• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengurus Gapoktan PUAP menginformasikan kepada seluruh petani anggota Poktan bahwa dana PUAP telah masuk ke rekening Gapoktan.

b. Pengurus Gapoktan meminta kepada seluruh anggota Poktan untuk menentukan jadwal penarikan sesuai dengan RUK dan siklus besarnya usaha anggota.

c. Pengurus Poktan meminta kepada seluruh petani anggota untuk menentukan jadwal penarikan dana sesuai dengan RUA.

d. Penarikan dana BLM-PUAP dari Kantor Bank cabang/unit, Bank penyalur dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan jadwal pemanfaatan yang

disepakati pada Rapat Anggota.

e. Formulir penarikan dana PUAP dari bank penyalur harus ditandatangani oleh Ketua dan Bendahara Gapoktan (joint account). f. Untuk mendorong timbulnya Gapoktan PUAP sebagai Lembaga

Usaha serta dapat mengembangkan kapasitas kelembagaan maka disarankan anggota Gapoktan PUAP harus menabung di Gapoktan.

Sistem Penyaluran Dana BLM-PUAP Kepada Petani

Penyaluran dana BLM-PUAP dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pusat Pembiayaan Pertanian kepada Gapoktan yang dilakukan dengan mekanisme Pembayaran Langsung (LS) ke Rekening Gapoktan Maju Bersama, Usaha Bersama, dan Arih Ersada. Mekanisme pembayaran langsung ke rekening Gapoktan sangat efektif untuk mengurangi adanya tindakan-tindakan yang tidak terpuji dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dana BLM-PUAP yang besarnya Rp 100.000.000 langsung disalurkan ke rekening Gapoktan tanpa adanya potongan sepersen pun. Adapun rincian tahapan penyaluran dana BLM-PUAP kepada masing-masing Gapoktan dapat dilihat pada tabel 14 di bawah ini.

Tabel 14. Tahap Penyaluran dan Besar Dana BLM-PUAP yang Disalurkan Kepada Gapoktan Maju Bersama, Usaha Bersama, dan Arih Ersada

No Nama

Gapoktan Tahap Penyaluran

Besar Dana BLM-PUAP (Rp) Persentase (%) 1 Maju Bersama Pertama (Desember 2008) 40.000.000 40 Kedua (Maret 2009) 40.000.000 40 Ketiga (April 2009) 20.000.000 20 Total 100.000.000 100 2 Usaha Bersama Pertama (Desember 2008) 40.000.000 40 Kedua (Maret 2009) 40.000.000 40 Ketiga (April 2009) 20.000.000 20 Total 100.000.000 100 3 Arih Ersada Pertama (Desember 2008) 40.000.000 40 Kedua (Maret 2009) 40.000.000 40 Ketiga (April 2009) 20.000.000 20 Total 100.000.000 100 Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2011)

Berdasarkan tabel 14 di atas, dapat diketahui bahwa Gapoktan Maju Bersama, Usaha Bersama dan Arih Ersada menerima dana BLM-PUAP dengan 3 tahap pencairan yaitu bulan desember 2008 sebesar Rp 40.000.000 (40%), bulan maret 2009 sebesar Rp 40.000.000 (40%). dan bulan april 2009 sebesar Rp 20.000.000 (20%).

Menurut Menteri Pertanian Republik Indonesia (2010; 15) mengatakan bahwa Program PUAP yang dilaksanakan Kementrian Pertanian sejak 2008, dilaksanakan melalui pendekatan dan strategi sebagai berikut:

1. Memberikan bantuan stimulus modal usaha kepada petani untuk membiayai usaha ekonomi produktif dengan membuat usulan dalam bentuk RUA, RUK dan RUB dan menggunakan dana PUAP sesuai dengan usulan (tahun ke-I); 2. Petani penerima manfaat program PUAP tersebut harus mengembalikan dana

stimulasi modal usaha kepada Gapoktan sehingga dapat digulirkan lebih lanjut oleh Gapoktan melalui kaedah-kaedah usaha simpan-pinjam (tahun ke-II); 3. Dana stimulasi modal usaha yang sudah digulirkan melalui pola simpan-pinjam

selanjutnya melalui keputusan seluruh anggota Gapoktan diharapkan dapat ditumbuhkan menjadi LKM-A (Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis), dan pada akhirnya difasilitasi menjadi jejaring pembiayaan (linkages) dari lembaga keuangan lain (tahun ke-III).

