BAB III: TINJAUAN PUSTAKA
4.5 Prosedur Kerja
4.5.1 Pengujian Berat Jenis (
Specific Gravity
)Rumus untuk menghitung berat jenis sampel uji: Berat jenis (SG) = Pr + (t-tr ) tcc
Keterangan:
- SG = Specifik Gravity (berat jenis)
- Pr = pembacaan skala pada alat hydrometer
- t = suhu / temperatut termometer (
ᵒ
C) - tr = 60ᵒ
F (suhu optimal termometer)- tcc = temperature correction coefisient (pada tabel tcc )
- Dimasukkan ke dalam gelas ukur 500 mL
- Tempatkan alat hydrometer ke dalam gelas ukur yang berisi sampel
- Dibiarkan posisi hydrometer sampai tidak bergerak (posisi hydrometer stabil ditandai dengan tidak adanya gelembung udara dalam sampel) - Dimasukkan stick sensor termometer ke dalam gelas ukur
-
Dihidupkan termometer digital pada posisi “ON”
- Disetting tombol derajat Celcius
ᵒ
C - Ditunggu ±10 menit- Dicatat penunjuk skala hydrometer dan suhu pada termometer - Dihitung berat jenis sampel uji
500 mL sampel
4.5.2 Pengujian Warna
a. Lovibond Colorimeter
- Diisi dengan air suling 50 cc (1 buah gelas uji) dan 1 gelas lainnya diisi dengan sampel uji 50 cc
-
Dihidupkan alat Lovibond Colorimeter (posisi “ON”, switch ada pada
bagian belakang alat)
- Ditempatkan di tempat pembacaan kaca standar untuk gelas uji berisi air, untuk gelas uji berisi sampel ditempatkan di tempat pembacaan sampel, kemudian tempat gelas uji ditutup
- Dibandingkan antara warna sampel dengan warna pada gelas kaca standar (dengan cara mengatur tombol pemilih warna pada alat sambil melihat warna yang sesuai atau mendekati, pilihan warna pembanding dengan rentang angka 0,0
–
8,0)- Disiapkan - Dibersihkan
2 buah gelas uji
2 buah gelas uji bersih dan kering
1. Jika warna sampel sesuai dengan warna pada gelas kaca standar, misalnya 3,5 maka ditulis 3,5 ASTM colour
2. Jika warna sampel tidak sesuai atau berada diantara dua warna yang mendekati dengan warna pada gelas kaca standar, misalnya antar 3,5 dan 4,0 maka didahului huruf L dengan menganbil warna yang lebih gelap, sehingga ditulis L 3,5 ASTM Colour
3. Jika warna sampel lebih gelap dari warna angka 8,0, maka ditulis D 8,0 ASTM Colour
4.5.3 Pengujian Flash Point
a. Flash Point Close Cup
- Dimasukkan ke dalam mangkok uji sampai tanda miniskus atas pada garis yang telah ditentukan
- Diletakkan di tengah-tengah pemanas alat PMOC (Pensky Martin Close Cup)
- Dipasang selang pada tabung gas dan menghubungkan pada alat COC dengan sumber arus PLN 220 Volt AC
- Ditempatkan termometer pada alat dan dihidupkan alat PMOC pada
switch “ON”
- Diatur regulator suhu alat secara perlahan-lahan ke arah kanan dan ditunggu sampai suhu sampel termometer sesuai kebutuhan spektek - Dinyalakan api pada alat flash point dan ditunggu hingga mencapai suhu
yang sudah diperkirakan atau diinginkan
- Digerakkan nyala api melewati permukaan mangkok uji secara perlahan - Dicatat suhu pada termometer apabila telah terjadi percikan/kilatan api
yang menandakan titik nyala api
- Dimatikan nyala api, diatur regulator suhu pemanas perlahan-lahan
hingga Nol, dan dimatikan alat PMOC pada posisi switch “OFF”
Sampel
4.5.4 Viskositas Kinematik
Tabel 2. Tabel toleransi perhitungan selisih waktu
Base Oil 400C dan 1000C 0,0020 y (0,2%)
Formulated Oil 400C dan 1000C 0,0013 y (0,13%)
Gas Oil Pada 400C 0,13 (y + 1)
Rumus untuk menghitung viskositas kinematik: v = t x C
Keterangan:
v = viskositas kinematik t = waktu alir rata-rata C = konstanta kapiler
- Dihubungkan dengan sumber listrik PLN 220 Volt AC -
Dihidupkan (Switch “ON”)
