• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PELAKSANAAN

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM DAN CAD CAM.pdf (Halaman 29-49)

B. BAHAN

4. PROSEDUR PELAKSANAAN

Berikut merupakan tahapan pelaksanaan praktikum Rapid Prototyping.

1. Buka Solid Modeling Mobil BMW M3 2001 yang telah dibuat dengan software

Solidworks.

2. Ubah format penyimpanan file menjadi format .stl dengan menggunakan perintah SaveAs.

3. Buka file yang telah diubah menjadi format .stl dengan menggunakan software

Insight.

4. Tentukan posisi dan ukuran yang disesuaikan dengan tuntutan.

5. Lakukan beberapa penentuan orientasi yang berbeda dari produk, untuk

mengetahui pilihan orientasi yang mana, yang paling menghasilkan permukaan yang baik, namun waktu prosesnya tidak terlalu lama serta volume material yang tidak terlalu banyak.

Untuk mengatur agar volume produk tidak terlalu banyak, diatur menjadi sparse double.

6. Setelah ditentukan, kirim data .stl ke mesin untuk diproses pada mesin.

7. Tunggu proses pencetakan produk selesai.

8. Setelah proses pencetakan selesai, tunggu hingga produk dingin, dan langkah

selanjutnya adalah menghilangkan material support dengan menggunakan alat

penghilang support.

Gambar 3.10 Produk dengan Support

Gambar 3.1111 Alat Penghilang Support

9. Masukan produk ke dalam kotak yang berisi cairan pelarut material support, lalu

diamkan beberapa lama sampai material support menghilang.

5. HASIL PRAKTIKUM III

Berikut merupakan data perbandingan untuk kebutuhan pemilihan posisi yang paling

optimal pada software Insight.

Tabel 1 Orientasi Default

Posisi dengan orientasi default

Normal

Est. build time : 2 hr 1 min Model material : 8.135 in³ Support material : 0.100 in³

Tabel 2 Orientasi Vertikal

Posisi dengan Orientasi Vertikal Normal

Est. build time: 7 hr 9 min Model material: 8.874 in³

Support material: 1.872 in³

Tabel 3 Orientasi Horizontal

Posisi dengan Orientasi Horizontal

Normal

Est. build time: 3 hr 2 min Model material: 8.131 in³ Support material: 0.419 in³

Berikut merupakan produk hasil praktikum Rapid Prototyping.

Tabel 4 Produk

Model Produk

6. PEMBAHASAN PRAKTIKUM III

Dari beberapa pilihan peletakan orientasi produk, orientasi standar mempunyai waktu penyelesaian produk yang sangat singkat, tanpa material support, namun hasil permukaan yang dihasilkan sangat tidak baik. Orientasi vertikal menghasilkan permukaan yang sangat baik, namun waktu penyelesaian yang sangat lama. Dan orientasi horizontal mempunyai waktu penyelesaian yang tidak terlalu lama dan hasil

permukaan yang didapat pun lebih baik dari orientasi standar, sehingga dipilih peletakan posisis produk dengan orientasi horizontal.

7. KESIMPULAN PRAKTIKUM III

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan praktikum Rapid

Prototyping, yaitu sebagai berikut:

1. Ketelitian mesin

Ketelitian mesin yang tersedia adalah 0.254mm. Sehingga harus diperhatikan agar tidak terdapat bagian yang kurang dari ketebalan material yang mampu dikeluarkan oleh mesin tersebut yaitu sebesar ketelitiannya (0.254mm). Namun hal tersebut bisa dimungkinkan dengan perubahan orientasi produk dalam proses pencetakannya.

2. Orientasi

Orientasi pencetakan produk sangat penting dalam proses Rapid Prototyping.

Orientasi akan berpengaruh terhadap permukaan produk, lama waktu pencetakan produk, dan jumlah volume material yang digunakan (material

support)

3. Praktikum ini juga dapat menyimpulkan bahwa teknologi Rapid Prototyping

PRAKTIKUM IV

1. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan praktikum Reverse Engineering iniadalah sebagai berikut.

 Dapat mengambil data geometri dengan mesin 3D Scan ATOS I.

 Dapat membandingkan data 3D Scan dengan data CAD 3D menggunakan

software geomagic quality.

