• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penelitian SSP atas BPHTB

Dalam dokumen Laporan PKL SOP Penelitian Surat Setoran (Halaman 34-41)

BAB II: TINJAUAN UMUM KPP PRATAMA WATES

C. Prosedur Penelitian SSP atas BPHTB

Prosedur validasi merupakan tata cara penelitian Surat Setoran Pajak (SSP) oleh petugas peneliti pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak (WP) dari transaksi pengalihan hak atas tanah dan/ bangunan. Tata cara meliputi penerimaan formulir penelitian oleh petugas peneliti SSP sampai dengan pembubuhan stempel pada SSP dan fotokopi SSP sebagai bentuk validasi pembayaran pajak serta penyampaian kepada WP.

Dasar hukum dari SOP ini adalah Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/2010 serta Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-81/PJ/2010. Dalam prosesnya pihak yang terkait adalah: Kepala Kantor Pelayanan Pajak, Kepala Seksi Peleyanan, Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu, Petugas Peneliti SSP, Petugas Peneliti Palangan Surat Setoran Pajak dan Wajib Pajak. Adapun syarat-syarat atau input yang harus dilampirkan sebagai persyaratan penelitian SSP terdiri dari:

1. SSP atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. 2. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang/ Surat Tanda Terima

35 3. Fotokopi faktur/ bukti penjualan atau bukti penerimaan uang dalam hal

pengalihan dilakukan dengan cara penjualan.

4. Fotokopi surat kuasa dan kartu identitas yang diberi kuasa dalam hal pengajuan formulir penelitian SSP dikuasakan.

Adapun output yang dikeluarkan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak meliputi: 1. Bukti Penerimaan Surat (BPS).

2. Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD). 3. Kertas Kerja Penelitian SSP.

4. Surat Pemberitahuan Penelitian SSP.

5. SSP dan fotokopi SSP yang telah distempel. 6. Rekapitulasi Data SSP (jika ada).

Adapun prosedur kerja yang sesuai dengan SOP penelitian SSP meliputi: 1. Petugas TPT menerima formulir penelitian SSP beserta

lampiran-lampirannya.

2. Sesuai ketentuan peraturan Dirjen Pajak telah terpenuhi, petugas TPT mencetak Bukti Penerimaan Surat (BPS) dan Lembar Pebgawasan Arus Dokumen (LPAD) dan memberikan BPS kepada WP.

3. Petugas TPT meneruskan berkas yang diterima kapada kepala seksi pelayanan.

4. Kepala Seksi Pelayanan menerima berkas dan mendisposisikan kepada petugas Peneliti SSP.

36 5. Petugas peneliti SSP menuliskan nomor BPS pada pojok kanan atas SSP dan menuliskannya juga ke dalam kolom Nomor Register pada Buku Register Penelitian SSP. Petugas menentukan apakah perlu dilakukan penelitian lapangan SSP berdasarkan kriteria yang ada. Jika perlu melakukan penelitian lapangan, maka petugas peneliti SSP membuat konsep Nota Dinas permintaan penelitian lapangan SSP dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pelayanan. Jika tidak perlu melakukan penelitian lapangan, maka dilanjutkan ke nomor 16.

6. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan menandatangani Nota Dinas permintaan penelitian lapangan SSP dan meneruskan kepada Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan.

7. Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan menerima dan mendisposisikan kepada Pelaksana Seksi Ekstensifikasi Perpajakan untuk membuat konsep Surat Tugas penelitian lapangan SSP.

8. Pelaksana Seksi Ekstensifikasi Perpajakan membuat konsep Surat Tugas penelitian lapangan SSP dan menyerahkannya kepada Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan.

9. Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan meneliti dan memaraf konsep Surat Tugas penelitian lapangan SSP.

10. Kepala kantor menyetujui dan menandatangani Surat Tugas penelitian serta menyerahkan kepada petugas yang ditunjuk untuk melakukan penelitian.

37 11. Petugas peneliti lapangan SSP menerima Surat Tugas penelitian lapangan

SSP dan melakukan penelitian lapangan SSP.

12. Petugas peneliti lapangan membuat konsep laporan hasil penelitian lapangan SSP kemudian menyerahkannya kepada Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan.

13. Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempalajari, memaraf dan meneruskan laporan hasil penelitian lapangan SSP kepada Kepala Kantor. 14. Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani laporan hasil penelitian

dan meneruskan kepada Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan.

15. Pelaksana Seksi Ekstensifikasi Perpajakan meneruskan laporan hasil penelitian lapangan kepada petugas peneliti SSP.

16. Petugas peneliti SSP mencocokkan data pembayaran pada SSP dengan data MPN (dalam hal di perlukan, bisa melakukan konfirmasi ke Bank Persepsi), meneliti penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan atas Pengalihan Hak atas Tanah dan atau Bangunan dan menuangkan hasilnya dalam kertas kerja penelitian SSP.

17. Petugas Peneliti SSP melengkapi/mengisi Buku Register Penelitian SSP. 18. Dalam hal pajak penghasilan yang dibayar telah sesuai dengan Pajak

Penghasilan yang seharusnya dibayar, proses berlanjut ke angka 20.

