• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur pembukaan deposito dengan setoran pemindah bukuan dan pencairan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang Utama Surakarta

BNI KCU Surakarta merupakan salah satu dari sekian banyak perbankan yang bonafit yang mendapat respon positif dari kalangan masyarakat untuk menempatkan dana maupun meminjam dana. Kepercayaan masyarakat terhadap BNI KCU Surakarta terlihat dari meningkatnya jumlah nasabah yang datang setiap harinya untuk melakukan berbagai macam transaksi.

Banyak berbagai macam produk yang ditawarkan oleh BNI KCU Surakarta salah satunya adalah Deposito Berjangka. Ada tiga jenis Deposito

Berjangka yang dikelola oleh BNI KCU Surakarta yaitu BNI Deposito Rupiah, BNI Deposito Valas, BNI Deposito Duo. Deposito berjangka ini ditentukan oleh jangka waktu yang telah ditetapkan, jangka waktu deposito berjangka adalah 1,3,6,12 dan 24 kecuali BNI deposito duo dibatasi untuk waktu 1,3,6 dan bulan. Deposito berjangka baik untuk perorangan maupun Perusahaan tercatat per desember 2014 ada sekitar 2.179 rekening dan dengan jumlah deposito sekitar 296. 593. 483. 003. Dibawah ini rincian suku bunga BNI Deposito Berjangka.

Tabel 3.2

Suku Bunga BNI Deposito Rupiah

Tiering Bulan 1 2 3 6 12 18 24 < 100 juta 4,25% 4,75% 6,00% 6,00% 6,00% 6,25% 6,50% ≥100 juta s/d <1 M 4,25% 6,00% 6,00% 6,25% 6,25% 6,50% 6,75% ≥1 M s/d <5 M 4,50% 7,00% 7,00% 7,00% 6,50% 6,75% 7,00% ≥5 M 4,50% 7,50% 7,50% 7,50% 6,50% 6,75% 7,00% Sumber : www.bni.co.id Tabel 3.3

Suku Bunga BNI Deposito Valas

Tiering Bulan 1 3 6 12 24 < USD 200,000 0,25% 0,25% 0,25% 0,25% 0,25% ≥ USD 200,000 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% Sumber : www.bni.co.id

commit to user

a. Pembukaan Deposito

1) Petugas bank harus menjelaskan terlebih dahulu mengenai karakteristik, manfaat, biaya-biaya dan resiko atas penggunaan BNI Deposito Rupiah.

2) Calon deposan mengisi Formulir Pembukaan Rekening yang dilengkapi dengan bukti identitas diri atas nama calon deposan seperti KTP/SIM/Pasport untuk nasabah perorangan, dan untuk calon deposan bukan perorangan di buktikan dengan identitas diri pejabat yang berwenang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha/ Badan Hukum/ Instansi/ Organisasi/ Lembaga/ Yayasan dan dasar kewenangan dari pejabat tersebut berdasarkan akte pendirian/ perubahan perusahaan/ Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Organisasi/Risalah RUPS/ Surat Penunjukan/ Surat Keputusan/ Surat Pengangkatan.

3) Petugas memeriksa dan meneliti kelengkapan Aplikasi Pembukaan Rekening serta dokumen-dokumen yang menyertainya serta melakukan verifikasi atas isian nasabah yang terdapat pada aplikasi pembukaan rekening, termasuk cara pembayaran bunga, jangka waktu dan perpanjang waktu.

4) Petugas mencocokan fotocopy identitas diri calon deposan dan atau dokumen legalitas dengan aslinya. Khusus untuk pembukaan BNI Deposito bukan perorangan, harus dipastikan bahwa orang yang membubuhkan contoh tanda tangan pada bilyet deposito adalah

pejabat yang berwenang mewakili badan hukum/badan usaha/instansi/lembaga/organisasi/yayasan.

5) Selanjutnya petugas melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa nasabah belum/telah memiliki nomor induk di BNI.

a) Apabila nasabah telah memiliki nomor induk maka petugas cabang dapat melakukan pembukaan rekening sesuai permohonan nasabah tanpa melakukan pembukaan rekening baru.

b) Apabila belum memiliki rekening maka petugas cabang melakukan pembukaan nomor induk dan rekening pembukaan. 6) Petugas menginput data nasabah pada system, membuku setoran

deposito dan mencetak bilyet deposito. Serta meminta nasabah untuk membubuhi contoh tanda tangan pada bilyet deposito.