 Dapat membuat/mengedit data 3D Scan menjadi data CAD 3D menggunakan

software geomagic studio.

 Dapat membandingkan data CAD 3D hasil Reverse Engineering dengan data

model CAD Design.

2. LANDASAN TEORI

REVERSE ENGINEERING

Dalam kompetisi global saat ini, perusahaan produk terus – menerus mencari

cara baru untuk mempersingkat waktu memimpin untuk pengembangan produk baru yang memenuhi semua harapan pelanggan. Secara umum, produk perusahaan telah

berinvestasi di CADCAM, rapid prototyping, dan berbagai teknologi baru yang

memberikan keuntungan bisnis. Reverse engineering (RE) sekarang dianggap salah satu

teknologi yang memberikan manfaat bisnis dalam memperpendek pengembangan siklus produk.

Engineering (Rekayasa) adalah proses perancangan, manufaktur, perakitan, dan

memelihara produk dan sistem. Ada dua jenis rekayasa, forward engineering dan

reverse engineering. a) Forward Engineering

Forward engineering adalah proses tradisional dari perpindahan abstarksi tingkat tinggi dan desain logis untuk pelaksanaan fisik dari suatu sistem. Dalam beberapa

situasi, mungkin ada bagian fisik /produk tanpa rincian teknis, seperti gambar bill of

materials, atau tanpa data rekayasa.

b) Reverse Engineering

Proses duplikasi bagian yang sudah ada, subassembly, atau produk, tanpa gambar,

dokumentasi, atau model komputer dikenal sebagai reverse engineering. Reverse

engineering juga didefinisikan sebagai proses mendapatkan model CAD geometris dari 3-D poin yang diperoleh dengan memindai / digitalisasi bagian atau produk yang sudah ada. Proses digital yaitu proses menangkap entitas fisik dari komponen.

Reverse Engineering digunakan karena beberapa faktor dibawah ini :

 Untuk menganalisa fitur yang baik dan buruk produk pesaing.

 Untuk mencari solusi baru untuk meningkatkan kinerja produk dan fitur.

 Untuk mendapatkan metode kompetitif pembandingan

 Untuk memahami produk-produk pesaing dan mengembangkan produk yang

lebih baik.

 Model CAD asli tidak cukup untuk mendukung modifikasi atau metode produksi saat ini.

 Untuk memperbarui bahan usang atau proses manufaktur kuno dengan lebih

saat ini, teknologi yang lebih murah.

Secara umum, proses Reverse Engineering terdiri dari beberapa tahap utama yaitu :

a) Tahap Scanning

Tahap ini terdiri dari oemilihan strategi scanning-pemilihan teknik yang

benar, mempersiapkan bagian yang akan discanning, dan melakukan proses

scanning yang sebenarnya untuk menangkap informasi yang menggambarkan semua fitur geometris dari part seperti langkah, slot, pocket, dan lubang.

Tiga-dimensi scanner yang digunakan untuk memindai geometri part, menghasilkan

awan poin, yang mendefinisikan permukaan geometri.

Terdapat dua dua type dari scanner yaitu contact dan noncontact.

 Contact Scanner

Perangkat ini menggunakan penyelidikan kontak yang secara otomatis mengikuti kontur permukaan fisik. Di pasar saat ini, perangkat pemindaian pada tipe ini didasarkan pada CMM teknologi, dengan batas toleransi 0,01-0,02

mm. Namun, tergantung pada ukuran part dipindai, metode ini pada prosesnya

bisa lambat karena setiap titik yang dihasilkan secara berurutan di ujung penyelidikan. Tekanan membatasi penggunaan perangkat kontak ini karena material dengan bahan yang lembut maupun lunak seperti karet tidak dapat

dengan mudah untuk di scan dan hasilnya pun sulit akurat.

 Non-Contact Scanner

Berbagai teknologi pemindaian noncontact tersedia di pasar untuk meperoleh

data tanpa kontak fisik dengan part yang dipindai. Perangkat noncontact

menggunakan laser, optik, dan charge-coupled device (CCD) sensor untuk

menangkap point data. Meskipun perangkat ini menangkap data dalam waktu

yang relatif singkat, ada sejumlah isu yang berkaitan dengan teknologi ini pemindaian ini, antara lain :

− Beberapa sistem noncontact memiliki masalah menghasilkan data yang menggambarkan permukaan yang sejajar dengan sumbu laser.

