• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pengembalian Koleksi Multimedia

Gambaran proses pengembalian koleksi multimedia yang berlaku LKC Bina Nusantara University, dimulai dengan mahasiswa yang mengembalikan koleksi multimedia dan petugas akan mencatat pengembalian serta melakukan pengecekan terhadap kondisi koleksi multimedia. Risiko yang terkait dengan proses pengembalian koleksi multimedia yaitu kerusakan koleksi multimedia.

Adapun kejadian-kejadian yang dapat dikategorikan sebagai kerusakan koleksi multimedia adalah:

a) Tidak terbacanya koleksi multimedia di CD/DVD room

Koleksi multimedia yang dimiliki oleh LKC Bina Nusantara University sebagian berupa CD/ DVD. Apabila CD/ DVD tersebut tidak dapat dijalankan dengan menggunakan CD/DVD room, maka dapat dikatakan bahwa koleksi multimedia tersebut telah mengalami kerusakan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Adanya goresan pada CD/ DVD b. CD/ DVD patah ataupun retak

Adapun penyebab kerusakan koleksi multimedia tersebut adalah pemakaian yang tidak bertanggung jawab. Kerusakan koleksi multimedia juga dapat diakibatkan oleh pemakaian yang tidak bertanggung jawab, misalnya CD/ DVD diletakan dengan tidak tepat pada kotaknya.

Akibat yang ditimbulkan akibat terjadinya risiko tersebut adalah : a) Berkurangnya jumlah koleksi yang dimiliki oleh LKC Binus

University.

Kerusakan tersebut dapat mengakibatkan koleksi multimedia tidak dapat digunakan lagi yang mengakibatkan koleksi multimedia tersebut tidak tersedia dalam kurun waktu tertentu sampai adanya penggantian terhadap koleksi multimedia yang rusak tersebut.

b) Adanya biaya penggantian untuk mengganti koleksi multimedia yang rusak

Biaya penggantian yang dimaksudkan disini adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak LKC Bina Nusantara University apabila kerusakan yang terjadi tersebut adalah akibat faktor alam, misalnya karena faktor usia maupun karena kerusakan akibat peristiwa alam yang tak terhindarkan (bencana alam).

Berikut tabel hasil risk assessment pada LKC Bina Nusantara University :

No. Risiko Penyebab Dampak

Penggunaan Electronic Entrance Gate 1. Terjadinya kerusakan electronic entrance gate. −Tidak adanya maintenance rutin terhadap electronic entrance gate. −Penggunaan electronic entrance gate yang tidak berhati-hati. - Alur masuk ke dalam LKC Bina Nusantara University jadi terganggu. - Tidak dapat dibedakan antara pengunjung yang merupakan binusian dan non-binusian.

- Ketidaklengkapan data yang terdapat pada laporan jumlah pengunjung. - Laporan jumlah pengunjung tidak dapat menjadi patokan untuk bahan pengambilan keputusan strategis. 2. Kebijakan rentang

waktu untuk tapping tidak jelas dipahami oleh mahasiswa.

Ketidakpahaman mahasiswa karena ridak ada sosialisasi tentang rentang waktu tapping.

Mahasiswa harus menunggu selama lima belas menit sebelum dapat melakukan tapping selanjutnya.

No. Risiko Penyebab Dampak 3. Tidak dilaksanakannya prosedur yang berhubungan dengan electronic entrance gate. Mahasiswa tidak mengetahui pentingnya penggunaan electronic entrance gate. Ketidakhandalan laporan jumlah pengunjung LKC Bina Nusantara University.

Tabel 4.1 Risk Assessment pada Electronic Entrance Gate

No. Risiko Penyebab Dampak

Penggunaan Fasilitas OPAC 1. Rendahnya tingkat

penggunaan fasilitas OPAC.

−Koneksi Intranet yang lambat pada fasilitas OPAC. −Tidak ada koneksi

intranet pada fasilitas OPAC.

−Tidak ada informasi, sosialisasi dan komunikasi yang berkelanjutan dalam penggunaan fasilitas OPAC. − Tidak tercapainya tujuan pengadaan fasilitas OPAC. − Menurunkan jumlah pengguna fasilitas OPAC. 2. Kerusakan fasilitas OPAC. −Tidak ada maintenance rutin. −Penggunaan fasilitas

OPAC yang tidak bertanggung jawab. −Kesulitan pada proses pencarian informasi di situs LKC Bina Nusantara University.

No. Risiko Penyebab Dampak 2. Kerusakan fasilitas OPAC. (sambungan) −Menurunnya tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan dan fasilitas. Tabel 4.2 Risk Assessment pada Fasilitas OPAC

No. Risiko Penyebab Dampak

Situs LKC Bina Nusantara University (dalam mendukung mesin OPAC) 1. Kesalahan

penyampaian informasi dalam pencatatan judul buku yang tersedia pada situs LKC Bina Nusantara University.

Human error. −Menurunnya tingkat kepercayaan atas informasi yang disajikan pada situs LKC Bina Nusantara University.

−Kesulitan dalam mancari buku yang dibutuhkan. 2. Kesulitan memahami

informasi tata letak buku pada situs LKC Bina Nusantara University.

−Tidak ada sosialisasi cara mencari lokasi buku dengan menggunakan kode buku pada situs LKC Bina Nusantara University.

−Kesulitan

No. Risiko Penyebab Dampak 3. Ketidaksesuaian letak

buku (DDC) pada situs LKC Bina Nusantara University dengan tata letak sebenarnya.