19. Dalam hal Pajak Penghasilan yang dibayar kurang dari Pajak Penghasilan yang seharusnya dibayar, maka:

38 b. Petugas peneliti SSP membuat konsep Surat Pemberitahuan Penelitian

SSP dan kemudian menyerahkannya kepada Kepala Seksi Pelayanan c. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf Surat Pemberitahuan

Penelitian SSP dan meneruskannya kepada Kepala Kantor

d. Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani Surat Pemberitahuan Penelitian SSP.

e. Surat dikirimkan kepada WP melalui SOP tata cara penyampaian dokumen di KPP.

f. Proses selesai.

20. Petugas Peneliti SSP membubuhkan stempel penelitian SSP pada SSP dan fotokopi SSP, melengkapi isian stempel dan memaraf. Dalam hal untuk satu transaksi terdapat lebih dari satu SSP, dibuat Rekapitulasi Data SSP. 21. Petugas Peneliti SSP meneruskan SSP dan fotokopi yang telah distempel

dan diparaf, serta Rekapitulasi Data SSP (jika dibuat) kepada Kepala Seksi Pelayanan.

22. Kepala Seksi Pelayanan menandatangani dan mengembalikan kepada Petugas Peneliti SSP, fotokopi SSP, dan Rekapitulasi Data SSP untuk dibubuhkan stempel kantor.

23. Sebelum dibubuhkan stempel kantor, Petugas Peneliti SSP memfotokopi terlebih dahulu SSP dan Rekapitulasi Data SSP tersebut, dengan prosedur sebagai berikut:

39 a. Dalam hal KPP tempat WP terdaftar sama dengan KPP tempat objek pajak, SSP dan Rekapitulasi Data SSP difotokopi sebanyak 1 lembar sebagai arsip kantor.

b. Dalam hal KPP tempat WP terdaftar berbeda dengan KPP tempat objek pajak, SSP dan Rekapitulasi Data SSP difotokopi 2 lembar. Satu lembar dijadikan sebagai arsip kantor, satu lembar lainnya dibubuhi stempel kantor dan digunakan sebagai lempiran surat pengantar pengirim hasil penelitian SSP ke KPP tempat WP terdaftar, dengan prosedur sebagai berikut:

1) Petugas Peneliti SSP membuat konsep surat pengantar pengiriman hasil penelitian SSP dan meneruskan kepeda Kepala Seksi Pelayanan.

2) Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep surat tersebut dan meneruskan kepada Kepala Kantor.

3) Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani surat pengantar pengiriman hasil penelitian SSP.

4) Surat dikirim ke KPP WP terdaftar dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP.

24. Petugas Peneliti SSP membubuhkan stempel kantor pada SSP, fotokopi SSP, dan Rekapitulasi Data SSP kemudian mengembalikan kepada WP melalui TPT atau pos.

40 D. Permasalahan

Dalam proses pengajuan permohonan validasi ke kantor pajak, prosedur yang membutuhkan waktu paling lama adalah cek data atau memvalidkan data luas tanah dan/atau bangunan serta harga yang tertera di data SSPD-BPHTB dengan kondisi di lapangan apakah harga sudah sesuai atau pantas dengan kondisi tanah dan/atau bangunan atau belum. Pengecekan data dilakukan satu persatu sesuai data WP yang memerlukan data penelitian lapangan. Rata-rata jumlah permintaan validasi BPHTB yang masuk ke KPP Pratama Wates perhari sekitar 10-15, terkadang bisa mencapai 20-40. Dalam prakteknya penanganan permintaan validasi hanya dilakukan oleh satu pegawai saja, padahal jumlah permintaan validasi persatu WP letaknya bisa berjauhan. Sehingga pengecekan yang dilakukan ke lapanganpun akan memakan waktu lebih lama.

Dalam proses validasi kantor pajak menentukan harga tanah yang sekiranya sesuai dengan luas dan kondisi geografis serta ketentuan perhitungan yang sesuai dengan ketentuan aturan pajak. Terkadang penentuan harga tanah bisa sama dengan perkiraan WP pemohon validasi bisa juga lebih besar. Biasanya pemohon yang perkiraan harganya tidak sesuai dengan yang ditentukan oleh kantor pajak (kurang bayar) akan mengajukan keberatan ke kantor pajak. Terkadang WP akan mendatangai langsung kantor pajak dan menegosiasikannya dengan pegawai yang bersangkutan. Saat pegawai yang bersangkutan sedang melakukan pengecekan dilapangan secara otomatis pegawai tersebut tidak berada dikantor. Jika sebelumnya WP belum melakukan

41 janji terlebih dahulu dengan pegawai yang bersangkutan maka WP tersebut tidak bisa mengurus negosisasi tersebut diwaktu yang bersangkutan. Dan dalam SOP, jangka waktu penyelesaian paling lama adalah 1 hari kerja sejak tanggal diterimanya formulir beserta lampirannya secara lengkap dalam hal ini jika tidak dilakukan penelitian lapangan, sedangkan 3 hari jika dilakukan penelitian lapangan.

Dalam dokumen Laporan PKL SOP Penelitian Surat Setoran (Halaman 34-41)

Dokumen terkait