KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas beerkat
dan rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada
waktunya.
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi
USU.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
USU.
2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, Msi, selaku Ketua program studi
Keuangan Fakultas Ekonomi USU.
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE., M.Si, selaku Sekretaris program studi
Keuangan Fakultas Ekonomi USU, dan selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan
tugas akhir ini.
4. Ibu Dra. Fepty Aniar, SE, selaku kepala Sub Bag Akademik Fakultas
5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Khususnya Program Studi
Keuangan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada
penulis selama masa perkuliahan.
6. Bapak Pimpinan dan seluruh pegawai Madani Hotel Medan yang telah
membantu penulis selama riset di perusahaan.
7. Kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ir. Harisman Hasan dan Nelly
Indrawati yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih
sayang yang tak terhingga kepada penulis selama ini.
8. Teristimewa kepada Fikriady Panjaitan yang senantiasa memberikan
dukungan dan menyayangi penulis selama ini.
9. Kepada kakakku Ridha Rahmauli yang telah memberikan
masukan-masukan terhadap tugas akhir ini.
10. Teman-teman di Jurusan Keuangan 2006, Ayi, Dedek, Lisha, Wendi, Lia,
Yuli, Amel, Putri. Dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu, yang telah banyak membantu penulis selama ini.
Medan, Mei 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTER TABEL... v
DAFTAR GAMBAR... vi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 7
B. Kegiatan Perusahaan ... 8
C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 10
D. Uraian Tugas ... 12
E. Kinerja usaha terkini... 16
F. Rencana Perusahaan... ... 18
BAB III : PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya Operasional ... 19
B. Perencanaan Biaya Operasinal ... ... 21
D. Pengendalian Biaya Operasional ... 26
E. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional... 30
F. Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional... 32
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 34
B. Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 3.1 Laporan Anggaran dan Realisasi Anggaran Biaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Pada Madani Hotel
Medan ... 24
Gambar 3.2 Bagan Organisasi Untuk Pengendalian Operasional Atas
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3, Salemba Empat : Yogyakarta.
Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi 3. Salemba Empat : Jakarta.
Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Mandar Maju : Bandung.
Supriyon, R A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen, Edisi 2, BPFE : Yogyakarta.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan, biaya operasional merupakan salah satu
bagian terpenting dalam penyusunan laporan laba rugi baik perusahaan
kecil maupun perusahaan besar yang memiliki jenis dan volume kegiatan
yang berbeda. Suatu perusahaan kecil, jumlah dan jenis kegiatan yang
dilakukan terbatas sehingga mudah untuk direncanakan dan dikendalikan,
maka tidaklah dengan demikian dengan perusahaan yang besar.
Oleh karena itu perusahaan yang berkembang menjadi besar ini
mempunyai kegiatan yang lebih baik dalam jenis maupun volume
kegiatannya, maka perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan
menjadi tidak sederhana perusahaan yang belum berkembang. Walaupun
seluruh perencanaan maupun aktivitas telah dirumuskan dengan baik masih
ada pertanyaan dasar yang perlu dijawab. Pertanyaan tersebut adalah
apakah rencana yang telah disusun dapat dijalankan dengan baik? Atau
apakah kegiatan-kegiatan yang akan dilaksankan betul-betul dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan?
Setiap perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengendalian
yang dapat mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan operasional,
khususnya pada tugas akhir ini menyajikan perencanaan dan pengendalian
menurut Ulber silalahi (2002 : 159) didefinisikan sebagai suatu proses
penetapan tujuan (setting objectives) yang akan dicapai dan memutuskan
strategi dan taktik untuk mencapinya. Hasil dari perencanaan adalah
rencana. Satu rencana adalah satu pernyataan tentang cara yang diharapkan
untuk pencapaian sasaran. Sasaran juga sering dipertukarkan dengan istilah
tujuan, adalah satu terget masa yang akan datang atau hasil akhir yang suatu
organisasi ingin capai. Jadi satu rencana memuat tujuan yang akan dicapai
dan strategi serta taktik yang digunakan untuk mencapainya.
Sedangkan pengendalian menurut Ulber silalahi (2002 : 391) adalah
proses pemonitoran kegiatan organisasional untuk mengetahui apakah
kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan organisasional yang
diharapkan. Kinerja aktual diketahui dari usaha-usaha optimasi
pemanfaatan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas, sementara
kesesuaian antara kinerja aktual dan tujuan yang diharapkan diketahui
dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan standar organisasi, yaitu
apakah masukan lebih besar, sama dengan atau lebih kecil dari pengeluaran.
Sebelum melaksanakan suatu kegiatan, manajemen berkewajiban
menetapkan suatu rencana yang menyeluruh tentang kegiatan yang
dilaksanakan. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan
fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai
masa yang akan datang. Dalam hal ini memvisualisasikan serta
merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk
mencapai hal yang diinginkan. Perencanaan selalu diikuti dengan
direncanakan dan untuk menilai sampai seberapa jauh efisiensi tercapianya
dalam melaksanakan kegiatannya.
