• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

4.3. Prosedur Penyusunan Anggaran BNI KCU Fatmawati

Metode anggaran yang digunakan oleh Bank BNI adalah metode Bottom Up. Metode ini merupakan sebuah metode yang disusun berdasarkan hasil keputusan bawahan. Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran dan target yang akan dicapai di masa yang akan datang kemudian melaporkannya kepada atasan. Metode ini tepat digunakan jika karyawan

sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan target yang akan dicapai.

Program kerja dan anggaran merupakan rencana kerja yang akan menjadi sasaran organisasi untuk pengukuran dan pengendalian. Anggaran dan target yang telah disetujui merupakan komitmen untuk dilaksanakan. Proses penyusunan anggaran Bank BNI KCU fatmawati adalah sebagai berikut :

1. Surat internal tentang usulan goal setting dan anggaran.

Prosedur penyusunan usulan target dan anggaran BNI KCU Fatmawati dimulai dengan mengedarkan surat internal. Surat internal berasal dari bagian keuangan wilayah yang diedarkan ke cabang-cabang tentang usulan target dan anggaran untuk tahun mendatang. Prosedur penyusunan draft dan anggaran dimulai pada bulan agustus tahun berjalan.

2. Penyusunan ringkasan draft target dan anggaran yang diusulkan.

Setiap cabang menyusun draft target funding dan lending serta anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut. Bagian keuangan cabang dan pemasaran membuat dan menyusun kegiatan dan target berdasarkan data realisasi kegiatan cabang selama tiga tahun terakhir untuk mengetahui pertumbuhan kinerja cabang. Setelah draft target dan anggaran dibuat dan disusun oleh bagian administrasi cabang dan pemasaran, draft dianalisis terlebih dahulu oleh Pemimpin Bidang Layanan Dua. Selanjutnya draft diperiksa oleh pemimpin cabang.

3. Penyampaian usulan draft target dan anggaran ke wilayah.

Setelah draft target dan anggaran disetujui oleh Pemimpin Cabang, usulan tersebut disampaikan ke bagian keuangan wilayah untuk dianalisis sesuai dengan target dan anggaran yang telah disiapkan.

4. Evaluasi draft target dan anggaran oleh wilayah.

Setelah melakukan analisis usulan draft target dan anggaran dari cabang oleh bagian keuangan wilayah, draft tersebut dievaluasi sesuai dengan standar biaya yang telah disiapkan. Hasil evaluasi diberikan ke cabang untuk direvisi kembali apabila usulan tidak sesuai.

5. Revisi draft target dan anggaran oleh cabang.

Revisi draft dan target dilakukan kembali oleh bagian keuangan cabang sesuai analisis dari bagian keuangan wilayah berdasar standar biaya yang ada.

6. Penetapan draft target dan anggaran.

Penetapan dilakukan setelah hasil revisi disetujui oleh bagian keuangan wilayah. Penetapan target dan anggaran dilihat dari performance cabang dan juga dikaitkan dengan total outlet (jumlah kantor cabang pembantu) yang ada di daerahnya masing-masing. Untuk lebih jelasnya prosedur penyusunan anggaran Bank BNI dapat dilihat pada Gambar 2 berikut :

Gambar 2. Alur Prosedur Penyusunan Anggaran Bank BNI KCU Fatmawati Surat internal tentang usulan goal setting

dan anggaran

Penyusunan ringkasan draft target dan anggaran yang diusulkan oleh bagian

keuangan cabang

Penyampaian usulan draft target dan anggaran ke bagian keuangan wilayah

Evaluasi draft target dan anggaran oleh bagian keuangan wilayah

Revisi draft target dan anggaran oleh bagian keuangan cabang

4.4.Analisis Varians

Analisis varians adalah membandingkan kinerja standar dengan kinerja aktual. Evaluasi varians dilakukan untuk mengetahui besar selisih antara anggaran dengan realisasi. Dengan menggunakan data anggaran dan data realisasi, maka dapat dilakukan evaluasi. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian (controlling). Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Tanpa anggaran, perusahaan tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan pengeluaran. Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas perusahaan. Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program atau kegiatan perusahaan.

