• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Indikator Kinerja Penelitian

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif antara guru kelas sebagai praktikan/pelaksana dengan peneliti.

Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana yang dikembangkan oleh Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2011: 17) yang menyatakan bahwa prosedur penelitian mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut: (a) menyusun rencana tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) Pengamatan, dan (d) refleksi, dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi tahapan penting yang digunakan untuk penelitian dapat diuraikan dalam alur yang akan mempermudah peneliti melakukan penelitian dari siklus pertama ke siklus berikutnya. Berikut alur penelitian yang dilakukan oleh peneliti menurut suhardjono, arikunto dan supardi (2011:16) sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas (Modifikasi dari Arikunto, dkk.)

Tahapan-tahapan pada setiap siklus penelitian tindakan kelas ini menurut Arikunto, dkk (2011: 16) yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tahap perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Langkah-langkah perencanaan yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut: (a) membuat skenario pembelajaran, (b) melakukan koordinasi dengan guru pelaksana dan teman sejawat mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan, (c) mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan, (d) mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.Pada tahap perencanaan ini, peneliti juga perlu memperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap implementasi berlangsung sehingga pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditargetkan.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah tahap dimana peneliti melakukan tindakan untuk memperbaiki masalah yang ditemukan. Pelaksanaan tindakan berlangsung di dalam kelas. Guru sebagai pelaksana dalam penelitian melakukan tindakan dengan mengacu pada langkah-langkah yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan telah disepakati bersama. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan hendaknya benar-benar sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat agar dapat mengukur tindakan yang sedang diberikan dalam upaya peningkatan pembelajaran. Kegiatan pelaksaan tindakan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK, pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kelemahan atau kesalahan dalam pelaksanaan tindakan, persiapan dalam perencanaan perlu dilakukan secara maksimal.

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan observer untuk mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan dan untuk

mengetahui sejuah mana efek tindakan tersebutdalam mencapai sasaran.

Observasi juga merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung, baik menggunakan alat bantu maupun tidak. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati proses pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan peneliti sesuai dengan petunjuk langkah-langkah, dan peneliti juga ikut mengamati proses pembelajaran. Sumber data dalam observasi biasanya didukung oleh dokumentasi jalannya kegiatan pembelajaran yaitu berupa foto dan video kegiatan belajar mengajar.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru. Peneliti mencermati kembali secara lebih terperinci segala sesuatu yang telah dilakukan beserta hasil-hasilnya, baik yang positif atau negatif. Kegiatan refleksi dilakukan ketika guru telah selesai melaksanakan tindakan. Dengan melakukan refleksi guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang masih perlu diperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa tahap kegiatan pertama yang dilakukan dalam siklus 1 adalah planning, acting, observing, dan reflecting.

Kemudian dilanjutkan pada siklus 2 dengan tahapan yang sama, begitu seterusnya hingga penelitian dianggap telah selesai dan mencapai keberhasilan.

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas kolaboratif. Artinya dalam melakukan penelitian peneliti akan berkalaboratif dengan guru kelas. Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai perencana pembelajaran khususnya menggunakan modelSains Teknologi Masyarakat dengan sumber belajar lingkungan sekolah, sedangkan guru berperan sebagai pelaksana tindakan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Arikunto, dkk (2011: 17), yaitu bahwa “dalam penelitian kolaboratif, pihak yang melakukan tindakan ialah guru itu sendiri, sedangkan yang melakukan

pengamatan terhadapap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan”. Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan pembelajaran IPA tentang gaya dengan mengaplikasikan model Sains Teknologi Masyarakat dengan sumber belajar lingkungan sekitar pada siswa kelas IV SD Negeri Pandanlor.

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti telah melaksanakan penelitian dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Dalam setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Tahapan dalam setiap siklus ada empat tahap yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan, dan refleksi.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tiga siklus dengan rincian sebagai berikut:

1. Siklus I

Pada pelaksanaan kegiatan siklus yang pertama melalui beberapa tahap antara lain:

a. Perencanaan

Di tahap perencanaan ini, yang dilakukan peneliti yaitu merencanakan dan melakukan tindakan-tindakan awal, tindakan tersebut yaitu mengadakan pertemuan dengan guru kelas IV untuk menyamakan persepsi dan menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian berdasarkan pada identifikasi yang telah dilakukan, materi, sumber belajar apa yang digunakan, dan kapan waktu pelaksanaan penelitian berlangsung menentukan pokok bahasan, kemudian mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan RPP Siklus I, sumber belajar, media pembelajaran, menyiapkan lembar evaluasi, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar observasi pembelajaran. Standar Kompetensi dasar pada Siklus I yaitu : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/bentuk suatu benda, dan Kompetensi Dasar : 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan atau tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Materi pada siklus 1 yaitu mengenai pengertian dan jenis-jenis

gaya. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA dengan skenario dan RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Guru menerapkan dan melaksanakan model Sains Teknologi Masyarakat dengan sumber belajar lingkungan sekitar sesuai dengan langkah-langkah yang sudah ada dalam RPP.