Tabel 15. Perbandingan Sistem Penyaluran Pinjaman BLM-PUAP di Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar Dengan Strategi yang Ditetapkan Oleh Menteri Pertanian

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2011)

Dari tabel 15 di atas, dapat diketahui bahwa sistem penyaluran BLM-PUAP yang telah dilaksanakan di Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar tidak semuanya sesuai dengan strategi yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Sistem penyaluran BLM-PUAP Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar yang meliputi: besar pinjaman, pembiayaan BLM-PUAP, pengembalian pinjaman, perguliran pinjaman, pola perguliran dan aturan pinjaman telah sesuai dengan strategi penyaluran dana BLM-PUAP yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. No Uraian Ketetapan Menteri

Pertanian Daerah Penelitian Penerapan 1 Besar pinjaman Sesuai RUA (Rencana Usaha Anggota) yang diajukan petani

Sesuai RUA yang

diajukan petani Sesuai

2 Pembiayaan dana BLM-PUAP

Usaha ekonomi produktif

Usaha Tani (on

farm) Sesuai

3 Pengembalian

dana BLM-PUAP Harus dikembalikan

Harus dikembalikan sesuai dengan AD/ART Gapoktan Sesuai 4 Perguliran dana BLM-PUAP Digulirkan kepada petani lain Digulirkan kepada

petani lain Sesuai 5 Pola perguliran

dana BLM-PUAP Pola simpan-pinjam

Pola simpan- pinjaman Sesuai 6 Aturan Pinjaman Sesuai kaedah-kaedah usaha simpan-pinjam Kaedah simpan pinjam Gapoktan diatur dalam AD/ART: - Syarat pinjaman - Bunga pinjaman - Jangka Waktu Pinjaman - dll Sesuai 7 Penumbuhan bentuk perguliran BLM-PUAP Ditumbuhkan menjadi LKM-A (Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis) Tidak dapat ditumbuhkan menjadi LKM-A Tidak Sesuai

Akan tetapi untuk penumbuhan bentuk perguliran dana BLM-PUAP menjadi LKM-A di 3 Desa PUAP tersebut tidak sesuai dengan strategi yang ditetapkan Menteri Pertanian, walaupun saat ini, program PUAP yang telah berjalan di 3 Desa PUAP di Kecamatan Pancur Batu ini telah memasuki tahun ke-4.

Sebelum pinjaman diberikan kepada petani anggota Gapoktan, terlebih dahulu petani menyusun Rencana Usaha Anggota (RUA) yang merupakan salah satu syarat dalam memperoleh pinjaman dana BLM-PUAP. Besar pinjaman yang diberikan kepada petani sesuai RUA yang diajukan petani yang berpedoman pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Gapoktan. Rencana Usaha Anggota petani Responden berisi tentang profil petani, nama Gapoktan, dan Rencana Usaha Anggota (jenis usaha produktif, kode usaha produktif, volume usaha, kebutuhan biaya, jadwal pemanfaatan). Contoh RUA petani peminjam dana BLM-PUAP dapat dilihat pada lampiran 4.

Di Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar, petani responden menggunakan dana BLM-PUAP untuk membiayai usaha ekonomi produktif di bidang budidaya (on farm), yang meliputi sub sektor tanaman pangan (padi dan jagung peternakan (babi dan ayam) dan perkebunan (cokelat). Tidak ada satu pun petani responden yang bergerak di bidang usaha non budidaya (off farm atau sub sektor agribisnis pengolahan hasil dan pemasaran). Secara lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 3a. Petani responden yang memiliki usaha produktif di sektor tanaman pangan, pada umumnya menggunakan dana BLM-PUAP untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan pertanian, dll. Petani responden yang memiliki usaha produktif di sektor tanaman perkebunan, pinjaman dana BLM-PUAP digunakan untuk membeli pupuk, obat-obatan pertanian, dan biaya perawatan lainnya. Petani

responden yang bergerak di sektor peternakan, pinjaman BLM-PUAP digunakan untuk membeli pakan ternak, dan kegiatan pemeliharaan lainnya.