Jadi perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan,
keduanya bagaikan kembar siam atau ibarat dua sisi satu mata uang dari
fungsi manajemen. Kegiatan yang tidak direncanakan tidak dapat
dikendalikan, sebeb pengendalian meliputi usaha supaya aktivitas tetap
berjalan lurus dengan melakukan tindakan perbaikan atas penyimpangan –
penyimpangan yang terjadi dari rencana.
Anggaran biaya dalam bidang operasional perusahaan sangat
penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak di
perlukan yang dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin
besar. Dengan anggaran operasional yang baik, dapat mendukung tujuan
akhir perusahaan tersebut. Anggaran merupakan bagian penting dari proses
perencanaan karena anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber
daya menuju pencapaian sasaran. Disamping itu juga anggaran mempunyai
fungsi pengawasan yaitu penyelidikan apakah pelaksanaan suatu kegiatan
itu dikerjakan sesuai rencana. Apabila terdapat perbedaan antara anggaran
dan realisasi, maka hal itu perlu dianalisa dari analisa perbedaan tersebut
diambil keputusan yang perlu untuk mengatasi kemungkinan yang
merugikan pada periode selanjutnya. Selain menjadi alat perencanaan dan
pengendalian anggaran juga merupakan alat utama pengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan organisasi
Dalam mencapai tujuan perusahaan untuk memperoleh laba, tumbuh
sangat competitif. Untuk dapat mengatisipasikan persaingan yang demikian
berat, perusahan di tuntut dapat belanja lebih efektif dan efesien dalam
mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. Pengendalian meliputi
penetapan tujuan dan standar, membandingkan kinerja yang diukur dengan
tujuan dan standar yang telah ditetapkan, menekankan pencapaian sukses
dan upaya untuk memperbaiki kesalahan. Setiap perusahaan tampa melihat
sifat kegiatanyan selalu mempunyai keterkaitan dengan biaya operasional
yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum serta administrasi. Oleh
sebab itu biaya operasional merupakan yang paling esensial menyangkut
kesinambungan suatu perusahaan , maka sangat di perlukan perencanaan
dan pengendalian yang akurat terhadap biaya operasional. Biaya
operasional merupakan rencana kegiatan yang mencakup yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan dalam
satuan yang berlaku pada masa yang akan datang. Dengan berpedoman
pada biaya operasional maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Biaya operasional sangat di butuhkan menajemen dalam
melaksanakan seluruh fungsinya untuk menjamin kesistematisan dan
sebagai alat untuk mengawasi pelaksanaan aktivitas perusahaan yang di
rencanakan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efesiensi
yant tinggi. Dengan adanya biaya operasional bermanfaat dan mengarahkan
kegiatan perusahaan pada pencapaian tujuan bersama. Dapat menghindari
pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu seperti peralatan dan
Untuk itulah penulis merasa tertarik untuk memelih judul ”Perencanaan
dan Pengendalian Biaya Operasional pada Hotel Madani Medan”.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas di ketahui bahwa perencanaan dan pengendalian
biaya operasional suatu perusahaan perlu dikelola cara baik. Perencanaan
dan pengendalian biaya operasional perusahaan yang cermat akan
membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan
efesien. Berkenaan latar belakang diatas akan di ambil permasalahan pokok
yaitu:
1. bagaimana perusahaan menetapkan anggaran biaya operasional
dalam meningkatkan efiensi
2. bagaimana perencanaan dan pengendalian biaya operasional guna
mencegah penyimpangan
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1. untuk memenuhi syarat dalam penyelersaian perkuliahan dari Fakultas
Ekonomi Diploma III di Universitas Sumatera Utara.
2. untuk menganalisa dan mengevaluasi perencanaan dan pengendalian
biaya operasional pada Madani Hotel Medan.
3. untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan penulis khususnya
4. untuk mengetahui bagaimana Madani Hotel Medan merencanakan dan
mengendalikan biaya operasionalnya.
D. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat dalam untuk mengembangkan wawasan
pengetahuan yang telah diperoleh oleh penulis selama perkuliahan,
khususnya mengenai biaya operasional.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran-saran atau
bahan masukan untuk mengambil keputusan dalam menentukan
perencanaan dan kebijaksanaan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Akedemisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam
melakukan atau melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan judul tugas
BAB II
MADANI HOTEL MEDAN
A. Sejarah Singkat Madani Hotel Medan
Madani Hotel Medan merupakan sebuah Hotel dengan terobosan konsep
baru yang dirintis oleh Bapak H. Masri Nur dengan istrinya Hj. Murni, keluarga
pengusaha yang telah sukses merintis usaha Gelora Taylor Jl. Pandu, Gelora plaza I
Jl. SM Raja dan Gelora plaza II Jl. Bhakti/R.A. Hakim. Klinik Madani Jl.
Bhakti/RA. Hakim di Kota Medan, yang peduli dengan pendidikan dan keagamaan
dan sebagai wujud kepeduliannya mereka membuka lembaga pendidikan Darul
Ilmi Murni yang berlokasi di Jl. Besar Titikuning – Namorambe dan membangun
Mesjid Darul Ilmu Murni di Simalingkar B dan aktif di pengajian Sejuta Ummat
serta oraganisasi keagamaan lainnya.
Madani Hotel Medan mulai tahap perencanaan pembangunannya sekitar
bulan Sepetember tahun2003 dengan arsitek bangunan Ir. Mulkan Yahya, Msc saat
pembangunan dibawah pengawasan Bapak Mujiono, dan sebagai pelaksana
bangunan adalah Bapak Ir. Sukardi, sebagai pimpro Bapak Jumingan dan
didampingi oleh Bapak Jumakir, dalam operasional lapangan diawasi oleh Bapak
Sulaiman, Dani dan Haris, SE.
Awal pertama Hotel ini diberi nama Gelora International Hotel, mengingat
Hotel ini dibangun untuk mengedepankan nilai-nilai keislaman dengan
berlandaskan syariah. Pihak owner dan management sepakat untuk mengubah
hotel ini berubah nama dengan nama Madani yang diutarakan oleh Bapak H.
Mas’ud Lubis selaku Ka. Administrasi Proyek Pembangunan Hotel saat itu yang
disetujui oleh owner yang sebelumnya direncanakan namanya Hotel Madani.
Hotel ini diberi nama Madani karena Madani Hotel Medan mengedepankan
nilai-nilai keislaman berkonsepkan syariah dengan nuansa religius dengan tujuan
meningkatkan peradaban Kota Medan – Sumatera Utara terutama Bangsa
Indonesia dan dengan logo berlambangkan segi delapan yang berarti ”Penuh
Hikamah” dengan huruf M ditengah lambang tersebut merupakan lambang
kebesaran syariahnya Madani Hotel Medan yang berarti juga bahwa Madani
Medan Hotel penuh dengan hikmah baik bagi tamu, staff/pegawai, terutama bagi
management Madani Hotel Medan.
Soft Opening pada hari Senin 16 Juli 2007 oleh Walikota Medan Drs.
H.abdillaah, Ak. MBA dihadiri wakil Walikota Bapak Ramli serta pejabat
pemerintahannya lainnya seperti Sekda Prov.Sumatera Utara Drs. H.Muhyan
Taambuse, Sekda Drs.Afifuddin Lubis, Msi, Kadis Pendapatan Sumutera Utara
Bapak H. Safaruddin SH, Dirut Bank SUMUT Bapak Gus Irwan Pasaribu serta
sejajaran Kepala Dinas, dan pengusaha-pengusaha yang ada di Kota Medan.
B. Jenis Usaha / Kegiatan
Madani Hotel Medan adalah Hotel muslim berbintang empat yang bergerak
dibidang pelayanan jasa dan merupakan hotel pertama dikota Medan yang
memiliki konsep Management syari’ah. Didalam melakukan usaha tersebut Madani
Hotel sangat mengutamakan pelayanan yang memuaskan untuk para tamu yang
Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan yang tercipta oleh bisnis
keluarga, untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antara kepentingan perusahaan,
karyawan dan tamu. Mengembangkan semangat untuk meningkatkan kemampuan
secara terus menerus berdasarkan, kecermatan, etika, kerja dan kesederhanaan.
Madani Hotel Medan akan semakin sukses jika para karyawan dapat
memberikan loyalitas kerja dan disiplin kerja yang baik untuk itu dituntut kepada
manager hotel untuk selalu memberikan motivasi kerja yang baik bagi para
karyawan demi kemajuan dan kesuksesan Madani Hotel Medan. Pada Madani
Hotel Medan telah tersusun segala rencana kedepan untuk memajukan hotel seperti
program rutin, program jangka bulanan, program semesteran, program tahunan,
dan program jangka panjang (kedepan).
Madani Hotel Medan berlantai tujuh dengan jumlah Kamar 174 yang
terletakdilantai tiga sampai tujuh dengan stype kamar sebagai berikut : Superior
Rooms, Deluxe Rooms, Executive Suite Rooms, Madani Suite Rooms, Family
suite Rooms, Royal Suite Rooms, seluruh kamar Free WIFI internet Akse. Madani
Hotel menyediakan ruangan untuk acara Weddyng Party, convention, Road Show,
Audition, Miting Concert, Lauching Product, Party, Exhibition, Seminar, Wisuda,
yang terletak dilantai satu dan dua dengan jenis rungan :
Floor 1 : bahrein executive meeting room, dubai meeting room, doha meeting
room, hafla restaurant, sisha launnge.
Floor 2 : gelora ball room, instambul meeting room, jordan meeting room, alshah
terrace.
Untuk meningkatkan pelayanan tamu di Madani Hotel Medan
yang terletak di lantai satu dan tempat parkir kendaraan roda empat dan dua yang
luas di lantai dasar/ basement.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada perusahaan merupakan wadah bagi perusahaan
untuk menggunakan semua potensi. Wadah ini menetapkan apa yang diperlukan
untuk dilaksankan dan bagaimana cara melaksanakannya. Setelah itu, kemudian
pimpinan perusahaan membentuk suatu organisasi yang menunjukkan suatu
tanggung jawab setiap karyawan perusahaan, batas wewenang dan
fungsi-fungsinya didalam organisasi tersebut.
Sebagai suatu organisasi perusahaan yang terdiri atas orang-orang yang
bekerjasama untuk tercapainya tujuan bersama yang telah disetujui bersama pula.
