BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.7 Model Pengembangan Penilaian Hasil Belajar
2.1.7.2 Prosedur Pengembangan Penilaian Berdasarkan Tiga Ranah
Mardapi merumuskan model pelaksanaan evaluasi hasil belajar untuk
mengembangkan instrumen evaluasi berdasarkan jenisnya, yaitu tes, sedangkan
Haryati (2008:87—109) merumuskan prosedur pengembangan instrumen
penilaian berdasarkan ranah yang ingin dinilai, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Ketiga model pengembangan ranah tersebut akan dijabarkan satu
persatu sebagai berikut.
1) Pengembangan instrumen kognitif
Penyusunan instrumen kognitif dapat dilakukan dengan cara menggunakan
bentuk tagihan pilihan ganda, tes lisan, uraian objektif, uraian nonobjektif,
menjodohkan, performansi, dan portofolio. Penetapan teknik penskoran sangat
penting, terutama bentuk tagihan uraian agar unsur objektivitas korektor dapat
2) Pengembangan instrumen afektif
Langkah-langkah dalam mengembangkan instrumen ranah afektif, yaitu:
menetapkan spesifikasi instrumen, menulis instrumen, menentukan skala
instrumen yang akan digunakan, menentukan skala penskoran, menelaah
instrumen, merakit instrumen, uji coba instrumen, analisis uji coba, perbaikan
instrumen, melakukan kegiatan pengukuran, dan menafsirkan hasil pengukuran.
Langkah-langkah tersebut dijabarkan sebagai berikut.
(1) Menetapkan spesifikasi instrumen
Spesifikasi instrumen terdiri dari tujuan dan kisi-kisi instrumen. Ada lima
macam instrumen penilaian aspek afektif dilihat dari tujuannya, yaitu
instrumen sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Setelah menentukan
tujuan penilaian aspek afektif, langkah selanjutnya adalah membuat kisi-kisi
instrumen. Adapun langkah-langkah menyusun kisi-kisi adalah (1)
menetapkan definisi konseptual yang diambil dari teori-teori di dalam buku,
(2) mengembangkan definisi operasional yang bisa diukur berdasarkan
kompetensi dasar, dan (3) menjabarkan definisi operasional menjadi
beberapa indikator.
(2) Menulis instrumen
Ranah afektif yang biasa diukur adalah aspek sikap, minat, konsep diri,
nilai, dan moral. Semua aspek tersebut dapat dinilai dengan menggunakan
kuisioner maupun pengamatan. Masing-masing aspek akan dijabarkan
a) Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk menyukai atau tidak
menyukai suatu objek. Pertanyaan yang diajukan mengarah pada
perasaan seseorang, menerima-menolak, suka-tidak suka, baik-buruk,
dan lain-lain.
b) Minat adalah sifat yang mendorong seseorang untuk mencari objek,
aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian atau
penguasaan terhadap suatu mata pelajaran.
c) Konsep diri bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kekurangan diri
sendiri yang menyangkut mata pelajaran.
d) Nilai berkaitan dengan keyakinan seseorang terhadap suatu pendapat,
objek atau kegiatan tertentu.
e) Moral adalah sikap atau tindakan yang dianggap baik atau buruk.
(3) Menentukan skala instrumen yang akan digunakan
Skala yang biasa digunakan adalah skala likert, skala beda semantik, dan
skala thurstone.
(4) Menentukan sistem penskoran
Setelah menentukan skala instrumen, dilakukan analisis terhadap siswa dan
tingkat kelompok belajar dengan menentukan kumulatif dan simpangan baku
skor. Hasil analisis ditafsirkan dan ditindaklanjuti dengan melakukan
(5) Menelaah intrumen
Telaah instrumen dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui apakah
keterbacaan, isi yang ditanyakan dan bahasa sudah jelas.
(6) Merakit instrumen
Instrumen dirakit dengan langkah berikut: (a) menentukan tata letak
instrumen agar menarik responden, (b) mengurutkan pertanyaan sesuai
dengan tingkat kesulitannya, (c) mencantumkan pedoman pengisian
instrumen.
(7) Uji coba instrumen
Setelah dirakit, instrumen diujicobakan dengan meminta saran-saran dari
responden.
(8) Analisis uji coba
Analisis uji coba dimaksudkan untuk mengetahui variasi jawaban, indeks
beda, dan indeks reliabilitas instrumen.
(9) Perbaikan instrumen
Instrumen harus diperbaiki karena instrumen yang telah dianalisis, belum
tentu hasil uji empiriknya baik.
(10) Melakukan kegiatan pengukuran
Kegiatan ini dilakukan pada situasi dan keadaan yang mendukung agar
(11) Menafsirkan hasil pengukuran
Pengukuran dilakukan menggunakan distribusi normal dengan dua kategori,
yaitu sikap positif dan sikap negatif terhadap suatu objek.
3) Pengembangan instrumen psikomotorik
Dalam melakukan penilaian ranah psikomotorik terdapat dua hal yang
harus dilakukan oleh seorang evaluator, yaitu membuat soal dan membuat
instrumen untuk mengamati jawaban siswa. Soal untuk menilai hasil belajar siswa
ranah psikomotorik dapat berupa soal, lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja
dan lembar eksperimen sedangkan instrumen pengamatan siswa dapat berupa
lembar observasi, lembar penilaian, dan portofolio.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengembangkan instrumen
psikomotorik, yaitu: menyusun rancangan penilaian, menyusun kis-kisi,
menyusun instrumen psikomotorik, sebagai berikut.
(1) Menyusun rancangan penilaian
Seorang evaluator harus merancang terlebih dahulu sistem penilaian yang
akan dilakukan selama satu semester. Langkah-langkah penyusunan
rancangan penilaian yang berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:
a) Meneliti silabus dan sistem penilaian yang sudah ada.
b) Membuat sistem penilaian berbasis kompetensi berdasarkan silabus dan
sistem penilaian yang telah ada.
c) Menetapkan bobot masing-masing jenis tagihan.
e) Menginformasikan rancangan penilaian kepada siswa pada awal
pertemuan.
(2) Menyusun kisi-kisi
Kisi-kisi adalah bagan yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat.
Kisi-kisi ini merupakan acuan bagi siapapun yang ingin menulis soal. Format
kisi-kisi yang biasa digunakan oleh guru adalah berupa tabel dengan kolom
yang berisi kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, indikator,
penilaian yang terdiri dari jenis tagihan, bentuk tagihan, dan contoh
instrumen.
(3) Menyusun instrumen psikomotor
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh evaluator dalam menyusun soal
psikomotor adalah meneliti kisi-kisi instrumen psikomotor yang telah dibuat
dan menjabarkan soal dengan memperhatikan materi pokok dan pengalaman
belajar. Langkah kedua adalah menyusun lembar observasi dan lembar
penilaian. Berikut ini cara menuliskan lembar penilaian.
(a) Mencermati butir soal.
(b) Mengidentifikasi aspek-aspek kunci.
(c) Mengidentifikasi aspek keterampilan pada setiap aspek kunci.
(d) Memilih akan menggunakan lembar observasi atau lembar penilaian
untuk mengamati kemampuan peserta didik.
(e) Menuliskan aspek-aspek keterampilan dalam bentuk pertanyaan atau
(f) Membaca kembali lembar penilaian atau observasi untuk meyakinkan
tidak ada kesalahan (agar instrumen memiliki validitas yang tinggi).
(g) Meminta orang lain untuk mempelajari instrumen yang telah disusun
untuk memastikan instrumen tersebut mudah dipahami oleh orang lain.