METODOLOGI PENELITIAN
D. Prosedur Pengumpulan Data 1.Tahap persiapan
a) Peneliti menghubungi pihak sekolah SMP BOPKRI 1 Yogyakarta untuk meminta ijin mengadakan uji coba alat dan melakukan penelitian. b) Peneliti menyiapkan kuesioner untuk mengali data-data yang
dibutuhkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menjabarkan aspek-aspek asertivitas kedalam indikator-indikator. 2) Menyusun butir-butir pernyataan yang sesuai dengan
indikator-indikator asertivitas. 3) Expert judgment
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan parah ahli (Expert judgment). Peneliti meminta bantuan kepada bapak Yohanes Arief Susilo, selaku guru BK SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
Uji coba alat (kuesioner) dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Melalui uji coba dapat diperoleh data tentang reliabilitas dan validitas. Uji coba kuesioner dalam penelitian ini merupakan uji coba terpakai. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu yang disediakan oleh pihak sekolah bagi peneliti. Ujicoba dilakukan pada tanggal 07 April 2014 di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
3. Validitas instrumen
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Instrumen yang valid berarti alat ukur dapat digunakan untuk memperoleh data yang valid. Instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini, mengunakan pengujian validitas isi (Content Validity). Validitas isi merupakan validitas yang mengukur relevansi item kuesioner dengan indikator keperilakuan dan dengan tujuan ukur (Azwar, 2012:132).
Instrument yang valid mempunyai tingkat validitas yang tinggi, dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menguji tingkat validitas dari kuesioner dengan taraf signifikan (α = 5%) dapat mengunakan rumus koefisien korelasi product
moment (Sukmadinata, 2004: 65) sebagai berikut:
= ∑ − ∑ ∑
Sedangk digunakan SP Perhitung vali subjek 85, m (Sugiyono, 20 dengan 0,279 instrumen ter instrumen kur tidak valid. Proses p skor pada item
excel 2007. D untuk menghi diperoleh 55 i Rincian rekap dilihat pada tab
= korelasi produk moment = nilai setiap butir
= nilai dari jumlah butir = jumlah responden
gkan untuk mengukur koefisien korelasi SPSS 15 agar perhitungan jadi lebih cepa aliditas berdasarkan taraf signifikan (α = 5%)
maka koefisien korelasi yang digunakan 2011). Jadi, apabila koefisien korelasi butir 79 atau lebih dari 0,279 (paling kecil 0,279 tersebut dinyatakan valid. Namun apabila
urang dari 0,279, maka butir instrumen terse
s perhitungan taraf validitas dilakukan dengan em dan mentabulasi data uji coba mengunakan Data yang telah ditabulasi, dimasukan ke d ghitung validitas tiap butir instrument. Ha 5 item yang valid dan 12 item yang tidak va apitulasi perhitungan taraf validitas uji coba i tabel 4.
i validitas item, epat dan mudah. %) dengan jumlah n adalah 0,279 ir instrumen sama 79), maka butir a koefisien butir rsebut dinyatakan
gan cara memberi an microsoft office
e dalam SPSS 15 Hasil perhitungan valid atau gugur. a instrumen dapat
Rincian Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Instrumen
No Aspek Indikator Jumlah Item Jumlah item yang valid Jumlah item yang gugur 1 Kesetaraan dalam hubungan c. Menempatkan setiap
pribadi secara setara 6 6 -
d. Memberikan dukungan
kepada orang lain 6 5 1
2 Bertindak sesuai dengan keinginan sendiri c. Mampu membuat keputusan 6 4 2
d. Mampu menentukan tujuan
dan berusaha mencapainya 5 5 -
3 Mengungkapkan perasaan dengan jujur dan
nyaman
c. Mampu menyatakan
perasaannya dengan jujur 6 5 1
d. Mampu mengungkapkan kebutuhan dan keinginan dengan nyaman
6 4 2
4 Pertahanan diri c. Mempertahankan hak dan pendapat pribadi tanpa menyerang orang lain
6 5 1
d. Mampu menanggapi kritik, celaan, dan kemarahan dari orang lain secara terbuka
5 5 -
5 Menyatakan pendapat
c. Mampu mengemukakan
ide atau gagasan 6 4 2
d. Mampu menyampaikan kritik secara adil tanpa merugikan orang lain
5 4 1
6 Perhatian terhadap hak-hak orang lain
c. Mampu menghargai hak, keinginan, dan perasaan oran lain
5 4 1
d. Membiarkan orang lain mengungkapkan diri apa adanya
5 4 1
Jumlah
67 55 12
4. Reliabilitas instrumen
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya atau disebut sebagai reliabel. Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur erat berkaitan dengan
reliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur erat berkaitan dengan eror
dalam pengambilan sampel (sampling error) yang mengacu pada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok individu yang berbeda (Azwar, 2012: 134).
Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (spilt half), dengan rumus berikut ini.
r
i=
Keterangan:
ri = reliabilitas internal seluru instrument
rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.
Jadi, hasil perhitungan reliabilitas instrumen uji coba adalah 0,98 dengan klasifikasi sangat tinggi menurut kriteria Guilford (Masidjo, 1995: 209) sebagaimana tertera pada tabel 5.
