• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TOPIK PEMBAHASAN

D. Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan dan

Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir

1.Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir

a. Prosedur Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

1. Wajib Pajak membayar pajak/retribusi daerah kepada kas Pemda melalui petugas UPTD disetiap kecamatan yang menandatangani para wajib pajak Daerah (SKPD) dan Surat Katetapan Retribusi Daerah (SKRD), setelah terhimpun setoran pajak disetor oleh Ka.UPTD. Setiap kecamatan kepada kasir penerima yang berada di Dinas pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah yang biasanya dilakukan setiap hari kerja,

2. Ka.UPTD dalam menyetorkan uang pajak daerah dengan dilampiri SSPD rangkap 5 (SSPD hijau: Seksi Penagihan Pajak, biru: UPTD, merah: kasir penerima, putih: Wajib Pajak, kuning: Seksi Pelaporan, setelah menerima uang dan dihitung sesuai SSPD, maka kasir penerima membubuhi stempel tanda uang yang telah diterima dan menandatangani SSPD tersebut, beserta tanggal penerimanya. Setoran tersebut dicatat dalam buku penerimaan MAPADA (Manual Pendapatan Daerah) kemudian dibukukan ke buku besar untuk per jenis pajaknya,

3. dana yang telah dihimpun per harinya disetorkan ke Bank dengan dilampiri STS yang berisi perincian uang setoran per jenis pajak/retribusi ataupun pendapatan lainnya (rangkap 5) dan Blanko Tanda Perimaan Bank (BTPB) yang berisi Total Setoran (rangkap 5). Bank menerima uang dan mengerahkan STS dan BTPB kemudian mengarsip STS dan BTP lembar ke-2. STS yang telah disahkan Bank dan BTPB rangkap 4 diserahkan kepada kasir pelaporan, pemegang kas unit organisasi-pembuat dokumen, Kasda, dan fungsi Akuntansi,

4. membuat dokumen meneliti STS dan BTPB yang telah di sahkan Bank kemudian membuat rekapitulasi penerimaan. Pencatat meneliti STS dan RPH kemudian mencatat ke dalam Buku Kas Umum (BKU). BKU ditutup pada akhir bulan kemudian ditandatangani oleh Kepala Dinas untuk diserahkan ke BUD untuk diproses lebih lanjut.

b. Prosedur Penerimaan dari Kas Daerah 1. Prosedur Pengajuan SPP-PK

SPP-PD membuat SPP-PK rangkap 2. SPP-PK terdiri atas Format FK1 (Bend 1), FK3 (Bend 3). Berkas SPP-PK yang telah dilengkapi kemudian diserahkan ke Fungsi Perbendaharaaan (untuk SPP-PK awal tahun anggaran) kemudian SPK-PD membuat SPP-PK rangkap 2. SPP-PK terdiri atas Format1 (Bend 1), FK2 (Bend 3), SPJ dan bukti pendukung lain yang sah. Kemudian diserahkan kepada Fungsi Perbendaharaan untuk dikirim ke Fungsi Verifikasi (untuk SPP-PK bulan berikutnya).

2. Prosedur Penerbitan SPM-PK

Fungsi Perbendaharaan menerima dan memeriksa berkas SPP-PK dan pengesahan SPJ dropping bulan sebelumnya yang diajukan oleh SPK. Berkas SPP-PK yang masuk akan dicatat dalam register SPP-PK. Fungsi Perbendaharaan akan mencatat SPM-PK yang diterbitkan ke dalam register SPM-PK dan mendistribusikan SPP-BT lembar ke-2 kepada SPK dan lembar ke-1 diarsipkan. Fungsi Perbendaharaan juga mendistribusikan SPM-PK kepada BUD (lembar1,2,4), SPK (lembar 3) dan lembar 5 untuk diarsip.

Fungsi Verifikasi menerima dan mengarsipkan tebusan SPP-PK lembar ke-5 dan SPM-PK lembar ke-5 dalam register SPP-PK dan register SPM-PK sebagai bahan dalam memverifikasi pertanggungjawaban SPK bulan berikutnya. Kemudian menerima berkas SPJ dan bukti pendukung lainnya dari SPK, memeriksa keabsahan SPJ yang diterima.

