• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Langkah-langkah penelitian pengembangan dalam penellitian ini

berpedoman dari desain pengembangan media instruksional oleh Borg and

Gall. Model dari pengembangan ini mencakup 10 tahap yang terdiri dari:

(1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)

validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8)

uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi masal.79 Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran berbasis android dimana

didalamnya berupa materi, audio, musik, dan kemungkinan video yang

mana dapat dimanfaatkan oleh instruktur SLQ dan mahasiswa dalam

meningkatkan minat pembelajaran tajwid yang berimplikasi terhadap

pencapaian progam SLQ tersebut.

Langkah-langkah penggunaan metode research and development

dengan model Borg and Gall.80

79

Punaji Setyosari, Metode Penelitian dan Pengembangan I. . ., hlm. 205-207.

80

Sohibun dan Filza Yuliana Ade, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual

Class Berbantuan Google Drive, Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, Vol. 02, No. 2,

Bagan 3.1Langkah-langkah R&D Berdasarkan Model Borg & Gall

Penelitian ini menggunakan beberapa langkah untuk

mengembangkan penelitian berdasarkan model Borg and Gall. Borg and

Gall juga menjelaskan bahwa sepuluh langkah ini dapat dilakukan dengan

langkah yang lebih sederhana dalam skala pendek dimana penggunaan dan

pelaksanaan langkah ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan

pengembangan.81 Oleh karena itu, peneliti akan membatasi 10 langkah penelitian dan pengembangan yang diutarakan Borg and Gall menjadi 7

langkah utama yang akan diterapkan dalam penelitian dan pengembangan

ini. Hal tersebut diputuskan oleh peneliti karena langkah tersebut telah

disesuaikan dengan judul dan materi yang diangkat oleh peneliti, sehingga

akan berdampak pada efisiensi waktu penelitian dan pengembangan.

Langkah-langkah tersebut adalah: (1) analisis kebutuhan, (2) desain

produk, (3) proses pengembangan, (4) validasi ahli, (5) revisi produk, (6)

81

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 271. Potensi dan Masalah Pengumpula n Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal

uji coba lapangan, (7) produk akhir. Pernyataan tersebut secara

keseluruhan akan dijelaskan pada gambar grafis berikut:

Bagan 3.2 Langkah-langkah Penelitian Borg and Gall yang Digunakan dalam Mengembangkan Media Pembelajaran Tajwid Berbasis Android

Analisis Kebutuhan

Desain Produk

Proses Pengembangan

Pemilihan Materi Pemilihan Lokasi

Desain Media Desain Materi

Validasi Ahli

Validasi Ahli Media Validasi Ahli Materi

Revisi Produk

Uji Coba Lapangan

Berdasarkan enam langkah sebelumnya, peneliti akan menjabarkan

secara detai mengenai prosedur perkembangannya. Tahapan-tahapan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian dan pengembangan ini adalah melakukan observasi

terlebih dahulu untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa di lokasi

tersebut. Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah.

Potensi merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akan

memiliki nilai tambah sedangkan masalah adalah penyimpangan

antara yang diharapkan dengan yang terjadi.

Adapun potensi dalam penelitian ini adalah penggunaan

smartphone berbasis android yang sudah menjadi kebutuhan di

kalangan mahasiswa yang massif. Sedangkan masalah yang

ditemukan oleh peneliti dalam pengalaman pribadi adalah banyak

mahasiswa yang masih memainkan smartphone ketika

instruktur/tutor menjelaskan materi pelajaran. Kemudian keluhan

yang disampaikan oleh mahasiswa adalah adanya rasa malas ketika

diberi tugas tulis oleh instruktur/tutor. Selain itu juga ditemukan

dari hasil observasi bahwa pemanfaatan media buku belum

maksimal, sehingga pengembangan media pembelajaran berbasis

android pada materi tajwid ini diharapkan menjadi solusi untuk

2. Desain Produk

a. Pemilihan materi

Materi yang dipilih dalam penelitian dan

pengembangan ini adalah materi tajwid. Pemilihan materi

tersebut didasari oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1) Banyak mahasiswa yang kesulitan memahami

materi tajwid yang ada di buku di luar pembelajaran

dalam kegiatan Semarak Literasi al-Qur’a>n yang

diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang.