Selisih anggaran (varians) bersifat favorable dan unfavorable. Dalam menentukan favorable dan unfavorable terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan dan beban. Untuk pendapatan bersifat favorable apabila realisasi lebih besar dari anggaran. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil dari anggaran maka bersifat unfavorable. Sedangkan dari segi beban, jika realisasi lebih besar dari beban yang dianggarkan maka bersifat unfavorable. Apabila realisasi lebih kecil dari anggaran maka bersifat favorable.

Analisis varians dilakukan terhadap anggaran operasional yakni laporan laba rugi Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2005-2010. Hasil perhitungan analisis anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati dengan realisasinya pada tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kategori pada laporan laba-rugi dalam melakukan analisis varians, yaitu pendapatan, beban, dan laba sebelum PPh (Pajak Penghasilan). Komponen pendapatan terdiri dari : 1. Pendapatan bunga : pendapatan bunga yang diperoleh dari penyaluran

dana ke masyarakat, seperti : bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah). 2. Pendapapatan provisi dan komisi : pendapatan non bunga yang diperoleh

3. Pendapatan transaksi valas dan derivatif : pendapatan yang diperoleh dari transaksi valuta asing dan derivatif.

4. Pendapatan operasional : pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan utama bank, seperti : pendapatan pengelolaan rekening nasabah.

5. Pendapatan operasional lainnya : pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank, seperti : hasil penjualan aktiva tetap.

Sedangkan komponen beban, terdiri dari :

1. Beban bunga : baban bunga yang dikeluarkan dari hasil menghimpun dana dari masyarakat, seperti : bunga tabungan, bunga deposito dan lainnya.

2. Beban penyisihan kerugian : beban yang dikeluarkan karena adanya penyisihan kerugian L/C, penyisihan kerugian transaksi administrasi dan beban penyisihan lainnya.

3. Beban administrasi dan umum : beban yang dikeluarkan untuk keperluan kantor, gaji dan upah, lembur, cuti, honorarium, pengadaan perabotan dan perlengkapan, perjalanan dinas, promosi usaha dan pemasaran, teknologi dan telekomunikasi, beban penyusutan gedung, beban penyusutan perangkat telekomunikasi dan teknologi, dan beban-beban lainnya.

4. Beban operasional lainnya : beban yang dikeluarkan dari kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan utama bank.

5. Beban non operasional : beban yang dikeluarkan dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank.

Laba sebelum pph adalah hasil perhitungan dari total pendapatan yang dihasilkan dikurangi total beban yang dikeluarkan sebelum pajak. Pajak pph badan dikenakan apabila suatu perusahaan menghasilkan laba positif. Apabila laba yang dihasilkan negatif maka tidak dikenakan pajak.

Tabel 4. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2005

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians Simpangan (persen) U/F PENDAPATAN Pendapatan bunga 119,251,000,000 128,257,800,900 9,006,800,900 7.55% F Pendapatan provisi dan komisi 6,897,000,000 7,695,800,700 798,800,700 11.58% F Pendapatan transaksi valas dan derivatif 138,000,000 153,956,400 15,956,400 11.56% F Pendapatan operasional lainnya 7,043,000,000 7,599,560,100 556,560,100 7.90% F Pendapatan non operasional 253,000,000 296,800,000 43,800,000 17.31% F Total Pendapatan 133,582,000,000 144,003,918,100 10,421,918,100 7.80% F BEBAN Beban bunga 212,627,000,000 225,995,800,300 13,368,800,300 -6.28% U Beban penyisihan kerugian 74,990,000,000 80,956,500,600 5,966,500,600 -7.95% U Beban administrasi dan umum 21,550,000,000 23,190,800,100 1,640,800,100 -7.61% U Beban operasional lainnya 950,000,000 1,020,200,000 70,200,000 -7.38% U Beban non operasional 45,900,000 52,413,200 6,513,200 -14.18% U Total beban 310,162,900,000 331,215,714,200 21,052,814,200 -6.78% U Laba sebelum PPh -176,580,900,000 -187,211,796,100 -10,630,896,100 -6.02% U