7) Setelah bilyet deposito ditandatangani di atas materai oleh pejabat cabang sesuai level kewenangan, asli bilyet deposito diserahkan kepada nasabah dengan menandatangani tanda terima pada buku registrasi deposito.

b. Prosedur Pembukaan deposito dengan setoran Pemindahbukuan

Setoran deposito dilakukan pada saat awal pembukaan rekening deposito. Maksud dari setoran pemindah bukuan adalah ketika nasabah membuka rekening deposito maka akan ada saldo yang didebet dari rekening afiliasi ke rekening deposito. Rekening afiliasi adalah rekening tabungan yang telah ada sebelumnya yang dimiliki oleh nasabah pada

commit to user

Pada dasarnya pembukaan rekening deposito adalah sama, yang membedakan adalah setoran yang dilakukan dengan cara pemindah bukuan. Hal ini dimaksud untuk memberikan kemudahan bagi deposan dalam proses penyetoran. Berikut langkah-langkahnya:

1) Nasabah datang ke bank menuju CS dan menyampaikan maksud untuk membuka rekening deposito.

2) Petugas bank dalam hal ini CS, menerima aplikasi pembukaan deposito yang telah diisi dan di tandatangani nasabah beserta kelangkapannya sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

3) Petugas memverifikasi data nasabah beserta kelengkapannya, nomor induk nasabah. Untuk nasabah lama langsung melakukan pembukaan rekening deposito dan untuk nasabah baru sebelum pembukaan rekening harus membuka nomor induk. Nomor induk/ rekening ditulis di aplikasi pembukaan dan dicatat dibuku register kemudian diprint screen sebagai alat kontrol.

4) Petugas memverifikasi tandatangan cek/ BG/ Slip pemindahan serta ditandatangani dan di stempel setuju. Selanjutnya melakukan setoran ke nomor rekening deposito dengan pemindahbukuan.

5) Setelah dilakukan transaksi setoran ke rekening deposito, petugas mencetak bilyet deposito kemudian nasabah menandatangani kolom tandatangan bilyet deposito.

6) Selanjutnya bilyet deposito beserta aplikasi pembukaan rekening, print screen nomor induk (untuk nasabah baru)/ pembukaan rekening

kemudian diserahkan ke pejabat cabang yang berwenang untuk diperiksa dan di sahkan.

7) Bilyet deposito ditandatangani diatas materai sesuai dengan level kewenangan, kemudian asli bilyet deposito diserahkan kepada nasabah dan nasabah menandatangani tanda terima bilyet dibuku register.

c. Pencairan Deposito pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta

Pencairan deposito secara umum dapat dilakukan pada saat jatuh tempo maupun sebelum jatuh tempo. Dalam hal ini seorang pemilik deposito dapat mengambil dananya setelah waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan antara deposan dan bank, namun apabila sebelum waktu yang ditentukan deposan membutuhkan dananya maka dapat juga dilakukan pencairan dengan pemberitahuan sebelumnya kepada pihak bank minimal satu minggu sebelum pencairan.

Selain itu pencairannya dapat dilakukan oleh deposan maupun bukan oleh deposan. Pencairan bukan oleh deposan dilakukan apabila deposan tidak bisa mencairkan sendiri dananya. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan pencairan deposito:

1) Pencairan deposito oleh deposan pada saat jatuh tempo maupun sebelum jatuh tempo

commit to user

setiap bilyet BNI deposito yang dicairkan dan dimatikan, pada halaman depan dibubuhi stampel:

LAGI AN DIPERGUNAK DAPAT TIDAK ... TANGGAL DICAIRKAN / DIBAYARKAN TELAH

Dan dibubuhi tanda tangan petugas yang berwenang.

Sedangkan pencairan sebelum jatuh tempo dapat dilakukan dengan ketentuan tidak dikenakan penalti dan bunga yang sedang berjalan tidak dibayarkan.

Ketentuan deposito tersebut berlaku untuk semua jangka waktu BNI Deposito (1, 3, 6, 12 dan 24 bulan) baik untuk BNI Deposito dengan pembayaran bunga secara bulanan maupun kapitalisasi.

2) Pencairan deposito bukan oleh deposan a) Kuasanya

Syaratnya :

(1) Pencairannya hanya dapat dilakukan di cabang pembuka dengan membawa bukti identitas diri yang masih berlaku serta fotocopynya, dan membawa bilyet deposito yang sudah ditandatangani pemberi kuasa dan surat kuasa.