Petani yang telah meminjam dana BLM-PUAP, harus mengembalikan pinjaman kepada Gapoktan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh masing-masing Gapoktan. Pengembalian pinjaman bertujuan untuk digulirkan kepada petani lain yang belum merasakan manfaat dana BLM-PUAP. Dana BLM-PUAP digulirkan melalui pola simpan-pinjam, artinya selain meminjam dana BLM-PUAP, petani juga harus menyimpan dananya di Gapoktan, baik berupa simpanan pokok, simpanan wajib maupun simpanan sukarela. Menurut pedoman PUAP, simpanan anggota Gapoktan ada 3 macam, yaitu: simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.

Tabel 16. Jenis Simpanan Petani Responden di Gapoktan Maju Bersama, Usaha Bersama, dan Arih Ersada

Sumber: Hasil Analisis Data Primer( 2011)

Di Desa Pertampilen, simpanan pokok sebesar Rp 10.000, harus dibayar petani ketika mendaftar sebagai anggota Gapoktan Maju Bersama dan pembayarannya hanya sekali selama terdaftar sebagai anggota. Simpanan wajib sebesar Rp 5.000 merupakan simpanan yang wajib dibayar oleh petani setiap bulannya selama menjadi anggota Gapoktan. Sedangkan simpanan sukarela merupakan bentuk kepercayaan anggota untuk menyimpan dananya di Gapoktan. Besar simpanan sukarela tidak ditetapkan, sesuai dengan kemampuan dan

No. Desa PUAP Simpanan

Pokok (Rp) Wajib (Rp) Sukarela (Rp) 1 Pertampilen 10.000 5.000 Sesuai kemampuan

petani 2 Salam Tani 20.000 5.000 Sesuai kemampuan

petani

3 Tiang Layar 25.000 - Sesuai kemampuan

keinginan petani. Demikian halnya di Desa Salam Tani, akan tetapi bedanya terletak pada besar simpanan pokok, yaitu Rp 20.000, harus dibayar petani ketika mendaftar di Gapoktan Usaha Bersama.

Simpanan pokok di Desa Tiang Layar, lebih besar dari Desa Pertampilen dan Salam Tani, yaitu Rp 25.000. Di Gapoktan Airh Ersada, tidak ada simpanan wajib, akan tetapi ketika ingin meminjam dana BLM-PUAP, maka akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 2% dari besar pinjaman.

Pengembalian pinjaman dana BLM-PUAP di Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam AD/ART Gapoktan dan dimuat dalam dalam Akad Qirad (kredit) yang merupakan salah satu syarat dalam mengajukan surat permohonan peminjaman di Gapoktan. Secara lebih jelas, contoh Akad Qirad dapat dilihat pada lampiran 5.

Gapoktan Maju Bersama, Usaha Bersama dan Arih Ersada sebagai pengelola, menyalurkan dana BLM-PUAP kepada petani dengan bentuk pinjaman yang didasari oleh aturan-aturan (syarat) yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gapoktan.

Pinjaman dana BLM-PUAP hanya diberikan kepada petani yang sudah terdaftar sebagai anggota Gapoktan. Sebelum meminjam dana BLM-PUAP, petani harus menjadi anggota Gapoktan dan memenuhi kewajibannya sebagai anggota. Adapun syarat-syarat untuk menjadi anggota Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Maju Bersama (Desa Pertampilen), Usaha Bersama (Desa Salam Tani) dan Arih Ersada (Desa Tiang Layar) adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kesinambungan kegiatan usaha pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan

b. Menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan Gapoktan Usaha Bersama

c. Bertempat tinggal dan atau mempunyai lahan pertanian/perkebunan/usaha di Desa PUAP

d. Membayar simpanan pokok sebesar Rp 10.000 dan simpanan wajib Rp 5.000 per bulan bagi anggota Gapoktan Maju Bersama (Desa Pertampilen), Rp 20.000 (simpanan pokok) dan Rp 5.000 (simpanan wajib) per bulan bagi anggota Gapoktan Usaha Bersama (Desa Salam Tani) dan Rp 25.000 (simpanan pokok) bagi Gapoktan Arih Ersada (Desa Tiang Layar).

