• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III CARA PENELITIAN

C. Prosedur Pengembangan

Borg dan Gall (melalui Sukmadinata, 2012) langkah-langkah penelitian pengembangan Research and Development (R & D) meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product).

Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba.

6. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantutatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding.

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision). Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.

42

8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan pada 10 sampai 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. 9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan

didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

10.Desiminasi dan implementasi (dissemination and implementation).

Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas.

Berdasarkan langkah-langkah yang telah diuraikan di atas, alur prosedur dalam penelitian pengembangan buku ajar keterampilan membaca ini hanya mengadaptasi dan menyederhanakan menjadi lima langkah. Penyederhanaan dilakukan berdasarkan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing untuk pengembangan pada S1 dari 10 langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall sudah dianggap cukup dilakukan terbatas pada 5 langkah saja. Sehingga dalam pelaksanaan penelitian pengembangan ini dicukupkan pada penilaian oleh ahli materi, guru dan siswa sebagai responden.

Selain itu pada tahap perencanaan dan pengembangan produk sama-sama membahas rencana dan desain terkait produk yang akan dikembangkan, sehingga hal tersebut dapat dijadikan satu langkah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini 10 langkah disederhanakan menjadi 5 langkah dapat disajikan secara ringkas sebagai berikut.

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Tahap pertama dalam sebuah penelitian adalah melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, atau disebut juga dengan studi lapangan atau analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menganalisis kebutuhan di lapangan dan mengetahui hal-hal yang harus disiapkan pada proses perencanaan dan pembuatan produk. Pengumpulan informasi diperoleh melalui wawancara terkait gambaran awal penggunaan buku teks pelajaran membaca kelas XI. Wawancara dengan tiga orang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul. Setelah memeroleh informasi dari guru, maka hasil tersebut digunakan sebagai dasar penulisan buku ajar membaca kelas XI.

Pemilihan lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Bantul karena peneliti tertarik melakukan penelitian di sana. Selain itu, dari beberapa sekolah percontohan Kurikulum 2013, SMK tersebut merupakan sekolah yang berkompeten, baik dari segi sekolahnya maupun komponen sekolahnya. Selain itu, informasi juga diperoleh dari salah satu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta yang mengampu mata kuliah Penulisan Bahan Ajar bahwa, buku ajar masih jarang dikembangkan sehingga perlu dilakukan pengembangan buku dengan keterampilan tertentu untuk mengimbangi perkembangan ilmu di Indonesia terutama bidang membaca.

2. Perencanaan dan Pembuatan (Penyusunan) Produk

Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, langkah selanjutnya adalah merencanakan dan membuat buku ajar disesuaikan dengan

44

gambaran awal yang diperoleh dari hasil wawancara pada langkah sebelumnya. Buku ajar ini berkaitan dengan keterampilan kompetensi membaca yang diajarkan pada kelas XI dengan menggunakan acuan Kurikulum 2013. Penyusunan buku didasarkan pada strategi panduan antisipasi.

Tahap awal perencanaan produk adalah mendesain buku dengan memilih format buku yang sesuai. Pada tahap ini juga dilakukan pengumpulan referensi-referensi serta teks bacaan yang sesuai dengan lima jenis teks yang dipelajari pada kelas XI serta strategi panduan antisipasi.

Setelah melakukan perencanaan, semua referensi yang dibutuhkan untuk mneyusun buku terkumpul terkumpul langkah selanjutnya adalah pembuatan atau penyusunan buku. Penyusunan ini didasarkan pada kerangka yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Setelah produk selesai dibuat dan dilakukan pemantapan secara mandiri peneliti berkonsultasi kepada dosen pembimbing sebelum produk divalidasi oleh ahli materi. Pemantapan secara mandiri ini meliputi pengecekan sistematika, pengecekan bahasa, pengecekan contoh dan ilustrasi, pengecekan format dan desain isi buku, serta pengecekan kelengkapan buku seperti kata pengantar, daftar isi, dan lain-lain

3. Uji Validitas Produk

Validasi produk ditujukan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi dilakukan oleh dosen ahli materi yaitu Esti Swatika Sari, M.Hum. dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul yaitu Dra. Sri Sulastri, Suranti Endras Susilowati, S.Pd., Muhammad Heru Purnomo, S.Pd., M.Si. Sebelum dilakukan validasi, produk

dikonsultasikan pada dosen pembimbing untuk mengetahui apakah buku sudah layak untuk divalidasi atau belum. Setelah produk dinyatakan layak diujikan, validasi pertama oleh dosen ahli materi. Setelah dilakukan revisi sesuai saran dari dosen ahli materi, produk kemudian divalidasi oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengetahui relevansi buku ajar dengan pembelajaran di sekolah. 4. Revisi Produk

Setelah produk divalidasi (dinilai dan diberi komentar) oleh dosen ahli materi dan guru, maka produk tersebut direvisi. Revisi pertama dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari dosen ahli materi, revisi kedua berdasarkan saran dan komentar dari guru Bahasa Indonesia, dan revisi ketiga berdasarkan saran dari siswa.

5. Uji Coba Produk

Setelah buku divalidasi oleh ahli materi dan guru langkah selanjutnya adalah uji coba produk terhadap siswa. Uji coba dilakukan untuk mendapatkan informasi (penilaian) dari siswa selaku pengguna terkait buku ajar keterampilan membaca yang dikembangkan. Uji coba ini dilakukan secara terbatas pada 32 siswa di SMK Negeri 1 Bantul.

Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat bagan prosedur pengembangan buku ajar sebagai berikut:

46

Gambar 1: Skema Tahap Prosedur Pengembangan Buku Ajar Keterampilan Membaca Berdasarkan Strategi Panduan Antisipasi

Penyempurnaan Produk Berdasarkan Penilaian Siswa sebagai Responden

Diseminasi Terbatas (Penilaian Siswa)

Penyempurnaan Produk Hasil Penilaian II (Revisi Tahap II)

Penilaian Produk II oleh Guru

Perbaikan dan Penyempurnaan Produk Awal (Revisi Tahap I)

Penilaian Produk I oleh Dosen Ahli Pemantapan

Perencanaan dan Pembuatan (Penyusunan Produk) Studi Pendahuluan (Pengumpulan Informasi)

Dokumen terkait