Home → Tumbuhan → Manfaat Daun Jarak dan Efek Sampingnya
Manfaat Daun Jarak dan Efek Sampingnya
Sponsors LinkManfaat daun jarak memang sudah sangat lazim digunakan orang sebagai tanaman herbal. Maka dari itu, tanaman yang dikenal sebagai apotik hidup itu, banyak yang mencarinya karena
dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sejak dulu, tanaman jarak sudah menjadi rebutan para penjajah. Karena tanaman ini memiliki manfaat menyeluruh dari daun, buah sampai bijinya.
Saat ini banyak penelitian tentang minyak jarak yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Tentu saja hal ini masih perlu kajian lebih lanjut untuk dapat menggantikan posisi barang
tambang, minyak yang masih sangat dibutuhkan. Namun dalam artikel ini, akan kita bahas secara fokus tentang manfaat daun jarak bagi manusia.
Manfaat Daun Jarak Untuk Pengobatan
Selain dikembangkan menjadi bahan bakar, daun jarak telah banyak digunakan untuk pengobatan herbal. Berikut ini beberapa khasiat daun jarak untuk mengobati penyakit :
1. Mengatasi susah buang air besar
Daun jarak yang masih segar, kemudian kukus dan dapat dimakan sebagai lalapan pada makanan anda. Hal ini efektif sekali untuk melancarkan BAB.
Herbal BAB :
Manfaat buah pepaya Manfaat Apel
Manfaat bayam
2. Menurunkan panas pada bayi
2 sampai 3 helai daun jarak yan sudah bersih. kemudian olesi minyak makan yang masih baru. Panaskan daun diatas api kompor 2 menit sampai panas terasa merata. Letakkan daun pada perut dan punngung bayi atau agar tidak mudah lepas, dapat dipasangkan dalam gurita bayi
Manfaat alang alang Manfaat air putih 3. Mengobati Kurap
Minyak jarak efektif mengobati kurap dan masalah kulit yang umum. Senyawa aktif yang disebut asam undesilenat ditemukan dalam minyak jarak, membantu mengobati kurap.
Caranya : Cuci daun jarak dalam air dan rendam dalam minyak kelapa selama beberapa jam dan panaskan. Terapkan di atas kulit yang terkena dampak dan tutup dengan kain katun. Tunggu hingga semalaman, sebelum di buka. Ulangi prosedur ini sampai sembuh sepenuhnya.
Manfaat jeruk nipis Manfaat daun kemangi 4. Membuat Gede Alat Vital sponsored links
Mungkin salah satu yang di cari para pria untuk meningkatkan ‘kepercayaan diri’, daun jarak telah dipercaya sejak lama dapat membantu masalah ini.
Cara Penggunaan:
1. Ambil 10 lembar daun jarak 2. Sediakan 1 buah jeruk nipis.
3. Sediakan minyak zaitun secukupnya.
4. Tumbuk daun jarak bersama dengan buah jeruk nipis hingga menyatu
5. Lakukan pemijatan alat vital dengan minyak zaitun terlebih dahulu sehingga hangat. 6. Lakukan pemijatan dengan ramuan daun jarak yang telah di aduk halus dengan jeruk
nipis.
7. Ramuan ini dapat dipakai untuk 3 kali pemijatan. 5. Ampuh mengobati Rematik
Cara Penggunaan :
1. Sediakan 5-8 lembar daun jarak
2. Tumbuk halus dicampurkan dengan air hangat (sedikit) 3. Oleskan pada lokasi rematik atau masalah kulit seperti exim 4. Lakukan 3 x sehari.
Penting untuk rematik: Manfaat cuka apel Manfaat daun sirsak Manfaat daun singkong Manfaat sarang semut
Kandungan Zat Pada Daun Jarak
Tanaman jarak merupakan jenis pohon yang berbuah tiap tahun dengan batang beronngga dan berbuku-buku. Daun jarak tidak berukuran besar, relatif sedang warna hijau kekuningan namun ada jenisnya yang berwarna merah. Tanaman jarak, juga disebut jarak pagar karena suka ditanam di pekarangan yang tingginya menyerupai tinggi pagar rumah.
Seperti khasiat berbagai tanaman herbal lain yang memberikan penyembuhan terhadap berbagai penyakit seperti pada manfaat daun salam atau pun manfaat daun binahong daun jarak juga memberikan fungsinya yang baik untuk persoalan berbagai penyakit.Tanaman jarak memiliki kandungan senyawa penting seperti quercetin, kaempferol, astragalin, nicotiflorin dan lain sebagainya yang menyimpan fungsi baik bagi pengobatan penyakit
Daun Jarak
Efek samping utama tanaman jarak ini ada pada minyaknya terhadap kategori reaksi kulit dan gangguan pencernaan. Minyak jarak dipecah oleh usus kecil yang menjadi asam risinoleat dan bertindak sebagai iritan ke lapisan usus Anda. Efek ini adalah apa yang memberi kemampuan minyak jarak untuk sembelit-tetapi juga alasan ketidaknyamanan pencernaan, diare, dan efek samping gastrointestinal lainnya.
Jika menderita kram, iritasi usus, maag, diverticulitis, wasir, radang usus, prolapses, atau baru saja menjalani operasi, kemungkinan harus menghindari minyak jarak karena efek samping ini. Meskipun minyak jarak telah digunakan secara tradisional untuk membantu merangsang persalinan pada wanita hamil yang sehat, namun ditemukan rasa mual dialami oleh wanita-wanita.
Sekali lagi ditekankan bahwa manfaat kesehatan dari tanaman jarak tidak lebih dari pengamatan ilmiah dan efek sampingnya telah dilaporkan. Seperti sesuatu yang baru, gunakan dengan hati-hati untuk meminimalkan reaksi tak terduga.
Manfaat Daun Jarak, Biji Buah Jarak dan
Getah Pohon Jarak
Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan sebuah penemuan bahwa minyak biji jarak dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak. Saat itu ramai-ramai orang-orang di
pedesaaan menanam pohon jarak. Namun sekarang entah bagaimana nasibnya. Tidak jelas sama sekali.
Advertisement
Hal tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Beberapa peneltian menyebutkan bahwa tanaman jarak mengandung beberapa senyawa yang diperlukan tubuh untuk mengobati berbagai penyakit.
Kandungan Tanaman Jarak
Berikut ini beberapa senyawa yang terkandung dalam tanaman jarak dimulai dari akar, batang, getah, daun hingga bijinya:
Getah Tanaman Jarak Pagar: mengandung flavonoid dan saponin serta kandungan jatrophie yang bersifat antijamur.
Pada bagian daun jarak pagar ditemukan senyawa kaemfesterol, sitosterol, stigmasterol, amirin dan teraksrol.
Sedangkan pada biji tanaman jarak ( Jatropha curcas L.) telah ditemukan kandungan β-glukanase yang memiliki aktivitas antifungi, toksalbumin dan curcin yang tidak hanya memiliki aktivitas sebagai antifungi, tetapi kandungan kimia ini juga bermanfaat sebagai antikanker (Ditjenbun, 2007).
Ampas dari Biji Jarak yang sudah diperas minyaknya mengandung nitrogen, fosfat dan kalium.
Kulit Batang Jarak Pagar mengandung tanin, malam, resin dan saponin.
Manfaat Jarak Bagi Kesehatan
Nah, berikut ini merupakan khasiat tanaman jarak dari mulai daun hingga getahnya yang sudah biasa digunakan sebagai obat tradisional oleh nenek moyang kita.
Keputihan pada lidah bayi
naik. Untuk mengatasinya kita bisa memanfaatkan getah daun jarak pagar. Biasanya daun jarak yang baru dipetik akan mengeluarkan getah pada tangkai daunnya. Oleskan getah itu pada lidah bayi dan keputihan akan keluar bersama air liur.
Mengobati radang telinga
Radang telinga bisa terjadi karena Influensa yang mendadak ditandai suhu badan naik, sakit dalam telinga, sedikit tuli seperti berdengung. Untuk mengatasinya, ambillah setengah sendok makan Getah Jarak Pagar lalu diteteskan sebanyak 6 tetes ke dalam telinga anak, sehari boleh dilakukan 6 kali sampai sembuh.
Obat Sakit Gigi Berlubang
Getah jarak bersifat antimikroba sehingga dapat mengusir bakteri seperti jenis staphylococcus, Streptococcus dan Escherechia Coli dan dapat digunakan untuk mengatasi sakit gigi karena gigi berlubang. Caranya dengan mengambil getah jarak menggunakan kapas, kemudian ditempelkan pada gigi yang berlubang. (Hariyono dan Soenardi, 2005).
