian sampai pada pelaksanaan layanan konseling karier Myers-Briggs Type Indicator baik konseling kelompok maupun individual.

Rida Zuraida , 2014

Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Administrator. (2013). ILO: Jumlah Pengangguran di Indonesia Meningkat. [Online]. Diakses dari: http://www.beritasatu.com/ekonomi-karier/156123-ilo-jumlah-pengangguran-di-indonesia-meningkat.html [ 07 Desember 2013]

Administrator. (2013). Pengangguran di Indonesia Mencapai 793 juta orang. [Online]. Diakses dari: http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/11/06/pengangguran-di-indonesia-mencapai-739-juta-orang. [07 Desember 2013]

Abivian, M. (2013). Program Bimbingan Karier untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Peserta Didik. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

ABKIN. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Departemen Pendidikan Nasional.

Aeni, N. (2013). Program Bimbingan Karier Berdasarkan Profil Kompetensi Karier Peserta Didik. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bhakti, dkk. (2013). “Standar Kompetensi Siswa di Indonesia (Landasan

Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif)”. Makalah

pada Kongres XII dan Konvensi Nasional XVIII ABKIN, Denpasar.

Buboltz, W. C. (2001). Myers-Briggs Type Indicator Personality Types and SII Personel Style Scales. Journal of Career Assessment. 8 (2), hlm. 131-145

Dahlan, S. (2010). Model Konseling Karier untuk Memantapkan Pilihan Karier Konseli. Disertasi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Dermawan, R. (2004). Pengambilan Keputusan. Bandung:Alfabeta.

Dillard, J.M. (1985). Life Long Career Planning. Ohio: Charles E. Merrill Publishing Company.

Rida Zuraida , 2014

Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan membuat Keputusan Karier Peserta Didik. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Gani, R. (1987). Bimbingan Karier. Bandung; Angkasa.

Hake. (1999). Analizing change/Gain scores. [Online]. Diakses dari: (http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalizingChange-Gain.pdf, [18 November 2014]

Manrihu, M. (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Manrihu, M. (1992). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi Aksara.

Mc.Murray. (1983). Career Planning and Development in Industry. Jakarta: The Fifth Avareg Conference.

Mudrika, N. (2009). MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). Yogyakarta: Ebook.

Nurrohmah, N. (2013). Program Bimbingan Karier Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Peserta Didik. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Jamilah, C. (2013). Program Bimbingan Karier Berdasarkan Profil Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier Peserta Didik. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kemendikbud. (2013). Pedoman Peminatan Peserta Didik. Jakarta: Kemendikbud. Kelly, K.R. dan Pulver, C.A. (2008). The Selection of Students Undeciced the Validity

of the Myers-Briggs Type Indicator in Predicting Academic Major. Journal of Career Assessment, 16 (4), hlm. 441-455

Pamungkas, C. A. (2013). Program Bimbingan Karier untuk Meningkatkan Kematangan Karier Peserta Didik SMK. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Prayitno dan Amti, E. (2003). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud.

Prihantoro, S. (2007). Program Bimbingan untuk Mengembangkan Kemampuan Perencanaan Karier Remaja. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rida Zuraida , 2014

Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ragasukmasuci, L. B. (2013). Program Bimbingan Karier untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rahayu, S. (2010). Pengaruh Layanan Genogram terhadap Kemampuan Perencanaan Karier Siswa. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Ruseffendi. ET. (2010).Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksak. Bandung: Tarsito

Santrock, J. W. (2003). Adolescence. Jakarta: Gramedia.

Santrock, J. W. (2003). Life Span Development. Jakarta: Gramedia.

Safrudin, A. (2010). Profil Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Karier. Thesis pada Jurusan jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sharf, R. S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Subino. (1987). Konstruksi dan Analisis Terhadap Suatu Pengantar Kepada Teori Tes dan Pengukuran. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana (2005).Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, U. (2010) Konseling Karier Sepanjang Rentang Kehidupan. Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung.

Suherman, U. (2011). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rizqi Press. Sukardi, D. K. (1989). Pendekatan Konseling Karier Dalam Bimbingan Karier (Suatu

Pendahuluan). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sukardi, D. K. (1993). Psikologi Pemilihan Karier. Jakarta: Rineka Cipta.

Supriatna, M. dan Budiman, N. (2009). Layanan Bimbingan Karier di Sekolah Menengah. Bandung: Departemen Pendidikan Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia.

Rida Zuraida , 2014

Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Surya, M. (1988). Dasar-dasar Penyuluhan (Konseling). Jakarta: Depdikbud.

Suryabrata.S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi Press.

Suherman, Erman et.all (2003).Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam UPI.

Unwanullah, A. (2008). “Evaluasi Program Penjurusan Siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Tuban”. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta.

Walgito, B. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karier). Yogyakarta: Andi. Winkel W. S dan Hastuti. S (2012). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, S. dan Nurihsan, J. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yusuf, S. dan Nurihsan, J. (2008). Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yusup, F. (2012). Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Permainan untuk Mengembangkan Perencanaan Karier Peserta Didik. Skripsi pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Wicaksono, L. (t.t.) Pengaruh Informasi Karier Terhadap Pengambilan Putusan Karier Siswa SMA. IP FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak.

Wikarta, D. P. dan Nursalim, M. (t.t.) Penerapan Konseling Trait and Factor pada Siswa yang Mengalami Kesulitan Memilih Program Penjurusan Bahasa.

Dokumen terkait