− Perangkat noncontact menggunakan cahaya dalam proses pengambilan

data. Hal ini menciptakan masalah ketika cahaya diberikan pada permukaan mengkilap, dan karenanya sebagian permukaan harus siap dengan pemberian lapisan serbuk halus sebelum pemindaian.

b) Tahap-Point Processing

Tahap ini melibatkan mengimpor data point cloud hasil pemindaian,

mengurangi cacat dari data yang dikumpulkan, dan mengurangi jumlah point. Fase

ini juga memungkinkan kita untuk menggabungkan multiple scan data. Yang mana

terkadang kita perlu untuk mengambil scan beberapa bagian yang memastikan

bahwa semua fitur yang diperlukan telah dipindai. Perencanaan pada multiple scan

memiliki dampak langsung terhadap fase pengolahan titik. Datum yang baik pada

perencanaan multiple scanning akan mengurangi usaha yang dibutuhkan dalam

tahap pengolahan dan juga menghindari pengenalan kesalahan dari penggabungan scan data. Berbagai perangkat lunak tersedia untuk melakukan tahap pengolahan poin.

Output dari tahap pengolahan titik adalah, bersih, bergabung, data point

cloud yang telah diatur dalam format yang paling nyaman.

c) Tahap Application Geometric Model Development

Dengan cara yang sama bahwa perkembangan di rapid prototyping

membantu untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan representasi fisik dari model CAD, teknologi RE saat ini membantu mengurangi waktu untuk membuat model elektronik CAD dari representasi fisik yang ada. Kebutuhan untuk menghasilkan informasi CAD dari komponen fisik akan timbul sering sepanjang setiap proses pengenalan produk.

Proses generasi model CAD dari data titik mungkin merupakan kegiatan yang paling kompleks dalam RE karena kemungkinan penetapan algoritma permukaan

diperlukan untuk menghasilkan permukaan yang akurat mewakili informasi tiga

dimensi yang dijelaskan dalam data point cloud.

Aplikasi dari RE untuk menghasilkan data CAD adalah sama pentingnya dengan teknologi yang mendukungnya. Keputusan seorang manajer untuk menggunakan teknologi RE harus didasarkan pada kebutuhan bisnis yang spesifik.

Tahap ini sangat tergantung pada tujuan nyata untuk reverse engineering.

Output dari tahap ini adalah model geometris dalam salah satu format seperti IGES, VDA, STL, DXF, OBJ, VRML, ISO G Code, dll.

Jenis – Jenis Teknologi Reverse Engineering

Diagram di bawah ini merupakan beberapa jenis teknologi dari reverse

engineering berdasarkan metoda pengambilan datanya :

Perangkat Reverse Engineering

3D SCANNING

Terdapat bebagai perangkat berbeda yang disebut 3D scanner. Beberapa perangkat pengukuran menggunakan media laser, cahaya atau x-ray yang mampu mengidentifikasi objek berupa titik – titik dan mesh polygon disebut sebagai 3D scanner. Perangkat tersebut sering kali kita kenal dengan sebutan 3D digitizer, laser scanner, white light scanner, LIDAR, dan lain – lain

3D LASER SCANNING

Secara umum, 3D laser scanning dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu :

laser triangulation,

time of flight, dan

phase shift

Ketiga kategori tersebut dapat digunakan secara terpisah maupun dikombinasikan

untuk menghasilkan system pemindai yang lebih fleksibel.

3. PERALATAN DAN BAHAN

A. PERALATAN

Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

Personal Computer

 Mesin 3D Scanning

Software Atos

Powder (developer)

Sticker untuk marker

 Papan kalibrasi

CottonBud

Software Geomagic Studio dan Geomagic Qualify

B. BAHAN

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

 Produk Prototype Mobil BMW M3 2001 (hasil RapidPrototyping)

4. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Kalibrasi mesin scanning (agar fokus) dengan cara mensejajarkan tampilan tanda positif yang ada pada papan kalibrasi dengan yang ada pada layar komputer. Kalibrasi tersebut harus menghasilkan penyimpangan posisi sebesar ±0,3 mm.

2. Atur tinggi ruang kerja mesin scanning yang disesuaikan dengan produk (sebesar

10 cm yang diatur 5 cm ke atas dan 5 cm ke bawah).