e. Menandatangani buku daftar anggota Gapoktan

f. Telah terdaftar menjadi anggota kelompok di Desa Salam Tani Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

g. Hak dan kewajiban anggota, satu suara di dalam Gapoktan sedangkan di dalam kelompok boleh mengikuti lebih dari satu kelompok.

Dalam organisasi Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh anggota Gapoktan Maju Bersama, Usaha Bersama dan Arih Ersada, adalah sebagai berikut: (1) Membayar simpanan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang diputuskan oleh rapat anggota; (2) Menghadiri rapat/pertemuan setiap bulannya; (3) Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Gapoktan; (4) Menaati ketentuan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Gapoktan. Selain kewajiban, petani anggota Gapoktan juga memiliki hak dalam Gapoktan sebagai berikut: (1) Mengikuti rapat/pertemuan setia bulannya;

(2) Memilih dan dipilih menjadi pengurus; (3) Mengajukan pendapat, saran atau usul untuk kebaikan dan kemajuan Gapoktan; (4) Memperoleh bagian dari sisa usaha.

Setelah terdaftar dan memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota, maka petani anggota Gapoktan berhak meminjam modal usaha tani dari Gapoktan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Anggota wajib mengisi formulir permohonan (menggunakan materai 6000) melalui pengurus kelompok asalnya.

2. Apabila permohonan dikabulkan tim kredit, anggota tersebut menyerahkan jaminan sesuai pinjamanya.

3. Anggota beserta penjamin 3 (tiga) orang, 2 (dua) orang tokoh masayarakat, saksi 1 orang dari keluarga (anak/istri/suami) diharuskan menandatangani akte perjanjian pinjaman dihadapan panitia kredit.

4. Peminjam dikenakan jasa pinjaman sebesar 2% dan bunganya menurun untuk Desa Salam Tani dan Tiang Layar sedangkan di Desa Pertampilan, bunga pinjaman 2% tidak menurun/tetap

5. Tenggang waktu pinjaman (jangka waktu pinjaman di Desa Pertampilen dan Tiang Layar, yaitu 6 bulan dan di Desa Salam Tani, yaitu 9 bulan).

6. dan 1 (satu) bulan waktu tenggang Jumlah pinjaman disesuaikan dengan keadaan keuangan setiap bulannya.

Syarat-Syarat Memperoleh Pinjaman Dana BLM-PUAP

Setelah terdaftar dan memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota, maka petani anggota Gapoktan berhak meminjam modal usaha tani dari Gapoktan. Syarat-syarat untuk memperoleh pinjaman dana BLM-PUAP harus

dipenuhi dan dilengkapi, jika syarat tidak dipenuhi, maka petani tidak berhak untuk memperoleh pinjaman. Syarat-syarat untuk memperoleh pinjaman dana BLM-PUAP dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini.

Tabel 17. Aturan/Syarat untuk Memperoleh Pinjaman Dana BLM-PUAP di Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar Kecamatan Pancur Batu

No Syarat

Desa PUAP

Pertampilen Salam Tani T. Layar

1 Terdaftar sebagai anggota   

2 Memenuhi kewajiban sebagai

anggota   

3 Foto kopi KTP/Kartu

Keluarga   

4 Pasphoto 3×4 - -

5 Akad Qirat (kredit)

bermaterai 6000   

6 Surat Pernyataan - -

7 RUA (Rencana Usaha

Anggota)   

8

Jaminan Pinjaman

 < Rp 3.000.000, Jaminan dalam bentuk tertulis di akad qirat

 ≥ Rp 3.000.000, Jaminan berupa sertifikat tanah (minimal SK kepala desa)

