MATERI DAN METODE PRAKTIKUM 4.1 Bahan, Alat dan Instrumen Praktikum
4.3 Prosedur Praktikum (Anonim,2011)
4.3.1 Pemeriksaan Farmakognosi
4.3.1.1 Identifikasi dan Determinasi Tanaman
Menentukan kunci determinasi tanaman dilakukan berdasarkan bentuk morfologi melalui pendekatan hubungan kekerabatan tanaman ( suku dan genus) kunci determinasi tanaman sebagai mana yang dicantumkan dalam buku resmi.
4.3.1.1.1 Morfologi Tanaman
Mengamati dan menggambar bentuk morfologi dari tanaman, yaitu berupa bentuk batang, daun, akar, dan bunga serta buah bila ada. Bahan penelitian berupa daun, batang, akar dari tanaman jarak pagar di buat untuk di jadikan haksel
dimana daun di jadikan serbuk,batang di potong-potong kecil, dan akar juga di potong- potong kecil dan dibuat menjadi serbuk pula kemudian dimasukkan ke dalam pot plastik dan di beri etiket.
4.3.1.1.2 Anatomi Tanaman
Pemeriksaan dilakukan dengan mengamati bentuk sel dan jaringan tanaman pada bagian penampang melintang dan membujur dari akar, batang dan serbuk daun
secara mikroskopik. Caranya yaitu dengan mengiris setipis mungkin bagian dari tanaman yang akan diperiksa dengan menggunakan pisau silet, kemudian diletakkan di atas kaca objek lalu ditetesi dengan kloralhidrat LP, kemudian difiksasi dan ditutup dengan kaca penutup, diamati di bawah mikroskop.
Pemeriksaan mikroskopik serbuk dilakukan dengan cara daun dan akar yang kering diserbukkan. Kemudian diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan kloralhidrat LP, kemudian difiksasi lalu ditutup dengan kaca penutup, diamati di bawah mikroskop dan dilakukan pengambilan gambar.
4.3.1.2 Pemeriksaan Simplisia
4.3.1.2.1 Pengambilan Simplisia
Pengumpulan simplisia dilakukan dengan menggunakan tangan yang telah dilapisi dengan kaos tangan (Handscoon) karena permukaan dari dari tanaman ada yang kasar seperti kayu sehingga pengambilan harus hati-hati. Daun dikumpulkan pada saat tanaman ingin berbunga atau baru mekar.
4.3.1.2.2 Pembuatan Simplisia
Simplisia yang telah dikumpulkan kemudain dicuci untuk membersihkan simplisia dari kotoran atau debu dan memisahkan tanaman itu sendiri yang tidak dikehendaki saat pencucian. Setelah dicuci dan dibersihkan dari debu dan kotoran, sampel dipotong kecil-kecil kemudian dikeringkan. Pengeringan yang digunakan pada percobaan ini ialah pengeringan alamiah yakni dengan bantuan sinar matahari atau diangin-anginkan. Untuk bagian tanaman yang keras, seperti batang dan akar pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari. Untuk bagian tanaman yang lunak cukup diangin-anginkan..
a. Organoleptis yaitu pemeriksaan warna, bau, dan rasa dari bahan simplisia. Dari simplisia yang telah dibuat, diamati warnanya, baunya apakah menyengat. Biasanya jika menyengat berarti mengandung minyak atsiri. Kemudian diamati rasanya, apakah sepat, manis, dan lain sebagainya.
b. Makroskopik yaitu memuat paparan mengenai bentuk dari simplisia, ukuran, warna serta bidang patahannya. Misalnya untuk simplisia yang memiliki ukuran serbuk yang relatif besar dengan warna yang berbeda-beda
c. Mikroskopik yakni memuat paparan anatomis, penampang melintang simplisia, fragmen pengenal bentuk simplisia, meliputi uraian sebagai berikut :
1. Jaringan primer (epidermis, korteks, endodermis, caspari, perisikel, silinder pusat dan empelur)
2. Jaringan sekunder (periderm, felogen dan ritidom)
3. Perubahan susunan silinder pusat atau pertumbuhan sekunder. 4. Jaringan pada daun
4.3.2 Identifikasi Kandungan Kimia 4.3.2.1 Lignin
Adalah suatu uji warna yang bermaksud mengetahui kandungan lingnin (zat kayu) yang terkandung pada tanaman. Lingnin itu sendiri umum terdapat pada tanaman yang secara morfologi terliohat jelas memiliki batang keras (berkayu), biasanya terdapat pada bangsa dikotil, senyawa ini dapat diidentifikasi dengan penambahan flouroglusin P dan HCl P, yang menimbulkan warna merah pada dinding sel.
4.3.2.2 Pati & Aleuron
Merupakan polisakarida yang melimpah setelah selulosa, berfungsi sebagai penyimpan energi, Sekitar 20% dari pati adalah amilosa (larut) dan 80 % amilopektin . Pati dan aleuron banyak terdapat pada padi-padian, kentang dan jagung.
Suberin merupakan senyawa pelindung pada tanaman. Metabolit primernya adalah senyawa dekarboksilat yang banyak dijumpai pada akar sebagai pelindung pada pita kasparin. Sedangkan kutin adalah rantai panjang dari asam lemak yang saling membentuk ester berstruktur 3 dimensi yang kaku.
Minyak menguap adalah substansi yang menimbulkan bau khas dan dapat menguap pada temperatur biasa. Minyak lemak adalah sekelompok besar dari senyawa minyak alam yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik.
4.3.2.4 Lendir dan peptin
Lendir pada umumnya berguna sebagai pengencer dahak eksfektoran dan umum terdapat pada kembang cepat ( Hibiscus rosa sinensis ). Pektin sendiri terdapat dalam buah-buahan yang belum masak betul. Zat ini dapat dijadikan selei dengan penambahan gula.
4.3.2.5 Selulosa
Merupakan glukosa yang banyak terdapat dalam tumbuhan. Zat ini merupakan konstituen pokok pada tiap dinding sel.
4.3.2.6 Zat samak/tannin
Zat ini merupakan suatu senyawa glukosida yang majemuk. Zat ini banyak terdapat pada kulit bakau, trengguli, juga pinang dan gambir.
4.3.2.7 Turunan katekol
Zat ini merupakan turunan hasil hidrolisa asam gallant dengan garam ferri yang berwarna hijau.
Senyawa-senyawa ini banyak terdapat dalam bentuk bebas dan berbeda-beda, serta derajat oksidasi yang berbeda pula, seperti antron, oksantron, dan autranol.
4.3.2.9 Fenol
Merupakan senyawa pelindung dalam tanaman, dan juga adalah metabolit sekunder yang dapat disintesis dalam jalur sikinat. Senyawa ini dapat ,mempengaruhi tanaman dengan menghambat pertumbuhannya.
4.3.2.10 Saponin
Merupakan segolongan senyawa glikosida yang berstruktur seperti asteroid dan memiliki sifat-sifat khas yang dapat membentuk koloidal dan membuih bila dikocok serta dapat mengoksidasi butir-butir darah merah.
4.3.2.11 Flavanoid
Merupakan turunan dari plavon, isoplavon, flavanol, dan flavanon. Senyawa ini tidak berwarna, mempunyai gugus hidroksi, dan terdapat dialam dalam keadaan bebas.
4.3.2.12 Karbohidrat
Karbohidrat adalah persenyawaan antara karbon, hydrogen, oksigen yang terdapat dialam dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah salah satu
senyawa makromolekul alam yang banyak ditemukan dalam tanaman dan hewan.
4.3.2.13 Glikosida
Merupakan senyawa organik yang biasa terdapat dalam tanaman yang bila dihidrolisa akan menghasilkan satu macam gula atau lebih, serta senyawa lain yang bukan gula.
Senyawa ini dimanfaatkan sebagai zat aktif dalam obat pencahar. Glikosida yang digunakan dalam obat tersebut adalah turunan autrason atau antarkinon sebagai glikolnya.
4.3.2.15 Steroid
Steroid adalah sekumpulan lipid yang banyak dijumpai dalam tumbuhan dan hewan. Senyawa ini tidak tersabunkan, karena tidak dapat terhidrolisis dalam media basa berbeda dengan kompleks trigliserida dan lipid kompleks.
4.3.216 Alkaloida
Merupakan senyawa organik yang mengandung unsur nitrogen dan bersifat basa. Senyawa ini dijumpai pada golongan tanaman leguminosae, rubiaceae, ladoceae,dan liliaceae.
BAB V
H A S I L