Obat Sariawan
Patahkan tangkai dari pohon jarak yang baru dipetik, akan ada sedikit getah yang keluar. Getah itulah yang langsung dioelskan di bibir yang sedang sariawan. Bila getah belum keluar, pencet sedikit di ujung tangkainya (Ditjenbun, 2007).
Perut Kembung dan Masuk angin
Bila bayi tiba-tiba mencret dan perutnya kembung akibat masuk angin, ambillah beberapa lembar daun jarak pagar yang tua. Kemudian disiangi di atas nyala api biar agak layu dan diolesi minyak kelapa, minyak telon atau kayu putih. Setelah itu ditempelkan pada bagian bawah perut dan pinggang. Biarkan beberapa jam, biasanya akan langsung terjadi pembuangan gas dan zat yang tidak berguna dari dalam perut.
Susah BAB
Jika Anda mengalami susah buang air besar, petik 4 helai daun jarak pagar yang segar karena berfungsi sebagai pencahar ringan. Cuci bersih, kemudian kukus hingga layu dan di makan daunnya yang sudah di kukus selama 7 hari berturut–turut atau sampai penyakit sembelitnya berkurang atau hilang.
Koreng, Jamur, dan Gatal
Luka dan Pendarahan
Obat Luka : 2 sendok teh Minyak Jarak Pagar, ¼ sendok the Belerang, sejari tangan kayu Secang / Cendana, 2 Sendok makan Vaselin, semuanya dipanaskan atau tumis dan aduk merata,
dinginkan sebentar sebelum dioleskan pada luka.
Luka baru berdarah bisa dihentikan langsung dengan Getah Pohon Jarak Pagar karena bersifat Anti Mikroba seperti Bethadine untuk mengusir Infeksi/Bakteri Staphylococcus, Streptococcus, dan Escherichia coli.
Obat Rematik
Ambil daun Jarak Pagar yang tua dan segar, di cuci bersih dan di tumbuk halus dengan air secukupnya. Lumuri bagian tubuh yang terserang rematik atau terkena exim, gatal, dsb. Atau bisa juga di compress dan biarkan selama beberapa jam lalu dignti dengan yang baru.
Mengobati batuk dan Mengencerkan dahak
Ambillah akar pohon jarak secukupnya, kemudian dibersihkan dan direbus dengan air 7 gelas sampai mendidih dan tersisa 2 gelas. Air rebusan tersebut di minum pagi dan sore hari. Ulangi sampai 3 kali rebusan baru diganti akar yang baru.
Memperbesar alat vital
Selain beberapa manfaat diatas, ada satu lagi manfaat jarak pagar yang paling dicari oleh para pria, yaitu membesarkan penis. Caranya adalah, sediakan 10 lembar daun jarak beserta batangnya dan satu buah jeruk nipis. Keduanya ditumbuk hingga halus. Sebelumnya lakukan pemijatan pada alat vital dengan minyak zaitun hingga terasa hangat. Setelah itu barulah dilakukan pemijatan dengan ramuan tadi. Satu ramuan digunakan untuk tiga kali pemijatan. Oke itu dia beberapa manfaat daun jarak pagar beserta getah dan bijinya. Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Manfaat Daun Jarak – Daun jarak merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang cukup banyak dimanfaatkan sebagian kalangan masyarakat sampai sekarang.
Manfaat daun jarak sangat beragam dan tak heran bila tanaman tersebut dikenal sebagai apotik hidup berkat khasiat alami yang dimilikinya.
Seluruh bagian tanaman bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, terutama daunnya yang dipakai sebagai media penyembuhan dan pencegahan penyakit. Berikut ini beberapa daftar manfaat dari daun jarak yang wajib Anda ketahui, yaitu:
Susah Buang Air Besar atau sembelit merupakan masalah kesehatan yang dapat dialami oleh seseorang yang tidak memenuhi asupan serat dan nutrisi dalam tubuh dengan baik.
Untuk itu, daun jarak perlu dikonsumsi karena mengandung serat yang tinggi dan efektif untuk melancarkan system pencernaan dan mengatasi masalah susah BAB yang Anda alami.
Cara memanfaatkannya adalah dengan mengukus daun jarak yang masih segar kemudian konsumsi sebagai lalapan ketika makan. Alhasil pencernaan akan kembali normal.
2. Mengobati masalah kurap
Kurap adalah salah satu jenis penyakit kulit yang cukup sering dialami oleh beberapa kalangan masyarakat. Untuk mengatasi kurap, minyak daun jarak bisa dimanfaatkan dari sekarang. Cara memanfaatkannya antara lain:
Cuci daun jarak sampai bersih.
Rendam daun jarak di dalam minyak kelapa sekitar beberapa jam. Panaskan minyak daun jarak.
Oleskan minyak ke permukaan kulit berkurap dan tutup menggunakan kain katun. Diamkan hingga semalaman dan ulangi hingga benar-benar sembuh.
3. Mengatasi bekas luka
Koreng atau bekas luka menjadi salah satu masalah kulit yang mengganggu penampilan. Agar hal tersebut tidak berkepanjangan, maka manfaatkanlah daun jarak dari sekarang.
Caranya yaitu dengan haluskan daun jarak menjadi bubur dan tambahkan sedikit garam. Oleskan ramuan tersebut pada bagian kulit agar bekas luka atau koreng segera hilang. Cara ini juga berlaku untuk bekas luka akibat benda tajam dan luka bakar.
4. Menurunkan panas
Bila bayi Anda mengalami panas, janganlah ragu untuk menggunakan daun jarak sebagai obat herbal yang Anda gunakan.
Caranya dengan menggunakan 2 atau 3 lembar daun jarak yang sudah dibersihkan dan diolesi minyak lalu dipanaskan di atas kompor sekitar 2 menit. Letakkan daun tersebut pada bagian perut atau punggung bayi supaya panasnya segera reda dan suhu tubuh normal kembali.
Daun jarak sudah mendapatkan predikat sebagai ramuan herbal yang efektif mengatasi masalah kejantanan para pria dewasa. Sebab, daun jarak dipercaya mampu memperbesar ukuran alat vital. Cara pemanfaatannya cukup mudah, yaitu:
Siapkan 10 lembar daun jarak, sedikit minyak zaitun dan 1 buah jeruk nipis. Tumbuk daun jarak dan jeruk nipis hingga merata.
Pijat alat vital dengan minyak zaitun sebelum mengaplikasikan ramuan.
Gunakan ramuan daun jarak dan pijat bagian alat vital hingga muncul rasa hangat. Lakukan secara rutin dan rasakan hasilnya.
6. Mengobati masalah rematik
Manfaat daun jarak untuk mengobati rematik bisa diperoleh dengan cara berikut ini: Siapkan 5 lebar daun jarak.
Tumbuk daun jarak hingga halus dan campurkan sedikit air hangat. Oleskan ramuan di sekitar bagian rematik.
Lakukan secara rutin, bisa 3 kali sehari. 7. Memperlancar proses persalinan
Untuk kondisi mendesak dan darurat, daun jarak bisa dipakai untuk memperlancar proses persalinan. Daun jarak bisa memicu kontraksi sehingga proses persalinan bisa berjalan dengan lancar dan bayi terlahir secara normal.
Beberapa manfaat di atas tentu bukan semata-mata karena kebetulan, namun hal tersebut bisa terjadi karena daun jarak mengandung sejuta zat yang khasiatnya luar biasa.
Tanaman yang memiliki batang berongga dan berbuku ini kaya akan senyawa yang sangat baik bagi kesehatan. Meski daunnya tidak terlalu besar, namun manfaat yang diberikan membuatnya terkesan istimewa. Berikut ini beberapa kandungan yang bisa ditemukan dalam tanaman jarak, yaitu:
Astragalin
Daun jarak pada umumnya berwarna hijau kekuningan dan beberapa diantaranya berwarna merah. Tanaman ini biasa disebut dengan tanaman jarak pagar karena tumbuhnya di sekitar pekarangan rumah dengan ukuran yang tinggi menyerupai pagar.
Walaupun manfaatnya sangatlah beragam dan dinilai penting bagi kesehatan, namun beberapa hal seputar daun jarak di bawah ini juga perlu disimak, antara lain:
Minyak daun jarak dapat memberikan efek iritan ke lapisan usus karena dipecah oleh usus kecil dan menjadi asam risinoleat. Hal ini dapat mengatasi sembelit, namun bisa juga menimbulkan diare dan efek samping yang lainnya.