- -

Sumber: Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gapoktan Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar Tahun 2008 (2011)

Berdasarkan tabel 17 di atas, dapat diketahui bahwa syarat-syarat untuk memperoleh PUAP adalah terdaftar sebagai anggota, memenuhi kewajiban sebagai anggota, foto kopi KTP/Kartu Keluarga, Akad Qirad (kredit) bermaterai 6000 dan RUA (Rencana Usaha Anggota). Syarat-syarat ini tidak menyulitkan petani bahkan cenderung sangat meringankan petani untuk memperoleh pinjaman modal usaha tani dengan mudah. Di antara ke-3 desa PUAP di atas, syarat-syarat

untuk memperoleh pinjaman dana BLM-PUAP hampir sama. Kecuali di Desa Tiang Layar yang menjadikan pasphoto ukuran 3×4, surat pernyataan dan jaminan pinjaman dalam bentuk sertifikat tanah yang harus diserahkan kepada pengurus Gapoktan untuk pinjaman di atas Rp 3.000.000 dan jaminan dalam bentuk tertulis di Akad Qirad untuk pinjaman di bawah Rp 3.000.000

Pada Lampiran 3a, dapat diketahui bahwa Gapoktan Usaha Bersama di Desa Salam Tani, memberi pinjaman sebesar Rp 1.750.000 diberikan kepada petani yang memiliki usaha produktif tanaman pangan dan perkebunan. Pinjaman sebesar Rp 1.000.000 diberikan kepada petani yang memiliki usaha produktif dalam sub sektor peternakan. Besar rata-rata pinjaman petani di Desa Salam Tani adalah Rp 1.450.000, pinjaman terkecil Rp 1.000.000 dan yang paling besar adalah Rp 1.750.000.

Di Desa Pertampilen, rata-rata pinjaman petani sebesar Rp 1.500.000. Pinjaman terkecil sebesar Rp 1.000.000 dan pinjaman terbesar adalah Rp 3.000.000. Pinjaman sebesar Rp 1000.000 diberikan kepada petani yang kurang dipercaya dalam hal pengembalian piutang. Petani yang dipercaya dan dinilai mampu mengembalikan pinjaman, maka pengurus dapat memberi pinjaman dengan nilai yang lebih besar.

Di Desa Tiang Layar, rata-rata pinjaman petani sebesar Rp 2.225.000.

Pinjaman terkecil sebesar Rp 1.000.000 dan pinjaman terbesar adalah Rp 5.000.000. Besar pinjaman yang diberikan kepada petani disesuaikan dengan

rencana usaha petani dan kepercayaan pengurus kepada petani, serta latar belakang ekonomi keluarga petani. Selain itu, ada juga beberapa petani responden yang telah memiliki nama baik di CU Sue Arihta karena mengembalikan

pinjaman tepat pada waktunya. Jadi atas pertimbangan pengurus Gapoktan, maka ada petani responden yang diberi pinjaman Rp 5.000.000.

Bunga Pinjaman dan Jangka Waktu Pinjaman

Dalam pemberian pinjaman kepada petani, ada kesepakatan yang harus dipenuhi petani sebagai pihak peminjam dana BLM-PUAP, yaitu harus membayar bunga dan mengembalikan pinjaman jika sudah jatuh tempo peminjaman. Di Desa Salam Tani dan Pertampilen, bunga pinjaman sebesar Rp 2% dan bunganya bersifat menurun. Sedangkan di Desa Pertampilen, bunga pinjaman bersifat tetap atau tidak menurun. Jangka waktu pinjaman di Desa Pertampilen dan Tiang Layar yaitu 6 bulan, sedangkan jangka waktu pinjaman di Desa Salam Tani lebih lama yaitu 9 bulan. Secara ringkas, besar bunga dan jangka waktu pinjaman dapat dilihat pada tabel 18 di bawah ini.