Gambar 15 Mesin Scanning

3. Atur koordinat datum dengan menggunakan sticker marker. Penambahan

marker dapat dilakukan di meja ataupun di produknya.

4. Tambahkan bedak/powder/developer pada produk, agar pantulan cahaya dari

benda saat difoto menampilkan hasil yang baik. Pemberian powder harus merata

dan sesedikit mungkin (agar tebal dari powder tidak menambah tebal dari

produk).

Gambar 16 Pengaturan Posisi Kerja

5. Bersihkan powder yang menutupi sticker marker dengan menggunakan cotton

bud. Usahakan pembersihan tidak menyentuh produk dan tidak melepas marker.

6. Tunggu hingga kering.

7. Susun produk di atas meja yang telah tersedia untuk proses scanning. Proses

scanning dilakukan untuk beberapa produk, agar dapat mengurangi waktu

scanning.

8. Lakukan scanning dari berbagai sisi (untuk memperoleh hasil scanning dari sisi

lain, pastikan marker sebagai datum yang telah di scanning sebelumnya, terlihat

pada saat scanning tahap kedua minimal sebanyak tiga buah).

9. Scanning dilakukan sampai seluruh bagian dari produk terdefinisikan.

10.Lakukan polygonization (penggabungan seluruh foto hasil scanning menjadi

satu).

11.Exportfile menjadi format stl.

Berikut merupakan tahapan pelaksanaan Scan to CAD Compare pada praktikum Reverse

Engineering.

1. Buka data hasil scanning yang berupa file stl dengan menggunakan software

geomagic.

2. Hapus atau hilangkan hasil scanning dari produk yang lain (karena proses

scanning dilakukan bersamaan), hal tersebut bisa dilakukan dengan memilih

produk yang kita inginkan lalu dapat dilakukan pemilihan inverse yang akan

membuat terpilihnya seluruh produk yang akan dihapus. Lalu tekan tombol

delete. Berikut merupakan gambar hasli scanning yang akan dianalisis dan

diubah menjadi surfacemodeling.

3. Tutup permukaan-permukaan hasil scan yang masih kurang sempurna

(berlubang), dengan menggunakan perintah fillsingle pada toolbarPolygons.

4. Setelah seluruh permukaan yang berlubang di-fill, lakukan analisis pada software

Geomagic Qualify.

Gambar 4.10 Hasil Scan

Gambar4.11 Fill Single

5. Buka file hasil scanning yang telah diperbaiki dari proses sebelumnya dengan menggunakan software Geomagic Qualify.

6. Input data modelingPrototype BMW M3 2001 yang berformat .stl pada software

tersebut, sehingga terdapat dua data pada Model Manager.

7. Atur hasil scan sebagai data Test, dan model sebagai data References, dengan

klik kanan pada setiap data di ModelManager.

8. Atur letak kedua data tersebut menjadi dalam posisi yang sama, dengan

menggunakan perintah BestFitAlignment.

9. Lakukan analysis dengan perintah 3D Compare dengan pengaturan Color

Segment 25, Max Critical 0,2 mm dan Max. Nominal 0,02 (pengaturan dapat disesuaikan dengan hasil yang diinginkan dari analisis).

Gambar 4.1518 Input Data Gambar 4.1417 Best Fit Alignment

10.Untuk mencetak hasil analisis, dapat digunakan perintah CreateReport.

Berikut merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengedit data hasil scan menjadi

data CAD 3D.

Gambar di atas merupakan toolbarPolygon yang dapat digunakan untuk mengedit data

hasil scan. Adapun beberapa perintah yang penulis gunakan adalah perintah yang

berfungsi untuk menghaluskan dan memperbaiki permukaan hasil scan, yaitu Relax dan

RemoveSpikes.

Gambar 4.16 Hasli Analysis

Gambar 4.1719 Create Report

Setelah itu, ubah data hasil scan menjadi surface yang sebelumnya merupakan point cloud dengan menggunakan perintah-perintah pada toolbarParametricSurface.

Setelah itu penulis dapat mengkonversi data menjadi surface dan mengexport data

menjadi format yang dapat dibuka dengan software Solidworks dengan perintah

AutoSurface.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM DAN CAD CAM.pdf (Halaman 29-49)

Dokumen terkait