3. Prosedur Pengeluaran Kas

BUD menerima SPM-PK lembar 1,2,4 dari Fingsi Perbendaharaan. Meneliti kebenaran kode obyek belanja, uraian pengeluaran dan mencocokkan antara jumlah rupiah yang ada pada SPP-PK dengan SPM-PK. Menerbitkan cek untuk dicairkan melalui Bank oleh SPK atau pihak ketiga. Mencatat pengeluaran kas ke dalam register penerimaan dan pengeluaran kas. SPM-PK lembar 2 ke Fungsi Akuntansi.

2. Prosedur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir

Prosedur pengeluaran kas pada Dinas Pendapatan, keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Samosir merupakan prosedur pengeluaran kas dana yang telah diterima di BUD untuk belanja publik dan belanja aparatur berdasarkan Anggaran Belanja yang telah dibuat dan disahkan oleh DPRD pada awal tahun.

Analisis Transaksi

Seksi Penagihan Pajak berdasarkan anggaran yang telah disusun di awal tahun melakukan penagihan pajak setiap kecamatan yang dilakukan setiap bulannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut tentunya memerlukan dana operasional agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, seksi penagihan pajak mengajukan SPJ kegiatan kepada PK kemudian SPJ tersebut diterima oleh PK dan PK mengajukan SPP-PK berdasarkan SKO kemudian diterbitkannya SPM oleh BUD. SPJ kegiatan kemudian disahkan dan BUD mengeluarkan cek. PK mencairkan cek di Bank.

Dana yang telah di cairkan dari bank disalurkan kepada kepala seksi selaku pelaksana kegiatan dengan bukti tanda penerimaan. Bukti tanda penerimaan dibukukan oleh pencatat pada BKU. Namun, kegiatan tersebut dilaksanakan terlebih dahulu dan SPJ ditandatangani oleh Ka.UPTD kecamatan tempat dilaksanakannya operasional kegiatan. SPJ yang telah ditanda-tangani tersebut diajukan ke PK. Dapat dikatakan pelaksanaan kegiatan menanggung terlebih dahulu kegiatannya. Adapun proses pencairan dana dari BUD kepada PK Unit Kerja dan kepada pelaksana kegiatan dapat berlangsung sekitar tiga bulan.

E. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Pajak, Retribusi daerah dan sumbangan pihak ketiga

Jaringan prosedur yang membentuk sistem ini terdiri dari prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan. Pelaksana yang terkait adalah seksi pendataan, seksi penetapan, Ka. UPTD, pemungutan pajak, satuan pemegang kas dan bank. Dokumen yang digunakan adalah Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD), atau Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) terbayar, Tanda Bukti Penerima (TBP), rekap setoran, Surat Tanda Setoran (STS), Blanko penerimaan dari bank, rekapitulasi penerimaan harian (RPH), rekening koran. Catatan yang digunakan adalah buku kas umum untuk mencatat rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran kas harian. Deskripsi prosedurnya adalah seksi pendataan mendata potensi dan data atas pajak dan retribusi daerah kemudian diserahkan kepada seksi penetapan untuk dibuatkan nota perhitungan pajaknya dan diterbitkan SKPD dan SKRD. SKPD dan SKRD diserahkan kepada Ka. UPTD untuk diserahkan kepada wajib pajak.

F. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Belanja Aparatur dan Belanja publik

Jaringan prosedur yang membentuk sistem ini terdiri dari pengajuan SPP-PK (Surat Perintah Pembayaran-Pengisian Kas) dan penerbitan Surat Perintah Membayar Pengisisan Kas (SPM-PK). Unit yang terkait dalam pengajuan SPP-PK adalah satuan pemegang kas (SSPP-PK) sedangkan dokumen yang digunakan adalah surat permintaan pembayaran-pengisian kas (SPP-PK), Surat Keputusan Otorisasi (SKO), daftar rincian penggunaan anggaran belanja dan SPJ atas

realisasi SPP-PK bulan sebelumnya. Unit yang digunakan dalam penerbitan SPM-PK adalah satuan pemegang kas, fungsi perbendaharaan, SPP-SPM-PK bukti yang sah dan fungsi verifikasi sedangkan dokumen yang digunakan adalah surat permintaan pembayaran-pengisian kas (SPP-PK), Surat Perintah Membayar (SPM-PK), surat tanda terima penyerahan SPJ, Pengesahan SPJ sedangkan catatan yang digunakan adalah register SPP-PK, register SPM-PK dan register SPJ.

Pembahasan Internal Control Questionnaries (ICQ) Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir

Total Skor:

Total Skor Terendah = 16 Total Skor Tertinggi = 80

Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju KS = Kurang Setuju R = Ragu – ragu S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Kriteria Penilaian:

16 – 28 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 29 – 41 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 42 – 54 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 55 – 67 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

68 – 80 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

Hasil Perhitungan:

Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 2 = 2 Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 1 = 2 Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 3 x 4 = 12 Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 4 x 6 = 28 Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 5 x 3 = 35

Jumlah = 55

Untuk menunjukkan keefektifan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran

kas Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir di nilai dengan menggunakan daftar pertanyaan sebanyak 16 item. Jawaban untuk setiap pertanyaan bernilai 1 – 5, dengan kategori penilaian Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Ragu – ragu, Setuju, dan Sangat Setuju. Berdasarkan tabulasi Tidak Setuju sampai Sangat Setuju, Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir mendapat total nilai 55, oleh karenanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada instansi menurut kategori penilaian sangat memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang di peroleh berdasarkan uraian – uraian pada bab sebelumnya yang membahas tentang sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut :

1. sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir telah memenuhi sangat memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah,

2. sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.29 tahun 2002 yang ditandai adanya pendapatan asli daerah yakni pajak, retribusi dan sumbangan pihak ketiga maupun pengisian kas dari Bendaharaan Umum Daerah,

3. penggunaan dokumen dan memfungsikan unit atau fungsi yang terkait telah dilaksanakan dengan sebaik mungkin, walaupun kasir pembantu yang berada di kecamatan (desa) tidak difungsikan namun demikian hal tersebut tidak begitu mengganggu sistem yang ada,

4. prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir telah berjalan dengan baik.

B. SARAN

Saran – saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan pada Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Kabupaten Samosir mengenai penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas guna perkembangan perusahaan di masa yang akan datang, antara lain :

1. proses pencairan dana untuk belanja publik menghabiskan waktu yang cukup lama sekitar 3 (tiga) bulan, atau dapat dikatakan pencairan dana tidak dapat langsung dilakukan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengganggu kinerja yang ada. Untuk itu hendaknya dibuatkan sistem yang lebih ringkas dari sistem yang ada pada saat ini,

2. proses penyusunan penerimaan dan pengeluaran kas masih menggunakan sistem manual, sebaiknya perhatian terhadap penyusunan penerimaan dan pengeluaran kas dapat ditingkatkan, seperti dengan penggunaan sistem komputerisasi agar penyusunannya dihasilkan lebih akurat,

3. rotasi pekerjaan hendaknya lebih ditingkatkan, khususnya untuk pegawai honor (CPNS) yang bekerja di setiap kecamatan (desa) agar tidak terjadi kebosanan serta mencegah tindak penyelewengan yang mungkin terjadi, 4. kebijaksanan yang telah digariskan hendaknya dijadikan pedoman dan

pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga memperhatikan apakah ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut melihat perkembangan saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki.2002. Sistem Akuntansi. Edisi 5, Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi Yogyakarta, Yogyakarta.

Bastian,Indra, 2006. Akuntansi Sektor Publik. Buku 1. Edisi 3. Jakarta. Erlangga.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman. Dan Alan J. Winters. 2003. Auditing. Cetakan ke 2, Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1. Edisi 1 Jakarta: Salemba Empat.