Bagi Anda yang mengalami kram, maag, iritasi usus, wasir dan beberapa masalah pencernaan lainnya, sebaiknya pemakaian minyak jarak dihindari untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan kata lain, manfaatkanlah daun jarak sebijak mungkin sesuai kondisi dan kebutuhan Anda supaya manfaat daun jarak bisa didapatkan secara maksimal.
penelitian "Tumbuhan Jarak"
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Dewasa ini, banyak masyarakat memilih pengobatan secara tradisional karena masyarakat lebih meyakini khasiat dari bahan alam yang mempunyai efek samping lebih kecil dibandingkan dengan pengobatan secara modern yang mungkin mempunyai efek lebih bahaya bagi tubuh mereka. Salah satu pengobatan tradisional adalah pengobatan dari tumbuhan, dan salah satu contohnya adalah daun jarak (Ricinus communis), tumbuhan ini sering digunakan karena mempunyai khasiat seperti penurun panas, obat kembung dan lain – lain.
Semua akan dibahas di bab masing-masing yang akan membahas tentang daun jarak.
B.
Tujuan pengamatan
1. Tujuan khusus
- Untuk memenuhi persyaratan mengikuti UAS
- Untuk mengetahui tentang daun jarak
2. Tujuan umum
- Mengetahui kelebihan yang dimiliki daun jarak bagi bidang farmasi
- Mengetahui cara membudidayakan tanaman jarak
- Mengetahui cara penggunaan dari tanaman jarak
Bab II
Tinjauan pustaka Tanaman Jarak (
Ricinus
communis )
A.
Pendahuluan
Daun jarak merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan pengobatan dan racun, saat ini jarak pagar makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Jarak Pagar juga dikenal dengan nama jarak budeg, jarak gundul, atau jarak cina. Tanaman yang berasal dari daerah tropis di Amerika Tengah ini tahan kekeringan dan tumbuh dengan cepat.
Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa
dikembangbiakkan dalam perkebunan. Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu tanaman yang diunggulkan di Indonesia sebagai penghasil minyak untuk biodisel. Biodiesel adalah minyak solar yang dibuat dari minyak nabati berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang di transesterifikasi secara kimia.
B.
Klasifikasi Tanaman
Jarak pagar termasuk dalam familia Euphorbiaceae satu famili dengan
tanaman karet dan ubi kayu. Adapun klasifikasi daun jarak sebagai berikut :
Nama binomial : Ricinus communis L
Ciri-ciri dari tumbuhan daun jarak yaitu :
Habitus : Semak, menahun, tinggi 1½-5 m
Batang : Berkayu, bulat, bercabang, bergetah,
putih kotor
Daun : Tunggal, tersebar, bekas daun tampak
jelas, bulat telur,
bertoreh, pertulangan menjari, panjang 5-15 cm, lebar 6-16 cm,
kelopak terdiri dari lima daun kelopak, bulat telur, panjang ± 4 mm, benang sari mengelompok pada pangkal, kuning, tangkai putik tiga, pendek, hijau, kepala putih melengkung keluar, kuning daun mahkota lima, ungu.
Buah : Kotak, panjang 2-3 cm, hijau
Biji : Bulat telur, coklat kehitaman
Akar : Tunggang, putih kotor Jenis daun jarak :
Jarak Pagar berbeda dengan Jarak kaliki atau Jarak kepyar atau Jarak kosta (Ricinus communis), yang mempunyai ciri seperti tanaman singkong racun, buahnya berbulu seperti rambutan. Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan digunakan sebagai bahan baku atau bahan tambahan industri cat vernis, plastik, farmasi, dan kosmetika, sehingga sudah lama dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Akan tetapi, minyak jarak kepyar tidak cocok digunakan sebagai bahan bakar biofuel karena terlalu kental, jadi hanya bisa digunakan sebagai pelumas.
Jarak kaliki (Ricinus communis), merupakan tanaman tahunan berumur disebut daun jarak/jarak pagar. Dapat tumbuh baik di tanah yang tidak begitu subur dan beriklim panas, dari dataran rendah sampai ketinggian 300 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis, sekarang tersebar di beberapa Negara tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia banyak ditanam di Pulau Jawa dan Madura.
b. Penanaman
Dalam budidaya tanaman jarak pagar disarankan menerapkan sistem tumpang sari dengan tanaman lain seperti jagung, wijen, atau padi ladang sehingga selain mengurangi resiko serangan hama penyakit juga diversivikasi hasil. Jika pola penanaman dengan tumpangsari maka jarak tanam digunakan jarak agak lebar Sedangkan untuk benih dipilih dari biji yang telah cukup tua yaitu diambil dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam.
Tempat pembibitan diberi naungan / atap dengan bahan dapat berupa daun kelapa, jerami atau paranet. Lama di pembibitan 2 - 3 bulan. Kegiatan yang dilakukan selama pembibitan antara lain penyiraman (setiap hari 2 kali pagi dan sore), penyiangan dengan melakukan pembersihan gulma sekitar tanaman dan seleksi dengan memilih bibit yang pertumbuhannya baik.
Untuk mendapatkan hasil daun Jarak yang maksimal, maka didalam mencari bibit, harus benar-benar melihat beberapa faktor keberhasilan, seperti bibit jarak tidak dapat diambil dari pohon induk yang tidak berbuah terutama bibit yang berasal dari stek, karena hasil penelitian telah membuktikan bahwa bibit stek dari pohon induk yang tidak berbuah, maka setelah tanaman dewasa tidak berbuah juga, jika pohon induk hanya berbuah 1-3 buah hasil bibitpun sama, oleh karena itu, jika mau beli bibit, harus betul-betul memperhatikan varietas pohon induk, jika tidak hasilnya akan merugikan. Stek tidak baik diambil dari pucuk / batang muda, tapi dari batang yang sudah tua dengan diameter batang sekitar 2-3 cm.
d. Pengendalian
Gulma disekitar tanaman dikendalikan baik secara manual / mekanis maupun secara kimia. Pelaksanaan pengendalian gulma dapat bersamaan dengan kegiatan pembumbunan barisan tanaman.
e. Pemupukan
hari setelah tanam (HST), sedangkan pupuk P, K, Ca dan Mg diberikan saat tanam Pemberian pupuk organic disarankan untuk memperbaiki struktur tanah.
f. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan jumlah cabang produktif. Pemangkasan batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian sekitar 20 cm dari permukaan tanah untuk meningkatkan jumlah cabang. Pemangkasan dilakukan pada bagian batang yang telah cukup berkayu (warna coklat keabu-abuan).
g. Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman jarak pagar yang ditanam petani di Indonesia umumnya sedikit atau hampir tidak ada serangan hama dan penyakit. Hal ini kemungkinan disebabkan system penanamannya yang umumnya dicampur dengan tanaman lain seperti
gamal (Glyrecidiamacu lata) dan waru. Jika penanaman dilakukan secara luas
apalagi dengan system monokultur diduga akan timbul serangan hama dan penyakit. Pada sistem penanaman jarak di Tanzania dan Nicaragua dilaporkan adanya serangan serangga pada inflorecent bunga dan buah serta serangan rayap pada pangkal batang. Untuk itu pengendalian dapat dilakukan secara teknis maupun kimia.
h. Panen
Panen pertama akan dimulai umur tanaman 8-9 bulan dan akan terus-menerus berbuah sepanjang tahun. Produksi puncak akan dimulai tahun ke-5, di bawah lima tahun produksinya belum maksimal dan akan terus meningkat.
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) mulai berbunga setelah umur 3 - 4
bulan, sedangkan pembentukan buah mulai pada umur 4 - 5 bulan. Pemanenan dilakukan jika buah telah masak, dicirikan kulit buah berwarna kuning dan kemudian mulai mengering. Biasanya buah masak setelah berumur 5 - 6 bulan. Tanaman jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang dapat hidup lebih dari 20 tahun apabila dipelihara dengan baik.
E.
Ciri Khusus Tanaman
- Daun : memiliki bentuk seperti jari 7-9 dan ada juga yang 4-5, daunya
lancip dan bergerigi dan diameternya 10-14 cm
- Biji : setiap biji dalam 1 bua terdapat 3 buah dan memiliki warna
coklat
Bab III
Funsi Tanaman Jarak (
Ricinus Communis
)
Terhadap Bidang Farmasi
A.
Kandungan
triakontranol, alfa-amirin, kaempesterol, beta-sitosterol, 7-keto-betasitosterol,
stigmasterol, stigmas-5-en-3-beta-7-alfadiol, viteksin, isoviteksin, dan asam sianida (HCN).
Daun mengandung saponin, flavonoida, tannin dan senyawa polifenol.
Batang mengandung sponin, flavonoida, tannin dan senyawa –senyawa
polifenol.
Getahnya mengandung tannin 11–18 %.
Bijinya mengandung berbagai senyawa alkaloida, saponin, dan sejenis
protein beracun yang disebut kursin. Biji mengandung 35–45 % minyak
lemak, yang terdiri dari berbagai trigliserida asam palmitat, stearat, dan kurkanolat. Biji jarak selain mempunyai kandungan minyak, juga mengandung protein dan senyawa lain, seperti terlihat pada tabel berikut:
B.
Khasiat
Senyawa Kandungan (%)
Minyak/Lemak 38
Protein 18
Serat 15,5
Air 6,2
Abu 5,3
Dalam kesehatan daun jarak dapat digunakan sebagai obat dan kosmetik. dalam pemakaian sebagai obat daun jarak berkhasiat sebagai antipiretik (penurun panas), anthelmintik (obat cacing), obat sakit perut, obat luka, menjaga stamina tubuh, untuk menyembuhkan batuk dan sesak nafas, untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan orang dewasa, obat korengan, merupakan sumber pupuk organic dan pakan ternak setelah mengalami proses Detoksifikasi. ( penghilangan racun ).
a. Penggunaan :
Daun digunakan untuk mengobati bengkak karena terpukul, terkilir, patah
tulang, luka berdarah, gatal-gatal, eksim, jamur di sela-sela jari kaki. Selain
juga dipergunakan untuk mencegah masuk angin bagi bayi, mengobati penyakit lepra, kencing nanah, rematik, obat cacing, dan juga untuk menyuburkan rambut.
Buah dan biji digunakan untuk mengobati borok kronis, rematik, dan untuk
itu hanya digunakan untuk pemakaian luar. Cairan getahnya mengandung senyawa beracun, yang dapat menimbulkan diare hebat. Gejala keracunan berupa rasa mual, muntah, sakit perut, sesak nafas, pusing, keringat dingin, dan akhirnya meninggal. Pertolongan dilakukan dengan mengusahakan muntah atau dengan memberikan pencahar. Setelah itu biasanya diberikan madu, gula aren, atau air garam.
b. Bagian tumbuhan yang dipergunakan
Pada getah, penggunaannya langsung saja memetik daunnya sehingga dari daun
mengeluarkan getah dan getah tersenut langsung dioleskan pada bagian yang luka.
Pada daun, dapat digunakan sebagai penurun panas ( anti piretik ), mengobati
obat kembung, laksativ ( pencahar )
- Untuk penurun panas, ambil 5-6 helai daun jarak kemudian cuci daun, setelah itu
remas daun jarak lalu borehkan di pusar bagian perut dan diamkan, maka panas akan turun.
Berkhasiat Mengobati : Sulit Buang Air Besar, kanker mulut rahim dan kulit, sulit melahirkan dan retensi placenta/ari-ari, reumatik, tetanus, epilepsy, bronchitis anak, TBC Kelenjar, Schizophrenia.
a. Biji :
- Koreng
20 biji dibuang kulitnya, dilumatkan menjadi berbentuk bubur, ditambah sedikit garam, aduk rata. Tempel di tempat sakit sehari 2x.
- Prolapsus uterus dan rectum, Lumatkan biji jarak, tempelkan pada titik Pai hui
yang terletak di kepala.
- Kesulitan melahirkan dan retensi placenta, Lumatkan biji jarak, tempelkan ketitik
akupunktur Yungchuan (VIII/1 = K-1) yang terletak di tengah-tengah telapak kaki. - Kelumpuhan otot wajah, Lumatkan biji jarak, tempelkan pada sendi mandibular
dan lengkungan mulut, 1 x hari, selama 10 hari.
- Kanker cervix, Salep/cream berisi 3-50/o ricin & 3% dimethyl sulfoxide, dioleskan
tengah telapak kaki.
- Koreng : Daun segar direndam air panas sampai lemas, tempelkan
ke tempat sakit. c. Minyak
- Constipasi : Anak-anak 4 ml dan Dewasa 5 - 20 ml, minum pagi hari
sewaktu perut kosong. Wanita hamil dan sedang haid dilarang minum (menyebabkan kongesti ringan pada organ panggul).
d. Akar:
- Pemakaian luar : Dilumatkan, tempel.
- Rheumatik persendian, epilepsi (Ayan) : 15 - 30 gr akar direbus, minum.
- Pegal-pegal, luka terpukul : 9 - 12 gr akar kering, rebus.
- Gejala keracunan : pemakaian Jarak adalah sakit kepala, muntah berak,
panas, leukositosis, gambaran darah putih bergeser kekiri, produksi kencing terhenti, keringat dingin, kejang-kejang, prostration, meninggal. Kematian dapat
terjadi dengan menelan 20 biji jarak pada orang dewasa dan 2 - 7 biji pada
anak-anak. Menghilangkan racunnya dilakukan dengan cara memanaskan 100' C atau
lebih selama 20 menit atau direbus selama 2 jam. Tetapi khasiat anti kanker hilang
Bab IV
karena itu, tanaman jarak yang saya tanam berhasil berkembangbiak dengan baik. Dan system penanaman yang saya lakukan tidak sesuai dengan tata cara penanaman karena sistem yang saya gunakan adalah lempar biji tanpa menguburnya didalam tanah.Walaupun begitu tanaman jarak ini masih terus berkembangbiak dan saya dapat simpulkan bahwa tanaman jarak tidaklah selalu harus ditanam dengan cara dikubur didalam tanah tapi dapat juga tidak perlu ditanam. Dan factor yang sangat mempengaruh bukanlah bagaimana system penanaman akan tetapi kadar air yang akan diterima tanaman dan pH tanaman yang akan menjadi tempat media tanamnya.
b. Pembibitan
Bahan yang digunakan untuk pembibitan saya menggunakan bibit yang berasal dari biji buah tanaman jarak. Pada budidaya tanaman, waktu yang diperlukan dalam pembibitan sekitar 2-3 bulan akan tetapi pada pengamatan yang saya lakukan hanya dalam waktu 2-3 hari diji telah menghasilkan akar walaupun dalam ari tersebut hanya sedikit akar yang telah berkembangbiak. Dan waktu penyraman sama dengan sisitem penyiraman yang dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore. Dalam pembibitan saya menggunakan 3 biji dari 1 buah tanaman jarak yang dimana saya tanam dengan waktu bersamaan. Dimana ukuran biji tersebut hampir berukuran sama. Akan tetapi, waktu tumbuh mereka berbeda sehari dalam pertumbuhannya, bukan hanya dalam pertumbuhan pada akar tetapi juga termasuk dalam terbentuknya batang dan daun.
c. Perawatan
tidak ada, maka itu dalam perawatan tanaman jarak ini tidak terlalu atau perlu perlakuan khusus.
Perawatan dalam penyiraman, disiram dengan aturan perawatan yang dimana dilakukan dalam satu hari sebanyak 2 kali pagi dan sore.
Laporan Lengkap Praktek Kerja Lapangan Farmakognosi I
PEMERIKSAAN FARMAKOGNOSI TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas)
ASAL DESA LAMPOKO KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN
Oleh:
Nama : Adelia
Stb : 150 2010 045 Kelas : W1
Klp : IV (empat)
Asisten : Metha Parasanti Lawani
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
2010
ABSTRAK
Balusu Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan (Dibimbing oleh Selfida S.Farm,Apt).
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pemeriksaan morfologi, anatomi dan identifikasi komponen kimia dengan tujuan untuk mengetahui bau, rasa dan warna yaitu dengan uji organoleptis dan kandungan kimia yang terdapat pada tanaman Jarak pagar seperti flavonoid, saponin, dan polifenol untuk menunjang pengembangannya sebagai obat tradisional.
Penelitian ini berasal dari Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan pada tanggal 1-3 september 2011 di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kab.Barru, Sulawesi Selatan.
ABSTRACT
ADELIA, The pharmacognostic assay include morphology, anatomy, and chemical compound identifity with color raction of Jarak pagar (Jatropha curcas) collected from Lampoko village, Distric of South Polebangkeng Barru South . (Under supervisión of Selfida S.Farm,Apt).
This examination to mean for to do examination morphology, anatomy and chemical compound identifity with color reaction that bewitchh for to know smell, feel and color that is organoleptis and reaction chemistry that can for of Jarak pagar (Jatropha curcas) example saponin, saponin,glukoside, alcoloid, tannin, dan calcium oxalate, for to support development as traditional medicene.
This examination is from of Practical Work Guide was do it in date, 1-3 september 2011 in Lampoko Village, South-Balusu, Barru, South-sulawesi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara geografis negara Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki
tidak disia-siakan oleh rakyat Indonesia. Mereka mulai mengadakan penyelidikan untuk
mengetahui bahan-bahan alam apa saja yang mengandung khasiat obat sehingga
dapat menjadi suatu obat yang dapat bermanfaat bagi kepentingan manusia, baik
berupa jenis tanaman maupun hewan.
Tumbuhan merupakan gudang berbagai jenis senyawa kimia, mulai dari struktur
dan sifat yang sederhana sampai yang rumit dan unik. Beragam jenis dan senyawa
kimia yang terkandung dalam tumbuhan akan berkorelasi positif dengan khasiat dan
manfaat yang dimilikinya.
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian penduduknya
menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam. Tanah Indonesia yang subur dan
iklimnya yang tropis menjadikan berbagai macam tanaman dapat tumbuh dengan
subur, diantaranya buah-buahan, rempah-rempah, dan sayur-sayuran, Jarak pagar
(Jatropha curcas) adalah salah satu dari sekian banyak buah yang dapat tumbuh subur
di Indonesia. Jarak pagar dapat dengan mudah tumbuh di pekarangan dan di
kebun-kebun sebagai pagar hidup.Selain rasanya yang segar, manis sedikit masam, buah
Jarak pagar juga kaya dengan vitamin C yang baik bagi kesehatan tubuh .
Upaya pencarian tumbuhan berkhasiat obat telah lama dilakukan, baik untuk
mencari senyawa baru ataupun menambah keanekaragaman senyawa yang telah ada.
Pencarian tersebut dilakukan dengan berbagai pendekatan seperti cara empiris,
etbotani, dan etnofarmakologi. Hasil pencarian dan penelitan tersebut kemudian
dilanjutkan dengan upaya pengisolasian senyawa murni dan turunnya sebagai bahan
Dewasa ini penelitian dan pengembangan tumbuhan obat baik didalam maupun
diluar negeri berkembang pesat. Penelitian yang berkembang, terutama dari segi
farmakologi maupun fitokimianya penelitian dilakukan berdasarkan indikasi tumbuhan
obat yang telah digunakan oleh sebagian masyarakat dengan khasiat yang teruji
empiris. Hasil penelitian tersebut lebih memantapkan pada tumbuhan obat yang akan
khasiat maupun kegunaannya.
Adanya berbagai macam pengobatan yang modern dalam perkembangan dunia
kedokteran dan farmasi telah menciptakan bahan-bahan obat yang diproduksi
kadangkala menimbulkan efek samping yang berbahaya, sehingga masyarakat saat ini
mulai memilih alternative baru yaitu dengan back to natural atau kembali ke
bahan-bahan alam yang memiliki khasiat obat tanpa menimbulkan efek samping yang besar.
Jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan tanaman yang mampu tumbuh dengan
cepat pada tanah marginal serta kayunya dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Jarak pagar merupakan tanaman kayu yang dapat mencapai diameter
cukup besar apabila telah mencapai umur tertentu. Tanaman Jarak pagar dapat tumbuh
pada sebaran kondisi iklim yang sangat luas, dengan demikian dapat tumbuh dengan
baik, hampir disembarang tempat. Sebagai salah satu tanaman yang cepat tumbuh,
tanaman Jarak pagar telah banyak tersebar diseluruh pulau di Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa, karena pohon Jarak pagar merupakan pohon yang serba guna mulai daun
hingga perakarannya dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Bagian yang
memberikan manfaat yang paling besar dari pohon Jarak pagar adalah daun dan
bijinya.
Berdasarkan cara pembuatan simplisia, herbarium (kering dan basah) dan
melakukan pemeriksaan farmakosnogtik simplisia meliputi bentuk morfologi, anatomi,
organoleptik, serta identifikasi kandungan kimia dari tumbuhan Jarak pagar ( Jatropha
curcas)?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tumbuhan Jarak pagar (Jatropha curcas) adalah
sebagai berikut :
1. Membuat Simplisia tumbuhan Jarak pagar (Jatropha curcas) yang berasal dari lokasi
PKL.
2. Membuat herbarium (kering dan basah) dari sampel Jarak pagar (Jatropha curcas).
3. Melakukan pemeriksaan farmakognostik simplisia yang meliputi bentuk morfologi,
anatomi, serta identifikasi kandungan kimia dari sampel Jarak pagar (Jatropha curcas).
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi ilmiah
tentang morfologi, anatomi, dan kandungan kimia tanaman Jarak pagar (Jatropha
curcas) sebagai obat tradisional, dapat memberikan informasi ilmiah tentang tanaman
Jarak pagar (Jatropha curcas) dalam pemanfaatan obat modern, dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama kuliah
pada tahun pertama, dan dapat melengkapi dan mengembangkan materi-materi dasar
1.5 Kontribusi Penelitian bagi IPTEK
Memperoleh data ilmiah dan informasi yang jelas tentang struktur anatomi
morfologi, identifikasi kimia serta komponen kimia tanaman Jarak Pagar (Jatropha
curcas) yang digunakan untuk pengembangan bahan obat-obat alami.
BAB II
2.1 Tinjauan Tentang Tanaman 2.1.1 Sistematika Tanaman
Klasifikasi Jatropha curcas (Sari, 2011):
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Sub divisio : Spermatophytaa (menghasilkan biji)
Class : Magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil)
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Species : Jatropha curcas L.
2.1.2 Nama Daerah Tanaman
Nama daerah tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama di Indonesia
diantaranya : Nawaih nawas (Aceh), Jarak kosta (Sunda), Jarak pager (Jawa), Kalekhe
paghar (Madura), Tangang-tangan kanjoli (Makassar) dan Pella Kaliki (Bugis) (Anonim,
2011).
2.1.3 Morfologi Tanaman
Jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak
ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah
diperbanyak dengan stek. Tumbuhan ini berupa perdu besar yang cabang-cabangnya
a. Batangnya bergetah agak kental berwarna coklat.
b. Daunnya lebar-lebar, berbentuk jantung, tepinya rata atau agak berlekuk dan
tangkainya panjang.
c. Bunganya berwarna hijau kekuningan, berkelamin tunggal, berumah satu. Baik bunga
jantan maupun bunga betina masing-masing tersusun dalam rangkaian berupa cawan. d. Buah berbentuk bulat telur, terbagi dalam tiga ruang, tidak merekah. Pada
masing-masing ruang terdapat 1 biji yang berbentuk bulat lonjong. e. Berakar serabut berwarna putih kotor (Anonim, 2011).
2.1.4 Anatomi Tanaman
Anatomi tanaman (Anonim, 2011) :
1. Anatomi akar
Secara umum, struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
jaringan dasar berupa korteks, endodermis dan empulur, serta sistem berkas pembuluh
yang terdiri atas xylem dan floem yang tersusun berselang-seling.
2. Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula. Sistem
jaringan dasar berupa korteks dan empulur serta sistem berkas pembuluh xylem dan
floem.
3. Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis atas dan bawah. Pada epidermis atas
terdiri dari satu lapis sel yang berbentuk persegi panjang, kutikula tipis dan stomata
sedikit. Pada epidermis bawah, terdiri atas satu lapis sel yang berbentuk 4 persegi
panjang, kutikula tipis, stomata bengkak, rambut penutup terdiri dari satu sel lurus atau
bengkok, ujung runcing, lebih banyak dari beberapa lapis sel.
2.1.5 Kandungan Kimia Tanaman
• triakontranol, alfa-amirin, kaempesterol, beta-sitosterol, 7-keto-betasitosterol,
stigmasterol, stigmas-5-en-3-beta-7-alfadiol, viteksin, isoviteksin dan asam sianida
(HCN).
• Daun mengandung saponin, flavonoida, tannin dan senyawa polifenol.
• Batang mengandung sponin, flavonoida, tannin dan senyawa –senyawa polifenol.
• Getahnya mengandung tannin 11–18 %.
• Bijinya mengandung berbagai senyawa alkaloida, saponin, dan sejenis protein beracun
yang disebut kursin. Biji mengandung 35–45 % minyak lemak, yang terdiri dari berbagai
trigliserida asam palmitat, stearat, dan kurkanolat.
2.1.6 Kegunaan Tanaman
Kandungan tanaman jarak pagar yaitu (Sari, 2011) :
1. Daun digunakan untuk mengobati bengkak karena terpukul atau terkilir, gatal-gatal,
jamuran. Selain itu juga digunakan untuk mencegah masuk angin bayi, rematik, obat
cacing dan juga menyuburkan rambut.
2. Buah dan biji digunakan untuk mengobati borok kronis, rematik daan untuk
menghilangkan ketombe.
3. Getah untuk mengobati borok, kudis, eksim, sembelit dan sakit gigi.
2.1.7 Bioaktifitas Tanaman
Telah dilakukan penelitian mengenai kandungan biji jarak Jarak pagar yaitu
memiliki efek Hemostatik, antipruritik, antibengkak. Bijinya mengandung berbagai
senyawa alkaloida, saponin dan sejenis protein beracun yang disebut cursin. Curcin
ada sejenis toksalbunin yang dikenali juga sebagai fitotoksin. Sekiranya dimakan
berlebihan, ia bisa menyebabkan keracunan. Antara tanda-tanda keracunan ialah sakit
kerongkongan dan muntah-muntah selepas setengah jam makan tumbuhan ini. Ia
2.2. Tinjauan Tentang Pemeriksaan Farmakognostik 2.2.1. Pengertian dan Sejarah Farmakognosi
Istilah farmakognosi pertama kali dicetuskan oleh C.A.Seydler (1815) seorang
peneliti kedokteran di Halle Jerman, farmakognosi berasal dari bahasa Yunani,
pharmacon yang artinya ”obat” dan gnosis yang artinya pengenalan. Sedangkan
menurut J.A.Schmdit menggunakan istilah farmakognosi sebagai salah satu subjudul
dari buku Lehrbrch der Materia Medica yagn diterbitkan di Vienna 1811. Ia mengartikan
farmakognosi sebagai pharma (”obat”) dan cognitif (pengenalan), jadi farmakognosi,
merupakan cara pengenalan ciri-ciri/karakteristik obat yang berasal dari bahan alam
(Sari, 2011).
Di Indonesia, bidang farmakognosi menjadi pengetahuan dasar dalam farmasis.
Terutama bagi orang pengobat herbalis. Terkadang mereka tidak mengetahui
bahan-bahan yang berbahaya seperti minyak jarak, biji saga, dan tempe borek. Itulah fungsi
bagian dari ilmu farmakognosi. Pada hakekatnya,para pengobat herbalis itulah yang
nyata-nyata merupakan praktisi farmakognosi yang pertama (Sari, 2011).
2.2..2 Ruang lingkup PemeriksaanFarmakognostik
2.2.2.1 Identifikasi dan Determinasi Tanaman (Erni, 2011)
Menentukan kunci determinasi tanaman dilakukan berdasarkan bentuk
morfologi tanaman, berdasarkan uraian tanaman secara lengkap melalui pendekatan
hubungan kekerabatan (suku dan genus), nama daerah, alat-alat khusus yang terdapat
pada tanaman tersebut tempat tumbuh. Untuk mempermudah determinasi tanaman
Herbarium adalah penyimpanan dan pengawetan tumbuhan. Herbarium dapat
dibuat dengan dua cara yaitu cara kering dan cara basah,sesuai dengan namanya
herbarium kering disimpan dalam keadaan kering. Sedangkan herbarium basah
disimpan dalam keadaan basah dengan cairan tertentu. Herbarium basah merupakan
sebutan untuk koleksi sampel tumbuhan yang diawetkan di dalam larutan tertentu dan
disimpan dalam botol-botol koleksi. Herbarium kering adalah sebutan untuk koleksi
yang diawetkan dalam sasak.
Pembuatan herbarium tanaman dilakukan dengan mengumpulkan seluruh
bagianj tanaman yang utuh (akar, batang dan daun) termasuk bagian-bagian khusus
tanaman seperti bunga, buah dan biji.
Kunci determinasi tanaman
1b…., 2b…., 3b…., 4b…., 6b….., 7b…., 9b…., 10b…., 11b….., 12b…, 13b…., 14b….,
15a…., 109b…., 119…., 120b…., 128b…, 129b…., 135b…., 136….., 140b….,
(Euphorbiaceae).
2.2.2.2 Morfologi Tanaman (Tjirosoepomo, 2001)
Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun
sudah demikian pesat perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar atau
morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi
dalam atau anatomi tumbuhan.
Menurut definisinya, morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan
susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi
masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha
itu morfologi harus pula dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa
bagian-bagian tubuh tumbuhan mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam itu.
2.2.2.3 Anatomi Tanaman
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan terdiri dari jaringan (Anonim, 2011) : 1. Jaringan pelindung /epidermis
Biasanya berupa selapis sel pipih dan terletak pada permukaan atas dan bawah
daun. Pada jaringan ini terdapat kutikula, stomata, dan trikoma.
2. Jaringan dasar / parenkim (mesofil)
Terdiri dari jaringan tiang (mesofil palisade) berupa jaringan kompak dan rapat
yang banyak mengandung kloroplas atau klorofil untuk fotosintesis, dan jaringan bunga
karang (mesofil sponge) yang memiliki ruang antar sel yang luas. Pada mesofil
seringkali kelenjar sekresi atau jaringan lateks, sel minyak, atau lendir, dan kristal.
3. Jaringan pengangkutan
Terdiri dari xylem yang mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun dan floem
yang mengangkut hasil asimilasi keseluruh tubuh tumbuhan.
4. Jaringan mekanik
Berupa jaringan kolenkim yang menebal pada sudut-sudut sel (pada jaringan
muda) dan sklerenkimyang menebal pada seluruh sel. Jaringan ini dijumpai pada
bagian tulang daun
2.2.2.4 Identifikasi Kandungan Kimia Tanaman
Secara umum jarak pagar (Jatropha curcas) mengandung triakontranol,
alfa-amirin, keempesterol, beta-sitosterol, 7-kebtobetasitosterol, alfadiol stigmasterol,
2.2.2.5 Pemeriksaan mutu dan Standarisasi (Asni, 2010) 1. Identifikasi, meliputi pemeriksaan :
1. Organoleptik yaitu pemeriksaan bau, warna, dan rasa dari bahan simplisia.
2. Makroskopik yaitu memuat uraian makroskopik paparan mengenai bentuk ukuran warna,
dan bidang patahan/irisan.
3. Mikroskopik yaitu memuat paparan anatomis, penampang melintang simplisia, fragmen
pengenal serbuk simplisia.
4. Tetapan fisika yaitu meliputi pemeriksaan indeks bias, bobot jenis, titiklebur, rotasi optik,
mikrosublimasi, dan rekristalisasi.
5. Kimiawi yaitu meliputi reaksi warna, pengendapan, penggaraman,logam dan kompleks.
6. Biologi yaitu meliputi pemeriksaan mikrobiologi seperti penetapan angka kuman,
pencemaran, dan percobaan terhadap hewan.
2. Analisis bahan meliputi penetapan konstituen (zat kandung) kadar konstituen (kadar abu,
kadar sai, kadar air, kadar logam) dan standarisasi simplisia.
3. Kemurnian meliputi kromatografi : kinerja tinggi, lapisan tipis, kolom, kertas dan gas
untuk menentukan senyawa komponen kimia tunggal dalam simplisia hasil metabolit
primer dan sekunder tanaman.
2.3. Tinjauan Tentang Simplisia 2.3.1. Pengertian Simplisia
Pengertian simplisia menurut Farmakope Indonesia Edisi III adalah bahan alam
yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali
dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan (Ditjen POM, 1979).
Simplisia terbagi atas 3 golongan yaitu (Ditjen POM, 1989):
1. Simplisia nabati
Simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman
atau gabungan antara ketiganya. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya.
Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan
cara tertentu dipisahkan/ diisolasi dari tanamannya.
2. Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang
dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni.
3. Simplisia Pelikan atau Mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral
yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhan dan belum berupa bahan
kimia murni.
2.3.3. Cara Pembuatan Simplisia
Adapun tahap-tahap proses pembuatan pembuatan simplisia meliputi
(Gunawan, 2004 ) :
1. Pengumpulan bahan baku
Tahapan pengumpulan bahan baku sangat menentukan kualitas bahan baku.
Faktor yang paling berperan dalam hal ini adalah masa panen. Berdasarkan garis besar
a. Biji
Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya buah atau sebelum
semuanya pecah.
b. Buah
Pengambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan aktifnya. Panen
buah bisa dilakukan saat menjelang masak, setelah benar-benar masak atau dengan
cara melihat perubahan warna./bentuk dari buah yang bersangkutan.
c. Bunga
Panen bunga tergantung dari tujuan pemanfaatan kandungan aktifnya. Panen
dapat dilakukan pada saat menjelang penyerbukan, saat bunga masih kuncup, atau
saat bunga sudah mulai mekar.
d. Daun
Panen daun dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal yaitu
ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. Untuk
pengambilan pucuk daun, dianjurkan dipungut pada saat warna pucuk daun berubah
menjadi daun tua.
e. Kulit batang
Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang sudah cukup
umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim kemarau.
f. Umbi lapis
g. Rimpang
Panen rimpang dilakukan pada saat awal musim kemarau h. Akar
Panen akar dilakukan pada saat proses pertumbuhan berhenti atau tanaman
sudah cukup umur. Panen yang dilakukan terhadap akar umumnya akan mematikan
tanaman yang bersangkutan.
2. Sortasi basah
Sortasi basah adalah pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar. Sortasi
dilakukan terhadap :
a. Tanaman kerikil b. Rumput-rumputan
c. Bahan tanaman lain atau bagian lain dari tanaman yang tidak digunakan d. Bagian tanaman yang rusak (dimakan ular dan sebagainya).
3. Pencucian
Pencucian simplisia dilakukan untuk membersihkan kotoran yang melekat,
terutama bahan-bahan yang berasal dari dalam tanah dan juga bahan-bahan yang
tercemar pestisida. Pencucian dilakukan dengan menggunakan air yang berasal daru
beberapa sumber yakni mata air, sumur dan PAM.
4. Pengubahan Bentuk
Pada dasarnya tujuan pengubahan bentuk simplisia adalah untuk memperluas
permukaan bahan baku. Semakin luas permukaan maka bahan baku akan semakin
cepat kering. Proses pengubahan bentuk ini meliputi :
a. perajangan untuk rimpang, daun dan herba.
b. Pengupasan untuk buah, kayu, kulit kayu dan biji-bijian yang ukurannya besar. c. Pemiprilan khusus untuk jagung, yaitu biji dipisahkan dari bonggolnya.
d. Pemotongan untuk akar, batang, kayu, kulit kayu dan ranting. e. Penyerutan untuk kayu.
Proses pengeringan simplisia, terutama bertujuan :
a. Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan
bakteri.
b. Menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat aktif. c. Memudahkan dalam hal pengelolaan proses, selanjutnya (ringkas,mudah disimpan,
tahan lama dan sebagainya).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan yaitu :
a. Waktu pengeringan. Semakin lama dikeringkan akan semakin kering bahan itu.
b. Suhu pengeringan. Semakin tinggi suhunya semakin cepat kering, tetapi harus
dipertimbangkan daya tahan kandungan zat aktif di dalam sel yang kebanyakan tidak
tahan panas.
c. Kelembapan udara disekitarnya dan kelembapan bahan atau kandungan air dari bahan. d. Ketebalan bahan yang dikeringkan.
e. Sirkulasi udara.
f. Luas permukaan bahan. Semakin luas permukaan bahan semakin mudah kering.
6. Sortasi Kering
Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan.
Pemilihan dilakukan terhadap bahan-bahan yang terlalu gosong, bahan yang rusak
akibat terlindas roda kendaraan, atau dibersihkan dari kotoran hewan.
7. Pengepakan dan Penyimpanan
Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai maka simplisia perlu
ditempatkan dalam suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur antara simplisia
satu dengan yang lainnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengepakan dan penyimpanan
proses dehidrasi, pengotoran atau pencemaran, baik yang diakibatkan oleh serangga,
kapang, bulu-bulu tikus atau binatang lain.
Sementara persyaratan wadah yang akan digunakan yaitu harus inert, artinya
tidak mudah bereaksi dengan bahan lain, tidak beracun bagi bahan yang wadahinya
maupun bagi manusia yang mannganinya, mampu melindungi bahan simplisia dari
cemaran mikroba, kotoran dan serangga, mampu melindungi bahan simplisia dari
penguapan kandungan kaif, mampu melindungi bahan simplisia dari pengaruh cahaya, oksigen, dan uap air.
2.3.4 Pemeriksaan Mutu Simplisia
Dilakukan pengujian dengan cara organoleptis yaitu bau, rasa dan warna serta
pengujian kandungan kimia yang terdapat pada tanaman gandarusaa dengan pereaksi
KOH, iodine, alkaloid.Lieberman melihat ada tidaknya pati aleuron, tannin, sdaponin,
lignin yang terkandung didalam tanaman jarak tersebut (Ditjen POM, 1979).
2.4 Identifikasi Kandungan Kimia Simplisia Secara Kemotaksonomi 2.4.1 Penggolongan Tanaman berdasarkan Kemotaksonomi
Penggolongan tanaman Jarak pagar ini merupakan suku atau familia
Euphorbiaceae, yang mempunyai helaian daun tunggal bertangkai, berwarna hijau
kekuning- kuningan sampai hijau tua. Jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan
tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini
dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Tumbuhan ini
berupa perdu besar yang cabang-cabangnya tidak teratur, tingginya dapat mencapai
Tanaman jarak termasuk dalam golongan alkaloid. Alkaloid adalah sebuah
golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di
tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam
amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya
tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral
yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan ini. Alkaloid
secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa
dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Kebanyakan alkaloid berbentuk padatan
kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat
juga berbentuk amorf atau cairan. Dewasa ini telah ribuan senyawa alkaloid yang
ditemukan dan dengan berbagai variasi struktur yang unik, mulai dari yang paling
sederhana sampai yang paling sulit (Erni, 2011).
Dari segi biogenetik, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino
yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang
menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol.
Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich
antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol
atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan
metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid
(Sari, 2011).
Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam
Senyawa Alkaloid (Nama
Trivial) Aktivitas Biologi
Stimulan pada syaraf otonom Analgesik
Analgesik, obat batuk Obat tetes mata
Skopolamin Sedatif menjelang operasi Analgesik
Antifeedant (bioinsektisida) Obat malaria
Vinkristin Obat kanker
Ergotamin Analgesik pada migrain Mitraginin Analgesik dan antitusif Vinblastin Anti neoplastik, obat kanker Saponin Antibakteri
Rumus struktur dari setiap golongan zat kimia yang terkandung dalam jarak
pagar :
Alkaloid
Tanin Lignin
(Gunawan, 2004).
2.4.2 Kegunaan Umum Tanaman Berdasarkan Kemotaksonomi
Daun jarak pagar digunakan sebagai obat bengkak karena terpukul atau terkilir,
gatal-gatal, jamuran. Selain itu juga digunakan untuk mencegah masuk angin bayi,
rematik, obat cacing dan juga menyuburkan rambut
Buah dan biji digunakan untuk mengobati borok kronis, rematik daan untuk
menghilangkan ketombe.
Berdasarkan literatur, diketahui bahwa hampir semua alkaloid di alam mempunyai
keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga
tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari
obat-obatan dari berbagai ekstrak tumbuhan. Fungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan sejauh
ini belum diketahui secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid
diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur
tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion.
2.4.3 Cara Mengidentifikasi Kandungan Kimia Simplisia (Mardiana, 2010) :
a. Reaksi Warna
Reaksi warna dilakukan terhadap hasil penyarian zat berkhasiat baik sebagai hasil
mikrosublimasi atau langsung terhadap irisan serbuk simplisia (Uji Histokimia). Terdiri
dari :
Lignin, Suberin, Kutin, Minyak lemak, Minyak atsiri, Getah dan resin, Pati dan
aleuron, Lendir dan pectin, Selulosa, Tannin, Dioksiantrakinon bebas, Fenol, Saponin,
Flavanoid, Karbohidrat, Glikosida, Glikosida antrakinon, Steroid.
b. Reaksi Pengendapan
1. Alkaloida
Timbang 500 mg serbuk simplisia, tambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air,
panaskan diatas tangas air selama 2 menit, dinginkan, dan saring, pindahkan
a) Tambahkan 2 tetes Mayer LP pada kaca arloji pertama, terbentuk endapan menggumpal
berwarna putih
b) Tambahkan dua tetes Bouchardat LP pada kaca arloji kedua, terbentuk endapan
berwarna coklat sampai hitam.
c. Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi Lapis Tipis adalah salah satu teknik pemisahan komponen kimia
dengan prinsip adsorbsi dan partisi menggunakan lempeng berukuran 3x7 cm, yang
dilapisi oleh silica gel sebagai fase adsorban (penyerap) atau disebut fase diam dan
eluen berupa campuran beberapa atau fase gerak yang dapat memisahkan senyawa
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS, DAN SKEMA KERJA
Aktifitas farmakologi Tanaman Jarak pagar Obat tradisional Indonesia
3.1 III.1 Kerangka Konseptual
Obat tradisional bunga pukul empat Aktivitfarmakologi Indonesia
Pemeriksaan Bioaktivitas Praklinik Farmakognosi Invitro dan invivo
Praklinik
Kandungan Kimia dan identifikasi
Kemotaksonomi
Pengembangan Obat tradisional Dan Fitofarmako
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan farmakognostik tanaman jarak melalui
suatu pemeriksaan identifikasi kandungan kimia diduga mengandung minyak bijinya
dapat mencapai 63% minyaknya didominasi oleh asam oleat (44.7%) dan asam
linoleat (32.8%) sementara asam palmitat (14.2%) dan asam stearat (7%) adalah tipe
asam lemak jenuhnya.