2) Hasil diskusi dengan kepala koordinator pelaksana

kegiatan Semarak Literasi al-Qur’a>n dan beberapa

instruktur/tutor yang mengajar di dalam kegiatan

tersebut.

b. Pemilihan Desain Media

Adapun beberapa software yang digunakan dalam

desain media pembelajaran tajwid berbasis android ini

adalah Microsoft Power Point, Java 7, Andaired Suite, dan

Air_SDK.

1) Pembuka Media Pembelajaran

Sebagai pembuka media pembelajaran

berbasis android ini adalah dengan menampilkan

gambar dan membubuhi audio yang sesuai dengan

2) Sampul Media Pembelajaran

Di awal progam akan tampil halaman judul yang bertuliskan “Materi Tajwid Semarak Literasi

al-Qur’a>n”. Tema progam ini merupakan aspek

pokok dalam memberikan informasi kepada

mahasiswa tentang apa yang akan mereka dapat

dalam progam tersebut.82

3) Menu Utama Media Pembelajaran

Menu utama yang ada dalam media

pembelajaran ini terdiri dari empat sub menu yang

meliputi: 1) cara penggunaan media, 2) materi

pembelajaran, 3) soal evaluasi, 4) profil/biografi

penyusun.

4) Cara Penggunaan

Berisi tentang cara penggunaan media

pembelajaran secara singkat dan jelas dengan

penjelasan ikon yang ada dalam halaman materi.

5) Materi Pembelajaran

Materi disajikan dalam bentuk uraian dan

dilengkapi dengan contoh masing-masing hukum

bacaan. Tampilan materi dilengkapi dengan

82

Deni Darmawan, teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 143.

animasi grafis dan dubbing suara yang mendukung

materi pembelajaran.

6) Tes/Soal Evaluasi

Sebagai bentuk dari hasil belajar,

mahasiswa diharapkan mampu mengikut tes yang

telah disediakan dalam progam tersebut. Tes yang

disajikan berupa pilihan ganda yang telah

dilengkapi dengan fitur perhitungan waktu yang

telah disiapkan.

7) Biografi Pengembang Media

Berisi perjalanan hidup penyusun atau

pengembang media secara singkat dan foto profil

penyusun atau pengembang.

3. Proses Pengembangan

Dalam langkah ini peneliti mengembangkan pemrograman

dengan mengatur grafis, teks, suara (audio), gambar dan ikon yang

mulanya disusun dalam Microsoft Power Point seolah-olah berada

di layar ponsel android dengan segala penyesuaian yang telah

diterapkan. Kemudia publish power point menggunakan i-Spring

Suite 8, kemudia dilanjutkan dengan pengiriman seluruh folder

yang berkaitan dengan pengembangan media tersebut pada Java 7

di ponsel android dan siap untuk disebarkan ke layar ponsel

mahasiswa.

4. Validasi Ahli

a. Ahli Materi

Validasi ahli materi ini guna menilai apakah materi

yang terdapat dalam produk media pembelajaran berbasis

andorid sesuai atau tidak dengan materi yang terdapat

dalam buku muyassar. penilaian dari ahli materi akan

ditujukan kepada Dr. Hj. Rahmawati Baharuddin, M.A.

b. Ahli Media

Ahli media dapat memberikan saran kepada peneliti

terkait produk tersebut guna dapat digunakan sebagai media

pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Penilaian ahli

media akan ditujukan kepada Dr. Hj. Samsul Susilawati,

M.Pd.

5. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan apabila masih banyak kelemahan

dan kekurangan yang terdapat dalam media pembelajaran,

sehingga revisi produk ini berdasarkan angket dari para ahli.

