• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 27. Prosedur Kerja di Pabrik Finger Join Laminating (FJL) TPK RST Persediaan

Rencana Kerja Pabrik FJL Mesin FMS Mesin Mesin Mesin Pengujian Mesin Pengiriman ke

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dalam pabrik Finger joint laminating ini adalah lembaran Finger joint laminating yang telah melalui proses laminating serta proses pengujian.

6. Pembahasan

Dalam pabrik Finger Joint Laminating (FJL) adalah salah satu bagian dari perusahaan perum perhutani yang sangat memberi keuntungan, karena bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Finger joint laminating adalah bahan baku yang tidak dapat digunakan lagi yaitu berupa reng atau potongan-potongan kecil yang kemudian di proses menjadi lembaran yang bisa terpakai lagi. Ukuran dari Finger joint laminating (FJL) sendiri bermacam-macam diantaranya : a. 15 x 500 x 4000 mm b. 18 x 500 x 4000 mm c. 20 x 500 x 4000 mm d. 22 x 500 x 4000 mm e. 25 x 500 x 4000 mm

Untuk proses pengepresan di mesin Press Hidrolik dibutuhkan waktu pengepresan untuk cuaca panas ± 15 20 menit dan untuk cuaca dingin berkisar ± 25 30 menit, setelah dikeluarkan dari Press Hidrolik dibiarkan selama satu hari sebelum di proses selanjutnya.

G. VENEER 1. Tujuan

Mempelajari proses pembuatan veneer yang menggunakan metode penyayatan menggunakan mesin slice. Pembuatan veneer sendiri dilakukan

36

jika ada pesanan dari pembeli karena dalam Industri Kayu Cepu, veneer bukan termasuk produk utama.

2. Dasar Teori

Veneer merupakan lembaran tipis kayu yang dihasilkan melalui beberapa proses mesin. Ketebalannya pun bervariasi tergantung dari fungsi dan pemakaiannya. Veneer yang digunakan untuk lapisan akhir sebuah plywood (multipleks) atau papan buatan lainnya biasanya cukup tipis.

3. Alat dan Bahan

a. Vistock (balok/belambangan) b. Fork lift

c. Bak perebusan d. Mesin Slice e. Alat tulis menulis f. Mesin catroll g. Gerobak dorong

h. Band Dryer (pengering) 4. Prosedur Kerja

a. Dalam pabrik veneer pertama akan menerima Surat Perintah Kerja (SPK) dari bagian Planning production inventory and control (PPIC) dan membuat rencana kerja di pabrik untuk menyelesaikan waktu kerjanya. Penerimaan bahan baku vistock (Balok) dari PGM dicatat dalam buku persediaan vistock.

b. Proses Pembuatan Veneer yang pertama adalah perebusan, sebelum direbus bak rebus dibersihkan. Lamanya perebusan minimal 72 jam atau tiga hari dengan suhu antara 80-100° C .

Gambar 28. Bak perebusan

c. Setelah selesai direbus dengan suhu dan waktu yang telah ditentukan vistock (Balok) diangkat satu persatu dari bak perebusan menggunakan mesin katrol dan diletakkan digerobak dorong .

d. Sebelum masuk proses slice petugas akan menentukan arah penyayatan agar lembaran veneer yang dihasilkan sesuai dengan permintaan buyer atau Surat Perintah kerja (SPK)

e. Kemudian mesin slice dinyalakan dan setiap lembaran yang dihasilkan dalam satu buah vistock (Balok) akan dicatat oleh petugas.

38

f. Lembaran veneer yang telah dicatat langsung masuk ke proses pengeringan ,namun pengeringan ini dilakukan jika ada permintaan yang menginginkan kadar air tertentu.

g. Memberikan nomor pada veneer yang telah di kapling atau di proses, kemudian dilakukan proses pemeckingan dan membuatkan kitir penyerahan untuk selanjutnya diserahkan ke Ware house.

PROSEDUR KERJA PEMBUATAN VENEER (Sliceing) h.

i. j.

Gambar 30. Prosedur Kerja Pembuatan Veneer 5. Hasil yang dicapai

Perum Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Kayu Cepu mengolah balok jati menjadi veneer sayat dengan ketebalan 0,20 mm dan 0,60 mm, produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan pabrik Teak overly ,

PGM Rencana Kerja

Penentuan arah serat kayu

Sortasi vinir

vat/Perebusan Surat Perintah Kerja (SPK)

Penyerahan Pemasaran

Persiapan BBI berupa balok/belambangan

Plywood Perum Perhutani sendiri maupun untuk memenuhi pasar dalam negeri , kapasitas produksi 2.000.000 s/d 3.000.000 m2 pertahun

6. Pembahasan

Biasanya pembuatan veneer dengan mesin kupas (Rotary) terutama pada pabrik plywood, namun di Perum Perhutani dalam membuat veneer menggunakan mesin sliceing atau penyayatan. Sehingga kayu yang akan di slice harus berbentuk balok. Terlebih dahulu balok yang akan disayat direbus agar menjadi lunak dan tidak mudah pecah saat disayat.

