• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.3 Prosedur Pengembangan

dan buku siswa ini berisi kegiatan pembelajaran yang memang dilaksanakan dikelas, sehingga uji cobanya juga dilaksanakan di kelas demi mendapatkan data yang relevan dengan penggunaannya nanti.

3.2.3 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah Buku Guru dan Buku Siswa kelas II sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI untuk mempelajari materi satuan tidak baku dan satuan baku.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 7 bulan. Selama 7 bulan tersebut mencakup kegiatan analisis kebutuhan, pembuatan produk, validasi produk oleh ahli, uji keterbacaan produk, uji empiris soal untuk pretest dan posttest, uji coba produk, dan revisi produk.

3.3Prosedur Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407). Langkah-langkahnya yaitu menggali potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk,uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi masal (Sugiyono, 2010: 409). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

34 Bagan 3.1 langkah-langkah R & D menurut Sugiyono (2010: 408)

1. Potensi masalah

Potensi masalah adalah segala sesuatu yang jika didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi maasalah ini digunakan untuk sebagai dasar sebuah penelitian. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data empirik ridak harus dicari sendiri melainkan dapat berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari seseorang atau instansi tertentu yang masih up to date.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah pada potensi dan masalah yang telah ditemukan. Potensi dan Masalah Pengumpu-lan Data Desain Produk Validasi Desain Ujicoba pemakaian Revisi Produk Ujicoba Produk Revisi Desain Revisi

35 3. Desain produk

Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, secara rasional akan lebih efektif atau tidak dari yang sudah ada. Dikatakan secara rasional karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghasirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang tekah dibuat. Setiap pakar atau ahli diminta untuk menilai produk sehingga akan diketahui apa kelebihan dan kelemahan dari produk tersebut.

5. Revisi desain

Setelah desain divalidasi, maka akan ditemukan kelemahan dari produk. Kelemahan itulah yang akan coba dikurangi atau diperbaiki agar menjadi lebih baik. Yang bertugas untuk merivisi produk tersebut adlah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

6. Ujicoba produk

Ujicoba dilakukan setelah produk divalidasi dan revisi kepada kelompok yang terbatas. Ujicoba ini bertujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang dikembangkan efektif dan efisien.

36 Pengujian efektivitas produk pada sampel terbatas menunjukkan bahwa produk ternyata lebih efektif. Melalui pengujian tersebut maka aka nada kelemahan dan kelebihan yang akan muncul. Kelebihan dari produk akan diperbaiki oleh peneliti sebagai tahap revisi yang kedua.

8. Ujicoba pemakaian

Setelah dilakukan perbaikan, maka langkah selanjutnya adalah ujicoba pada lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncuk guna perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi produk

Revisi produk yang ketiga dilakukan apabila dalam pemakaian lebaga pendidikan yang uas terdapat kekurangan atau hambatan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk.

10.Produksi masal

Jika produk yang dibuat telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat diterapkan.

Berdasarkan penjelasan tahapan pengembangan di atas, peneliti selanjutnya membandingkan dengan tahapan yang dipaparkan oleh Borg dan Gall. Borg dan Gall (1983: 775-787) menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah tersebut yaitu:

37 Bagan 3.2 langkah-langkah R & D menurut Borg and Gall

1. Penelitian dan pengumpulan data merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait dengan kondisi nyata di lapangan dan produk yang akan dikembangkan.

2. Perencanaan meliputi menentukan keterampilan yang akan dikembangkan melalui perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai dari perangkat yang dihasilkan. Selain itu, perencanaan juga meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan.

3. Pengembangan bentuk awal produk, merupakan pengembangan bentuk lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan serangkaian pengujian dan perbaikan berdasarkan saran dari beberapa ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran, maka pada langkah ini juga sudah dikembangkan bahan pembelajaran, buku pegangan, dan alat evaluasinya. Operational field testing Final product revision Disemniasi and implementasion 1 2 3 4 Research and information collection Planning Development Premilinary form a product Premilinary field testing 5 7 6 8 9 10 Main product revision Main field testing Operational product revision

38 4. Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini dapat membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan komentar dan masukan tentang kelemahan dari produk yang dikembangkan.

5. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses perbaikan berdasarkan saran atau masukan berdasarkan hasil uji coba lapangan awal. Revisi tersebut menjadi bentuk produk yang siap diujikan lebih lanjut.

6. Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 5-10 sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan penggunaan perangkat yang dikembangkan.

7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk melakukan revisi pada tahap ini. Revisi tersebut bersifat penyempurnaan yang selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya.

8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara 10-30 unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu tes, kuesioner, dan wawancara. Selanjutnya, ketiga data tersebut dianalisis sebagai saran dalam penyempurnaan tahap akhir.

9. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji coba pada langkah ke delapan. Penyempurnaan produk ini selanjutnya dapat diproduksi secara massal yang menjadi produk akhir.

39 10.Diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang dikembangkan berdasarkan tahapan pengembangan.

