• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Prosedur Pemberian Kredit Bank

Menurut Mulyadi (2001:5) pengertian prosedur adalah “suatu ukuran kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen/lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

Prosedur pemberian kredit dapat juga diartikan sebagai keseluruhan ketentuan, syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh bank saja sejak diajukan permohonan kredit oleh nasabah sampai dengan lunasnya kredit tersebut, atau merupakan langkah-langkah yang harus ditangani oleh bank agar pemberian kredit bank tergolong sehat, yang mana tahap pemberian kredit terdiri dari tahap persiapan, tahap penilaian, tahap keputusan pemberian kredit,

tahap pelaksanaan, tahap penatausahaan, tahap pembinaan serta tahap penyelesaian kredit.

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan yaitu tahap persyaratan awal yang harus dipenuhi oleh nasabah apabila hendak mengajukan permohonan kredit antara lain mengajukan permohonan dengan mengisi daftar isian permohonan yang disediakan oleh pihak bank dan ditandatangani dengan lengkap dan sah, disertai dengan lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis dan jumlah kreditnya, seperti perizinan, akte perusahaan, NPWP untuk kredit Rp 30 juta ke atas, fotocopy KTP dan kartu keluarga, laporan keuangan terakhir, dokumen bukti kepemilikan, bukti pembayaran PBB dan persyaratan khusus lainnya. 2. Tahap penilaian

Penilaian dengan prinsip perkreditan 5C menurut Suyatno,dkk (2003:46): a. character, merupakan keadaan watak/sifat, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Ini dapat dilihat dengan meneliti riwayat hidup nasabah, reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usaha dan dengan meminta bank to bank information. Hal ini merupakan ukuran kemauan untuk membayar

b. capital, adalah jumlah modal/dana sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Ini dapat melihat apakah penggunaan modal yang efektif dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas.

c. capacity, adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Ini digunakan mengetahui/mengukur sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi hutang-hutangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya

d. collateral, adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Ini digunakan untuk menilai sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank

e. condition, yaitu situasi politik, ekonomi, sosial, budaya yang mempengaruhi kelancaran calon nasabah

Penilaian kredit 7P menurut Kasmir (2008:110):

a. personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Mencakup sikap, emosi, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah

b. party, yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank

c. perpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam

d. prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

e. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit

f. Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba

g. Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan.

Selain dengan menggunakan prinsip 5C dan 7P pihak perbankan juga akan mempertimbangkan beberapa aspek yang mempengaruhi dalam pemberian kredit diantaranya adalah:

a. Aspek hukum b. Aspek pemasaran c. Aspek keuangan d. Aspek teknis e. Aspek manajemen f. Aspek sosial ekonomi g. Aspek amdal

3. Tahap keputusan pemberian kredit

Dalam hal ini yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa; menolak, menyetujui, dan mengusulkan permohonan kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.

4. Tahap pelaksanaan

Bilamana surat kredit telah disetujui dengan wewenang pejabat yang memutuskannya, maka selanjutnya adalah merealisasi permohonan kredit tersebut dengan langkah-langkah:

a. membuat surat persetujuan kredit secara tertulis yang mencantumkan syarat, batas kredit, jangka waktu, bentuk penjaminan, sanksi atau denda akibat kelalaian membayar bunga atau pokok pinjaman, dan syarat untuk mengajukan permohonan perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit. Permohonan fasilitas kredit ini meliputi:

1) permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit 2) permohonan tambahan untuk suatu kredit yang sedang berjalan

3) permohonan perpanjangan/pembaharuan masa laku kredit yang telah berakhir juga masa waktunya

4) permohonan-permohonan lainnya, untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan antara lain; penukaran jaminan, perubahan/pengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya.

b. menandatangani surat perjanjian kredit c. pengikatan jaminan

d. asuransi barang jaminan

e. pembayaran polis dan bea materai

f. pencairan kredit yang dapat dilakukan secara bertahap ataupun sekaligus, sesuai dengan ketentuan dan tujuan kredit.

5. Tahap penatausahaan Tahap ini terdiri dari

a. mengecek berkas yang berisi korespondensi dengan debitur, antara lain: surat permohonan kredit dan surat tugas

b. mengecek berkas-berkas yang berisi laporan penyidikan dan analisis kredit

c. warkat-warkat penting yang penyimpanannya disatukan dan dimasukkan ke lemari khusus serta tahan dari api

d. Laporan-laporan yang diwajibkan bank sesuai dengan persyaratan kredit, baik berskala stok piutang, neraca, dan laporan laba rugi maupun incidental, misalnya laporan penggunaan kredit

e. Penatausahaan rekening yang meliputi semua dokumen-dokumen penting tersebut disusun dan disimpan sedemikian rupa dengan menggunakan nomor kode/penggunaan, sehingga mudah disimpan dan diambil kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan.

6. Tahap pembinaan kredit

Tahap pembinaan ini adalah tahap yang dilakukan untuk memonitoring debitur mengembangkan usahanya. Apabila usaha debitur berkembang dengan

baik maka pengembalian pinjaman dapat lancar sehingga kredit tersebut lunas sesuai dengan jangka waktu yang terdapat dalam perjanjian kredit.

7. Tahap penyelesaian kredit

Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban hutang kredit dan kewajiban lainnya oleh si nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya atau berakhirnya ikatan pinjaman kredit.

Menurut Kasmir (2008:115) prosedur pemberian kredit oleh badan hukum adalah sebagai berikut:

a. pengajuan berkas-berkas b. penyelidikan berkas pinjaman c. wawancara I

d. on the spot e. wawancara II f. keputusan kredit

g. penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya h. realisasi kredit

i. penyaluran/penarikan dana

Menurut Suyatno (2001 : 53-55), prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut :

a. permohonan kredit

b. penyidikan dan analisis kredit c. keputusan atas permohonan kredit d. pencairan fasilitas kredit

e. pelunasan fasilitas kredit

Menurut Veithzal Rivai (2007:456), prosedur pemberian kredit bank pada umumnya adalah:

b. surat permohonan diteruskan ke pimpinan cabang untuk diketahui dan didisposisi dengan jelas

c. account officer meneliti surat surat permohonan dan segera menentukan apakah permohonan dapat diterima atau ditolak. Permohonan ditolak karena sebab-sebab berikut:

1) ada larangan pemerintah / Bank Indonesia

2) pengusaha / perusahaan yang bersangkutan termasuk dalam daftar kredit macet atau daftar buku waspada bank atau termasuk black list 3) berdasarkan data yang tersedia dan dari penelitian pendahuluan dapat

disimpulkan bahwa kredit dapat ditolak atau diterima. Penolakan harus segera diberitahukan kepada pemohon secara tertulis.

d. permohonan yang dapat dipertimbangkan segera diteliti kelengkapan datanya untuk kemudian dibuatkan catatan singkat menegnai data/keterangan apa saja yang masih dibutruhkan oleh bank, misalnya surat,formulir, daftar, dan sebagainya yang masih harus dilengkapi oleh nasabah pada surat permohonannya

e. nasabah segera diminta datang untuk:

1) memperoleh penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kredit yang diminta

2) data yang harus dipenuhi oleh nasabah

3) bila kelengkapan data dan sistematik penyajian kurang memenuhi syarat sesuai yang diisyaratkan, nasabah diminta untuk menyempurnakan atau melengkapi.

Dokumen terkait