- Disetting suhu sesuai dengan kebutuhan pengujian Temperature Regulator
Temperature Regulator siap digunakan
- Dimasukkan ke dalam viskometer sampai antara garis batas minimum dan maksimum
- Viskometer dipasang pada holder kapiler dan dimasukkan ke dalam oil bath - Ditunggu 30 menit (400C) atau ± 50 menit (1000C) sampai terjadi
keseimbangan suhu oil bath (konstan)
- Ditunggu 10-15 menit agar suhu sampel merata (homogen) dan siap uji - Dihidupkan pompa vakum
- Dihisap dengan selang pompa sampai mencapai batas bulatan atas pada viskometer yang telah ditentukan
- Dimatikan pompa vakum
- Dibiarkan sampel mengalir turun
- Diukur waktu alir sampel dari garis batas atas sampai garis batas bawah viskometer dengan menggunakan stopwatch
- Dicatat waktu alirnya
- Diulangi prosedur (dari pompa vakum dihidupkan sampai tahap akhir) sampai menemukan selisih waktu yang sesuai toleransi range waktu yang sudah ditentukan berdasarkan ASTM (seperti tabel di bawah)
-
Dimatikan temperature regulator (posisi switch “OFF”)
- Dilepaskan dari aliran listrik AC Sampel (bersih dari sedimen dan air)
4.5.5 Pengujian Kadar Air dan Kadar Sedimen
- Dikocok sampai homogen
- Dituangkan sebanyak 100 mL ke dalam tabung centrifuge masing-masing sebanyak 2 atau 4 buah tabung
- Diletakkan dalam Separator Centrifuge, diatur posisi tabung secara seimbang (2 tabung atau 4 tabung sekaligus, jika terdiri dari 2 tabung, tempatkan secara berhadapan), kemudian separator ditutup rapat.
- Separator Centrifuge
dihidupkan (power switch posisi “ON”)
- Diatur waktu (tombol
“Time/Min”) ± 45 menit dan diatur kecepatan
putarannya (tombol “Speed”) pada posisi Speed rpm 1800.
- Setelah Separator Centrifuge berhenti, Separator Centrifuge dimatikan
(power switch posisi “OFF”), dibuka penutup Separator lalu diambil tabung
centrifuge
- Diamati dan dicatat volume air dan sedimen pada skala tabung centrifuge (jika pemisahan air dan sedimen belum sempura atau maksimal, maka dilakukan prosedur ulang dengan menambah waktu putar 15
–
30 menit)Sampel
4.5.6 Pengujian Kadar Karbon (
Carbon Residu
)Rumus untuk menghitung kadar karbon: Kadar karbon (% wt) =
100%
Keterangan:
- w = berat karbon (berat cawan kosong + karbon
–
berat cawan kosong) - W = berat sampel (berat cawan kosong + sampel–
berat cawan kosong)- Dihitung kadar karbon Kadar karbon (% wt)
- Dimasukkan ke dalam tungku pemanas dengan menggunakan tang atau gegep, tutup alat sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam sampel -
Dihidupkan tungku pemanas listrik (posisi switch “ON”) dengan cara
memutar tombol pengatur suhu (posisi maksimum) searah jarum jam - Ditunggu ± 2 jam hingga asap yang keluar dari cerobong tungku
benar- benar habis (proses karbonasi)
-
Matikan alat (posisi switch “OFF”), lalu dibiarkan mendingin ±10 menit
- Buka tutup tungku pemanas
- Dikeluarkan dengan menggunakan tang/gegep
- Dimasukkan ke dalam desicator, biarkan proses pendinginan ±30 menit - Dikeluarkan dengan menggunakan tang/gegep
- Dimasukkan ke dalam neraca digital, ditimbang, dan dicatat hasil pengukuran berat cawan dan karbon
- Dikocok hingga homogen
- Dituangkan ke dalam cawan porselin tersebut sebanyak ±5 gram Sampel
- Ditimbang dengan menggunakan neraca digital Cawan porselin kosong
Berat cawan porselin kosong
Berat cawan dan sampel uji
4.5.7 Pengujian Kadar Abu
Rumus untuk menghitung kadar abu: Kadar abu (% wt) = A
W100%
Keterangan:
- A = berat abu (berat cawan kosong + abu
–
berat cawan kosong)- W = berat sampel (berat cawan kosong + sampel