Dalam pencapaian tujuan ini, perusahaan melakukan kegiatan yang efektif, yaitu
kegiatan terencana, terarah, di dukung sistem pengorganisasian, pengendalian dan
pengawasan yang baik. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya peran serta dari
semua pihak yang terlibat dalam perusahaan yang melakukan kegiatan yang telah
ditentukan sesuai dengan tugas wewenang dan tanggung jawab yang telah
diserahkan kepada masing-masing pihak.
Perlu adanya struktur organisasi yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap organisasi dalam
upaya untuk mencapai tujuan efektif dan efisien memerlukan struktur organisasi.
Karena itu struktur organisasi haruslah sesuai dan mudah dimengerti oleh semua
Pihak-pihak yang mengelola perusahaan diatur sedemikian rupa dalam
suatu struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan hasil dari proses
pengorganisasian. Struktur organisasi merupakan hasil dari proses
pengorganisasian. Struktur organisasi merupakan kerangka dasar tertentu yang
menunjukkan hubungan satuan-satuan organisasi dan individu-individu yang
berada dalam suatu organissasi. Melalui struktur organisasi, maka tugas-tugas,
wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat dapat diketahui dengan jelas dan
tegas. Sehinnga diharapkan setiap satuan-satuan organisasi dapat bersama-sama
Adapun Struktur Organisasi Pada Madani Hotel Medan Adalah Sebagai Berikut:
Organization chart bersumber dari Madani Hotel
KOMISARIS UTAMA
DIREKTUR
SEKRETARIS GENERAL AFFAIR
D. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas dari masing- masing fungsi organisasi pada Hotel Madani
adalah sebagai berikut:
1. Dewan komisaris
Yaitu pemilik perusahaan Hotel yang merupakan pimpinana tertinggi dalam
perusahaan yang mengadakan rapat tahunan untuk meminta pertanggung jawaban
Direktur Utama dan juga menentukan arah perusahaan serta menentukan
pembayaran deviden.
2. Direktur
Direktur merupakan pimpinan pelaksana dari rencana-rencana perusahaan
yang telah ditetapkan. Secara garis besar tugas Direktur adalah :
Memimpin dan mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan kerja dan usaha
perusahaan berdasarkan ketetapan anggaran dasar perusahaan dan menentuka
kebijaksanaan lain yang telah disepakati.
3. General Manager
General Manager, mempunyai kewajiban untuk mengendalikan kualitas
pelayanan kepada tamu seperti : mengawasi kelancaran pelayanan kepada tamu,
secara aktif mamantau kegiatan perusahaan dan memastikan bahwa tamu telah
dilayani dengan baik. Selain itu General Manaager juga harus melakukan
kerjasama yang baik kepada departemen-departemen yang lain, guna terjalinnya
4. General Affair (Bagian Umum)
General Affair, mengurus masalah umum manyangkut masalah penanganan
dan perawatan bangunan dan gedung, kepengurusan kendaraan perusahaan,
Insurance Management, penanggulangan sampah, dll
5. Front Office (FO)
Front Office, bertugas dibagian depan dalam melayani customer dalam
memperkenalkan produk-produk jasa perhotelan dan melayani permintaan
customer. Front office terbagi atas beberapa posisi yaitu Duty Manager, GRO,
Reception, Reservation, Operator, Concierge, Business Center, Driver.
6. House Keeping (HK)
Yaitu departement yang mengurus masalah penginapan kamar-kamar bagi
tamu yang hendak menginap. House Keeping terbagi atas beberapa posisi yaitu
Loundry, PA (Public Area), Roomboy/Roommid, Mini Bar.
7. Mecanical and Engineering (ME)
Yaitu departement yang mengurus masalah mekanik dan bagian pemesinan
didalam hotel mulai dari : listrik, jalur dan jaringan telepon, CCTV, mesin jenset,
dll. Mecanical and Engineenering memiliki beberapa posisi yaitu Mechanic dan
8. Human Recources Development (HRD)
Bertugas mempersiapkan SDM bagi staff/karyawan Hotel dan penertiban
dan mempersiapkan administrasi kepegawaian, melaksanakan pekerjaan
administrasi dan penertibannya, mempersipkan document recruitment karyawan
baru dan pemanggilannya, serta mengurus praktek kerja lapangan (PKL) atau Riset
dari sekolah dan universitas sampai dengan membuat penilaian dan sertifikat.
Dalam melaksanakan tugasnya HRD dibantu oleh security. Dimana tugas security
adalah melakukan pengamanan dan pengawasan dalam lingkungan hotel misalnya
pencurian terhadap barang-barang milik hotel atau para tamu, mengatur tata tertib
perpakiran dan menjaga terhadap gangguan kejahatan yang datang dari dalam
maupun luar hotel.
9. Financial Controller (FC)
Bertugas menyusun rancangan anggaran perusahaan dengan departement
lain, dan mengawasi kebenaran realisasinya, mengawasi pencatatan dan penyajian
data keuangan dan harta perusahaan, memiliki kredibilitas peminta kredit,
memeriksa dan menyetujui daftar gaji dan honor pegawai, serta mengawasi
pelaksanaan dan pembelanjaan rutin operasional hotel.
10.Food & Beverage (FB)
Fungsi utama dari F&B Product adalah bertugas melaksanakan pengadaan
makanan dan minuman operasional kitchen, bekerja sama dengan Cook, Sous,
Chef, bertanggung jawab penuh dengan kebersihan dapur, menjaga dan merawat
11.Sales Marketing
Bertugas mencari customer yang baru serta membina hubungan relasi
intrnal ataupun eksternal, membuat laporan tamu-tamu yang mengadakan event di
madani hotel, menindak lanjuti event yang akan berlangsung terhadap pihak
penyelanggara atau event organizer serta mempromosikan Madani hotel medan
kepada customer yang ada didalam negeri maupun luar negeri. Sales Marketing
terbagi atas beberapa posisi yaitu mice dan wedding.
E. Kinerja Usaha Terkini
Dalam menjalankan kegiatan di Madani Hotel Medan ada kinerja-kkinerja
usaha terkini yang dilakukan untuk tetap dapat mejalankan usaha memajukan hotel
dan juga dapat mempertahankan kwalitas hotel yang dapat memuaskan para
tamu-tamu yang berkunjung seperti pelayanan terhadap kebutuhan tamu-tamu hotel lokasi
hotel yang strategis mudah di jangkau para tamu yang akan berkunjung, kamar
yang standar Hotel Berbintang empat, ruangan meeting dengan berbagai ukuran,
menu berfariasi dengan masakan Indonesia dan Internasional, staaf karyawan yang
ramah.
Suasana kenyamanan dan ketenangan bagi tamu-tamu terutama ketika
menikmati makanan di Hafla Restaurant berada dilantai satu disebelah kiri area
loby. Hafla restaurant memiliki dekorasi bergaya Arab dan Eropa, dengan sajian
makanan bercita rasa Indonesia dan Eropa serta Timur tengah. Menyediakan
pesanan menu makanan Ala carte dengan berbagai macam bentuk rasa dari
sarapan pagi dengan berbagai pilihan menu yang disajikan dengan secara
prasmanan bagi tamu yang menginap atauoun tamu dari luar hotel.
Layanan penyampaian informasi sesuai dengan yang diinginhkan para tamu
seperti tem[pat-tempat beebelanja, tempat-tempat objek wisata, layanan informasi
berita baik cetak maupun elektronik dengan menyediakan TV disetiap kamar dan
area loby serta majalah, koran dan tabloid serta bulletin bahkan informasi
mengingatkan waktu-waktu sholat oleh petugas dan juga semua
informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan oleh tamu-tamu hotel.
Jaminan keamanan penjagaan satuan pengaman / security di Madani Hotel
Medan bagi tamu-tamu hotel dengan pengaman langsung denga system
audiovisual. Area parkir yang seputaran Hotel dan Basement, kejujuran yang
ditanamkan bagi staff atau karyawan akan mengembalikan barang-barang atau
benda tamu yang ditemukan di area hotel. Madani Hotel Medan juga menyedikan
layanan transportasi fasilitas antar jemput bagi tamu-tamu hotel yang hendak
bepergian atau belanja dan keperluan lainnya. Layanan transportasi belanja di
supermarket khususnya Supermarket Gelora Plaza, layanan transportasi belanja
khas Medan yaitu “Bika Ambon Hj.Lia”.
Jaminan pelayanan kesehatan juga disedikan oleh Madani Hotel Medan
seperti kesiapan Dokter keluarga agi tamu-tamu yang membutukan pertolongan
F. Rencana Kegiatan Perusahaan
Sebagai perusahaan jasa Madani Hotel Medan mempunyai program kerja
hotel sebagai berikut :
1. Program Rutin
a. Recruetman sesuai kebutuhan staff/karyawan dan administrasi serta
perlengkapannya.
b. Pembinaan kepada seluruh Staff/karyawan.
c. Menyebarkan brosur, memasang iklan pada koran, majalah, buku
pariwisata, dll
d. Pelaksanaan operasional pada setiap department.
e. Evaluasi pada setiap department.
f. Briefing.
g. Pelayanan informasi pada customer.
h. Cost Controller/inventori pada setiap department.
i. Audit pemasukan.
j. Penagihan (kollector – FC Dept.).
k. Pemasukan barang dan pembayaran suplayer.
l. Menyiapkan kebutuhan makanan dan minuman tamu dan staff/karyawan.
m. Menyiapkan ruangan Meeting bagi customer.
2. Program Jangka Bulanan
a. Penerimaan training / PKL.
b. Menyiapkan pengajian bagi staff/karyawan.
d. Mengeluarkan gaji dan bonus.
e. Mengeluarkan pembayaran-pembayaran seperti pajak, asuransi, tunggakan.
3. Program Tahunan
a. Penggantian Uniform setiap department.
b. Penyambungan masa kontrak staff/karyawan dan melengkapi
administrasinya.
c. Promosi ke ibu kota Jakarta dan daerah-daerah lainnya seperi Sumatera
(Aceh, Riau, Batam, Palembang) Jawa – Bali, Kalimantan, Sulawesi, Papua
(Irian Barat).
d. Promosi lewat media, seperti Media elektronik dan cetak, membagikan
brosur-brosur pariwisata dan membagikan buku-buku pariwisata.
e. Family gathering/outbond.
f. Pelaksanaan peringtan hari besar Islam sesuai jadwal.
Adapun visi dari Madani Hotel Medan adalah menjadikan hotel Madani
dimana hotel yang pertama yang menerapkan sistem syariah di Sumatera Utara,
Madani Hotel merupakan andalan penggerak bisnis pariwisata kota Medan
khususnya yang selalu memberikan pelayanan berkualitas kepada tamu hotel. Dan
misi dari Madani Hotel Medan adalah menjadikan Madani hotel sebagai bisnis
yang berorientasi kepada pelanggan, menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan yang tercipta oleh bisnis keluarga, untuk meningkatkan rasa
kekeluargaan antara kepentingan perusahaan, karyawan dan tamu,
mengembangakan semangat, untuk meningkatkan kemampuan secara terus
BAB III
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Biaya Operasional
Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan swasta maupun
pemerintah, baik perusahaan besar ataupun kecil, yang mengejar laba atau tidak
setiap harinya selalu berhadapan dengan biaya yang dikeluarkan selama aktivitas
berlangsung. Begitu pula halnya dengan Madani Hotel, dimana untuk melakukan
kegiatan perusahaannya akan memperoleh pendapatan yang kemudian akan
dialokasikan untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan terutama biaya
operasional hingga akhirnya perusahaan memperoleh laba bersih setelah dikurangi
dengan seluruh biaya.
Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara
memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan biaya yang
berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyedian data-data penting sebagai alat
informasi dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari. Biaya merupakan
istilah yang masih banyak dipergunakan oleh barbagai lapisan masyarakat dan
dengan arti yang berbeda-beda pula, sehingga kita sulit untuk memberikan definisi
yang jelas dan memuaskan untuk setiap orang.
Klasifikasi biaya operasional menurut Carter & Usry (2002 : 40) klasifikasi
yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan
1. produk (satu lot, batch atau unit dari suatu barang jadi atau jasa).
2. Volume produksi
3. Departemen, proses, pusat biaya atau subdivisi lain dari manufaktur.
4. Periode akuntansi
5. suara keputusan, tindakan atau evaluasi.
Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan
biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis.
B. Perencanaan Biaya Operasional
Perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai jenis dan bantuk keterbatasan.
Kondisi ini memkasa manajemen untuk menyusun suatu rencana yang dapat agar
sumber daya yang terbatas dapat dimanfaatkan sedemikian rupa memberi kegunaan
yang optimal dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pada dasarnya adalah memilih
altrenatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan
usaha serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan
kendala-kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui
data-data yang relevan terutama yang menyangkut pengahasilan dan biaya di masa yang
akan datang.
Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang,
tetapi seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan
kegiatan-kegiatan sekarang dan hasilnya yang dapat disempurnakan akan mempengaruhi
waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih
pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya.
Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya.
Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang
untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam
mancapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak manggantikan manajemen.
Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran
serta cara-cara kerja tersendiri dan berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem
lain yang ada dalam dalam perusahaan, tetapi dapat juga dianggap sebagai
subsistem, yaitu bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Anggaran yang disusun pada Madani Hotel melibatkan semua pihak pada
tingkatan manajemen dalam penyusunan programnya. Karena penyusunan anggran
dilkukan bersama, maka manajemen Madani Hotel menetapkan bahwa anggaran
yang telah disahkan merupakan suatu komitmen atau kesanggupan untuk
melaksanakan rencana yang telah dianggarkan.
C. Prosedur Penyusunan Anggaran
Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan
sumber daya yang terpendek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan
terakhir, sebelum pengelolaan sumber daya yang diimplementasikan. Suatu
penganggaran dalam prosedur penyusunan dapat berfungsi dengan baik bilamana
taksiran-taksiran yang dimuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh
berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara akurat
Adapun menurut Nafarin (2007 : 168) Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi anggran jualan, antara lain faktor pemasaran, faktor keuangan,
faktor ekonomis, faktor kebijakan perusahaan, faktor perkembangan penduduk,
faktor kondisi negara dan faktor-faktor lainnya.
Faktor perkembangan pemasaran yang perlu dipertimbangkan seperti :
1. Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional, atau internasional.
2. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas.
Rancangan Anggaran
Gambar 3.1
Prosedur Penyusunan Anggaran Pada Madani Hotel Medan
Anggaran biaya operasional adalah anggaran / taksiran semua biaya yang
dikeluarkan yang pada hakekatnya habis dalam masa satu tahun buku. Menurut
Carter & Usry (2002 : 58) Penyusunan anggaran biaya operasional yang bisa
terjadi pada suatu perusahaan adalah :
1. Anggaran Biaya Tetap
Adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya sesuai dengan
besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang termasuk biaya ini adalah
depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit dan lain-lain.
2. Anggaran Biaya Variabel
Adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional yang berubahnya voleme
produksi. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya karyawan dan lain-lain.
3. Anggaran Biaya Semi variabel
Adalah biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi
mempunyai sifat tidak tetap. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya
pemeliharaan gedung, upah atau gaji insentif dan lain-lain.
Penyusunan anggaran biaya operasional Madani Hotel dilakukan
bersama-sama dengan anggaran lainnya pada perusahaan tidak menggunakan panitia
anggaran yang menangani penyusunan anggaran. Intruksi penyusunan pimpinan
disampaikan kepada bagian akuntansi dan keuangan serta memberikan pengarahan
dalam penyusunan anggaran. Anggran yang telah disusun oleh tiap-tiap bagian
diserahkan kepada bagian akuntansi dan bagian keuangan. Selanjutnya bagian
akuntansi dan keuangan menyusun anggaran tiap bagian menjadi anggaran yang
anggaran yang disusun setiap bagia. Terakhir anggran tersebut diberikan kepada
pimpinan perusahaan untuk disetujui,bila pimpinan mensahkan maka mulailah
pelaksanaan anggaran.
Anggaran Madani Hotel juga dijadikan acuan dalam melakukan penilaian
presatasi kerja. Namun manajer Madani Hotel tidak menetapkan anggaran apabila
terjadi penyimpanga antara anggaran dan realisasi pada suatu bagian yang
merupakan penurunan prestasi kerja, manajer menganalisis kembali sebab-sebab
terjadinya penyimpangan. Bila penyimpangan disebabkan oleg situasi dan kondisi
yang sulit diperkirakan, maka Madani Hotel dapat direvisi untuk disesuaikan
dengan situasi sekarang. Untuk itu diusahakan agar anggaran yang disusun bersifat
fleksibel.
D. Pengendalian Biaya Operasional
Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi
penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam budget dengan
realisasinya dan pertimbangan bagi perencanaan yang lebih baik dimasa yang akan
datang. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar dan budget yang disusun
atas pertimbangan manajemen, peramalan dengan perhitungan matematis dan
pengalaman dimasa lalu.
Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada
individu - individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan
biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer
sebaiknya dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh
biaya dan pendapatan aktual terhadap anggaran. Sistem yang didesain untuk
mencapai tujuan tersebut disebut sistem akuntansi pertanggung jawaban.
Untuk membantu dalam mengendalikan biaya, akuntan biaya dapat
menggunakan jumlah biaya yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebut biaya
standar. Biaya standar juga dapat dijadikan dasar untuk anggaran dan laporan
biaya. Aspek penting lain dari pengendalian biaya adalah identifikasi dari biaya
aktivitas yang berbeda dibandingkan biaya dari departemen dan produk yang
berbeda. Dalam setting produksi yang kompleks, sering kali jumlah kecil dari total
aktivitas yang sesungguhnya memberikan nilai terhadap output final. Aktivitas –
aktivitas lainnya, disebut aktivitas tidak bernilai tambah, umumnya adalah hasil
dari kompleksitas setting produksi dan tidak spesifik terhadap produksi satu produk
atau jasa tertentu. Peloparan biaya aktivitas tidak bernilai tambah adalh langkah
awal untuk mengurangi atau menghilangkan aktivitas tersebut.
Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian,
merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat
dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mepunyai kebijakan dalam
keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah
biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek.
Tahap-tahap proses pengendalian anggaran menurut Mulyadi (2001:508),
malalui tiga tahap utama :
1. Penetapan sasaran.
2. Implementasi
Proses pengendalian anggran didahului dengan penetapan tujuan oleh
manajemen puncak da penetapan strategi untuk mencapainya. Tujuan merupakan
hasil yang diinginkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Supriyono (2002 : 500) bidang – bidang pengendalian operasional
yang utama dapat diidentifikasikan menjadi 3 yaitu ;
1. Mutu
2. persedian
3. produktivitas
Pengendalian biaya operasional Madani Hotel diadakan melalui anggaran.
Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk
periode anggaran berikutnya. Perusahaan menganut prinsip fleksibilitas aggaran,
artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan
penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran.
Adapun bagan organisasi untuk pengendalian biaya operasional atas biaya
Departemen Departemen
Personalia Perencanaan Operasional
Departemen Operasional
Departemen Pencatat Departemen Departemen
Waktu Penggajian Biaya
Gambar 3.2
Bagan Organisasi Untuk Pengendalian Operasional Atas Biaya Tenaga Kerja
E. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional
Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan antara dua variabel yang
masing-masing terdiri dari rangkaian data dapat memantau sebab-sebab terjadinya
penyimpangan. Laporan buget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi
dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis pembanding
antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat
diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik
beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow up) dapat segera
dilakukan. Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa laporan perbandingan
realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat biaya
operasi dalam bentuk angka-angka menurut angka yang diperbandingkan dengan
angka-angka realisasi biaya operasi atau menurut catatan akuntansi untuk melihat
penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya
penyimpangan itu.
Tujuan laporan tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya
penyimpangan, baik yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan, sehingga
dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil tindakan koreksi yang perlu .
Untuk mengetahui pengendalian biaya operasional yang telah dilakukan oleh
Madani Hotel Medan, maka penulis mencoba menganalisis dengan
membandingkan antara anggaran yang telah direncanakan dengan realisasi biaya
Tabel 3.1
Anggaran Operasional Rata – rata / Bulan
Tahun 2008
No. Anggaran
Department Jenis Anggaran Besar Anggaran
Realisasi
Operational S & M Dept.
OperationalFinancial Controller
Operasional HRD
Pesanan Makanan
- Perawatan Sarana & Fasilitas Operasional
- Perawatan Sarana & Fasilitas Listrik - Pemakaian Listrik - Pemakaian Telepon
- Iklan Media Cetak - Promosi ke Pusat - Promosi ke Daerah - Promosi ke Luar Negeri - Spanduk
- ATK. Setiap Dept. - Perawatan Sarana & Fasilitas
- Peringatan Hari Besar - Pembayaran & Pengeluaran Lainnya.
- Training
- Program Karyawan (Pengajian, OutBound, dll)
JUMLAH Rp.2.613.500.000 Rp.1.370.667.000 Rp.1.242.833.000
Secara umum jika ditinjau dari laporan biaya-biaya operasional yang
dikeluarkan oleh Madani Hotel Medan pada tahun 2008, maka biaya operasional
yang diterapkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila ditinjau dari aplikasi
teoritis, karena sudah memenuhi ketentuan biaya – biaya operasional dalam rangka
mengelola perusahaan secara efektif dan efesiensi untuk mencapai laba yang
maksimal.
Walaupun dalam teknis penggunaanya masih terdapat kelebihan –
kelebihan biaya seperti kelebihan biaya yang terjadi pada Food and Beverage
department pada jenis anggaran pesanaan makanan terjadi kelebihan biaya yang
terlalu besar yang diakibatkan oleh kesalahan informasi yang dilakukan oleh
deprtement terhadap tamu yang akan menghadiri acara, yang akan diselenggarakan
di Madani hotel Medan. Sehingga anggaran yang dikeluarkan lebih besar dari pada
realisasi anggrannya. Namun, kelebihan-kelebihan tersebut masih dapat dihindari
atau efesiensikan, seperti yag terjadi pada anggaran yang dikeluarkan untuk
perawatan sarana dan fasilitas operasional, anggaran yang dikeluarkan untuk biaya
telepon dan biaya listrik.
Dimana penyimpangan yang dialami oleh Madani Hotel Medan masih
menunjukkan bahwa Madani Hotel Medan mengalami keuntungan dan mengalami
penyimpangan yang positif.
F. Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional
Madani Hotel Medan dalam menyusun anggarannya terutama biaya
operasional yang dilakukan oleh tim yang disebut panitia anggaran yang terdiri dari
tercakup dalam rancangan anggaran. Penyusunan biaya anggaran yang
dihubungkan dengan ruang linkup aktivitas bagian – bagian yang terkait serta yang
dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya biaya operasional dari
kegiatan perusahaan.
Sistem dan prosedur penyusunan anggaran operasional yang dilakukan oleh
Madani Hotel Medan dapat memberi manfaat untuk dapat mengetahui keadaan
perusahaan pada tahun 2008. Dengan demikian penyimpangan yang terjadi dalam
laporan anggaran biaya operasional dan juga penyusunan anggaran yang dilakukan
terlalu besar perbedaannya sehingga banyak penyimpangan yang merugikan. Hal
ini mungkin disebabkan oleh kurangnya tindakan koreksi terhadap
penyimpangan-penyimpangan pada tahun sebelumnya.
Jika dilihat dari penyimpangan tersebut maka pengendalian biaya
operasional belum maksimal. Tetapi penyimpangan antara anggaran dengan
realisasi biaya operasional dapat menjadi pedoman untuk menyusun anggaran
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh
penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Madani Hotel Medan merupakan hotel yang dikelola secara syariah yang
selalu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada tamu dan
menjadikan Madani hotel sebagai bisnis yang berorientasi kepada
pelanggan.
2. Madani Hotel Medan dalam menyusun anggaran biaya operasional
berdasarkan pada anggaran operasional yang telah lewat, realisasi tahun
berjalan dan melihat kondisi ekonomi secara umum.
3. Perencanaan yang dibuat pada Madani Hotel Medan cukup baik karena
melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak
dapat bertanggungjawab dalam menyusun anggaran.
4. Pengendalian biaya operasional berjalan cukup baik dimana Madani Hotel
Medan melakukan pengendalian biaya melalui perbandingan antara biaya
yang sebenarnya dengan biaya menurut anggaran.
5. Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian sekaligus guna
mengatur kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan operasional
perusahaan.
B. Saran
Dalam hal ini penulis memberi beberapa saran yang mungkin berguna bagi
Madani Hotel Medan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara
lain :
1. Mengingat pentingnya peranan anggran sebaiknya anggaran disusun secara
teliti sehingga anggaran benara-benar merupakan pedoman kerja.
2. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat
perencanan dan pengendalian masih perlu diadakan peningkatan dalam hal
kegiatan analisis.
3. Perlunya ditingkatkan pengendalian dari pimpinan perusahaan untuk
mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu perusahaan melakukan
inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran
yang ditetapkan.
4. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka
kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu
memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3, Salemba Empat : Yogyakarta.
Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi 3. Salemba Empat : Jakarta.
Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Mandar Maju : Bandung.
Supriyon, R A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen, Edisi 2, BPFE : Yogyakarta.