Daun tanaman jarak pagar adalah daun tunggal berlekuk dan bersusut 3 atau 5.
Dayun tersebar di sepanjang batang. Permukaaan atas dan bawah daun berwarna
hijau dengan bagian bawah lebih pucat disbanding permukaan atas. Daunya lebar da
berbentuk jantung atau bulat telur melebar, dengan panjang 5-15cm. helai daunnya
bertoreh, berlekuk dan ujungnya meruncing. Tulang daun menjari dengan jumlah 5-7
tulang daun utama. Daunnya di hubungkan dengan tangkai daun. Panjang tangkai daun
antara 4-15cm. berikut gambar dari daun jarak.
Bunga tanaman jarak pagar adalah bunga majemuk berbentuk malai, berwarna
kuning kehijauan, berkelamin tunggal, dan berumah satu (putik dan benang sari dalam
satu tanaman). Bunga betina 4-5 kali lebih banyak dari bunga jantan. Bunga jantan
maupun betina, tersusu dalam rangkaian berbentuk cawan yang tumbuh di ujung
batang atau ketiak daun. Bunganya mempunyai 5 kelopak berbentuk bulat telur dengan
panjang kurang lebih 4mm. benang sari mengumpul pada pangkal dan berwarna kuning
. tangkai putik pendek berwarna hijau dan kepala putik melengkung keluar berwarna
kuning. Bunganya mempunyai 5 mahkota berwarna keunguan. Setiap tandan terdapat
lebih dari 15 bunga.
Jarak pagar termasuk tanaman monoecious dan bunganya uniseksual. Kadang
Buah tanaman jarak pagar berupa buah kotak berbentuk bulat telur dengan
diameter 2-4 cm. panjang buah 2 cm dengan ketebalan sekitar 1cm. buah berwarna
hijau ketika muda serta abu-abu kecoklatan atau kehitaman ketika masak. Buah jarak
terbagi menjadi 3 ruang, masing- masing ruang berisi satu biji sehingga dalam setiap
buah terdapat 3 biji.
Biji berbentuk bulat lonjong dan berwarna coklat kehitaman. Biji inilah yang
banyak mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30-50 % dan mengandung
toksin sehingga tidak dapat di makan.
3.3 Skema Kerja 3.1.1 Skema Kerja
Panen / pengumpulan tanaman jarak pagar
Herbarium basah Bahan
segar
Pembuatan simplia Sortasi basah Pencucian Peranjangan Pengeringan Pewadahan Morfologi Organoleptik
simplisia
Bahan kimia yang digunakan pada percobaan ini adalah alkohol, aquadest, etanol,
formalin, FeCl3 1 N, Iod 0,1 N, KOH 10%, HCL + meyer bouchardat, NaOH, pereaksi
molish, Liebermen Bouchardat.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah : alat tulis, ayakan, botol selai,
cutter, cawan porselein, deg gelas, gelas arloji, gegep, gunting, jarum preparat, kaca
mata, kompor listrik, kertas saring, mikroskop, objek gelas, pipet tetes, plat tetes, pot
plastik, pensil warna, pisau, pinset, parang, rak tabung, silet, tabung reaksi, tabung
centrifuge, toples.
4.2 Lokasi Praktikum
Praktikum PKL ini dilaksanakan di desa Lampoko, Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi-Selatan dan pemeriksaan farmakognostik
dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fakultas Farmasi, Universitas Muslim
Indonesia, Makassar.
4.3 Prosedur Praktikum (Anonim,2011)
4.3.1 Pemeriksaan Farmakognosi
4.3.1.1 Identifikasi dan Determinasi Tanaman
Menentukan kunci determinasi tanaman dilakukan berdasarkan bentuk morfologi
melalui pendekatan hubungan kekerabatan tanaman ( suku dan genus) kunci
determinasi tanaman sebagai mana yang dicantumkan dalam buku resmi.
4.3.1.1.1 Morfologi Tanaman
Mengamati dan menggambar bentuk morfologi dari tanaman, yaitu berupa bentuk
batang, daun, akar, dan bunga serta buah bila ada. Bahan penelitian berupa daun,
batang, akar dari tanaman jarak pagar di buat untuk di jadikan haksel
dimana daun di jadikan serbuk,batang di potong kecil, dan akar juga di
potong-potong kecil dan dibuat menjadi serbuk pula kemudian dimasukkan ke dalam pot plastik
dan di beri etiket.
4.3.1.1.2 Anatomi Tanaman
Pemeriksaan dilakukan dengan mengamati bentuk sel dan jaringan tanaman
secara mikroskopik. Caranya yaitu dengan mengiris setipis mungkin bagian dari
tanaman yang akan diperiksa dengan menggunakan pisau silet, kemudian diletakkan di
atas kaca objek lalu ditetesi dengan kloralhidrat LP, kemudian difiksasi dan ditutup
dengan kaca penutup, diamati di bawah mikroskop.
Pemeriksaan mikroskopik serbuk dilakukan dengan cara daun dan akar yang
kering diserbukkan. Kemudian diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan
kloralhidrat LP, kemudian difiksasi lalu ditutup dengan kaca penutup, diamati di bawah
mikroskop dan dilakukan pengambilan gambar.
4.3.1.2 Pemeriksaan Simplisia
4.3.1.2.1 Pengambilan Simplisia
Pengumpulan simplisia dilakukan dengan menggunakan tangan yang telah
dilapisi dengan kaos tangan (Handscoon) karena permukaan dari dari tanaman ada
yang kasar seperti kayu sehingga pengambilan harus hati-hati. Daun dikumpulkan pada
saat tanaman ingin berbunga atau baru mekar.
4.3.1.2.2 Pembuatan Simplisia
Simplisia yang telah dikumpulkan kemudain dicuci untuk membersihkan
simplisia dari kotoran atau debu dan memisahkan tanaman itu sendiri yang tidak
dikehendaki saat pencucian. Setelah dicuci dan dibersihkan dari debu dan kotoran,
sampel dipotong kecil-kecil kemudian dikeringkan. Pengeringan yang digunakan pada
percobaan ini ialah pengeringan alamiah yakni dengan bantuan sinar matahari atau
diangin-anginkan. Untuk bagian tanaman yang keras, seperti batang dan akar
pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari. Untuk bagian tanaman yang lunak
cukup diangin-anginkan..
a. Organoleptis yaitu pemeriksaan warna, bau, dan rasa dari bahan simplisia. Dari
simplisia yang telah dibuat, diamati warnanya, baunya apakah menyengat. Biasanya
jika menyengat berarti mengandung minyak atsiri. Kemudian diamati rasanya, apakah
sepat, manis, dan lain sebagainya.
b. Makroskopik yaitu memuat paparan mengenai bentuk dari simplisia, ukuran, warna
serta bidang patahannya. Misalnya untuk simplisia yang memiliki ukuran serbuk yang
relatif besar dengan warna yang berbeda-beda
c. Mikroskopik yakni memuat paparan anatomis, penampang melintang simplisia, fragmen
pengenal bentuk simplisia, meliputi uraian sebagai berikut :
1. Jaringan primer (epidermis, korteks, endodermis, caspari, perisikel, silinder pusat dan
empelur)
2. Jaringan sekunder (periderm, felogen dan ritidom)
3. Perubahan susunan silinder pusat atau pertumbuhan sekunder. 4. Jaringan pada daun
4.3.2 Identifikasi Kandungan Kimia 4.3.2.1 Lignin
Adalah suatu uji warna yang bermaksud mengetahui kandungan lingnin (zat kayu)
yang terkandung pada tanaman. Lingnin itu sendiri umum terdapat pada tanaman yang
secara morfologi terliohat jelas memiliki batang keras (berkayu), biasanya terdapat
pada bangsa dikotil, senyawa ini dapat diidentifikasi dengan penambahan flouroglusin P
dan HCl P, yang menimbulkan warna merah pada dinding sel.
4.3.2.2 Pati & Aleuron
Merupakan polisakarida yang melimpah setelah selulosa, berfungsi sebagai
penyimpan energi, Sekitar 20% dari pati adalah amilosa (larut) dan 80 % amilopektin .
Pati dan aleuron banyak terdapat pada padi-padian, kentang dan jagung.