Tabel 18. Besar Bunga, Jenis Bunga dan Jangka Waktu Pinjaman yang Diberikan Kepada Anggota yang Meminjam Dana BLM-PUAP di Desa PUAP

No Nama Desa Nama Gapoktan

Besar

Bunga (%) Jenis Bunga

Jangka Waktu Pinjaman (bulan) 1 Pertampilen Maju Bersama 2 Tetap/ Tidak menurun 6 2 Salam Tani Usaha Bersama 2 Menurun 9

3 Tiang Layar Arih Ersada 2 Menurun 6 Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2011)

Jika penyaluran BLM-PUAP telah memasuki tahun ke-3, maka dana stimulasi modal usaha yang sudah digulirkan melalui pola simpan-pinjam selanjutnya melalui keputusan seluruh anggota Gapoktan diharapkan dapat

ditumbuhkan menjadi LKM-A. Artinya bentuk perguliran BLM-PUAP dapat ditumbuhkan menjadi LKM-A. Kenyataan yang terjadi di Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar tidak sesuai dengan ketetapan yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Sampai tahun 2011, penyaluran BLM-PUAP kepada petani di Desa Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar belum bisa ditumbuhkan menjadi LKM-A karena pengembalian pinjaman tidak berjalan lancar (macet)

Tingkat Pengembalian Pinjaman Dana BLM-PUAP

Tingkat pengembalian pinjaman dana BLM-PUAP, dapat diketahui dengan melihat tanggal peminjaman, jumlah pinjaman responden, jangka waktu pinjaman (jumlah bulan pengembalian), jumlah pokok pinjaman dan bunga pinjaman yang telah dikembalikan dan yang belum dikembalikan.

Penggolongan kualitas kredit berdasarkan kegiatan pembayaran pokok dan bunga digolongkan menjadi 5 kelas, yaitu: lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet.

1. Lancar, yaitu: kondisi pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai persyaratan kredit (30 hari)

2. Dalam perhatian khusus, yaitu tunggakan pokok/bunga sampai 90 hari dan jarang mengalami cerukan

3. Kurang lancar, yaitu kondisi tunggakan pokok/bunga di atas 90 hari sampai 120 hari dan cerukan berulang kali khususnya untuk menutup rugi operasional dan arus kas.

4. Diragukan, yaitu kondisi tunggakan pokok/bunga di atas 120 hari sampai 180 hari dan cerukan permanen khususnya untuk menutupi rugi dan kekurangan arus kas.

5. Macet, yaitu kondisi tunggakan pokok/bunga lebih dari 180 hari.

Tabel 19. Penggolongan Kualitas Pinjaman di Desa Pertampilen, Salam Tani dan Tiang Layar

No. Kualitas Pinjaman Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Lancar - -

2 Dalam perhatian khusus - -

3 Kurang lancar - -

4 Diragukan - -

5 Macet 30 100

Total 30 100

Sumber: Diolah Dari Lampiran 11 (2011)

Dari tabel 19 di atas, dapat diketahui bahwa tidak satu pun yang memiliki kualitas pinjaman lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar dan diragukan. Akan tetapi semua responden memiliki kualitas pinjaman macet, artinya 30 petani responden telah menunggak pembayaran pokok dan bunga pinjaman lebih dari 180 hari, bahkan sejak pinjaman diberikan kepada petani hanya 4 orang petani responden yang berusaha menyicil pokok pinjaman dan 16 orang yang menyicil bunga pinjaman.

Pada lampiran 11, dapat diketahui bahwa bahwa 30 petani responden menunggak pembayaran pokok dan bunga pinjaman sampai kisaran 15-29 bulan dengan rataan jumlah bulan tunggakan selama 25 bulan sejak pinjaman jatuh tempo. Jumlah bulan tunggakan pokok dan bunga pinjaman sejak pinjaman

diberikan kepada petani responden sampai pada bulan Okober 2011, mencapai 29 bulan atau ± 2 tahun 5 bulan.