Berbagai saran, kritik, dan tanggapan dari para ahli akan dianalisis,

kemudian dari hasil analisis tersebut peneliti mulai merevisi

6. Uji Coba Lapangan

Setelah revisi produk selesai dilaksanakan oleh peneliti,

maka peneliti mulai melakukan uji coba pemakaian produk ke

lapangan. Uji coba lapangan ini diperlukan sebagai penilaian media

yang dikembangkan oleh peneliti untuk mahasiswa yang menguki

kegiatan Semarak Literasi al-Qur’a>n. Dari uji coba pemakaian di

lapangan ini akan diperoleh data kuantitatif dari tes hasil belajar

siswa. Data kuantitatif tersebut akan dikembangkan untuk menilai

apakah produk tersebut layak digunakan atau tidak.

Setelah melakukan perbaikan desain, peneliti melakukan uji

coba produk dengan melakukan eksperimen. Eksperimen dilakukan

dengan membandingan keadaan sebelum dan sesudah memakai

media pembelajaran ini.

Bagan 3.3 Keadaan Sebelum dan Sesudah Pemakaian Media

Melihat bagan diatas peneliti menjelaskan bahwa sebelum

mengajar dengan memberikan media baru dicobakan, maka

peneliti memilih kelompok tertentu yang akan diajarkan dengan

media pembelajaran baru tersebut. Peneliti memilih sampel dengan

cara random. Kelompok pertama yang akan diajar dengan media

O

1

O

2

O

3

O

4

R

R

baru disebut kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang

tetap menggunakan media lama disebut kelompok kontrol. R

berarti pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan

peneliti secara random.

Selanjutnya kedua kelompok tersebut diberi pre-test atau

pengamatan untuk mengetahui posisi awal (keefektifan,

kemenarikan, keefisiensi, dan peningkatan hasil belajar dalam

membaca al-Qur’a>n dan menerapkan hukum tajwid dalam

bacaannya) kedua kelompok tersebut. Apabila kedua kelompok

tersebut posisinya sama atau tidak berbeda secara signifikan,maka

kelompok tersebut sudah sesuai dengan kelompok yang akan

digunakan untuk eksperimen.

Jadi

O

1 merupakan nilai awal kelompok eksperimen, dan

O

3 adalah nilai awal kelompok kontrol. Setelah posisi ke dua

seimbang (

O

1 tidak berbeda dengan

O

3), maka kelompok eksperimen diberi perlakuan untuk diajarkan dengan media yang

baru, dan kelompok kontrol diajarkan dengan media yang lama.

Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat diukur dengan

data instrumen sehingga didapat data kuantitatif. Pengujian dalam

penelitian ini,

O

2 berarti hasil belajar kelompok eksperimen

setelah diajar dengan media yang baru, dan

O

4 adalah hasil belajar kelompok kontrol yang diajarkan dengan menggunakan media

lama. Apabila nilai

O

2 secara signifikan lebih tinggi dari

O

4, maka media baru tersebut lebih meningkatkan hasil belajar

mahasiswa apabila dibandingkan dengan media yang lama.

Dalam pengujian signifikan peningkatan hasil belajar

mahasiswa, peneliti menggunakan analisis uji paired T test yakni

eksperimen dengan model before-after. Dalam eksperimen ini

digunakan 68 mahasiswa yang terbagi menjadi 34 mahasiswa

kelompok eksperimen dan 34 mahasiswa kelompok kontrol.

Selanjutnya 34 mahasiswa kelompok eksperimen tersebut akan

diminta untuk dinilai keefektifan sebelum diajar dengan

menggunakan media baru dan sesudah menggunakan media baru.

7. Produk Akhir

Hasil akhir dari produk media pembelajaran tajwid berbasis

android yang siap untuk diproduksi atau digunakan secara masal

setelah melewati tahap revisi berdasarkan saran dari para ahli.

Dokumen terkait