–
berat cawan kosong)- Dihitung kadar abu Kadar abu (% wt)
- Ditimbang dengan menggunakan neraca digital - Dimasukkan ke dalam Furnace
- Furnace
dihidupkan (posisi switch “ON”), diatur pada suhu ± 715 ᵒ
C - Setelah suhu Furnace mencapai ± 715ᵒ
C (ditandai dengan berkedipnyalampu indikator warna kuning “Cycle”, proses pengabuan)
- Dibiarkan selama ± 15 menit (agar suhu Furnace konstan)
- Furnace dimatikan
(posisi switch “OFF”), dibiarkan 2
-3 jam hingga mencapai suhu di bawah 200ᵒ
C- Cawan diambil dengan menggunakan tang/gegep - Dimasukkan ke dalam desicator
- Ditunggu selama ± 1 jam
- Ditimbang dengan neraca digital
Berat cawan dan abu
Sampel karbon (lanjutan dari proses pengujian kadar karbon) dalam cawan porselin
4.5.8 Pengujian Total Acid Number (TAN)
Rumus Total Acid Number (TAN):
= ( − )
- Dihubungkan masing-masing alat dengan sumber listrik 220V - Tekan tombol ON pada masing-masing pesawat
- Diletakkan sampel pada pesawat 728 stirer
- Ditambahkan solven dengan menekan GO pada pesawat 775 Dosimat sesuai volume yang dibutuhkan
- Dimasukkan elektroda dan stirrer pada sampel -
Tekan “User Methode
-Recall Meth-Enter”
- Ditekan Meth Name - Dipilih TAN-Enter
- Ditekan Start-Report (tulis kode/nama sampel)-Quit-Enter_tulis Berat Sampel-Enter-Ditunggu hasil
0,1
–
5 gram sampel4.5.9 Pengujian Cetane index
4.5.10 Pengujian Kadar Sulfur
- Dipreparasi dalam sampel cell
- Buka cover dan pasang sampel cell holder and spring ke dalam lubang setiap carrousel, dan pastikan tidak ada hambatan antara holder dan carrousel
- Dihubungkan masing-masing alat dengan sumber listrik 220V - Tekan tombol ON pada alat
- Setelah beberapa detik display muncul dan turret berputar , kemudian turret akan berhenti
- Kemudian muncul layar kalibrasi, tekan NO. kemudian alat akan pemanasan selama 30 menit, biarkan alat sampai Ready.
- Masukkan sampel yang sudah disiapkan ke dalam Turret. Tekan nomor turret sesuai dengan nomornya.
- Tekan tombol start untuk memulai analisa. Tunggu sampai alat selesai analisa dan secara otomatis akan keluar hasilnya.
- diambil mid boiling point dari hasil distilasi
- dihubungan dengan API gravity menggunakan nomograf
- ditarik garis lurus antara API gravity dengan mid boiling point hasil di stilasi Data hasil distilasi 90%
Data hasil pengujian sampel
4.5.11 Distilasi
Rumus dalam distilasi: L = A
–
(B+C)Keterangan: L = losses
A = volume sampel
B = Hasil Recovery atau hasil akhir Distilasi C = Residu
- Mengisi bak pendingin distilator dengan air tawar untuk sampel BB. HSD dan es batu untuk sampel bensin
- Dihubungkan masing-masing alat dengan sumber listrik 220V - Pecahan batu keramik dimasukkan ke dalam labu destilasi
- Sampel 100 mL intuk BB, bensin dan 125 mL untuk bahan bakar solar dimasukkan ke dalam labu destilasi
- Dipasang thermometer yang sesuai pada labu destilasi (flask) dan karet penyekatnya serta dibubuhi lem kertas agar labu (flask) kedap udara.
- Ditempatkan gelas ukur 100mL pada saluran pipa pembuangan hasil destilasi
- Dihidupkan alat dengan menekan tombol ON dan atur suhu dengan cara memutar regulator pemanas distilator PUSH TO TURN searah jarum jam. BB bensin pada skal 0 dan BB. HSD pada skal 80
- Diamati dan dicatat suhu pada saat tetesan pertama (IPB) hasil destilasi, selanjutnya catat suhu pada saat volume pada gelas ukur mencapai 5%, 10%, 20%, dan seterusnya pada saat 95% dan volume akhir destilasi
sampel
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN