• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA

5.2 Pelaksanaan Manajemen Pelaksanaan Program Layanan Rakyat

5.2.1 Planning (Perencanaan)

5.2.1.5 Prosedur

Prosedur dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah pentahapan dan

urutan-urutan pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Prosedur

adalah bagian dari struktur teknis dari sebuah organisasi. Menetapakan suatu metode

kebiasaan mengenai penanganan aktivitas di kemudian hari. Prosedur itu benar-benar

91 Hasil wawancara dengan Bapak Syafri SH, Kepala Kantor Pertanahan Kota Padang Sekaligus Penanggung Jawab Program LARASITA, pada Hari Kamis Tanggal 29 Januari 2015

merupakan pedoman bagi tindakan dan prosedur merinci cara yang tepat untuk

menyelesaikan aktivitas tertentu. 92

Dalam melaksanakan kegiatan pelakasanaan tim melakukanya berpedoman

pada Peraturan Kepala BPN No.18 Tahun 2009 yang telampir pada lampiran pertama

mengenai LARASITA maka proses pelaksanaan LARASITA dilakukan 2 tahap

yakni penyuluhan dan pelaksanaan pelayanan. Untuk teknis pelaksanaan maka peran

tim yang merancang penjadawalan dan pemiihan lokasi dengan pertimbangan yang

ada. Dalam prosedur pelaksanaan penyuluhan maka tim terlebih dahulu melakukan

sosialisasi dan komunikasi oleh kelurahan yang akan didatangi untuk memberikan

gambaran kegiatan dan perizinan dalam melaksanakan penyuluhan dan memberikan

kepastian waktu pelaksanaan kepada pihak kelurahan, selanjutnya pihak lurah akan

melakukan pemberitahuan kepada masyarakat tentang kedatangan tim LARASITA di

daerah tersebut. lalu tim akan datang ke lokasi tersbut untuk melakukan proses

penyuluhan yang di isi proses tanya jawab, apabila memungkinkan untuk

mengumpulkan berkas yang ada, serta memberi tahu tim akan datang kembali untuk

memberikan pelayanan pertanahan kepada masyarakat. Hal ini dikatakan oleh

koordinator pelasakanaan program :

“...kami melaksanakan sesuai pedoman BPN pusat itu, semua prosedur sama dengan keputusan itu. Prosedurnya juga sama dikantor kok gak beda...”93

92 Koontz Harold, Cyril O’donnel dan Heinz Weihrich. Manajemen : edisi kedelapan. Jilid 1 .Jakarta : Erlangga. Hal. 124-134

Pada prosedur proses pelaksanaan pelayanan dilakukan sesuai jadwal yang

telah ditetapkan, sebelumya tim mempersiapkan peralatan dan transportasi yang akan

digunakan di kantor pertanahan. Ada pun proses pelayanan sebagai berikut :

Gambar 5.5

Alur pelayanan dalam program LARASITA

Sumber : Peraturan Kepala BPN RI 18 Tahun 2009.

Dalam melaksanakan proses pelayanan program One Day Service LARASITA

tim melakukan tugas sesuai standar yang telah ada, proses One Day Service

LARASITA dimulai dari pemohon harus melengkapi berkas-berkas yang telah

disyaratkan yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu keluarga serta SLIP PBB.

Setelah itu berkas-berkas tersebut dicek oleh tim implementor, apabila berkasnya

93

Hasil wawancara dengan Bapak Syafnir SH, Kepala Seksi Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan Kota Padang Sekaligus Koordinator Pelaksanaan Program LARASITA, pada Hari Selasa Tanggal 23 Desember 2015

telah lengkap maka permohonannya akan diproses sedangkan apabila berkasnya tidak

lengkap maka permohonannya akan dikembalikan kepada pemohon kembali.

Proses selanjutnya petugas LARASITA memasukan data-data dari pemohon

dan kemudian mencetak SPS ( surat perintah setor) dan STTD (surat tanda terima

dokumen). Setelah itu data tersebut masuk pembukuan dan ditulis pada DI (daftar

isian) Setelah semua berkas selesai maka dilanjutkan proses pada kantor pertanahan.

Pada kantor pertanahan, data tersebut akan dicek terlebih dahulu lewat basis data dan

kemudian petugas ukur akan mengecek kelapangan kembali apakah tanah ini

dilakukan sesuai dengan SPOP ( Standar Operasional Pelayanan Publik) yang

berlaku. Setelah semua berkas/data dan pengecekan dilakukan selesai maka pemohon

tinggal membayar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk

warga yang telah memberikan syarat-syarat pengajuan berkasnya pada saat

penyuluhan maka berkas tersebut di proses di kantor dan dibawa kembali ke lokasi

untuk diserahkan., sedangkan untuk berkas yang masuk dilapangan akan di cek

diproses untuk pelayanan yang dapat diselasikan sehari seperti pengecekan sertifikat

dan peralihan Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Hak Milik. Untuk hapusnya

tanggungan – Roya berkas harus dibawa dahulu untuk diproses di kantor pertanahan

Dilapangan prosedur yang ada tidak banyak oleh masyarakat mengethui itu.

Mereka hanya mengikuti arahan dari tim dlapangan saja. Hal ini dikatakn oleh ibu

“...saya cuma ikut arahan bapak-bapak yang ada dilapangan itu, saya gak tau prosedur ngikut aja kasih berkas terus saya nanya sama bapak yang dimobil itu saja...”94

Dari wawancara diatas seharusnya tim memberikan gambaran atau skema alur

pelaksanaan pelayanan bagi masyarakat agar masyarakat yang ingin memanfaatkan

program LARASITA mengetahui alur prosedu pelaksanaan dan mereka tahu berapa

lama waktu pelaskaan pelayanan tersebut. namun hal tersebut tidak dilakukan tim

dalam memberikan informasi, tim hanya megarhkand dan memberikan info pada saat

masyarakat bertanya.

Kendala dilapngan juga menyangkut jaringan maka pelayanan dilakukan secara

offline atau manual dengan Setiap kegiatan dicatat dan dibukukan dalam daftar-daftar Isian atau buku-buku lainnya yang berlaku. Khusus untuk kegiatan legalisasi aset,

nomor berkas permohonan, misalnya, diberikan nomor sementara. Apabila petugas

LARASITA telah kembali ke kantor pertanahan, maka nomor berkas sementara

tersebut disinkronisasikan dengan nomor berkas di kantor pertanahan. Contoh :

Nomor berkas sementara pendaftaran LARASITA adalah: A.5/L/2009, A adalah tim

LARASITA A, angka 5 adalah nomor urut pendaftaran di lapangan, L adalah

singkatan dari LARASITA, angka 2009 adalah angka tahun berjalan. Apabila nomor

berkas pendaftaran terakhir di kantor pertanahan tercatat, misalnya, Nomor 58/2009

maka setelah disinkronisasi Nomor A.5/L/2009, menjadi nomor berkas berikutnya

94

Hasil wawancara dengan Ibu Erenita, Warga Perumahan BSD-1 Pasie Nan Tigo, Pemohon Hapusnya Hak Tanggungan-ROya Program LARASITA, pada Hari Minggu Tanggal 1 Februari 2015

yakni Nomor 59/2009. Nomor baru tersebut harus dicatat juga dalam berkas

permohonan, agar proses penyelesaian berkas permohonan tersebut tetap dapat

dipantau.95 Untuk berkas yang selesai dilapangan maka sertifikat akan diberikan

secara langsung ke pemohon, untuk berkas yang dibawa ke kantor pertanahan maka

tim akan memberikan kembali ke pemohon setelah diproses di kantor yang akan

diserahkan kepada pihak kelurahan atau pun langsung ke pemohon. Berikut salah satu

sertifikat yang telah selesai diproses :

Gambar 5.6

Sertifikat yang telah diproses dalam program One Day Service LARASITA 2014

Sumber : Dokumentasi Peneliti

Selanjutanya daftar isian akan dikumpulkan semua yang nanti dihitung berkas

yang masuk dan yang selesai. Selain itu laporan kegiatan semua juga dikumpulkan

guna berkas bukti kegiatan yang akan dilampirkan dalam laporan yang akan dibuat

oleh koordinator pelaksanaan One Day Service LARASITA. selanjutnya laporan akan

diserahkan kepada kepala kantor dan bidang V kantor wilayah BPN RI Provinsi

95

Sumatera barat. Yang selanjutnya akan diuploud oleh kepala bidang 5 ke website

BPN RI untuk dikirim laporan dari semua pelaksanaan program LARASITA di

provinsi Sumatera Barat.

Secara garis besar semua prosedur telah ditetapkan dan diatur dalam Peraturan

Kepala BPN RI No. 18 Tahun 2009. Yang membuat tim menjalankan tugas mereka

sesuai prosedur dan tugas yang telah diatur tersebut. dalam pelaksanaanya telah

sesuai prosedur yang ada dengan beberapa improvisasi dan pengambilan keputusan

sesuai kondisi dilapangan tanpa terlepas pada pedoman tersebut.

Dokumen terkait