• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 PENYAJIAN DATA

4.6. Prosedur Proyek Desa Melalui APBD

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana peranan Badan Permusyawaratan Desa di Desa Gunung Tua Panggorengan dalam merencanakan suatu proyek desa yang merupakan termasuk dalam perencanaan pembangunan desa maka akan dibahas mengenai prosedur perencanaan proyek desa yang dilaksanakan oleh Badan Permusyawaratan Desa di Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

Setelah mereka menyerap aspirasi masyarakat desa, maka tugas BPD selanjutnya adalah menetapkan sektor mana dari aspirasi penduduk yang sangat penting dan sangat mendesak untuk dibangun. Penetapan sektor yang akan dibangun ini tentunya bukan suatu pekerjaan yang mudah karena harus memperhitungkan berbagai aspek dari berbagai aspirasi yang menjadi pilihan.Pada tahap pertama dalam proses penetapan perencanaan pembangunan ini. Ahmad Helmi, SH selaku wakil ketua BPD menjelaskan :

“...Pada tahap ini BPD Mempunyai tugas untuk memberikan pandangan tentang kebijaksanaan atau strategi dasar rencana pembangunan atau sering disebut dengan tujuan, arah, prioritas dan sasaran pembangunan. sebelum mengajukan berbagai pandangan tentang pembangunan kedepannya semua anggota BPD harus mempunyai data yang valid untuk menentukan suatu perencanaannya, kita biasa terjun langsung ke lapangan untuk mengamati berbagai aspek yang menunjang suatu perencanaan. Dengan data yang valid kami selaku Badan Permusyawaratan Desa bisa memberikan pandangan dan arah dari pembangunan yang terencana dalam berbagai musyawarah dan rapat yang dilakukan...”

(Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016)

Ketua Badan Permusyawaratan Desa menyeleksi aspirasi dari masyarakat yang telah ditampung oleh keseluruhan anggota. Daftar aspirasi masyarakat ini kemudian akan dibawa oleh Ketua BPD ke dalam rapat anggota atau yang biasa disebut Musrenbang Desa (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa), yang juga dihadiri oleh Kepala Desa dan perangkatnya, LKMD, PKK, dan tokoh masyarakat.

Adapun aspek-aspek yang akan diperhatikan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Apakah pembangunan tersebut merupakan kebutuhan mayoritas penduduk, 2. Apakah objek pembangunan tersebut kebutuhannya penting/ mendesak,

3. Apakah objek pembangunan tersebut dapat mengangkat perekonomian penduduk.

Hal-hal inilah yang dipertimbangkan oleh anggota BPD dalam menetapkan perencanaan pembangunan di desa ini. Tentunya karena persoalan ini menyangkut kehidupan penduduk desa, keputusan sektor mana yang akan dibangun tidak akan ditetapkan secara tergesa-gesa oleh anggota BPD. Pada rapat untuk yang kedua kalinya, barulah dirapatkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa untuk menetapkan skala prioritas yang akan dibangun. Dalam menetapkan skala prioritas ini, tentu harus dipertimbangkan aspek-aspek yang menjadi patokan di atas. Tiap-tiap aspirasi akan dinilai kepentingannya bagi penduduk. Sampai akhirnya ditemukan satu atau lebih aspirasi yang memiliki bobot yang paling penting. Untuk mengetahui apakah BPD menjalankan tugasnya dengan baik dalam hal menyampaikan aspirasi masyarakat dalam rapat ini, maka peneliti menanyakan kepada Tegu selaku KAUR Pembngunan, beliau menjelaskan :

“...Peranan BPD sangat baik disini, mereka memberikan kontribusi sebagaimana yang diharapkan. Aspirasi yang mereka peroleh dari masyarakat di tampilkan dan dibahas lebih dalam lagi. Namun karena adanya hambatan maupun kendala yang ada di desa ini yang menyebabkan pembangunan di desa belum dapat tercapai secara maksimal. Terutama dalam hal dana desa yang terbatas sehingga pembangunan di desa tidak bisa dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan keinginan masyarakat, dan seperti yang diketahui bahwa tunjangan yang didapat oleh BPD juga tidak besar jumlahnya yang menyebabkan dalam melaksanakan tugasnya BPD kurang maksimal namun tetap dapat berusaha melakukan pekerjaannya dengan baik.” (Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016)

Rapat ini sangat penting artinya bagi seluruh anggota. Bagi pihak Badan Permusyawaratan Desa, kesempatan ini dipergunakan untuk menerangkan

secara detail tentang usaha mereka dalam menampung aspirasi dari masyarakat desa yang telah mereka susun dengan sedemikian rupa.Musyawarah perencanaan pembangunan desa dalam menentukan rencana pembangunan desa harus diikuti oleh seluruh anggota yang telah disebutkan tadi. Apabila ada anggota yang tidak bisa mengikuti rapat tersebut, rapat dapat dilakukan apabila anggota yang absen memberikan persetujuan atas apapun keputusan rapat anggota.

Pengambilan keputusan terhadap perencanaan pembangunan yang akan dikerjakan, dilakukan dengan musyawarah diantara semua anggota rapat. Setiap anggota berhak mengusulkan rencana pembangunan apa yang menurutnya dapat dijadikan prioritas. Perdebatan di dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa pasti akan terjadi. Namum biasanya mereka akan mendapat suatu keputusanberdasarkan musyawarah. Keputusan musyawarah untuk kepentingan masyarakat selalu dikedepankan, karena itu merupakan sebagai salah satu wujud pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Setelah perencanaan pembangunan ditetapkan, maka keputusan tersebut akan ditetapkan dalam suatu keputusan yang disebut dengan Berita Acara Musrenbang Hasil Musyawarah Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang. Perencanaan-perencanaan pembangunan yang pelaksanaannya membutuhkan dana yang sangat besar, maka pembiayaannya melalui dana yang didapat oleh desa dari pemerintah maupun APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan disusun dalam daftar usulan proyek yang disebut dengan Rekapitulasi Usulan Proyek Hasil Musrenbang Desa Kepala Sungai Kecamatan

Secanggang Melalui APBD, Dan Keputusan musyawarah perencanaan pembangunan desa nantinya akan diteruskan kepada Kepala Desa.

4.6.2. Rekapitulasi Usulan Proyek

Dalam pelaksanaan proyek yang pembiayaanya melalui APBD, bukanlah tanggung jawab dari Kepala Desa, kewajiban Kepala Desa hanya menyerahkan hasil musyawarah pembangunan tersebut kepada Kabupaten karena Kabupaten adalah pihak yang memegang APBD (Anggaran Pendapatan dan Balanja Daerah). Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang merupakan bagian dari Kabupaten Langkat maka rekapitulasi usulan proyek akan diserahkan kepada Kabupaten Langkat.

Dari daftar usulan proyek yang diserahkan kepada Kabupaten, belum tentu semuanya disetujui untuk dilaksanakan. Kabupaten juga mempertimbangkan beberapa hal termasuk diantaranya adalah kondisi dari APBD dan pembangunan yang mana yang paling dibutuhkan masyarakat.Jangka waktu persetujuan proyek pembangunan yang disetujui untuk dilaksanakan biasanya paling cepat dalam waktu satu tahun, dan akan diberitakan kepada Pemerintah Desa oleh Kabupaten. Proyek yang sudah disetujui, oleh Kabupaten akan diberikan kepada pihak kontraktor proyek yang bersedia untuk mengerjakan proyek tersebut.

Dokumen terkait