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010 1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan transaksi valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan pendapatan non operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga menghasilkan sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 7.55 persen dengan selisih Rp. 9.006.800.900. Anggaran yang ditentukan jumlahnya

lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan pendapatan bunga kredit yang diberikan.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable sebesar 11.58 persen dengan selisih Rp. 798.800.700. Pendapatan ini terdiri dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar bank baik kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 11.56 persen dengan selisih Rp. 15.956.400. Penyimpangan sebesar 11.56 persen disebabkan adanya peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank ke luar negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 7.90 persen dengan selisih Rp. 556.560.100. Selisih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening, pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan favorable dengan nilai penyimpangan sebesar 17.31 persen dan jumlah selisih Rp. 43.800.000. Selisih pendapatan non operasional terjadi karena adanya pendapatan penjualan aktiva tetap, pendapatan penghapusbukuan pasiva dan pendapatan ganti rugi yang diterima. Total pendapatan menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 7.80 persen dengan selisih sebesar Rp. 10.421.918.100.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians beban bunga menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -6.28

persen dengan selisih Rp. 13.368.800.300. Hal tersebut terjadi dikarenakan beban bunga simpanan pihak ketiga yang meningkat.

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar -7.95 persen dengan selisih sebesar Rp. 5.966.500.600. Selisih tersebut termasuk unfavorable. Selisih terjadi karena adanya beban kerugian aktiva produktif, beban penyisihan kerugian dokumen, beban penyisihan kerugian kredit, beban penyisihan kerugian transaksi administrasi, beban penyisihan kerugian L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi dan umum. Besar simpangan adalah -7.61 persen dengan selisih sebesar Rp. 1.640.800.100. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan dan perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran, beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -7.38 persen dengan selisih sebesar Rp. 70.200.000. Selisih sebesar -7.38 persen disebabkan karena beban premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban pajak dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan unfavorable dengan persentase penyimpangan sebesar -14.18 persen dan selisih penyimpangan sebesar Rp. 6.513.200. Sedangkan total beban memiliki penyimpangan unfavorable sebesar –6.78 persen dengan selisih Rp. 21.052.814.200.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis

varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah unfavorable dengan nilai persentase -6.02 persen dengan selisih sebesar Rp. 10.630.896.100.

Hasil analisis varians terhadap anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat dua kategori pada laporan laba rugi tersebut yaitu, pendapatan dan beban. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :

Tabel 5. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2006

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians Simpangan (persen) U/ F PENDAPATAN Pendapatan bunga 121,865,000,000 131,965,700,400 10,100,700,400 8.28% F Pendapatan provisi dan komisi 7,713,000,000 8,325,625,000 612,625,000 7.94% F Pendapatan transaksi valas dan derivatif 155,000,000 172,950,200 17,950,200 11.58% F Pendapatan operasional lainnya 7,532,000,000 7,999,560,100 467,560,100 6.20% F Pendapatan non operasional 287,000,000 314,530,000 27,530,000 9.59% F Total Pendapatan 137,552,000,000 148,778,365,700 11,226,365,700 8.16% F BEBAN Beban bunga 216,300,000,000 233,465,800,300 17,165,800,300 -7.93% U Beban penyisihan kerugian 77,700,000,000 82,976,500,450 5,276,500,450 -6.79% U Beban administrasi dan umum 23,850,000,000 25,290,800,100 1,440,800,100 -6.04% U Beban operasional lainnya 990,000,000 1,055,480,000 65,480,000 -6.61% U Beban non operasional 47,500,000 54,156,300 6,656,300 -14.01% U Total beban 318,887,500,000 342,842,737,150 23,955,237,150 -7.51% U Laba sebelum PPh -181,335,500,000 -194,064,371,450 -12,728,871,450 -7.01% U