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan mengadopsi dan memodifikasi langkah penelitian dari Sugiyono (2015) serta Borg dan Gall (1983). Waktu penelitian terbilang relatif singkat. Penelitian ini dilakukan hanya selama 7 bulan, sehingga penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas dan buku guru dan buku siswa yang telah divalidasi. Prosedur penelitian yang dimodifikasi hanya terdiri dari lima langkah, yaitu potensi masalah, pengembangan desain, validasi produk, instrument penelitian dan uji coba lapangan terbatas. Penelitian tersebut dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisis kebutuhan siswa dan guru pada tahap potensi masalah. Selanjutnya, tahap kedua adalah desain produk yaitu membuat konsep kemudian menjadi sebuah desain buku guru dan buku siswa selanjutnya adalah pembuatan buku. Tahap ketiga yaitu validasi produk. Setelah buku guru dan buku siswa selesai dibuat maka buku di validasi oleh ahli PMRI. Kemudian tahap keempat adalah pembuatan intrumen sebagai persiapan ujicoba terbatas dan tahap kelima adalah ujicoba terbatas.

Penelitian dan pengembangan ini hanya sampai pada revisi kedua dan tidak mencapai pada tahap ujicoba efektivitas yang lebih luas. Selain itu, produk buku guru dan buku siswa tidak akan sampai diproduksi masal selama belum diujicobakan ke tahap yang lebih luas. Prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa meliputi lima tahap yang digambarkan oleh penliti pada bagan 3.2

40 Bagan 3.2 Tahap penelitian dan pengembangan terkait lima langkah yang dilaksanakan oleh peneliti.

Analisis

Kebutuhan Wawancara

Guru Siswa

Tahap Keempat Instrumen Uji Coba

Instrumen Tes

Uji validitas dan reliabilitas secara empiris Revisi Instrumen siap digunakan Tahap Kedua Desain Produk

Konsep Desain buku

Buku guru Buku siswa Pembuatan buku Tahap Ketiga Validasi Produk Validasi buku

Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 1 Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 2

Uji Keterbacaan dengan siswa Analisis 1 Revisi produk Tahap Kelima Ujicoba terbatas

Pretest Ujicoba terbatas posttest Analisis II Revisi produk Pengembangan buku guru dan buku siswa

41 1. Potensi Masalah

Tahap I peneliti memulai dengan melakukan analisi kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara. Teknik wawancara yang dipilih adalah wawancara tak terstruktur. Peneliti melakukan wawancara di empat sekolah yang berbeda. Wawancara dilakukan kepada 1 guru dan 2 siswa di setiap sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu permasalahan yang guru dan siswa alami di sekolah dasar terutama pada pelajaran matematika.

2. Desain Produk

Tahap III dalam penelitian ini adalah desain produk. Peneliti mengembangkan desain buku berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan siswa. Desain buku dibagi menjadi dua yaitu buku guru dan buku siswa yanng dikembangkan berdasarkan lima karakteritik PMRI yaitu (1) penggunaan konteks (siswa dilibatkan aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan), (2) penggunaan model (tahapan konkret, semi konkret, abstrak), (3) konstruksi siswa (siswa dibebaskan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah serta membantu siswa memahami konsep matematika), (4) interaktivitas (proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka), (5) keterkaitan (keterkaitan antar pokok bahasan).

3. Validasi Produk

Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah validasi produk. Buku guru dan buku siswa dengan materi alat ukiur panjang dan berat yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh beberapa ahli. Validasi ini dilakukan untuk menilai

42 kelayakan produk sebelum diujicobakan secara terbatas di lapangan. Validasi produk ini dilakukan oleh beberapa ahli di antaranya ahli pembelajaran 1 dan ahli pembelajaran PMRI 2. Peneliti juga melakukan uji keterbacaan kepada siswa dengan cara wawancara tak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan memperlihatkan buku siswa kepada anak SD yang setara dengan anak kelas 3 yang diteliti kemudian dilakukan tanya jawab mengenai komponen yang ada di buku. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang peneliti kembangkan dapat dibaca dan menarik bagi siswa. Selanjutnya peneliti menganalisis kelebihan dan kekurangan dari buku guru dan buku siswa berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh beberapa ahli serta dari hasil uji keterbacaan.

4. Instrumen Uji Coba

Tahap empat dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah instrumen uji coba. Instrumen ini dibuat sebagai langkah persiapan dalam uji coba terbatas. Peneliti membuat instrumen yang digunakan dalam penelitian seperti tes dan non tes. Instrumen tes sebelum digunakan perlu dilakukan uji empiris. Hasil dari uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item soal dengan menggunakan SPSS 22 (Statistic Package for Social Studies 22). Peneliti selanjutnya memilah item soal yang valid atau tidak. Item soal yang valid selanjutnya dipilih sebanyak 20 soal untuk soal pretest dan posttest. Sedangkan instrumen non tes adala instrumen validasi produk buku guru dan buku siswa. Peneliti melakukan revisi pada pada item soal yang telah terpilih dan merevisi instrumen yang akan digunakan untuk validasi buku guru dan buku

43 siswa. Setelah direvisi, item untuk tes dan instrumen validasi buku guru dan buku siswa siap digunakan.

5. Uji Terbatas

Tahap kelima adalah ujicoba terbatas. Ujicoba terbatas dilaksanakan kepada 5 siswa SD penelitian. Namun sebelum produk diujicobakan, peneliti memberikan pretest. Pretest diberikan kepada lima siswa SD penelitian. Produk selanjutnya diujicobakan secara terbatas kepada sekelompok siswa yang telah diberi pretest. Setelah peneliti melakukan ujicoba terbatas, siswa mengerjakan posttest untuk mengetahui dampak dari buku guru dan buku siswa kembangkan. Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada prototipe pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III SD dengan menggunakan pendekatan Pendididkan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3.4Teknik Pengumpulan Data

Dokumen terkait