Menteri Dalam Negeri, 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Mulyadi, 2001.Sistem Akuntansi. Edisi 3, Cetakan 3. Jakarta: Salemba Empat.

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, dan James H. Scheiner. 2005.

Audit Internal Sawyer. Diterjemahkan Salemba Empat dan The Institute

of Internal Auditors (IIA). Buku 1, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Lampiran i

Daftar Internal Control Questionnaries (ICQ)

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Nama Responden : Vernando Sarmono

Bagian : Anggaran Seksi Verifikasi Pelaksanaan APBD Instansi : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Kabupaten Samosir

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda (√) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini.

No Pertanyaan STS TS R S

Nilai (Score) 1 2 3 4 1 Setiap penerimaan kas disetor sepenuhnya ke

rekening kas daerah

√ 2 Sistem akuntansi yang meliputi proses

pencatatan, penggolongan, penafsiran,

peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan anggarannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang di terima umum

3 Pengelolaan aset daerah menghasilkan penerimaan kas daerah maka penerimaan tersebut menjadi pendapatan asli daerah dan disetor seluruhnya secara bruto ke rekening kas

daerah

4 Penambahan atau pengurangan nilai aset daerah akibat perubahan status hukum dibukukan pada rekening aset daerah yang bersangkutan dan dicatat dalam daftar inventaris barang daerah

5 Transaksi atau kejadian keuangan yang mengakibatkan penerimaan kas dicatat dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas

6 Transaksi atau kejadian keuangan yang mengakibatkan pengeluaran kas dicatat dalam Buku Jurnal Pengeluaran Kas

7 Transaksi atau kejadian keuangan yang tidak mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam Buku Jurnal Umum

8 Dalam mengatur pengorganisasian dokumen, uang , aset, catatan akuntansi dan laporan keuangan ditetapkan sistem dan prosedur akuntansi

9 Setiap akhir bulan Kepala Unit Kerja Pengguna Anggaran wajib menyampaikan laporan

pengguna anggaran kepada kepala daerah

10 Setelah Tahun Anggaran berakhir, kepala Daerah menyusun laporan pertanggung jawaban

keuangan daerah yang terdiri dari: a. Laporan perhitungan APBD b. Nota perhitungan APBD c. Laporan aliran kas d. Neraca Daerah

11 Setiap pengeluaran dan penerimaan kas harus di dukung oleh bukti yang lengkap dan sah

mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih

12 Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD, tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan daerah tentang APBD disahkan dan di tempatkan dalam lembaran daerah

13 Setiap penerimaan kas yang terjadi setelah tahun anggaran ditutup, harus dibukukan pada

kelompok Pendapaan Asli Daerah dan jenis lainnya Pendapatan Asli Daerah yang sah

14 Setiap penerimaan kas yang berasal dari ganti rugi pelepasan hak asset daerah yang dipisahkan dibukukan pada kelompok pembiayaan, jenis penerimaan daerah, objek hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan.

15 Pengajuan pengeluaran kas untuk pembayaran beban tetap dilakukan dengan SPP Beban Tetap (SPP-BT)

16 Setiap orang yang diberi kewenangan,

menandatangani dan mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran kas .

xxxvii

xxxix KEPALA

DINAS

JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN KPEGAWAIAN SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN BIDANG PENDAPATAN BIDANG ANGGARAN BIDANG AKUNTANSI BIDANG ASET DAERAH SEKSI PENDATAAN, PENETAPAN PAJAK DAN

RETRIBUSI SEKSI PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI

SEKSI PENYULUHAN DAN RESTITUSI SEKSI PENYUSUNAN ANGGARAN SEKSI PENGOLAHAN ANGGARAN SEKSI DANA PERIMBANGAN SEKSI VERIFIKASI PELAKSANAAN APBD SEKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SEKSI EVALUASI PELAKSANAAN APBD SEKSI ANALISA KEBUTUHAN BARANG DAERAH

SEKSI PENATAUSAHAAN & PELAPORAN ASET DAERAH

SEKSI PENGAWASAN ASET DAERAH

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)

Dokumen terkait