• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : PEMBAHASAN

C. Prosedur Penyusunan Anggaran

Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan sumber daya yang terpendek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan terakhir, sebelum pengelolaan sumber daya yang diimplementasikan. Suatu penganggaran dalam prosedur penyusunan dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang dimuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara akurat diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman.

Adapun menurut Nafarin (2007 : 168) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi anggran jualan, antara lain faktor pemasaran, faktor keuangan, faktor ekonomis, faktor kebijakan perusahaan, faktor perkembangan penduduk, faktor kondisi negara dan faktor-faktor lainnya.

Faktor perkembangan pemasaran yang perlu dipertimbangkan seperti : 1. Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional, atau internasional. 2. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas.

Rancangan Anggaran

Gambar 3.1

Prosedur Penyusunan Anggaran Pada Madani Hotel Medan

Rancangan Anggaran Biaya Administrasi dan umum Rancangan Anggaran Penjualan Rancangan Anggaran Biaya per pusat Pertanggungjawaban Rancangan Anggaran Biaya Pemasaran Perkiraan Penjualan Jangka panjang Rancangan Anggaran Modal Neraca Rancangan Perubahan Modal Kerja Rancangan Anggaran Kas Laporan Laba-Rugi

Anggaran biaya operasional adalah anggaran / taksiran semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya habis dalam masa satu tahun buku. Menurut Carter & Usry (2002 : 58) Penyusunan anggaran biaya operasional yang bisa terjadi pada suatu perusahaan adalah :

1. Anggaran Biaya Tetap

Adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya sesuai dengan besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang termasuk biaya ini adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit dan lain-lain.

2. Anggaran Biaya Variabel

Adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional yang berubahnya voleme produksi. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya karyawan dan lain-lain. 3. Anggaran Biaya Semi variabel

Adalah biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi mempunyai sifat tidak tetap. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya pemeliharaan gedung, upah atau gaji insentif dan lain-lain.

Penyusunan anggaran biaya operasional Madani Hotel dilakukan bersama-sama dengan anggaran lainnya pada perusahaan tidak menggunakan panitia anggaran yang menangani penyusunan anggaran. Intruksi penyusunan pimpinan disampaikan kepada bagian akuntansi dan keuangan serta memberikan pengarahan dalam penyusunan anggaran. Anggran yang telah disusun oleh tiap-tiap bagian diserahkan kepada bagian akuntansi dan bagian keuangan. Selanjutnya bagian akuntansi dan keuangan menyusun anggaran tiap bagian menjadi anggaran yang homogen/anggran keseluruhan yang disertai dengan perbaikan/revisi terhadap

anggaran yang disusun setiap bagia. Terakhir anggran tersebut diberikan kepada pimpinan perusahaan untuk disetujui,bila pimpinan mensahkan maka mulailah pelaksanaan anggaran.

Anggaran Madani Hotel juga dijadikan acuan dalam melakukan penilaian presatasi kerja. Namun manajer Madani Hotel tidak menetapkan anggaran apabila terjadi penyimpanga antara anggaran dan realisasi pada suatu bagian yang merupakan penurunan prestasi kerja, manajer menganalisis kembali sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Bila penyimpangan disebabkan oleg situasi dan kondisi yang sulit diperkirakan, maka Madani Hotel dapat direvisi untuk disesuaikan dengan situasi sekarang. Untuk itu diusahakan agar anggaran yang disusun bersifat fleksibel.

D. Pengendalian Biaya Operasional

Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam budget dengan realisasinya dan pertimbangan bagi perencanaan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar dan budget yang disusun atas pertimbangan manajemen, peramalan dengan perhitungan matematis dan pengalaman dimasa lalu.

Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu - individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer tersebut, dan kinerja secara umum diukur dengan membandingkan antara

biaya dan pendapatan aktual terhadap anggaran. Sistem yang didesain untuk mencapai tujuan tersebut disebut sistem akuntansi pertanggung jawaban.