H. RESEARCH AND DEVELOPMENT (RND) 1. Tujuan

Memanfaatkan limbah dari PGM yang sudah tidak dimanfaatkan lagi, kemudian diolah kembali untuk pembuatan seperti : pintu, kursi , meja dan lain

lain.

2. Dasar teori

Unit riset dan pengembangan adalah unit pabrik yang diperuntukan untuk pembuatan contoh produk maupun pengembangan produk baru.

3. Alat dan bahan a. Alat tulis menulis b. Kamera

c. Mesin planer d. Mesin spindel e. Mesin sanding f. Mesin multizer g. Mesin single tenon h. Mesin double cross cut

40

4. Prosedur kerja

Proses pembuatan jendela yaitu sebagai berikut :

a. Mempersipakan Bahan baku industri (BBI) untuk pembuatan jendela b. Kayu dipotong-potong menggunakan mesin double cross cut

Gambar 31. Mesin double cross cut

c. Setelah dipotong kemudian dilanjut dimesin multizer untuk membuat bagian lubang

d. Kemudian dihaluskan kembali dengan mesin planer e. Membuat purusan yaitu dimesin single tennon

Gambar 32. Mesin single tennon f. Kemudian membuat kepreyak menggunakan mesin tatry

h. Setelah selesai diamplas , membuat profil menggunakan mesin spindel i. Tahap terakhir yaitu proses perangkaian jendela

Gambar 33. Produk Jendela di RND 5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dalam pabrik Research and Development (RND) ini adalah untuk desain yang dibuat , dibuat sendiri oleh pekerja didalam pabrik itu sendiri , jika desain sudah ada dibuat oleh kantor PPIC maka pekerja tidak akan membuat desainnya lagi

6. Pembahasan

Dalam pabrik Research and Development (RND) pabrik yang diperuntukan untuk pembuatan contoh produk maupun pengembangan produk baru, produk dapat didesain sendiri oleh pekerja didalam pabrik itu sendiri, jika desain yang dibuat disetujui oleh PPIC maka produk akan siap dibuat.

42

I. PENGASAHAN 1. Tujuan

Tujuan dalam pabrik pengasahan yaitu untuk meningkatkan kualitas kerja para operator pengasahan selain itu memperoleh produktivitas yang tinggi dengan kualitas yang semakin baik.

2. Dasar Teori

Pengasahan Merupakan unit pendukung kelancaran proses produksi pabrik yang berkaitan dengan pemeliharaan pisau dan gergaji.

3. Alat dan bahan a. Batu gerinda

b. Mesin asah band saw

c. Dan lain-lain alat pengasah lainnya d. Alat Tulis Menulis

4. Prosedur kerja

Cara mengasah mata gergaji band saw sebagai berikut yaitu :

a. Mata pisau diletakkan diatas alat kemudian dicari sambungan dari mata pisau karena diatas mesin pisau melingkar diatas pada saat pengsahan b. Guna mencari sambungan mata pisau yaitu menghindari putusnya mata

pisau saat mengasah

c. Dalam mengasaha mata pisau band saw tiga kali putaran sudah tajam 5. Pembahasan

Dalam pabrik pengasahan semua mata pisau yang digunakan dapat diasah pada pabrik ini. Proses kelancaran produksi pabrik yang berkaitan dengan proses pada saat dilakukan pengasahan mata pisau dan gergaji.

J. Ware House 1. Tujuan

Dalam Ware House semua produk dari berbagai pabrik moulding disimpan dan di data setiap produk yang masuk. Sehingga setiap produk yang masuk ke ware house akan terdata dan di susun akan dikapling berdasarkan jenis dan ukurannya.

2. Dasar Teori

Pengertian Ware House adalah Gudang penyimpanan hasil produk dari setiap pabrik yang kemudian akan di data dan dibuatkan kapling menurut jenis dan ukuran produk tersebut.

3. Alat dan Bahan a. Alat Tulis-menulis b. Kamera c. Gerobak Dorong d. Fork Lift e. Produk 4. Prosedur Kerja

Barang yang dikirim dari pabrik agar dapat didata sesuai dengan fisik produk. Barang jadi atau produk yang telah diterima selanjutnya ditumpuk perjenis produk. Untuk penerimaan barang jadi terlebih dahulu dibuatkan daftar stelan muatan form, kemudian Faktor Angkutan Kayu Olahan (FAKO) , dan Daftar Kayu Olahan (DKO) . Sebelum dimuat diatas truk dilakukan pemeriksaan muatan dengan mengacu pada form muatan.

44

Dokumen terkait