• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilakukan melalui kerja sama dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (kolaborator) yaitu Bapak Barzah, S.E. yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur

41

yang efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Peneliti selalu bekerja sama dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai observer untuk mengamati serta mendata aktivitas guru dan siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kegiatan utama yang ada di setiap siklus, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan dan pengumpulan data, dan 4) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut.

SIKLUS I SIKLUS II Gambar III.1

Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006).

Secara operasional penelitian tindakan yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

Pelaksanaan Tindakan (Aksi) Refleksi Observasi Pelaksanaan Tindakan (Aksi) Refleksi Pelaksanaan Perencanaan Tindakan Observasi elaksanaan Perencanaan Tindakan

42

1. Kegiatan pratindakan

a. Observasi pada guru

Observasi terhadap guru meliputi kegiatan pra-pembelajaran meliputi apersepsi dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, kegiatan inti meliputi penguasaan materi pelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa, dan kegiatan penutup meliputi refleksi, rangkuman, tindak lanjut setelah pembelajaran.

b. Observasi pada siswa

Observasi terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik. Masing-masing siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati pada saat pembelajaran (siswa siap mengikuti proses pembelajaran), kegiatan inti (siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa menanggapi pembahasan pembelajaran, siswa mencatat hal-hal penting), kegiatan penutup (siswa mengerjakan tugas dengan baik, secara pribadi maupun dalam kelompok).

c. Observasi pada kelas

Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu,

43

observasi ini dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas.

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

1) Setelah ditemukan permasalahan, maka peneliti bersama guru merencanakan tindakan yang akan dilakukan, meliputi model pembelajaran yang akan digunakan, waktu dan hari pelaksanaan. 2) Membuat kesepakatan bersama guru bidang studi Ilmu

Pengetahuan Sosial untuk menetapkan materi yang akan diajarkan.

3) Merancang program pembelajaran berupa silabus, rencana program pembelajaran (RPP), materi “Pasar”, bola-bola yang berisi soal, dan soal posttest (ulangan harian) serta lembar pengamatan untuk penilaian aktivitas siswa.

4) Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti dan guru berlatih bersama untuk menyamakan persepsi mengenai proses pembelajaran yang telah direncanakan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti bersama guru melakukan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Peneliti melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dalam usaha ke arah perbaikan. Suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai dengan apa yang terjadi dalam proses

44

pelaksanaan di lapangan. Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai guru, sedangkan kolaborator berperan sebagai observer. Langkah-langkah penbelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang dilakukan sebagai berikut.

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian menyuruh siswa untuk membaca materi pembelajaran tentang “Pasar” kemudian guru mempresentasikan inti dari materi “Pasar”.

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi,

3) masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru ke temannya,

4) masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menulis satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok,

5) kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan pada siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergiliran,

6) pada akhir kegiatan dilakukan posttest yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa.

45

c. Observasi dan Monitoring

Observasi dan monitoring dilakukan bersama ketika pembelajaran (pelaksanaan tindakan) berlangsung. Pengamatan ini tidak dilakukan oleh peneliti sendiri yang bertindak sebagai guru tetapi bekerja sama dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial yang berperan sebagai observer/pengamat yang bertugas mengamati aktivitas siswa dalam kerjasama dalam kelompok dan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Observer juga mengamati aktivitas peneliti ketika peneliti melakukan tindakan.

d. Refleksi

Data hasil observasi berupa data kuantitatif yang berupa penguasaan materi (nilai posttest) dan tanggapan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan penelitian tindakan kelas. Karena dengan adanya suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapatkan suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya. Data yang diperoleh dari hasil observasi, selanjutnya didiskusikan antara guru bidang studi dengan peneliti untuk mengetahui (a) Apakah tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana, (b) Kemajuan apa yang dicapai siswa, terutama dalam hal peningkatan aktivitas bertanya jawab, motivasi, dan hasil belajar siswa. Jika setelah refleksi terdapat masalah, dilakukan tindakan lanjutan yang meliputi perencanaan,

46

tindakan dan observasi, sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan tercapainya hasil yang optimal.

e. Evaluasi

Setelah keempat tahap tersebut dilaksanakan, tahap terakhir sebagai penentu hasil belajar maka dilakukan evaluasi. Tahap ini merupakan proses mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan diantara dialog awal, perencanaan tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan proses yang terkait secara sistematis dan berkesinambungan. Evaluasi ditujukan pada penemuan bukti adanya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi siswa kelas VIII A SMP Islam Sarbini Grabag tahun ajaran 2012/2013.

3. Siklus II

Tahap-tahap kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, tetapi tindakannya yang berbeda. Perbedaan tindakan pada penelitian ini adalah jumlah siswa tiap kelompok. Jika pada siklus I jumlah anggota kelompok 6 sampai 7 siswa, pada siklus II jumlah anggota kelompok 4 sampai 5 siswa. Tindakan pada siklus kedua ini dasarnya perbaikan siklus pertama dan didasarkan atas refleksi siklus pertama.

Dokumen terkait