• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Troubleshooting

Dalam dokumen Teknik Otomotif Bidang studi (Halaman 158-163)

N PERAWATAN PARALATAN DAN PERLENGKAPAN DI TEMPAT KERJA

W. SISTEM KELISTRIKAN ENGINE 1 Sistem Pengapian Batera

8. Prosedur Troubleshooting

A. Pada saat kuncl kontak diputar ke posisi start motor starter tidak bekerja. (pinion gear tidak bergerak keluar dan motor starter tak berputar). Gangguan semacam ini mungkin terdapat pada bagian kelistrikan yang berhubungan dengan terminat 50, atau pada motor starter.

1. Ukur tegangan terminal baterai. Pada saat kunci kontak diposisikan ke start, tegangannya harus 9,6 V atau lebih tinggi. Bila hasil pengukuran ternyata lebih rendah, lakukan pengisian atau ganti baterai. Periksa juga kerak atau kotoran pada terminal baterai.

2. Ukur tegangan terminal 50 motor starter dengan massa. Pada saat kunci kontak pada posisi start tegangannya

harus 8V atau lebih tingEi. Bita tegangannya di bawah harga tersebut, periksa bagian-bagian wiring antara baterai dengan terminal 50 dan perbaiki atau ganti bagian-bagian yang rusak.

3. Sebelum membongkar motor starter, dengan menentu kan secara kasar sumber masalah akan memperlancar pekerjaan. (Dalam hal ini gangguan mungkin saja terjadi karena gangguan pada pull-in coil, field coil, kabel-kabel dari terminal C sampai dengan bagian-bagian motor dan sebagainya).

B. Kunci kontak diputar ks posisi start, menyebab kan pinion gear bergerak keluar dengan suara klik, tetapi motor starter tetap diam atau dak berputar.

Permasalahan seperti ini biasanya terdapat pada motor starter, mesin itu sendiri, atau pada sistem kslistrikan sampai ke terminal 30,

1. Periksa tahanan putaran mesin. Periksa apabila diperlukan momen yang lebih besar dari biasanya untuk memutarkan mesin dengan cara memutarkan poros engkol dengan kunci sock, dan sebagainya. 2. Ukur tegangan terminal baterai.

Pada saat kunci kontak pada posisi start, tegangan pada terminal baterai harus 9,6 V atau lebih besar. Bila hasil pengukuran berada di bawah harga tersebut, lakukan pengisian (recharge) atau ganti baterai. Periksa juga kotoran dan karat pada terminal baterai. 3. Ukur tegangan antara terminal 30 motor starter

dengan massa. Pada saat kunci kontak diposisikan pada start, tegangannya harus 8 V atau

lebih besar. Bila hasil pengukuran di bawah harga tersebut, periksa kabel antara terminal baterai dengan terminal 30 dan perbaiki atau ganti bila perlu.

4. Sebelum membongkar motor starter, menentukan sumber masalah secara kasar akan sangat

membantu, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lebih lancar (Dalam hal ini, gangguan

mungkin timbul pada switch contact yang keadaannya kurang baik, tahanan listrik antara komutator dengan brush terlalu tinggi, starter clutch slip dan lain-lain).

C. Bila kunci kontak diputar ke posisi start, pinion gear akan bergerak keluar masuk berulang-ulang.

Masalah ini biasanya disebabkan tegangan pada terminal 50 tidak cukup, atau kerusakan pada motor starter itu sendiri.

1. Ukur tegangan terminal baterai.bila kunci kontak diputar ke posisi start, tegangan terminal baterai harus 9,6 V atau lebih besar. bila hasil pengukuran ternyata berada di bawah harga tersebut, lakukan pengisian (recharge) alau ganti baterai. periksa juga kotoran dan karat pada terminal baterai.

2. Ukur tegangan antara terminar 50 motor starter dengan massa. Bila kunci kontak diposisikan ke start, maka tegangannya harus 8 V atau lebih besar. bila hasil pengukurannya ternyata berada di

bawahharga tersebut, periksa komponen wiring antara baterai dengan terminal 50 dan perbaiki atau ganti bila ada bagian yang rusak.

3. Sebelum membongkar motor starter, tentukan sumber masalah secara kasar sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lebih lancar.(dalam hal ini gangguan mungkin saja terjadikarena gangguan pada hold-in coil yang rusak, massa hold-in coil yang kurang baik, dansebagainya).

D. Motor starter terus bekerja meskipun kunci kontak telah dikembalikan ke posisi ON darl posist start. Masalah ini sumbernya mungkin terdapat pada kunci kontak, relay sterter alau motor starter,

1. Periksa kunci kontak

Pada saat kunci kontak dikembalikan ke posisi on, hubungan ke motor starter harus terputus. 2. Periksa retay starter, bila ada.

Periksa dan pastikan bahwa relay bekerja normal.

3. Bila kunci kontak diputar ke posisi start akan menyebabkan pinion gear bergerak keluar. starter berputar, dan menimbulkan suara berisik yang tidak wajar tetapi mesin tidak berputar.

4. Masalah seperti ini biasanya disebabkan oleh pinion gear atau ring gear yang rusak. Bila ditemukan kerusakan maka gantilah gear.

5. Sebelum membongkar motor starter, tentukan sumber gangguan secara kasar dan ini akan sangat membantu memperlancar pekerjaan. (Dalam hal ini, gangguan mungkin disebabkan oleh return spring yang sudah lemah, plunger macet dan sebagainya).

6. Bila kunci kontak dikembalikan ke posisi start setelah mesin gagal hidup, maka pinion gear akan membuat suara berlslk yang tidak wajar, (hanya terjadi pada motor tipekonvenslonal).

7. Dalam hal ini gangguan biasanya terletak pada mekanisme brake. Lakukan test motor starter tanpa beban dan lihat bahwa pinion gear segera berhenti berputar bila daya diputuskan. Bila tidak berhenti dengan sogera, perbaiki mekanisme

9.. Sistem Pengisian

Sistem pengisian memproduksi tenaga listrik untuk mengisi baterai serta untuk memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian-bagian kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja.

Kebanyakan mobil dilengkapi dengan arternator arus bolak-balik karena ini rebih baik dari dinamo arus searah dalam hal kemampuan membangkitkan tenaga listrik dan ketahanannya.

Karena mobil membutuhkan arus searah, maka arus bolak-barik yang diproduksi oleh alternator disearahkan (diubah menjadi arus searah) sebelum dikeluarkan. Alternator berfungsi untuk merubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin di terima melalui sebuah pulley yang memutarkan rotor dan membangkitkan arus bolak-balik pada

stator. Arus bolak balik ini diubah menjadi arus searah oleh diode.

Bagian-bagian utama dari alternator adalah rotor yang membangkitkan elektromagnetik, stator yang

membangkitkan arus listrik dan diode yang

menyearahkan arus. Sebagai tambahan, terdapat pula brush yang mengalirkan arus ke rotor coil untuk membentuk garis gaya magnet, bearing untuk perhalus putaran rotor dan fan untuk rnendinginkan rotor, stator

serta diode. sernua bagian tersebut dipegang oleh front dan rear frame.

Dalam dokumen Teknik Otomotif Bidang studi (Halaman 158-163)

Dokumen terkait