Jangka waktu pinjaman di Desa Pertampilen 6 bulan, Desa Salam Tani 9 bulan, dan Desa Tiang Layar 6 bulan. Berdasarkan jangka waktu pinjaman dan besar pokok dan bunga pinjaman yang telah dikembalikan di 3 Desa PUAP tersebut, maka dapat diperkirakan total pokok dan bunga pinjaman yang seharusnya diterima 3 Gapoktan (Maju Bersama, Usaha Bersama, dan Arih Ersada) jika pengembalian pinjaman berjalan lancar. Dari Lampiran 10, dapat diketahui bahwa total penerimaan Gapoktan di 3 Desa PUAP (Desa Pertampilen, Salam Tani dan Pertampilen) selama jangka waktu pinjaman jika pengembalian pokok dan bunga pinjaman berjalan lancar yaitu sebesar ± Rp57.058.080, dengan perincian pokok pinjaman sebesar Rp 50.300.000, dan bunga pinjaman sebesar ± Rp 6.758.080. Secara lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 8.

Akan tetapi, dari lampiran 9 dapat kita ketahui bahwa hanya sebesar Rp 2.607.000 yang kembali ke Gapoktan dengan perincian Rp 1.512.000 pokok pinjaman, dan Rp 1.095.000 bunga pinjaman selama jangka waktu pinjaman hingga bulan Oktober 2011. Jumlah tunggakan pokok pinjaman selama masa jangka waktu pinjaman (6 bulan untuk Gapoktan Maju Bersama, 9 bulan untuk Gapoktan Usaha bersama dan 6 bulan untuk Gapoktan Arih Ersada) mencapai Rp 49.788.000 dan bunga pinjaman sebesar ± Rp 5.318.080.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani responden dan pengurus Gapoktan di Desa Pertampilen, Salam Tani dan tiang Layar, ada beberapa faktor penyebab terjadinya kemacetan dalam pengembalian pinjaman dana BLM-PUAP, yaitu sebagai berikut:

1. Pemahaman yang salah tentang dana BLM-PUAP yang diberikan kepada pemerintah untuk petani. Sebgaian besar petani menganggap bahwa dana BLM-PUAP tidak perlu dikembalikan, karena dana BLM-PUAP adalah dana bantuan pemerintah. Walaupun ada juga petani yang beranggapan bahwa yang namanya ‘pinjaman’ harus dikembalikan, tapi lama-kelamaan ikut terpengaruh dengan petani lain untuk tidak mengembalikan pinjaman dana BLM-PUAP. 2. Kurangnya kepercayaan petani anggota Gapoktan kepada pengurus Gapoktan. 3. Kurangnya keteladanan dari pengurus Gapoktan dalam pengembalian pinjaman

dana BLM-PUAP. Bahkan ada pengurus Gapoktan (Josen Ginting) yang berusaha mempengaruhi sebagian anggota Gapoktan Arih Ersada (Desa Tiang Layar) untuk tidak mengembalikan pinjaman, karena merasa tidak cocok dengan pengurus Gapoktan lain.

4. Beberapa bulan setelah jatuh tempo pengembalian pinjaman, banyak petani yang tidak mau datang ke pertemuan bulanan karena takut pinjaman ditagih oleh pengurus Gapoktan. Sehingga pertemuan tidak berjalan dengan semestinya. Alasan inilah digunakan oleh sebagian petani untuk tidak mengembalikan pinjaman.

5. Denda pinjaman sudah besar karena sudah lama tidak dikembalikan. Bahkan ada yang tidak pernah menyicil pokok pinjaman maupun bunga pinjaman. Sehingga tidak sanggup lagi untuk membayar kembali pinjaman kepada pengurus Gapoktan

6. Kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah (Dinas Pertanian) tentang jalannya program PUAP. Petugas datang ke desa-desa PUAP setelah ada

laporan dari penyuluh petugas lapangan tentang kemacetan dalam pengembalian pinjaman.

7. Kurangnya kegiatan penyuluhan tentang meningkatkan usaha tani para petani. 8. Tidak adanya aturan atau sanksi tegas yang menjamin dana BLM PUAP

diberdayakan secara optimal

Selain beberapa alasan di atas, mudahnya syarat-syarat untuk memperoleh pinjaman juga memyebabkan petani tidak terbeban jika tidak mengembalikan pinjaman. Jika pinjaman dana BLM-PUAP mewajibkan menyerahkan agunan,

Dokumen terkait