• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Prosedur Pengembangan

Berikut ini adalah gambar langkah-langkah penelitian Research and Development yang dikemukaakan oleh Sugiyono (Sugiyono 2015:409).

3.1 Bagan langah-langkah R & D

1. Potensi Masalah

Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data faktual yang sesuai dengan pengalaman (empirik). Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri tetapi bisa dari berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.

Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal

2. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan.

3. Desain Produk

Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dengan spesifikasinya. Produk yang dihasilkan juga harus sesuai dengan konteks yang akan ditangani.

4. Validasi Desain

Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut.

5. Revisi Desain

Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui.

6. Ujicoba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya.

8. Ujicoba Pemakaian

Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki.

10. Produksi Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal. Selain itu Borg and Gall dalam Sukmadinata (2010: 169) menjelaskan sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan sebagai berikut.

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Langkah pertama ini terdiri dari: pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan (planning).

Perencanaan ini meliputi rancangan produk yang akan dikembangkan (tujuan penggunaan produk, pengguna produk, dan deskripsi komponen produk) serta proses pengembangannya.

3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product)Pada

langkah ini, peneliti mengembangkan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)

Kegiatan uji coba lapangan awal ini dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan subjek uji coba antara 6 sampai 12 orang.

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision)

Pada tahap tahap ini, peneliti memperbaiki dan menyempurnakan hasil uji coba sebelumnya yang dilakukan.

6. Uji coba lapangan (main field testing)

Kegiatan uji coba lapangan mencakup lebih banyak sekolah dan subjek uji coba yakni 5 sampai 15 sekolah dan 30 sampai 100 subjek uji coba.

7. Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan (operasional product revision) Karena sudah melakukan uji coba, maka peneliti perlu menyempurnakan kembali produk yang telah diujicobakan.

8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing)

Kegiatan uji coba yang ketiga ini sangat luas karena mencakup 10 sampai 30 sekolah dengan melibatkan 40 sampai 200 subjek uji coba.

9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision)

Produk yang telah diuji cobakan pada kegiatan uji pelaksanaan lapangan, pada tahap ini akan disempurnakan berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh subjek uji coba.

10. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation)

Pada tahap terakhir ini, peneliti melaporkan produk yang telah diujicobakan selama beberapa kali kemudian diterbitkan dan disebarkan secara luas untuk mengontrol kualitas.

Berdasarkan prosedur pengembangan tersebut di atas akan dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan peneliti. Namun karena keterbatasan waktu maka penelitian ini hanya dibatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi ahli, dan (5) Revisi desain. Dari kelima langkah tersebut akan dilakukan secara bertahap hingga menghasilkan salah satu produk berupa media kotak bintang.

3.2 Bagan Desain Penelitian Pengembangan TAHAP PERTAMA

Potensi dan masalah

Wawancara Analisis kebutuhan

TAHAP KEDUA

Rancangan produk perencanaan Proses pengembangan

TAHAP KETIGA

Desain Media Pembelajaran Kotak Bintang

Pengumpulan bahan RPP

TAHAP KEEMPAT Validasi media pembelajaran

Kisi-kisi Revisi Pembuatan kuesioner validasi Instrumen siap digunakan Konsultasi dosen Validasi media Guru kelas I Pakar media pembelajaran Analisis TAHAP KELIMA Revisi Produk Hasil validasi

oleh pakar Revisi produk

Prototipe media pembelajaran konvensional Desain produk Pembuatan Media Kotak Bintang

Pada tahap pertama, yaitu penggumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi dan wawancara di SDN Kalasan 1. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas 1A di SDN Kalasan 1. Masih ditemukan masalah yang dihadapi oleh sekolah tersebut yakni minimnya penggunaan media konvensional, khususnya media Kotak Bintang apalagi untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Data yang diperoleh tersebut dilakukan melalui wawancara terhadap Ibu Guru Wali Kelas I A. Tujuan dari proses wawancara tersebut ialah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media pembelajaran, khususnya pada materi mengurutkan angka untuk siswa kelas I sekolah dasar. Hal ini dilakukan agar media yang dikembangkan benar-benar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.

Pada tahap kedua, yakni perencanaan. Pada tahap ini, peneliti merancang garis besar atau gambaran umum terkait isi, bentuk, ukuran, dan desain media yang akan dihasilkan. Selain itu, peneliti juga merencanakan proses pembuatan dan pengembangan media Kotak Bintang.

Tahap ketiga adalah desain produk. Tahap awal dengan pembuatan RPP sesuai dengan KI dan KD yang sudah ditentukan. Selanjutnya mendesain media pembelajaran Kotak Bintang yang sesuai dengan materi pokok pada RPP dengan demikian adanya keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain. Berikutnya yaitu mengumpulkan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan media Kotak Bintang. Setelah bahan-bahan dikumpulkan, langkah selanjutnya yaitu proses pembuatan media Kotak Bintang sesuai dengan desain yang sudah dibuat.

Tahap keempat yaitu validasi media pembelajaran. Sebelum dilakukan validasi, tahap awal dibuat kisi-kisi instrumen kemudian diberikan ke dosen untuk direvisi. Setelah direvisi, instrumen tersebut diberikan ke pakar media pembelajaran serta guru. Hasil dari validasi tersebut, akan digunakan sebagai bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan.

Tahap kelima Perbaikan terhadap produk tersebut dilakukan setelah melakukan validasi dan memperoleh penilaian dari para pakar atau tenaga ahli yang menjadi validator. Berdasarkan penilaian tersebut, peneliti melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap produk tersebut yang akan menjadi hasil akhir berupa media pembelajaran konvesional kotak bintang pada materi pokok mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku siswa kelas 1 SD.

Dokumen terkait