−Peletakkan buku yang tidak pada tempatnya oleh mahasiswa.

−Kesalahan peletakkan dapat juga dilakukan oleh petugas (human error).

−Informasi pada situs LKC Bina Nusantara University mengenai lokasi buku tidak dapat diandalkan lagi untuk

melakukan pencarian lokasi buku.

Tabel 4.3 Risk Assessment pada Situs LKC Bina Nusantara University

No. Risiko Penyebab Dampak

Penggunaan Mesin auto-borrowing 1. Kerusakan mesin

auto-borrowing

Tidak ada maintenance secara rutin pada mesin auto-borrowing.

−Peminjaman harus dilakukan secara manual atau melalui petugas sirkulasi. −Antrian menjadi

panjang pada mesin auto-borrowing atau petugas. 2. Terjadinya antrian panjang Tidak ada pemberitauan mengenai spesifikasi layar yang digunakan pada mesin auto-borrowing

Mesin auto-borrowing yang tersedia tidak efektif pada antrian yang ada. −Mahasiswa sulit untuk melakukan pemnjaman karena layar bersifat resistive.

No. Risiko Penyebab Dampak 3. Data peminjaman tidak tersimpan ke dalam database LKC Bina Nusantara University.

Error pada aplikasi mesin auto-borrowing.

Penurunan

kepercayaan terhadap fungsi kinerja dari mesin auto-borrowing. Tabel 4.4 Risk Assessment pada Mesin auto-borrowing

No. Risiko Penyebab Dampak

Peminjaman Buku Teks dan Tandon 1. Jumlah koleksi buku

LKC Bina Nusantara University tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Adanya monopoli yang dilakukan oleh

mahasiswa.

−Kesulitan meminjam buku karena masalah ketersediaan buku.

Tabel 4.5 Risk Assessment pada Peminjaman Buku Teks dan Tandon

No. Risiko Penyebab Dampak

Pengembalian Buku Teks dan Tandon 1. Kerusakan koleksi

buku teks.

−Petugas tidak

mengecek secara detil buku yang

dikembalikan.

−Peletakkan buku yang tidak secara hati-hati oleh petugas.

−Peminjaman buku yang dilakukan secara tidak bertanggung jawab. −Besarnya biaya kerusakan yang harus ditangung LKC Bina Nusantara University. −Kondisi buku di LKC Bina Nusantara University tidak sesuai harapan.

No. Risiko Penyebab Dampak 1. Kerusakan koleksi buku teks. (sambungan) Pihak LKC Bina Nusantara University mengalami kerugian atas kerusakan aset yang dimiliki.

Tabel 4.6 Risk Assessment pada Pengembalian Buku Teks dan Tandon

No. Risiko Penyebab Dampak

Peminjaman Buku Skripsi 1. Kesulitan dalam

menemukan buku skripsi.

−Mahasiswa meletakkan buku skripsi tidak sesuai dengan tempatnya −Human error −Tidak adanya

informasi mengenai letak buku skripsi pada situs LKC Bina Nusantara University −Bagi petugas LKC, sulit untuk melakukan pendataan pada buku skripsi. −Bagi mahasiswa untuk menemukan buku skripsi harus mencari secara manual pada rak skripsi yang tersedia. 2. Banyaknya pelanggaran penggunaan buku skripsi Tidak konsistennya prosedur yang berlaku Tidak jelasnya

prosedur peminjaman buku skripsi

−Tidak ada informasi mengenai jumlah peminjaman buku skripsi.

−Jumlah pelangaran semakin banyak karena tidak ada sanksi yang tegas.

No. Risiko Penyebab Dampak 3. Pelanggaran hak cipta

terhadap koleksi perpustakaan khususnya buku skripsi

(Observasi)

−Buku skripsi sebagai bahan referensi bagai mahasiswa.

−Mahasiswa tidak menyadari

pentingnya copyright. −Tidak ada sosialisasi

terhadap prosedur yang ada di LKC Bina Nusantara University.

Penyebaran data skripsi yang tidak terkendali.

Tabel 4.7 Risk Assessment pada Peminjaman Buku Skripsi

No.

Risiko Penyebab Dampak

Pengembalian Buku Skripsi 1. Ketidakakuratan data

pengembalian buku skripsi

−Petugas yang tidak professional. −Mahasiswa tidak merasa memiliki kepentingan apapun untuk mengembalikan buku skripsi. Menurunnya integritas laporan mengenai buku skripsi.

No. Risiko Penyebab Dampak Peminjaman Koleksi Multimedia

1. Kesulitan dalam pencarian koleksi multimedia

Tidak ada daftar koleksi multimedia yang tersedia (Observasi) Pencarian koleksi multimedia membutuhkan waktu yang lama 2. Kehilangan koleksi multimedia (Observasi) −Pretugas tidak mengetahui prosedur peminjaman koleksi multimedia

Tidak ada RFID Tag pada koleksi multimedia −Pihak LKC Bina Nusantara University mengalami kerugian −Informasi mengenai ketersediaan koleksi multimedia tidak akurat.

Tabel 4.9 Risk Assessment pada Peminjaman Koleksi Multimedia

No. Risiko Penyebab Dampak

Pengembalian Koleksi Multimedia 1. Kerusakan koleksi

multimedia

Pemakaian yang tidak bertanggung jawab

−Berkurangnya jumlah koleksi yang dimiliki LKC Bina Nusantara University −Adanya biaya penggantian untuk mengganti koleksi multimedia yang rusak.

Dokumen terkait