1. Pendapatan

Pendapatan yang diterima oleh Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan transaksi valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan pendapatan non operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga menghasilkan sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 8.28 persen dengan selisih Rp. 10.100.700.400. Anggaran yang ditentukan jumlahnya lebih besar dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya penurunan pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan penurunan bunga kredit.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable sebesar 7.94 persen dengan selisih Rp. 612.625.000. Pendapatan ini terdiri dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar bank baik kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 11.58 persen dengan selisih Rp. 17.950.200. Penyimpangan sebesar 11.58 persen disebabkan adanya peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank ke luar negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 6.20 persen dengan selisih Rp. 467.560.100. Selisih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening, pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan favorable dengan nilai penyimpangan sebesar 9.59 persen dan jumlah selisih Rp. 27.530.000. Selisih pendapatan non operasional terjadi karena adanya pendapatan penjualan aktiva tetap, pendapatan penghapusbukuan pasiva dan pendapatan ganti rugi yang diterima. Total pendapatan menghasilkan

penyimpangan favorable sebesar 8.16 persen dengan selisih sebesar Rp. 11.226.365.700.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians beban bunga menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -7.93 persen dengan selisih Rp. 17.165.800.300. Hal tersebut terjadi dikarenakan beban bunga simpanan pihak ketiga yang meningkat.

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar -6.79 persen dengan selisih sebesar Rp. 5.276500.450. Selisih tersebut termasuk unfavorable. Selisih terjadi karena adanya beban kerugian aktiva produktif, beban penyisihan kerugian dokumen, beban penyisihan kerugian kredit, beban penyisihan kerugian transaksi administrasi, beban penyisihan kerugian L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi dan umum. Besar simpangan adalah -6.04 persen dengan selisih sebesar Rp. 1.440.800.100. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan dan perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran, beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -6.61 persen dengan selisih sebesar Rp. 65.480.000. Selisih sebesar -6.61 persen disebabkan karena beban premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban pajak dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan unfavorable dengan persentase penyimpangan sebesar -14.01 persen dan selisih penyimpangan sebesar Rp. 6.656.300. Sedangkan total beban memiliki penyimpangan unfavorable sebesar –7.51 persen dengan selisih Rp. 23.955.237.150.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah unfavorable dengan nilai persentase persen dengan selisih sebesar Rp. 12.728.871.450.

Hasil analisis varians terhadap anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati pada tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat dua kategori pada laporan laba rugi tersebut yaitu, pendapatan dan beban. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :

Tabel 6. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2007

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians Simpangan (persen) U/F PENDAPATAN Pendapatan bunga 123,986,000,000 134,450,900,100 10,464,900,100 8.44% F Pendapatan provisi dan komisi 8,324,000,000 9,690,370,000 1,366,370,000 16.41% F Pendapatan transaksi valas dan derivatif 170,000,000 191,480,700 21,480,700 12.63% F Pendapatan operasional lainnya 7,990,000,000 8,519,056,000 529,056,000 6.62% F Pendapatan non operasional 329,000,000 382,964,000 53,964,000 16.40% F Total Pendapatan 140,799,000,000 153,234,770,800 12,435,770,800 8.83% F BEBAN Beban bunga 218,700,000,000 236,964,500,300 18,264,500,300 -8.35% U

Lanjutan Tabel 6

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians Simpanga n (persen) U/F Beban penyisihan kerugian 78,800,000,000 85,439,800,200 6,639,800,200 -8.42% U Beban administrasi dan umum 24,450,000,000 26,836,400,900 2,386,400,900 -9.76% U Beban operasional lainnya 1,000,000,000 1,148,500,600 148,500,600 -14.85% U Beban non operasional 49,000,000 54,156,300 5,156,300 -10.52% U Total beban 322,999,000,000 350,443,358,300 27,444,358,300 -8.49% U Laba sebelum PPh -182,200,000,000 -197,208,587,500 -15,008,587,500 -8.23% U