(2) Berlaku untuk deposan perorangan dengan seluruh mata uang dan jenis deposito.

b) Pembuatan surat kuasa

Deposan memberikan kuasa tertulis yang dibuat di bawah tangan atau notariil kepada pihak lain untuk menerima hasil

pencairan deposito milik deposan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Deposito < Rp 100 juta

Deposan memebrikan surat kuasa bagi pencairan secara tunai dan pemindah bukuan ke rekening atas nama deposan.

(2) Deposito ≥ Rp 100 juta

(a) Bagi pencairan pemindahbukuan ke rekening atas nama deposan maka deposan memberikan surat kuasa yang dibuat dibawah tangan.

(b) Bagi pencairan secara tunai maka deposan memberikan surat kuasa yang dibuat secara notariil dengan format sesuai dengan surat dibawah tangan.

c) Hal-hal yang harus di lakukan petugas cabang dengan prinsip kehati-hatian meliputi:

(1) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen meliputi: (a) Surat kuasa sebagaimana dijelaskan

(b) Bilyet deposito yang telah ditandatangani oleh deposan (c) Bukti identitas diri (deposan dan penerima kuasa) berupa

KTP/ SIM/ Paspor yang masih berlaku.

(2) Melakukan verifikasi bukti identitas diri deposan dan penerima kuasa serta verifikasi tantatangan deposan yang tertera pada bilyet deposito dengan surat kuasa pencairan yang

commit to user

(3) Melakukan verifikasi tandatangan penerima kuasa yang tertera pada formulir pemindahbukuan dengan tandatangan penerima kuasa yang tertera pada surat kuasa dan bukti identitas serta melakukan cross chek antara bukti identitas diri yang satu dan yang lainnya untuk memastikan kebenaran bukti identitas penerima kuasa.

(4) Melakukan verifikasi ke deposan melalui telepon, seperti: (a) Tanggal lahir deposan

(b) Nama ibu kandung deposan

(c) Nomor rekening tabungan/ afiliasi deposito (d) Pemberi kuasa kepada penerima kuasa d) Pencairan deposito yang dikuasakan

Prosedur pencairan deposito yang dikuasakan mengacu pada ketentuan pencairan deposito dengan beberapa tambahan yaitu: 1) Bilyet deposito harus ditandatangani oleh deposan

2) Memberikan surat kuasa

3) Penerima kuasa dalam hal pencairan deposito dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Penerima kuasa hanya menerima dana pencairan deposito dengan cara tunai atau dipindahbukukan/transfer sesuai intruksi deposan pada surat kuasa.

b) Penerima kuasa melakukan bukti penandatanganan bukti penerimaan uang atau perintah transfer atas pencairan deposito yang dilakukan dihadapan petugas bank.

4) Pada asli bilyet deposito harus diberi catatan khusus sebagai berikut:

Vide surat kuasa tanggal... terlampir, atau Vide akte notaris no... tanggal... terlampir

commit to user

Gambar 2.1. Pembukaan Deposito dengan Setoran Pemindahbukuan

Mulai

Menerima aplikasi KTP/SIM/PASPOR/NPWP

Memverifikasi data dan kelengkapannya

Memverifikasi tanda tangan Cek/BG/Slip Pemindahbukuan

Melakukan setoran ke nomor rekening deposito dengan

Pemindahbukuan Melakukan setoran ke nomor

rekening deposito dengan Pemindahbukuan

Mencetak bilyet deposito dan di tandatangani nasabah

Menyerahkan bilyet Deposito dan aplikasi pembukaan

Rekening

Kembali ke CS

Dilakukan di Teller

Dikembalikan kepada Nasabah

Nasabah menandatangani tanda terima bilyet di buku register

Diserahkan ke Penyelia bag. CS/Pemimpin kantor layanan untuk diperiksa dan disahkan

Asli bilyet deposito KTP/SIM/PASPOR/NPWP

Gambar 2.2. Pencairan Deposito pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta

Pada saat jatuh tempo / sebelum jatuh tempo

Oleh Deposan

Menunjukkan asli bukti identitas diri & asli

bilyet deposito

Dibubuhi stempel

Tidak dikenakan penalty / bunga tidak

dibayarkan

Bukan oleh Deposan

Kuasanya

Menyerahkan bukti identitas diri asli &

Fotocopy Menyerahkan bilyet deposito yang ditandatangani deposan Memberikan Surat Kuasa Melakukan bukti penandatanganan pencairan deposito

Bilyet Deposito diberi Catatan Khusus Dilakukan dihadapan

commit to user

2. Cara penyelesaian apabila bilyet deposito dinyatakan hilang, rusak atau

Dokumen terkait