Untuk membantu dalam mengendalikan biaya, akuntan biaya dapat menggunakan jumlah biaya yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebut biaya standar. Biaya standar juga dapat dijadikan dasar untuk anggaran dan laporan biaya. Aspek penting lain dari pengendalian biaya adalah identifikasi dari biaya aktivitas yang berbeda dibandingkan biaya dari departemen dan produk yang berbeda. Dalam setting produksi yang kompleks, sering kali jumlah kecil dari total aktivitas yang sesungguhnya memberikan nilai terhadap output final. Aktivitas – aktivitas lainnya, disebut aktivitas tidak bernilai tambah, umumnya adalah hasil dari kompleksitas setting produksi dan tidak spesifik terhadap produksi satu produk atau jasa tertentu. Peloparan biaya aktivitas tidak bernilai tambah adalh langkah awal untuk mengurangi atau menghilangkan aktivitas tersebut.

Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian, merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mepunyai kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek.

Tahap-tahap proses pengendalian anggaran menurut Mulyadi (2001:508), malalui tiga tahap utama :

1. Penetapan sasaran. 2. Implementasi

Proses pengendalian anggran didahului dengan penetapan tujuan oleh manajemen puncak da penetapan strategi untuk mencapainya. Tujuan merupakan hasil yang diinginkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Supriyono (2002 : 500) bidang – bidang pengendalian operasional yang utama dapat diidentifikasikan menjadi 3 yaitu ;

1. Mutu 2. persedian 3. produktivitas

Pengendalian biaya operasional Madani Hotel diadakan melalui anggaran. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya. Perusahaan menganut prinsip fleksibilitas aggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran.

Adapun bagan organisasi untuk pengendalian biaya operasional atas biaya tenaga kerja yang dilakukan oleh Madani Hotel Medan sebagai berikut :

Departemen Departemen

Personalia Perencanaan Operasional

Departemen Operasional

Departemen Pencatat Departemen Departemen

Waktu Penggajian Biaya

Gambar 3.2

Bagan Organisasi Untuk Pengendalian Operasional Atas Biaya Tenaga Kerja

E. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan antara dua variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data dapat memantau sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Laporan buget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow up) dapat segera dilakukan. Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa laporan perbandingan realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat biaya operasi dalam bentuk angka-angka menurut angka yang diperbandingkan dengan angka-angka realisasi biaya operasi atau menurut catatan akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.

Tujuan laporan tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan, baik yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil tindakan koreksi yang perlu . Untuk mengetahui pengendalian biaya operasional yang telah dilakukan oleh Madani Hotel Medan, maka penulis mencoba menganalisis dengan membandingkan antara anggaran yang telah direncanakan dengan realisasi biaya operasional yang telah berjalan atau telah tejadi pada tahun 2008 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Anggaran Operasional Rata – rata / Bulan

Tahun 2008

No. Anggaran

Department Jenis Anggaran Besar Anggaran

Realisasi Anggaran Variance 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Operasional FB. Product Dept. Operasional FB. Service Dept. Operasional FO. Dept. Operasional H.K Dept. Operasional M.E Dept. Operational S & M Dept. OperationalFinancial Controller Operasional HRD Pesanan Makanan

- Perawatan Sarana & Fasilitas Operasional - Pesanan Snack/Minuman Menyewa Mobil - Fasilitas Kamar - Mini Bar - Laundry

- Perawatan Sarana & Fasilitas Listrik - Pemakaian Listrik - Pemakaian Telepon - Iklan Media Cetak - Promosi ke Pusat - Promosi ke Daerah - Promosi ke Luar Negeri - Spanduk

- ATK. Setiap Dept. - Perawatan Sarana & Fasilitas

- Gaji Karyawan - Asuransi Gedung - Asuransi Karyawan - Iuran & Izin – izin - BBM & Solar - Perawatan Alat – alat Komputer

- Peringatan Hari Besar - Pembayaran & Pengeluaran Lainnya. - Training - Program Karyawan (Pengajian, OutBound, dll) Rp. 1.000.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 150.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 140.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 28.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 250.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 15.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. 9.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 388.057.000 Rp. 4.000.000 Rp.187.030.000 Rp. 20.000.000 Rp. 85.000.000 Rp. 12.500.000 Rp. 90.000.000 Rp. 4.000.000 Rp.125.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 18.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 9.000.000 Rp. 12.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 20.070.000 Rp. 3.000.000 Rp.200.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 9.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 10.000.000 Rp.100.460.000 Rp. 8.000.000 Rp. 13.000.000 Rp. 611.943.000 Rp. 1.000.000 Rp.312.970.000 Rp. 30.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 60.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 14.950.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 4.930.000 Rp. 2.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 500.000 Rp. 5.000.000 Rp. 99.540.000 Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000 JUMLAH Rp.2.613.500.000 Rp.1.370.667.000 Rp.1.242.833.000

Secara umum jika ditinjau dari laporan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan oleh Madani Hotel Medan pada tahun 2008, maka biaya operasional yang diterapkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila ditinjau dari aplikasi teoritis, karena sudah memenuhi ketentuan biaya – biaya operasional dalam rangka mengelola perusahaan secara efektif dan efesiensi untuk mencapai laba yang maksimal.