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010 1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan transaksi valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan pendapatan non operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga menghasilkan sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 8.44 persen dengan selisih Rp. 10.464.900.100. Anggaran yang ditentukan jumlahnya lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan pendapatan bunga kredit yang diberikan.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable sebesar 16.41 persen dengan selisih Rp. 1.366.370.000. Pendapatan ini terdiri dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar bank baik kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 12.63 persen dengan selisih Rp. 21.480.700. Penyimpangan sebesar 12.63 persen disebabkan adanya peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank

ke luar negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 6.62 persen dengan selisih Rp. 529.056.000. Selisih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening, pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan favorable dengan nilai penyimpangan sebesar 16.40 persen dan jumlah selisih Rp. 53.964.000. Selisih pendapatan non operasional terjadi karena adanya pendapatan penjualan aktiva tetap, pendapatan penghapusbukuan pasiva dan pendapatan ganti rugi yang diterima. Total pendapatan menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 8.83 persen dengan selisih sebesar Rp. 12.435.770.800.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians beban bunga menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -8.35 persen dengan selisih Rp. 18.264.500.300. Hal tersebut terjadi dikarenakan beban bunga simpanan pihak ketiga yang meningkat.

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar -8.42 persen dengan selisih sebesar Rp. 6.639.800.200. Selisih tersebut termasuk unfavorable. Selisih terjadi karena adanya beban kerugian aktiva produktif, beban penyisihan kerugian dokumen, beban penyisihan kerugian kredit, beban penyisihan kerugian transaksi administrasi, beban penyisihan kerugian L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi dan umum. Besar simpangan adalah -9.76 persen dengan selisih sebesar Rp. 2.386.400.900. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan dan perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran,

beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -14.85 persen dengan selisih sebesar Rp. 148.500.600. Selisih sebesar -14.85 persen disebabkan karena beban premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban pajak dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan unfavorable dengan persentase penyimpangan sebesar -10.52 persen dan selisih penyimpangan sebesar Rp. 5.156.300. Sedangkan total beban memiliki penyimpangan unfavorable sebesar –8.49 persen dengan selisih Rp. 27.444.358.300.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah unfavorable dengan nilai persentase -8.23 persen dengan selisih sebesar Rp15.008.587.500.

Hasil analisis varians terhadap anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat dua kategori pada laporan laba rugi tersebut yaitu, pendapatan dan beban. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7 berikut :

Tabel 7. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2008

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians Simpangan (persen) U/F PENDAPATAN Pendapatan bunga 124,263,000,000 137,190,251,700 12,927,251,700 10.40% F

Lanjutan Tabel 7

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians Simpangan (persen) U/F Pendapatan provisi dan komisi 9,498,000,000 10,320,380,900 822,380,900 8.65% F Pendapatan transaksi valas dan derivatif 185,000,000 198,370,900 13,370,900 7.22% F Pendapatan operasional lainnya 8,500,000,000 9,382,773,100 882,773,100 10.38% F Pendapatan non operasional 360,000,000 394,753,600 34,753,600 9.65% F Total Pendapatan 142,806,000,000 157,486,530,200 14,680,530,200 10.28% F BEBAN Beban bunga 220,500,000,000 244,276,974,000 23,776,974,000 -10.78% U Beban penyisihan kerugian 80,300,000,000 86,720,713,800 6,420,713,800 -7.99% U Beban administrasi dan umum 25,900,000,000 27,920,349,200 2,020,349,200 -7.80% U Beban operasional lainnya 1,075,000,000 1,163,239,700 88,239,700 -8.20% U Beban non operasional 51,000,000 55,918,800 4,918,800 -9.64% U Total beban 327,826,000,000 360,137,195,500 32,311,195,500 -9.85% U Laba sebelum PPh -185,020,000,000 -202,650,665,300 -17,630,665,300 -9.52% U

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010 1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan transaksi valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan pendapatan non operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga menghasilkan sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 10.40 persen dengan selisih Rp. 12.927.251.700. Anggaran yang ditentukan jumlahnya lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan pendapatan bunga kredit yang diberikan.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable sebesar 8.65 persen dengan selisih Rp. 822.380.900. Pendapatan ini terdiri dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar bank baik kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 7.22 persen dengan selisih Rp. 13.370.900. Penyimpangan sebesar 7.22 persen disebabkan adanya peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank ke luar negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 10.38 persen dengan selisih Rp. 882.773.100. Selisih

Dokumen terkait