Tabel 5 Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi
2 0,71 – 0,90 Tinggi
3 0,41 – 0,70 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
Teknik Analisis data yang digunakan untuk mengetahui Asertivitas siswa kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut:
1. Memberi skor pada setiap item yang sesuai dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia yaitu Sangat Sering (SS) = diberi skor 4, Sering (S) = diberi skor 3, Jarang (J) = diberi skor 2, dan Tidak Pernah (TP) diberi skor 1 untuk item Favorabel dan Sangat Sering (SS) = diberi skor 1, Sering (S) = diberi skor 2, Jarang (J) = diberi skor 3, dan Tidak Pernah (TP) diberi skor 4 untuk item Unfavorabel.
2. Membuat tabulasi data dan menghitung skor total dari masing-masing item kuesioner dan skor rata-rata butir dengan mengunakan microsoft office excel.
3. Menghitung uji koefisien validitas instrumen Asertivitas siswa kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta menggunakan rumus Product Moment dari
Pearson melalui program komputer SPSS 15.
4. Menghitung koefisien reliabilitas persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru bimbingan dan konseling dengan mengunakan rumus
split-half pada program komputer SPSS 15.
5. Mengkategorisasi tingkat asertivitas siswa kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta disusun berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum
pada penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Norma kategorisasi disusun berdasar pada norma kategorisasi yang disusun oleh Azwar (2009:108) yang mengelompokkan tingkat asertivitas siswa kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta ke dalam lima kategori: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 6
Norma Kategorisasi Tingkat Asertivitas Norma/Kriteria Skor Kategori
X≤ µ -1,5σ Sangat Rendah µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ Rendah µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ Sedang µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ Tinggi µ +1,5 σ <X Sangat Tinggi Keterangan:
Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjekpenelitian berdasarkan perhitungan skala
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek penelitian menurut perhitungan skala
Standar deviasi (σ / sd) : Luas jarak rentangan yang dibagi
dalam 6 satuan deviasi sebaran µ (mean teoritik) : Rata-rata teoritis skor maksimum
rendah tingkat asertivitas siswa kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dengan jumlah item = 52, diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 55 = 220 Skor minimum teoritik : 1 x 55 = 55
Luas jarak : 208 – 52 = 165
Standar deviasi (σ / sd) : 156 : 6 = 27,5
µ (mean teoritik) : (208+52) : 2 = 137,5
Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat asertivitas siswa kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta sebagai berikut.
Tabel 7
Norma Kategorisasi Tingkat Asertivitas Siswa Kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori X≤ µ -1,5σ ≤ 96 Sangat Rendah
µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ 97-124 Rendah
µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ 125-151 Sedang
µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ 152-179 Tinggi
µ +1,5 σ <X ≥ 180 Sangat Tinggi
Berdasarkan norma kategori pada tabel 5, ditetapkan pengelompokan tinggi rendah skor butir asertivitas pada siswa kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dengan jumlah subjek = 85, diperoleh unsur perhitungan skor item sebagai berikut:
Skor minimum teoritik : 1 x 85 = 85
Luas Jarak : 340 – 85 = 225
Standar deviasi (σ / sd) : 225 : 6 = 42,5
µ (mean teoritik) : (340+85) : 2 = 212,5
Hasil perhitungan analisis data skor butir/item asertivitas disajikan dalam norma kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 8
Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen Asertivitas Norma Skor Rentang Skor Kategori X≤ µ -1,5σ ≤149 Sangat Rendah
µ - 1,5 σ <X≤ µ -0,5 σ 150-191 Rendah
µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ 192-234 Sedang
µ +0,5 σ <X≤ µ +1,5 σ 235-276 Tinggi
µ +1,5 σ <X ≥ 277 Sangat Tinggi
6. Memberi skor sosiometri pada masing-masing angket. Adapun penentuan skor sosiometri dapat dilihat pada penjelasan berikut.
a. Menghitung skor setiap alternatif pilihan dengan mengalikan masing-masing alternative pilihan yang dipilih. Pilihan pertama dikalikan 3, pilihan kedua dikalikan 2, dan pilihan ketiga dikalikan 1.
b. Mencari rata-rata dari keseluruhan skor sosiometri responden. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh nilai rata-rata sebesar 6.
c. Menggolongkan data kedalam dua kelompok yaitu kelompok “Populer” dan kelompok “Terisolir”. Pada bab selanjutya, siswa populer dan terisolir akan diistilahkan “Cenderung Populer” dan “Cenderung
dikategorikan sebagai siswa cenderung populer dan siswa yang mendapat skor di bawah rata-rata atau < 6 akan dikategorikan siswa cenderung terisolir.
7. Mencari perbedaan tingkat Asertivitas antara siswa cenderung popular dengan siswa cenderung terisolir menggunakan teknik uji coba statistik mean (uji t). Mean yang dimaksud adalah mean skor asertivitas kelompok siswa cenderung populer dan mean skor asertivitas siswa cenderung terisolir yang mana variansi sampelnya berbeda. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Proses pengujian uji statistic “uji t” dilakukan dengan teknik Independent Samples T-Test dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS 15. Adapun hasil uji beda (t-test) dapat dilihat pada lampiran