c. Pengamatan/Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Sains Teknologi Masyarakat dengan sumber belajar lingkungan sekitar. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti, antara lain lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Yang diamati dalam hal ini adalah siswa selama mengikuti pembelajaran dan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Selama pelaksanaan tindakan ini guru sebagai pelaksana tindakan diamati oleh peneliti dan siswa diamati oleh peneliti dan teman sejawat.

b. Refleksi

Dalam tahap refleksi ini peneliti melakukan analisis dan penyimpulan terhadap pelaksanaan tindakan atau pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kemudian peneliti juga menelaah hasil observasi dan menentukan apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau belum. Hasil dari refleksi pada siklus I ini akan digunakan sebagai pertimbangan dan juga masukan pada siklus II. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I. Dengan demikian maka diharapkan pada siklus II akan menjadi lebih baik dan terjadi peningkatan hasil dari siklus sebelumnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Setelah merefleksi hasil tindakan pada siklus I yaitu masih terdapat kekurangan-kekurangan dan kendala dalam menerapkan model Sains Teknologi Masyarakat dengan sumber belajar lingkungan sekitar pada mata pelajaran IPA tentang gaya, peneliti membuat rancangan pembelajaran yang merupakan rencana perbaikan terhadap pelaksanaan tindakan siklus I.

Hampir sama pada perencanaan siklus I, peneliti membuat rancangan pembelajaran yang berupa skenario pembelajaran siklus II. Pada tahap ini peneliti merencanakan perbaikan-perbaikan pembelajaran, peneliti juga menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, menyiapkan lembar observasi, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar evaluasi. Standar Kompetensi dasar pada Siklus II yaitu : 7.

Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/bentuk suatu bend, dan Kompetensi Dasar : 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan atau tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap tindakan merupakan kegiatan dimana segala sesuatu yang telah direncanakan pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Pada tahapan ini peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah direvisi sebelumnya. Tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pada siklus II guru menyampaikan penjelasan mengenai gaya dapat mengubah arah benda.

Tindakan selanjutnya pada siklus II ini, sama dengan tindakan pada siklus I.

c. Pengamatan/Observasi

Pengamat mengamati jalannya proses kegiatan pembelajaran berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan kemudian peneliti bersama observer menilai kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran IPA setelah diberi tes tindakan II. Kegiatan observasi juga akan disertai dengan perekaman video pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi pada tahap ini mempertemukan para observer, guna menentukan langkah-langkah di siklus III. Seluruh data yang masuk akan direduksi terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis, diusahakan pada tahap ini analisis sebagai sumber bahan refleksi dilakukan secermat mungkin, guna menuju tahap akhir penelitian.

3. Siklus III a. Perencanaan

Peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan masalah pada refleksi tindakan pada siklus II, untuk meningkatkan dan memantapkan siklus II dan agar hasilnya lebih baik, peneliti membuat RPP siklus III, menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan sumber belajar lingkungan sekitar, membuat lembar evaluasi dan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta lembar observasi dengan menambah konsep yang lebih mudah dipahami dan sederhana. Pada siklus III ini peneliti juga melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus-siklus sebelumnya, untuk perbaikan di siklus III ini. Standar Kompetensi dasar pada Siklus III yaitu : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/bentuk suatu bend, dan Kompetensi Dasar : 7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan atau tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilaksanakan dalam tahap ini lebih bersifat penyempurnaan dari apa yang telah dilalui sebelumnya. Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario dan rancangan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti. Materi pada siklus III ini mengenai gaya dapat merubah bentuk benda dengan memanfaatkan sumber belajar lingkungan sekitar. Dalam tahap ini siswa telah beradaptasi dengan model STM dengan sumber belajar lingkungan sekitar, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh akan maksimal.

Pelaksanaan pada siklus III ini juga dilakukan dalam dua kali pertemuan sama seperti siklus-siklus sebelumnya.

c. Pengamatan/Observasi

Tahapan observasi dalam fase ini lebih mengarah pada kesimpulan dan analisis akhir. Mengingat instrument telah disempurnakan pada tahap sebelumnya, maka diharapkan data yang diperoleh juga lebih akurat dan lebih kuat kredibilitasnya.

d. Refleksi

Pada siklus III ini, diharapkan akan diperoleh hasil yang lebih baik dari siklus-siklus sebelumnya, sehingga kriteria keberhasilan penelitian dapat tercapai. Dengan mengacu pada jadwal penelitian, pada siklus tiga ini, penelitian akan diakhiri walaupun tidak diperoleh hasil yang diharapkan.

Walaupun demikian, adanya refleksi dari siklus I dan II, dapat menjadi masukan perbaikan di siklus III, sehingga hasil penelitian diharapkan menjadi optimal.

Dokumen terkait