Walaupun dalam teknis penggunaanya masih terdapat kelebihan – kelebihan biaya seperti kelebihan biaya yang terjadi pada Food and Beverage department pada jenis anggaran pesanaan makanan terjadi kelebihan biaya yang terlalu besar yang diakibatkan oleh kesalahan informasi yang dilakukan oleh deprtement terhadap tamu yang akan menghadiri acara, yang akan diselenggarakan di Madani hotel Medan. Sehingga anggaran yang dikeluarkan lebih besar dari pada realisasi anggrannya. Namun, kelebihan-kelebihan tersebut masih dapat dihindari atau efesiensikan, seperti yag terjadi pada anggaran yang dikeluarkan untuk perawatan sarana dan fasilitas operasional, anggaran yang dikeluarkan untuk biaya telepon dan biaya listrik.

Dimana penyimpangan yang dialami oleh Madani Hotel Medan masih menunjukkan bahwa Madani Hotel Medan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

F. Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

Madani Hotel Medan dalam menyusun anggarannya terutama biaya operasional yang dilakukan oleh tim yang disebut panitia anggaran yang terdiri dari bagian keuangan, bagian akuntansi, dengan bantuan data dan informasi yang

tercakup dalam rancangan anggaran. Penyusunan biaya anggaran yang dihubungkan dengan ruang linkup aktivitas bagian – bagian yang terkait serta yang dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya biaya operasional dari kegiatan perusahaan.

Sistem dan prosedur penyusunan anggaran operasional yang dilakukan oleh Madani Hotel Medan dapat memberi manfaat untuk dapat mengetahui keadaan perusahaan pada tahun 2008. Dengan demikian penyimpangan yang terjadi dalam laporan anggaran biaya operasional dan juga penyusunan anggaran yang dilakukan terlalu besar perbedaannya sehingga banyak penyimpangan yang merugikan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan pada tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari penyimpangan tersebut maka pengendalian biaya operasional belum maksimal. Tetapi penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya operasional dapat menjadi pedoman untuk menyusun anggaran dimasa yang akan datang.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Madani Hotel Medan merupakan hotel yang dikelola secara syariah yang selalu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada tamu dan menjadikan Madani hotel sebagai bisnis yang berorientasi kepada pelanggan.

2. Madani Hotel Medan dalam menyusun anggaran biaya operasional berdasarkan pada anggaran operasional yang telah lewat, realisasi tahun berjalan dan melihat kondisi ekonomi secara umum.

3. Perencanaan yang dibuat pada Madani Hotel Medan cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggungjawab dalam menyusun anggaran.

4. Pengendalian biaya operasional berjalan cukup baik dimana Madani Hotel Medan melakukan pengendalian biaya melalui perbandingan antara biaya yang sebenarnya dengan biaya menurut anggaran.

5. Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian sekaligus guna mengatur kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan operasional perusahaan.

B. Saran

Dalam hal ini penulis memberi beberapa saran yang mungkin berguna bagi Madani Hotel Medan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain :

1. Mengingat pentingnya peranan anggran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benara-benar merupakan pedoman kerja.

2. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanan dan pengendalian masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan analisis.

3. Perlunya ditingkatkan pengendalian dari pimpinan perusahaan untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu perusahaan melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang ditetapkan.

4. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi dengan yang dianggarkan tidak jauh beda.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3, Salemba Empat : Yogyakarta.

Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi 3. Salemba Empat : Jakarta. Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Mandar Maju

: Bandung.

Supriyon, R A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen, Edisi 2, BPFE : Yogyakarta.

William K. Carter, Milton F. Usry. 2002. Akuntansi Biaya, Edisi 13. Salemba Empat : Jakarta.

Dokumen terkait